Thursday, October 25, 2018

Angka 7

Daftar Isi: LAMBANG: Dua Belas , Empat , Empat Persegi , Enam , Laksa (Sepuluh Ribu) , Ribu , Sepuluh , Tiga , Tiga Setengah, Satu Masa dan Dua Masa dan Setengah Masa , Tujuh ; ENSIKLOPEDIA: HITUNG, PERHITUNGAN ; BROWNING: SERIBU , TIGA , TUJUH PULUH ; YUNANI: 1176 δεκα deka ; 1208 δευτερος deuteros ; 1417 δυο duo ; 1501 εικοσι eikosi ; 1520 εις heis ; 1540 εκατον hekaton ; 1623 εκτος hektos ; 1766 εννατος ennatos ; 1803 εξ hex ; 2033 επτα hepta ; 4002 πεντε pente ; 5064 τεσσαρες tessares neuter τεσσαρα tessara ; 5140 τρεις treis neuter τρια tria or τριων trion ; 5154 τριτος tritos ; 5505 χιλιας chilias ; LAIN: PETA ; Angka Enam: dua sumber. Yos 15:34. (Kamus Gering) Ke atas Dua Belas [Kamus Lambang] (1) Jumlah anak Yakub atau Israel yang kemudian digunakan untuk meLAMBANGkan seluruh umat Allah. Kej 17:20; Kel 24:4; Im 24:5; Bil 7:84; Ul 1:23; Yos 4:8; 1 Raj 18:31; Ezr 8:35; Mat 10:1-5; 19:28; Mrk 3:14; Luk 6:13; Yoh 6:67; Kis 26:7; Yak 1:1; Why 7:5-8; 12:1; 21:12, 14, 20-21; 22:2, dll. (2) Dua belas kali dua belas meLAMBANGkan umat Allah pada masa PL dan PB. Bila dikalikan 1.000, menjadi 144.000. Jumlah yang sangat besar ini mewakili seluruh umat pilihan Allah di segala zaman. Why 7:4; 14:1, 3. Ke atas Empat [Kamus Lambang] Angka yang meLAMBANGkan penciptaan, misalnya keempat makhluk hidup yang mewakili para malaikat utusan Allah ke seluruh bumi (Why 4:6), yakni keempat penjuru mata angin. Kej 2:10; Yeh 1:5-17; 10:9-21; 37:9; Dan 7:2, 3, 17; 11:4; Za 1:18, 20; 6:1; Mat 24:31; Mrk 13:27; Why 4:6, 8; 5:14; 6:6; 7:1; 9:13-14; 14:3; 15:7; 19:4. Ke atas Empat Persegi [Kamus Lambang] Bentuk empat persegi digunakan untuk meLAMBANGkan kekudusan yang sempurna. Kel 27:1; 28:16; Yeh 40:47; 48:20; Why 21:16. Ke atas Enam [Kamus Lambang] Angka yang meLAMBANGkan manusia - yang diciptakan pada hari ke-6. Tapi angka ini juga kadang-kadang mengacu kepada ketidaksempurnaan atau ketidaklengkapan, sebagai angka yang kurang dari tujuh. Bilangan binatang 666 melambangkan manusia yang terang-terangan memberontak terhadap Allah. Tiga kali angka 6 melambangkan manusia yang memuja diriNya dan berupaya hidup tanpa Allah dalam segala hal. Kej 1:26-31; Dan 3:1; Why 13:18. Ke atas Laksa (Sepuluh Ribu) [Kamus Lambang] Angka ini juga digunakan sebagai METAFORA jumlah yang sangat besar. Jumlah beribu-ribu laksa mengacu pada suatu jumlah yang tidak terbayangkan dan tak terhitung besarnya. Im 26:8; Ul 32:30; 33:17; 1 Sam 18:7, 8; Mzm 3:7; 91:7; Kid 5:10; Dan 7:10; Mi 6:7; Mat 18:24; Why 5:11. Ke atas Ribu [Kamus Lambang] Angka ini sering dipakai sebagai METAFORA sejumlah besar orang, benda atau kurun waktu yang tidak terbatas. Ul 1:11; 7:9; 32:30; Yos 23:10; Ayb 9:3; 33:23; Mzm 50:10; 84:11; 90:4; 91:7; Pkh 6:6; 7:28; Kid 4:4; 8:11, 12; Yes 30:17; 1 Kor 4:15; 14:19; 2 Ptr 3:8; Why 20:2-7. Ke atas Sepuluh [Kamus Lambang] Dalam pengertian manusia, angka ini dianggap meLAMBANGkan kesempurnaan, yakni Sepuluh bangsa Kanaan (Kej 15:19-21) dan perumpamaan tentang 10 gadis (Mat 25:1-13). Dan 7:7, 24; Why 12:3; 13:1; 17:3-16. Ke atas Tiga [Kamus Lambang] Angka yang sering digunakan untuk meLAMBANGkan kelengkapan atau kesempurnaan, terutama yang berkaitan dengan Allah. Angka ini juga digunakan dalam kaitan dengan periode penghukuman Ilahi. Kel 23:14; Ul 16:16; 2 Sam 24:12, 13; 1 Taw 21:10, 12; Dan 6:11, 14; Am 1:3-13; 2:1-6; Yun 1:17; Mat 12:40; Mrk 9:31; 10:34; Luk 4:25; Kis 10:16; 11:10 ; Yak 5:17; Why 9:18; 16:19; 21:13. Ke atas Tiga Setengah, Satu Masa Dan Dua Masa Dan Setengah Masa [Kamus Lambang] LAMBANG periode terbatas di mana si jahat diizinkan menindas umat Allah. Periode ini lamanya 42 bulan, atau sama dengan 3 1/2 tahun (Why 11:2), atau 1.260 hari (Why 11:3). LAMBANG ini dilatarbelakangi oleh masa penderitaan bangsa Yahudi di bawah pemerintah Raja Asyur yang lalim, yakni Antiokhus