Sunday, March 5, 2017

Yerusalem pengumpulan uang bg jemaat

yerusalem, pengumpulan uang bagi jemaat yerusalem Daftar Isi: ENSIKLOPEDIA: PENGUMPULAN UANG (OLEH JEMAAT-JEMAAT YG DIDIRIKAN PAULUS) ; BROWNING: PENGUMPULAN UANG BAGI JEMAAT YERUSALEM ; LAIN: PETA ; Pengumpulan Uang Bagi Jemaat Yerusalem Ke atas PENGUMPULAN UANG (OLEH JEMAAT-JEMAAT YG DIDIRIKAN PAULUS) [Ensiklopedia] Pengumpulan uang (Yunani logeia) yg digerakkan oleh Paulus di gereja-gereja non-Yahudi yg didirikannya, adalah untuk meringankan kemiskinan yg menimpa gereja Yerusalem. Selama 2 thn setelah kunjungannya yg terakhir ke Yerusalem (57 M) pertolongan ini makin menarik perhatiannya; maka sukar sekali untuk melebih-lebihkan pentingnya unsur ini yg begitu berperan dalam strategi kerasulannya. I. Latar belakang Pada sidang para rasul di Yerusalem (kr 46 M) disepakati supaya Paulus dan Barnabas terus menginjili bangsa-bangsa non-Yahudi, dan para pemimpin gereja di Yerusalem akan memusatkan perhatian kepada penginjilan orang Yahudi (Gal 2:1-10). Tapi ditambahkan oleh para pemimpin di Yerusalem permintaan khas kepada Barnabas dan Paulus, yaitu supaya tetap mengingat 'orang-orang miskin'; permintaan ini bisa dipahami, mengingat latar belakang bantuan yg dikirim oleh jemaat Antiokhia kepada orang-orang percaya di Yerusalem melalui Barnabas dan Paulus (Kis 11:30). Dalam melaporkan permintaan ini ditambahkan oleh Paulus bahwa hal ini menarik perhatiannya secara khusus. Hal ini tetap bergelora dalam hatinya sepanjang masa penginjilannya di propinsi bagian timur dan barat laut Egea. Pada tahun-tahun terakhir masa pelayanannya di negeri itu ia giat sekali menggalang dana bantuan di gereja-gereja Galatia, Asia, Makedonia dan Akhaya untuk Yerusalem. II. Bukti dari surat kepada jemaat di Korintus Pertama sekali kita tahu dana ini adalah dari pesan Paulus kepada orang Kristen di Korintus dalam 1 Kor 16:1-4; bantuan ini sudah diberitahukan kepada mereka, tapi mereka ingin tahu lebih lanjut. Dari apa yg dia katakan kepada mereka dapat kita tahu, bahwa sudah diberikannya pesan-pesan seperti itu kepada jemaat-jemaat Galatia, agaknya pada musim panas thn 52 M, waktu dia menjelajahi 'seluruh tanah Galatia dan Frigia' dalam perjalanannya dari Yudea dan Siria ke Efesus (Kis 18:22 dab). Dari Surat-surat Paulus kepada orang Korintus kita tahu lebih banyak perincian mengenai pengaturan dana di tempat itu ketimbang di gereja mana pun, yg turut memberi sumbangan. Jika pesan-pesan Paulus kepada para petobat di Korintus sudah disampaikan, maka tiap kepala keluarga di antara mereka sudah seharusnya menyisihkan sebagian dari pendapatan mingguannya selama 12 bulan, sehingga tersedia sumbangan jemaat itu untuk dibawa ke Yerusalem pada musim semi tahun berikutnya, oleh utusan yg ditentukan jemaat untuk maksud itu. Ketegangan yg timbul segera antara jemaat Kristen Korintus dan Paulus barangkali menurunkan kegairahan mereka untuk pekerjaan luhur ini. Waktu Paulus kemudian membicarakan hal ini dalam suratnya kepada mereka (sebagai dampak dari suratnya yg keras yg dikirimnya kpd mereka melalui Titus), ia mengemukakan harapannya bahwa mereka terus teratur menyisihkan uang untuk dana itu sejak mereka menerima pesannya. Dan ia mengatakan bagaimana ia menonjolkan betapa ketat dan tepatnya mereka, sebagai teladan bagi jemaat-jemaat Makedonia. Namun dalam suratnya tersirat jelas ia kuatir mengenai hal ini; justru ia menyuruh Titus kembali ke Korintus dengan dua rekannya untuk membantu jemaat itu melengkapi sumbangannya (2 Kor 8:16-24). Barangkali ada anggota jemaat merasa ini cara halus untuk memaksa mereka sehingga tak terelakkan: dia 'licik', kata mereka, dan dia mengungguli mereka 'dengan jalan tipu daya' (2 Kor 12:16). Waktu Paulus mengutus Titus dan rekannya ke Korintus untuk mengurus soal ini, dia sendiri di Makedonia membantu jemaat-jemaat di propinsi