Epifanes pada 167-164 sM (seperti dinubuatkan dl Kitab Dan). Variasi penggunaan LAMBANG ini dalam Kitab Why merujuk ke periode kesaksian pada akhir zaman, perlindungan Ilahi dan pertentangan orang yang tidak percaya, dan mungkin juga merupakan cara menyebut masa Injil sebagai keseluruhan. Penting dicatat bahwa kemarau dahsyat yang menimpa Israel pada masa pemerintahan Ahab berlangsung selama 31 tahun (1 Raj 17 dan 18). Bangsa Yahudi tentu sulit melupakan kemarau panjang ini sehingga "satu masa dan dua masa dan setengah masa" menjadi pepatah untuk mengungkapkan masa kesukaran dahsyat. Dan 7:25; 12:7; Why 11:2, 3, 9, 11; 12:14. Ke atas Tujuh [Kamus Lambang] LAMBANG keutuhan atau kesempurnaan. Sering dikaitkan dengan peran dan prakarsa Allah dalam dunia, baik sebagai Pencipta maupun Penyelamat. Dalam tradisi Yahudi, angka tujuh merupakan gabungan dari angka 3 (Ke-Tritunggal-an) dan 4 (angka bumi), maka mencakup segala sesuatu. Angka tujuh juga melukiskan kegenapan satu kurun waktu dalam rencana keselamatan Allah. Kej 2:2; Kel 12:15; Im 4:6; Bil 19:4; Ul 7:1; Yos 6:4; 1 Sam 10:8; Ezr 6:22; Mzm 12:7; Ams 9:1; Yes 30:26; Dan 4:16; 9:27; Za 3:9; Why 1:4; 3:1; 21:9, dll. Ke atas HITUNG, PERHITUNGAN [Ensiklopedia] I. Pemakaian Umum Israel dan umumnya negeri tetangganya di Laut Tengah dan Asia Barat, mis Asyur, Mesir, Yunani, Roma dan Fenisia sama-sama memakai hitungan sistem desimal. Bilangan-bilangan yg tercatat dalam naskah Ibrani PL ditulis dalam kata-kata, seperti halnya juga dalam PB. Bilangan-bilangan ditulis dalam bentuk kata juga ditemukan pada Batu Moab dan Prasasti Siloam. Dalam bh Ibrani angka satu adalah suatu kata sifat. Suatu rangkaian kata benda menunjukkan bilangan 2 sampai 10. Gabungan bilangan dengan angka 10 menunjukkan angka 11 sampai 19. Sesudah angka 20, bilangan puluhan dibentuk dalam susunan yg sama dengan bh Indonesia, yaitu 3, 30. Satu kata terpisah menunjukkan 100; 200 adalah dwi bentuk dari itu. Dan dari 300 sampai 900 bentuknya sama lagi dengan sistem bilangan Indonesia. Bilangan tertinggi yg dinyatakan dengan satu kata adalah 20.000, dibentuk dari 10.000. Papirus (lontar) Aram berasal Mesir dan bertarikh abad 6 hingga 4 sM, lempengan-lempengan tanah liat berasal Mesopotamia bertuliskan bh Aram, juga pecahan-pecahan periuk dan beberapa timbangan menyajikan bukti cara menulis angka pada zaman dini Alkitab. Goresan garis-garis vertikal dipakai untuk bilangan satuan (1-9) dan goresan garisgaris horizontal untuk puluhan; bila ditulis yg satu di atas yg lain, itu adalah untuk kelipatan puluhan, dan sering dari atas ke bawah pada sisi kanan. 'Mem' (huruf Ibrani M) yg melambangkan bilangan 100 dengan goresan vertikal untuk tiap tambahan ratusan. Suatu singkatan untuk kata 'satu ribu' telah dipakai untuk menunjukkan nomor itu. Menurut beberapa ahli bahan Ibrani memperlihatkan bahwa suatu tanda menyerupai lambda (huruf L dlm bh Yunai) melambangkan angka 5 dan suatu tanda mirip dengan gimel (huruf Ibrani G) melambangkan angka 4. Lih Y Yadin, Scripta Hierosolymitana 8, 1961, hlm 9-25. ( --> TIMBANGAN DAN TAKARAN). H. L Allrick (BASOR,136,1954, hlm 21-27) mengusulkan bahwa asli dari daftar pada Neh 7 dan Ezr 2 ditulis dalam cara penulisan angka Ibrani-Aram awal. Ia juga menganjurkan supaya dalam kenyataan ini ditemukan keterangan mengenai perbedaan tertentu antara kedua daftar tersebut. Lih A. R Millard, TynB 11, 1962, hlm 6-7, tentang tanda-tanda bilangan Ibrani. Gagasan memakai huruf-huruf abjad untuk angka-angka berasal dari pengaruh Yunani, atau setidak-tidaknya pada kurun waktu Yunani berpengaruh. Sepanjang yg dapat kita ketahui, pertama kali nampak pada uang-uang logam Makabean. (Lih G. R Driver, Textus 1, 1960, hlm 126 dst; 4, 1964, hlm 83, mengenai asal usul yg paling dini.) Kesembilan huruf pertama dipakai untuk bilangan 1-9. Untuk puluhan mulai dari 10-90 dipakai kesembilan huruf berikutnya. Dan untuk bilangan ratusan mulai dari 100-400 dengan keempat huruf yg sisa. Tapi bilangan 15 ditunjukkan dengan gabungan teth (huruf Ibrani T) yg sama dengan 9 dan waw (huruf Ibrani W) yg sama dengan 6, karena kedua huruf yod (huruf Ibrani Y) yg sama dengan 10 dan he (huruf Ibrani H) yg sama dengan 5 adalah huruf-huruf mati dari 'Yah', suatu bentuk dari nama kudus 'Yahweh'. Bilangan-bilangan seterusnya ditunjukkan dengan gabungan huruf. Ada urutan bilangan dalam Ibrani alkitabiah, mulai dari 1-10, sesudah itu bilangan-bilangan huruf besar dipakai. Ada juga kata-kata untuk pecahan mulai dari 1/2 -- 1/5. Bilangan-bilangan dalam Yunani alkitabiah (Koine) mengikuti bh Yunani Helenistis. Petunjuk mengenai konsep matematik tentang jumlah tak terbatas nampaknya bisa didapati dalam Why 7:9, di mana yg diselamatkan disebut 'suatu kumpulan besar orang banyak yg tidak terhitung banyaknya'. Dalam gambaran konkrit pengertian ini dilukiskan dalam PL pada Kej 13:16, 'Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yg dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga'. Bnd Kej 15:5, 'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya'. Asas proses penghitungan dicatat dalam PL; misalnya pertambahan, Bil 1:17 dst; Bil 1:45; pengurangan, Im 27:18; dan perkalian, Im 25:8. Pada bagian-bagian tertentu jelas bahwa bilangan-bilangan dikemukakan dalam anti kira-kira. Bilangan '2', '2 atau 3','3 atau 4', '4 atau 5', kadang-kadang dikemukakan dalam anti 'sedikit', mis 1 Raj 17:12 mencatat ucapan-ucapan janda Sarfat, '...aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu...', dan juga Im 26:8, 'Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus'. Cara pemakaian yg sama terdapat dalam 2 Raj 6:10; Yes 17:6; untuk 'tiga atau empat', lih Am 1:3 dab dan Ams 30:15 dab. Pada PB, 1 Kor 14:19, kita temukan pemakaian bilangan-bilangan bulat oleh Paulus, 'Dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yg dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh'. Bnd Mat 18:22. Nampaknya '10' dipakai sama dengan 'berkali-kali', dan sebagai contohnya ucapan Yakub dalam Kej 31:7 yg mencatat Laban mengganti upahnya 'sepuluh kali lipat'; bnd Bil 14:22. Apabila diberitakan bahwa Saul, Daud dan Salomo memerintah selama 40 thn, dan pernyataan berulang-ulang dalam Kitab Hak bahwa tanah itu aman selama 40 thn (Hak 3:11; 5:31; 8:28) nampaknya mengandung arti bahwa 40 thn diperhitungkan untuk satu generasi, atau bilangan banyak, atau zaman yg cukup panjang. Seratus (mis Pkh 6:3) sama dengan bilangan besar, dan 1.000, 10.000 (Ul 32:30; Im 26:8), dan 40.000 (Hak 5:8), adalah contoh-contoh bilangan bulat sekaligus bilangan besar yg tidak terbatas. Akan halnya bilangan besar berkaitan dengan kekuatan suatu pasukan, mis 2 Taw 14:9, ini adalah taksiran kira-kira, seperti juga halnya dengan bilangan cacah jiwa Daud (2 Sam 24:9; bnd 1 Taw 21:5), dan mungkin juga kambing domba yg 7.000 yg dikorbankan di Yerusalem (2 Taw 15:11) -- dalam anti mendekati nominalnya. II. Bilangan-bilangan besar dalam PL Bilangan-bilangan besar yg dicatat dalam beberapa bagian PL telah menimbulkan soal yg pelik. Hal ini terutama mengenai kronologis sejarah PL pada periode-periode dini. Soal itu bertambah rumit lagi karena adanya angka-angka yg berbeda-beda dalam beberapa naskah dan beberapa versi, seperti mengenai bilangan orang Israel pada masa Keluaran, atau bilangan beberapa pasukan, dan teristimewa mengenai bilangan-bilangan pasukan musuh yg terbunuh. Contoh mengenai soal pertama, naskah Ibrani mengatakan bahwa jangka waktu 1.656 thn antara kejadian dan air bah adalah 1.656 thn, sedangkan LXX mengatakan 2.262 thn, dan naskah Samaria 1.307 thn. Contoh lain, usia Metusalah, menurut naskah Ibrani adalah 969 thn, sedangkan menurut naskah Samaria 720 thn ( --> SILSILAH; *KRONOLOG1 PL). Masalah yg sama ada juga dalam