itu untuk melengkapi sumbangan mereka. Jemaat-jemaat di situ baru saja melewati masa sukar yg tak diterangkan, dan sebagai akibatnya tingkat kehidupan mereka sangat sederhana. Paulus tak sampai hati meminta sumbangan dari mereka untuk meringankan beban sesama Kristen yg keadaannya tidak lebih buruk dari keadaan mereka. Tapi mereka mendesak untuk memberi sumbangan, dan Paulus terharu dan menganggapnya pertanda kasih karunia Allah dalam hidup mereka (2 Kor 8:1-5). Paulus menyatakan penghormatannya yg sungguh terhadap jemaat jemaat Makedonia dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, dengan maksud untuk menggalakkan semangat mereka supaya menyumbang dari kelimpahan mereka, seperti jemaat-jemaat Makedonia yg menyumbang kendati mereka kekurangan. III. Bukti dari Surat Roma Selanjutnya Paulus satu kali lagi menyinggung dana dalam suratnya yg lain. Singgungan ini khas bersifat memberi penerangan, sebab surat itu ditujukan kepada jemaat yg bukan 'tanaman' tangan Paulus, justru tidak terlihat dalam pengumpulan ini dan memang tidak tahu sebelumnya. Dalam suratnya kepada orang Kristen di Roma, Paulus meminta mereka siap menyambut kunjungannya da)am perjalanannya ke Spanyol. Dia mendesak mereka untuk mengumpulkan dana itu sebelum ia melanjutkan perjalanannya ke Barat (Rm 15:25-28). Dari singgungan ini kita temukan beberapa keterangan pemungutan dana bantuan. Memperkuat persekutuan jemaat Yerusalem dengan kegiatan penginjilan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi merupakan pemikiran utama Paulus, dan penggalangan dana bantuan sebagian besar dimaksudkan untuk meningkatkan tujuan ini. Dia tahu banyak anggota jemaat Yerusalem sangat curiga terhadap gerakan mandiri yg dikehendaki kegiatan penginjilan kepada non-Yahudi yg dipeloporinya. Memang, daerah penginjilannya berulang-ulang dimasuki oleh orang-orang dari Yudea yg berusaha meruntuhkan wibawanya dan memaksakan kekuasaan pihak Yerusalem. Tapi untuk menempelak mereka Paulus sangat berhati-hati, guna menghindari kesan bahwa dia mengecam jemaat Yerusalem atau para pemimpinnya. Pada pihak lain banyak orang percaya non-Yahudi tidak sabar lagi mendengar ocehan bahwa bagaimanapun mereka berhutang budi kepada jemaat Yerusalem. Paulus menginginkan mereka ikhlas mengakui hutang budi mereka kepada jemaat Yerusalem. Dia sendiri tak pernah menjadi anggota jemaat Yerusalem, dan dengan tegas ia menandaskan bahwa injilnya atau tugas panggilannya tidak berasal dari jemaat Yerusalem; tapi, dalam pandangannya jemaat itu, sebagai induk dari jemaat umat Allah, menduduki tempat yg khas sekali dalam golongan Kristen. Jika dia sendiri terputus dari persekutuan dengan jemaat Yerusalem, maka kegiatan kerasulannya, menurut perasaannya, akan menjadi sia-sia. Apakah lagi yg bisa dianggap lebih jitu untuk membasmi kecurigaan yg mencekam dalam hati jemaat Yerusalem terhadap Paulus dan penginjilannya kepada non-Yahudi, selain bukti nyata dari berkat Allah atas penginjilannya itu? Justru Paulus berupaya memperhadapkan jemaat Yerusalem dengan sumbangan dana yg membuktikan kasih praktis jemaat jemaat non-Yahudi terhadap jemaat Yerusalem. Juga wakil-wakil jemaat itu yg demikian hidup dan bergairah, yg diutus untuk menyerahkan dana itu kepada mereka. Dalam suratnya kepada sahabat-sahabatnya di Korintus, Paulus menggambarkan kepada mereka bahwa teman-teman Kristen mereka di Yerusalem merasakan kasih persaudaraan yg mendalam terhadap mereka 'oleh karena kasih karunia Allah yg melimpah pada kamu' (2 Kor 9:14). Bahwa semua kecurigaan itu akan lenyap belum pasti; Paulus minta supaya orang-orang Kristen Roma turut berdoa, agar 'pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana' (Rm 15:31); tapi jika hal ini juga belum dapat mengatasi semua soal itu, apa pun yg lain tak akan dapat mengatasinya. Mungkin tampilnya orang-orang percaya non-Yahudi itu