PB, misalnya mengenai bilangan orang di dalam kapal yg membawa Paulus ke Roma. Beberapa naskah mencatat 276 dan naskah-naskah lainnya 76 (Kis 27:37). Juga mengenai bilangan binatang (Why 13:18) dicantumkan bilangan yg berlainan, 666 dan 616. Bahwa bilangan itu menjadi korban ketika disalin dari naskah ke naskah, sehingga mengalami perubahan nampak pada perbedaan bilangan dalam nas yg sejajar: mis umur Yoyakhin pada awal pemerintahannya menurut 2 Raj 24:8 adalah 18 tapi menurut 2 Taw 36:9 adalah 8. Temuan arkeologi telah menyumbangkan banyak informasi tentang latar belakang zaman Keluaran dan penaklukan Kanaan, khususnya mengenai jumlah penduduk pada zaman-zaman itu. Alkitab menerangkan bahwa orang Israel kurang jumlahnya dibandingkan orang Kanaan (Kel 23:29; Ul 7:7, 17, 22); jadi perlu kita selidiki jumlah orang Israel menurut daftar Bil 1 dan 26, adalah kr 2-3 juta orang. Beberapa tafsiran mengenai bilangan ini sudah diajukan, al: NBC, 1953, hlm 165, mau menerimanya secara harfiah, J Bright, A History of Israel', 1972, hlm 130 berkata 'daftar-daftar ini ... berasal dari periode kemudian dalam sejarah Israel'. Ada yg mencoba menerjemahkan kembali angka-angka ini lalu menguranginya. Kata Ibrani 'elef, seribu, dapat juga berarti keluarga, kaum, marga, mis Hak 6:15, 'kaumku ('alpi) adalah yg paling kecil'. Lih juga F Petrie, Egypt and Israel, 1911, hlm 42 dst; G. E Mendenhall, 'The Census Lists of Numbers I and 26', JBL 77, 1958, hlm 52 dst; C. S Jarvis, Yesterday and Today in Sinai, 1936; R. E. D Clark, 'The Large Numbers of the OT', JTVI 87, 1955, hlm 82 dst. J. W Wenham (TynB 18,1967, hlm 19-53) mengikuti usaha R. E. D Clark memberi huruf hidup yg berlainan pada 'elef menjadi 'alluf ('prajurit' atau 'perwira'), dan menerjemahkan meot bukan sebagai 'ratusan' tapi sebagai 'kelompok'; ia menyarankan, bahwa angka-angka besar mengandung kedua kemungkinan ini ('ratusan' atau 'kelompok') menurut suatu ratio tertentu. Dengan demikian jumlah prajurit menjadi 18.000, dan mengingat orang-orang yg terlalu tua demikian juga suku Lewi, maka jumlah laki-laki menjadi lk 36.000, cocok dengan angka 22.273 bagi laki-laki sulung pada Bil 3:43. Jika jumlah ini dikali dua untuk memasukkan wanita, maka jumlah Israel seluruhnya kr 72.000. Memberi huruf hidup yg lain sehingga' elef menjadi 'alluf, dapat memecahkan masalah angka-angka besar yg mengacu pada jumlah korban perang, yg dicatat sebagai 'ribuan' menurut elef atau allufnya, dan hal ini cocok dengan kebiasaan kuno, yaitu bahwa pendekar yg berperang bukan tentara seluruhnya: mis cerita Daud dan Goliat. III. Bilangan-bilangan bermakna Dalam Alkitab bilangan juga digunakan sebagai lambang atau mengungkapkan arti teologis. Bilangan satu dipakai untuk mengungkapkan gagasan keesaan dan keunikan Allah, Ul 6:4, 'TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa'. Semua bangsa berasal dari satu orang (Kis 17:26). Dosa masuk ke dunia melalui satu orang (Rm 5:12). Kasih karunia dilimpahkan karena satu orang, Yesus Kristus (Rm 5:15). Korban persembahan diriNya sampai mati adalah satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 7:27); dan Dia-lah yg sulung yg pertama bangkit dari antara orang mati (Kol 1:18); yg sulung dari orang-orang yg telah meninggal (1 Kor 15:20). 'Satu' juga menyatakan tujuan tunggal (Luk 10:42), dan juga mengungkapkan keesaan antara Kristus dan Bapak (Yoh 10:30); kesatuan antara yg percaya dan Allah, dan kesatuan yg ada antara orang Kristen (Yoh 17:21; Gal 3:28). Gagasan keesaan itu juga menonjol dalam uraian Yesus mengenai pernikahan, 'keduanya akan menjadi satu daging' (Mat 19:6). Dua, dapat menggambarkan baik keesaan maupun pembagian. Pria dan wanita merupakan asas kesatuan keluarga (Kej 1:27; 2:20, 24). Binatang-binatang bergaul dalam pasangan dan masuk ke dalam bahtera berpasangan (Kej 7:9). Dua orang sering bekerja sama dalam persahabatan, mis pengintai utusan Yosua (Yos 2:1), ke-12 murid diutus berdua, dan 70 murid juga diutus demikian (Mrk 6:7; Luk 10:1). Sebagai tambahan, di Sinai diberikan 2 loh batu, dan -- binatang-binatang sering dipersembahkan dalam pasangan. Sebaliknya 2 dipakai sebagai kekuatan yg memisahkan dalam 1 Raj 18:21, 'Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?', seperti juga perihal 2 jalan, jalan yg luas dan yg sempit' dalam Mat 7:13,14. Tiga. Adalah lazim menghubungkan bilangan 3 dengan Trinitas Oknum ke-Allah-an. Hunjukan-hunjukan berikut adalah beberapa dari antaranya: Mat 28:19; Yoh 14:26; 15:26; 2 Kor 13:14; 1 Ptr 1:2, di mana ajaran ini dinyatakan secara tidak langsung. Bilangan 3 juga dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan Allah yg luar biasa dan tertentu. Di G Sinai Tuhan turun untuk memberikan Firman-Nya 'menjelang hail ketiga' (Kel 19:11). Dalam nubuat Hosea, Tuhan akan membangkitkan umat-Nya 'pada hari ketiga', mungkin berarti dalam waktu dekat (Hos 6:2). Ada pemakaian bilangan 'tiga' yg sama pada Luk 13:32, di mana 'hari ketiga' adalah 'puitis untuk suatu waktu, pada waktu mana sesuatu telah tuntas diselesaikan, dilengkapi dan disempurnakan' (N Geldenhuys, Commentary on the Gospel of Luke, 1950, hlm 384, catatan 4). Yunus telah dilepaskan (Yun 1:17; Mat 12:40), dan Kristus telah dibangkitkan Allah dari kematian pada had ketiga (1 Kor 15:4). Ada 3 murid yg diperkenan untuk hubungan akrab secara khusus dengan Kristus (Mrk 9:2; Mat 26:37), dan di Golgota ada 3 salib. Paulus menitikberatkan 3 kebajikan (1 Kor 13:13). Contoh lain mengenai bilangan 3 yg digunakan sehubungan dengan jangka waktu, adalah pilihan yg diberikan kepada Daud, yaitu 3 hari penyakit sampar, 3 bulan melarikan diri dari hadapan musuhnya, atau 3 thn kelaparan (1 Taw 21:12). Penyerahan bala tentara Gideon adalah contoh pembagian dalam 3 pasukan (Hak 7:16), dan pecahan, sepertiga, dipakai dalam Why 8:7-12. Empat, adalah bilangan sisi persegi empat, dan adalah pertanda penyelesaian dalam Alkitab. Nama yg kudus Yahweh terdiri dari 4 huruf dalam bh Ibrani (YHWH). Ada 4 sungai mengalir keluar dari taman Eden (Kej 2:10), dan ada 4 penjuru bumi ini (Why 7:1; 20:8), dari mana 4 angin berembus (Yer 49:36; Yeh 37:9; Dan 7:2). Di dalam penglihatan-penglihatan mengenai kemuliaan Allah, Yehezkid' melihat 4 makhluk hidup (ps 1), dan kita dapat membandingkan ini dengan ke-4 makhluk hidup dalam Why 4:6. Sejarah dunia mulai dari kerajaan Babel direntang oleh 4 kerajaan (Dan 2:7). 'Empat' adalah bilangan penting dalam lambang nubuat dan dalam kesusastraan wahyu, mis: 4 tukang besi (Za 1:18-21) dan 4 kereta (Za 6:1-8),4 tanduk dari mezbah emas (Why 9:13),4 malaikat pembunuh (Why 9:14). Sebagai tambahan, ada 4 Injil, dan pada waktu Injil itu disebarluaskan kepada non-Yahudi, Petrus melihat dalam penglihatan suatu benda berbentuk kain lebar yg bergantung pada keempat sudutnya diturunkan. Lima dan sepuluh, beserta perkaliannya, sering muncul karena sistem desimal dipakai di Palestina. Dalam PL 10 Bapak leluhur disebut sebelum air bah. Orang Mesir ditimpa 10 tulah dan ada juga Sepuluh Firman. Pecahan sepersepuluh merupakan zakat (Kej 14:20; 28:22; Im 27:30; 2 Taw 31:5; Mal 3:10). Perumpamaan (Luk 15:8) menyebut seorang wanita memiliki 10 dirham, dan dalam perumpamaan mengenai mina disebut 10 mina, 10 orang hamba dan 10 kota (Luk 19:11-27). Dari 10 gadis disebut 5 bijaksana dan 5 bodoh (Mat 25:2). Lima ekor burung pipit dijual 2 duit (Luk 12:6); sang orang kaya mempunyai 5 saudara (Luk 16:28); wanita Samaria di pinggir sumur pernah mempunyai 5 suami (Yoh 4:18); dan pada pemberian makan lima ribu orang, sang anak mempunyai 5 roti jelai. Ada 10 kekuasaan yg tidak dapat memisahkan orang percaya dari kasih Allah (Rm 8:38 dab), dan 10 dosa yg tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (1 Kor 6:10). Karena