di Yerusalem bersama pemberian mereka, dibayangkan oleh Paulus paling tidak sebagai penggenapan nubuat yg terkait dengan itu, yg membicarakan 'kekayaan bangsa-bangsa' yg datang ke Yerusalem dan tentang saudara-saudara dari penduduknya, yg dibawa 'dari antara segala bangsa sebagai korban untuk Yahweh' ke atas 'gunung-(Nya) yg kudus' (Yes 60:5; 66:20). Tapi, jika nubuat-nubuat ini terbayang dalam kalbu Paulus, barangkali begitu juga para pemimpin di Yerusalem, kesimpulan yg mereka ambil tentang ay-ay itu berbeda. Dalam naskah asli yg terkait, kekayaan bangsa-bangsa ini ialah upeti yg dibawa oleh bangsa-bangsa ke Yerusalem sebagai pengakuan akan keunggulan Yerusalem. Dalam pandangan Paulus, dana dari orang-orang yg baru bertobat ini guna meringankan beban jemaat Yerusalem adalah pemberian sukarela, suatu pencetusan kasih karunia dan terima kasih Kristen. Tapi bisa saja dibayangkan, bahwa yg menerimanya lebih memandangnya sebagai upeti yg sepatutnya dari pihak rakyat bangsa-bangsa lain kepada Anak Daud. Namun dan bahkan 'orang-orang yg tidak taat di Yudea' -- pun, yg menurut dugaan Paulus akan menunjukkan perlawanan mereka (Rm 15:31), akan terkesan juga oleh kesaksian nyata yg gamblang ini, yaitu banyaknya wakil orang-orang percaya non-Yahudi dari negeri-negeri lain di tengah-tengah mereka. Tepat saat Paulus siap hendak berlayar ke Yudea bersama kawan-kawannya yg bertobat itu dengan dana bantuan mereka, saat itu juga ia sedang merenungkan hubungan penginjilannya kepada bangsa-bangsa non-Yahudi dengan keselamatan Israel dalam rencana Allah: hal ini merupakan pokok pemikirannya seperti dia ungkapkan dalam suratnya kepada orang Roma. Memang dalam surat ini ia menyebut dana persembahan untuk Yerusalem itu, bersama masalah Yerusalem sendiri, dalam kerangka, yg menurut pertimbangannya, mereka sebenarnya termasuk di dalamnya, yaitu kerangka tujuan penyelamatan Allah untuk seluruh umat manusia. IV. Kisah para rasul bungkam Barangkali utusan dari jemaat-jemaat yg menyumbang itu adalah teman seperjalanan Paulus dari Korintus atau Filipi ke Yudea, seperti disebut dalam Kis 20:4. Mereka ialah: Sopater dari Berea, Aristarkhus dan Sekundus dari Tesalonika, Gayus dari Derbe, dan Timotius (yg berasal dari Listra), bersama Tikhikus dan Trofimus dari propinsi Asia (menurut Kis 21:29 yg terakhir ialah seorang Kristen asal kafir dari kota Efesus). Adalah kurang bijaksana jika alpanya suatu nama orang Korintus dalam daftar Luk dihubungkan dengan suatu makna yg kurang baik. Barangkali daftar ini tidak lengkap; mungkin hanya mendaftarkan orang-orang dari kota-kota lain yg turut berlayar ke Korintus menyertai Paulus. Paulus bersama teman-temannya orang Korintus sudah beberapa minggu menumpang pada Gayus, induk semangnya itu. Dan ia baru saja memberitahu orang Kristen di Roma tentang keputusan Makedonia dan Akhaya untuk memberikan dana bantuan kepada jemaat Yerusalem. Bagi Paulus, Akhaya berarti Korintus dengan daerah sekitarnya, dan sekelumit pun tak ada isyarat dalam suratnya kepada orang Roma, bahwa 'Akhaya' tidak melaksanakan keputusannya. Memang patut mempertimbangkan kemungkinan, bahwa (walaupun ada yg menuduh Paulus licik menyuruh Titus membantu utk menggerakkan sumbangan mereka) jemaat Korintus meminta Titus untuk menyampaikan sumbangan mereka itu ke Yerusalem; jika demikian halnya, maka alpanya nama Titus di sini adalah sebagian dari kealpaan itu dalam seluruh kisah Kis. Tak ada utusan dari jemaat Filipi dalam daftar; mungkin pengisah sendiri adalah utusan itu. Waktu Paulus dan teman-temannya tiba di Yerusalem, mereka diterima olah Yakobus dan penatua-penatua lain di gereja induk, menyalami mereka dan menurut dugaan menerima sumbangan-sumbangan yg mereka bawa. Keterangan 'menurut dugaan' sangat perlu, sebab pemberitaan Kis seluruhnya bungkam tentang sumbangan ini, kecuali waktu Paulus mengatakan