itu, bilangan 10, juga menandakan kesempurnaan; 10 orangtua merupakan suatu rombongan (Rut 4:2). Enam. Dalam cerita kejadian, Allah menjadikan laki-laki dan perempuan pada hari ke-6 (Kej 1:27). Enam hari telah dijatahkan kepada manusia untuk bekerja (Kel 20:9; 23:12; 31:15; bnd Luk 13:14). Seorang hamba Ibrani harus bekerja selama 6 thn sebelum dia dibebaskan. Bilangan 6 dapat disimpulkan erat hubungannya dengan manusia. Tujuh. Bilangan ini mempunyai tempat penting di antara bilangan kudus dalam Kitab Suci, dan dikaitkan dengan penyelesaian, penggenapan dan penyempurnaan. Dalam berita kejadian, Allah beristirahat dari pekerjaan-Nya pada hari ke-7 dan menguduskannya. Ini menjadi pola sabat Yahudi, ketika orang berhenti dari kerja (Kel 20:10), bagi thn sabat (Im 25:2-6), dan juga bagi thn Yobel, yg diikuti 7 kali 7 thn (Im 25:8). Hari Raya Roti Tidak Beragi dan Hari Raya Pondok Daun berlangsung 7 hari (Kel 12:15, 19; Bil 29:12). Hari Raya Pendamaian berlangsung pada bulan ke-7 (Im 16:29), dan bilangan 7 sering muncul berkaitan dengan upacara keagamaan PL, mis memercikkan darah lembu 7 kali (Im 4:6), dan korban bakaran terdiri dari 7 ekor domba berumur 1 thn (Bil 28:11); orang sakit kusta yg ditahirkan harus dipercikkan 7 kali (Im 14:7), dan Naaman harus menyelam 7 kali di S Yordan (2 Raj 5:10). Kandil kemah suci mempunyai 7 cabang (Kel 25:32). Hunjukan-hunjukan lain yg perlu dicatat adalah: ibu dari 7 orang anak (Yer 15:9; 2 Makabe 7:1 dst); 7 wanita akan memegang 1 laki-laki (Yes 4:1); seorang menantu perempuan yg penuh kasih lebih berharga dari 7 anak laki-laki (Rut 4:15). Orang Saduki mengemukakan soal perkawinan janda dengan 7 bersaudara (Mat 22:25). Para imam mengelilingi Yerikho 7 kali (Yos 6:4). Hamba Elia untuk melihat tanda hujan 7 kali naik turun (1 Raj 18:43). Pemazmur memuliakan Allah 7 kali sehari (Mzm 119:164), dan Kej 29:18; 41:29, 54 dan Dan 4:23 menyebut 7 thn (kali). Gereja mula-mula mempunyai 7 pelayan (Kis 6:3), dan Yohanes menyapa 7 jemaat dalam Why, di mana disebut 7 kaki dian emas (1:12) dan 7 bintang (1:16). Pada pemberian makan 4.000 orang disebut pergandaan 7 roti dan beberapa ikan (Mrk 8:1-9), dan sisanya ada 7 bakul, membuktikan bahwa Yesus dapat mengenyangkan dengan sempurna. Maria Magdalena dibebaskan dari 7 roh jahat (Luk 8:2), sementara naga dalam Why 12:3 dan binatang dalam Why 13:1; 17:7 mempunyai 7 kepala. Delapan. 1 Ptr 3:20 mencatat ada 8 orang yg tertolong dalam bahtera Nuh. Seorang anak Yahudi disunat pada hari ke-8 (Kej 17:12; Flp 3:5). Dalam penglihatan Yehezkiel mengenai Bait Allah yg baru, para imam mempersembahkan korban pada hari ke-8 (Yeh 43:27). Duabelas. Tahun Ibrani dibagi dalam 12 bulan; dan satu hari 12 jam (Yoh 11:9). Israel mempunyai 12 anak laki-laki (Kej 35:22-27; 42:13, 32) dan ada 12 suku Israel, umat Allah (Kej 49:28). Kristus memilih 12 rasul (Mat 10:1 dst). Jadi bilangan 12 ada kaitannya dengan tujuan-tujuan pemilihan Allah. Empatpuluh, hampir selalu terkait dengan perkembangan baru dalam sejarah tindakan-tindakan Allah yg luar biasa, khususnya mengenai penyelamatan. Misalnya, air bah, pelepasan dari Mesir, Elia dan zaman nabi-nabi, kedatangan Kristus dan kelahiran gereja. Jangka waktu 40 hari dapat dicatat sbb: hujan turun pada peristiwa air bah (Kej 7:17); pengiriman burung gagak (Kej 8:6,7); Musa berada di gunung (Kel 24:18; 34:28; Ul 9:9); para pengintai menyelidiki tanah Kanaan (Bil 13:25); Musa sujud berdoa untuk Israel (Ul 9:25); tantangan Goliat (1 Sam 17:16); perjalanan Elia ke Horeb (1 Raj 19:8); Yehezkiel berbaring pada sisi kanannya (Yeh 4:6); peringatan Yunus kepada Niniwe (Yun 3:4); Kristus di padang gurun sebelum pencobaan-Nya (Mat 4:2); Kristus muncul kembali sesudah kebangkitan-Nya (Kis 1:3). Mengenai 40 thn, lazim mengacu pada suatu generasi. Di antaranya dapat dikutip: kurun waktu terpenting dari hidup Musa (Kis 7:23, 30, 36; Ul 31:2); Israel mengembara di padang gurun (Kel 16:35; Bil 14:33; Yes 5:6; Mzm 95:10); perbudakan dan pelepasan dengan pola berulang-ulang pada zaman Hakim-hakim (mis Hak 3:11; 13:1); pemerintahan Saul, Daud dan Salomo (Kis 13:21; 2 Sam 5:4; 1 Raj 11:42); masa tandus negeri Mesir (Yeh 29:11). Tujuhpuluh, sering dikaitkan dengan pemerintahan Allah atas dunia. Sesudah air bah, bumi dihuni ulang oleh 70 keturunan Nuh (Kej 10); 70 orang turun ke Mesir (Kej 46:27); 70 tua-tua ditugasi menolong Musa memerintah Israel di padang gurun (Bil 11:16); orang Yehuda tinggal selama 70 thn dalam pembuangan di Babel (Yer 25:11; 29:10); 70 kali 7 masa ditetapkan Allah sebagai suatu periode, di mana penyelamatan Mesias akan disempurnakan (Dan 9:24); Yesus menyuruh 'yg 70' (Luk 10:1); Dia menghendaki pengampunan 'sampai 70 kali 7' (Mat 18:22). 666 atau 616 bilangan yg mengacu pada binatang dalam Why 13:18. Banyak tafsiran mengenai bilangan ini telah dikemukakan. Jika angka-angka itu diberikan nilai huruf-huruf bersangkutan, maka bilangan 666 adalah sama dengan nilai jumlah huruf dalam nama-nama pribadi-pribadi yg bermacam-macam mulai dari Kaligula dan Nero dan seterusnya, dan dengan gagasan binatang raksasa kekacaubalauan. Untuk pembahasan tuntas lih tafsiran-tafsiran mengenai Why, teristimewa TAMK; H. B Swete, The Apocalypse of St. John, 1906, hlm 175-176; J. J von Alimen, 'Number' dalam Vocabulary of the Bible, 1958; D. R Hillers, BASOR 170, 1963, hlm 65. Why 7:4; 14:1 mencatat bilangan 144.000 sebagai 'yg dimeteraikan'. Bilangan ini berdasarkan bilangan 12, bilangan pemilihan, dikuadratkan dan dikalikan dengan 1.000, suatu bilangan yg tak terbatas, dan menandakan bilangan penuh (genap) orang-orang kudus dari kedua perjanjian yg dilindungi Allah. Lih juga NIDNTT 2, hlm 683-704, dan kepustakaan terkait. RAHG/AL Ke atas SERIBU [Kamus Browning] Digunakan sebagai angka dalam PL (2Raj. 19:35) atau untuk menyatakan waktu yang lama (Mzm. 90:4), atau untuk suatu satuan militer (1Sam. 8:12). Dalam PB jumlah-jumlah besar dihitung dengan ribuan (Mrk. 6:44; Kis. 2:41; Why. 21:16). Ke atas TIGA [Kamus Browning] Seperti angka-angka lain, tiga mempunyai arti simbolik dalam tradisi alkitabiah dan menyatakan kelengkapan: langit, bumi dan bumi bawah misalnya. Ada tiga pesta utama disebutkan (Kel. 23:14-19); --> rumah suci dibagi ke dalam tiga bagian (1Raj. 6:2-22); Yunus ada di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam (Yun. 1:17). Dalam PB Yesus dibangkitkan pada hari ketiga atau setelah tiga hari (Mat. 12:40; 27:63; Luk. 24:46; 1Kor.15:4). Dalam teologi Kristen, Tuhan Allah itu suatu Trinitas -- Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ke atas TUJUH PULUH [Kamus Browning] Tujuh puluh --> tua-tua menyertai Musa (Kel. 24:9); dan tujuh puluh --> murid diutus Yesus (Luk. 10: 1-7); tujuh puluh tahun diramalkan menjadi masa pembuangan (Yer. 25:11), tetapi ternyata kurang dari waktu itu. Tujuh puluh tahun dipandang sebagai umur rata-rata manusia (Mzm. 90:10). Petrus diberitahu bahwa kita harus mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali (Mat. 18:21-22). Jadi, tujuh puluh itu menunjukkan kelengkapan sempurna, sebagai kelipatan dari tujuh (hari kerja sepekan) angka itu adalah penting. Tujuh orang harus membawa para rasul (Kis. 6:1-6); dan tujuh Gereja dinasihati dalam Why. 2-3. Ke atas Yunani Strongs #1176 δεκα deka δεκα deka: sepuluh (Kamus Yoppi) sepuluh (Kamus Barclay) Strongs #1208 δευτερος deuteros δευτερος deuterov: kedua, kedua kalinya (Kamus Yoppi) α, ον yang kedua; το δ., παλιν δ., εν το δ., atau εκ δ., kemudian, sekali lagi (Yud 5) (Kamus Barclay) Strongs #1417 δυο duo δυο duo: dua (Kamus Yoppi) genetif dan akusatif δου , datif δυσιν dua; δου δου atau ανα δου berdua-dua, dua masing-masing (Yoh 2.6; Luk 9.3) (Kamus Barclay) Strongs #1501 εικοσι eikosi εικοσι