dalam pembelaan dirinya di hadapan Feliks, bahwa dia datang ke Yerusalem adalah 'untuk membawa pemberian bagi bangsaku dan untuk mempersembahkan persembahan-persembahan' (Kis 24:17). Bahwa Lukas mendiamkan hampir seluruh soal ini, biasanya disebabkan sifat apologianya. Memang Paulus menyatakan tegas tak ada bukti untuk menopang tuduhan bahwa dia melanggar kekudusan Bait Suci. Tapi selain itu, maka isi pembelaan Paulus di hadapan Feliks mempunyai kaitan yg lebih besar dengan penampilannya di kemudian hari di hadapan peradilan kaisar di Roma, ketimbang penampilannya di hadapan wali negeri Feliks itu (Kis 24:1). Hal ini bisa juga benar sehubungan dengan singgungan 'pemberian dan persembahan-persembahan'. Tak dapat lagi dipertahankan pandangan bahwa Kis ditulis demi kepentingan pembelaan Paulus di hadapan Kaisar, atau sebagai bahan bukti dalam perkara itu. Namun bukan tidak mungkin bahwa suatu bahan sejenis dipakai oleh Lukas sebagai sumber bahannya. Tuduhan, terungkap atau terselubung, bahwa Paulus telah mengalihkan kepada suatu sekte, uang yg harus digunakan untuk pemeliharaan Bait Suci atau untuk membantu orang Yudea sebagai keseluruhan (sama seperti tuduhan bahwa dia, sbg 'pemimpin orang Nasrani', telah membangkitkan subversi di tengah-tengah persekutuan Yahudi di seluruh kerajaan Roma), akan lebih kena dalam pandangan peradilan di hadapan Kaisar ketimbang dalam suatu perkara, yg termasuk daerah hukum Feliks. Mungkin suatu keterangan yg salah tentang sifat dan tujuan pengumpulan uang itu, dimuat dalam tuduhan yg diajukan oleh para penggugat Paulus menjelang ia naik banding kepada Kaisar, dan bang saja tiba untuk didengar; jika demikian, hal ini bisa menjadi sebab maka Lukas membungkam tentang hal itu. KEPUSTAKAAN. C. H Buck, 'The Collection for the Saints' HTR 43, 1950, hlm 1 dst; D Georgi, Die Geschichte der Kollekte des Paulus ftir Jerusalem, 1965; K Holl, 'Der Kirchenbegriff des Paulus in seinem Verhaltnis zu dem der Urgemeinde', Gesammelte Aufsatze zur Kirchengeschichte 2, 1928, hlm 44 dab; A. J Mattill, 'The Purpose of Acts: Schneckenburger Reconsidered', Apostolic History and the Gospel (red WW Gasque dan R. P Martin), 1970, hlm 108 dab; K. F Nickle, The Collection: A Study in Paul's Strategy, 1966. FFB/MHS Ke atas PENGUMPULAN UANG BAGI JEMAAT YERUSALEM [Kamus Browning] Dalam suratnya kepada orang-orang Kristen di --> Korintus (1Kor. 16:1-2), Paulus minta agar setiap minggu diadakan pengumpulan uang, atau kolekte untuk membantu jemaat induk di Yerusalem, sebagaimana ia mendorong jemaat di --> Galatia. Ia juga melaporkan tanggapan yang baik dari jemaat --> Makedonia (2Kor. 8:3-5). Paulus menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengatur kolekte itu. Biaya untuk mengumpulkannya, bersama dengan teman-temannya, dibebankan pada hasil kolekte itu, sehingga segera timbul kecurigaan bahwa ia mengambil untung dari uang itu (2Kor. 12:14-18). Namun, pentingnya langkah besar ini bagi Paulus adalah: hal itu merupakan kemurahhatian yang diperlukan (Rm. 15:28) untuk memperdamaikan kedua belah pihak (orang-orang Yahudi dan --> bukan Yahudi) dalam jemaat. Mungkin, dalam benak Paulus terdapat ramalan PL mengenai kedatangan 'banyak bangsa' ke gunung Tuhan di Yerusalem (Mi. 4:2). Mungkin ia juga berharap bahwa sumbangan seperti itu kepada mereka yang disebut 'tiang-tiang penyangga' jemaat induk (Gal. 2:1) akan membuat mereka cenderung memiliki pandangan yang lebih baik atas pekerjaannya. Namun, kita tidakpernah mendengar bagaimana reaksi mereka, atau bahkan, apakah mereka pernah menerima sumbangan itu, seperti yang agaknya telah mereka lakukan pada 46 M (Kis. 11:30). Ke atas Peta Peta Google: Yerusalem (31° 46´, 35° 14´); OpenBible: (Flickr/Panoramio) Yerusalem;  Sent from Kamus Alkitab: https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.kamus

No comments:

Post a Comment