eikosi: dua puluh (Kamus Yoppi) dua puluh (Kamus Barclay) Strongs #1520 εις heis εις eiv: satu, seorang, siapapun, se- (Kamus Yoppi) μια, εν genetif ενος, μιας, ενος satu; hanya satu; εις τις = τις seorang εις τον ενα seorang akan yang lain (1Tes 5.11); καθ' ενα satu persatu; seorang demi seorang (1Kor 14.13) (Kamus Barclay) Strongs #1540 εκατον hekaton εκατον ekaton: seratus (Kamus Yoppi) seratus; κατα εκατον masing-masing seratus (Kamus Barclay) Strongs #1623 εκτος hektos εκτος ektov: keenam (Kamus Yoppi) (1) kata depan dengan genetif: di luar; kecuali; (2) kata penghubung: εκτος ει μη kecuali; (3) το ε. sisi luar (Kamus Barclay) Strongs #1766 εννατος ennatos e;natoj( h( on: kesembilan (Kamus Yoppi) Strongs #1803 εξ hex εξ ex: enam (Kamus Yoppi) enam (Kamus Barclay) Strongs #2033 επτα hepta επτα epta: tujuh (Kamus Yoppi) tujuh (Kamus Barclay) Strongs #4002 πεντε pente πεντη penth: lima (Kamus Yoppi) lima (Kamus Barclay) Strongs #5064 τεσσαρες tessares neuter τεσσαρα tessara τεσσαρες tessarev , neuter τεσσαρα tessara: empat (Kamus Yoppi) neut. τεσσαρα genetif. empat τεσσαρων (Kamus Barclay) Strongs #5140 τρεις treis neuter τρια tria or τριων trion τρεις treiv: tiga (Kamus Yoppi) τρια , genetif τριων , datif τρισιν tiga ( δια τ. ημερων dalam tiga hari) (Kamus Barclay) Strongs #5154 τριτος tritos τριτος tritov: ketiga, bagian ketiga, ketiga kali (Kamus Yoppi) η, ον kata sifat: ketiga ( εκ τ. untuk ketiga kali Mat 26.44); το τ. seperti ga (Kamus Barclay) Strongs #5505 χιλιας chilias χιλιας ciliav: seribu, … ribu (Kamus Yoppi) αδος [feminin] (kelompok berjumlah) seribu (Kamus Barclay) Ke atas Peta Peta Google: Enam (32° 9´, 35° 7´); OpenBible: (Flickr/Panoramio) Enam; 

7 Jemaat

Daftar Isi: BROWNING: JEMAAT, TUJUH , MALAIKAT JEMAAT-JEMAAT ; ENSIKLOPEDIA: MALAIKAT-MALAIKAT JEMAAT ; Tujuh Jemaat Ke atas JEMAAT, TUJUH [Kamus Browning] Komunitas Kristen di provinsi Asia Kecil. Kitab terakhir dalam Alkitab, Wahyu kepada Yohanes, kadang-kadang juga dikenal sebagai *Apokalypse, dialamatkan kepada tujuh jemaat tertentu. Ada juga jemaat-jemaat yang lain, yang tidak disebutkan, seperti jemaat-jemaat di --> Kolose (Kol. 1:2) dan --> Troas (Kis. 20:15-21). Penulis memilih tujuh, karena bilangan tersebut merupakan bilangan kelengkapan ( --> penciptaan Allah dalam Kejadian lengkap dalam --> tujuh hari), sehingga bilangan tujuh di sini mewakili seluruh jemaat. Pengenalan cukup rinci dari ketujuh jemaat yang dimaksud dikemukakan di sini, dari --> Efesus, --> Smirna, --> Pergamus, --> Tiatira, --> Sardis, --> Filadelfia, dan --> Laodikia. Ke atas MALAIKAT JEMAAT-JEMAAT [Kamus Browning] Surat-surat kepada tujuh jemaat dalam Why. 2-3 dialamatkan kepada 'malaikat-malaikat' mereka, sebab penulisnya memiliki anggapan seperti keyakinan Yahudi, bahwa setiap *persekutuan di bumi ini memiliki pasangannya di --> surga, di antara para malaikat. Para malaikat ikut ambil bagian, baik dalam keberhasilan, maupun kegagalan jemaat-jemaat, karena Yohanes tidak memahami surga sebagai yang sangat --> baik dan dunia sebagai yang --> jahat sebagian; tetapi seluruh susunan ciptaan terikat pada satu kesatuan. Ke atas MALAIKAT-MALAIKAT JEMAAT [Ensiklopedia] Keterangan tentang 7 bintang dalam penglihatan Yohanes di Patmos mengacu kepada 'malaikat-malaikat (angeloi) dari 7 jemaat' (Why 1:20), yg menjadi alamat surat-surat dalam Why 2 dan 3. Siapa angeloi itu? Ada 2 usul yg pernah dikemukakan, yakni kata itu berarti malaikat penjaga atau pelindung; atau, pemimpin (manusia, uskup) jemaat. Kedua usul itu tidak memuaskan. Dalam Why arti angelos pasti adalah malaikat, tapi malaikat tak dapat dilibatkan turut bertanggung jawab atas dosa jemaat Pada pihak lain, anti 'uskup' bertentangan dengan pemakaian kata yg biasa, dan tidak ditopang oleh sastra sejajar. Tak ada ay yg menekankan pola episkopal -- penataan gereja dengan mengandalkan hak para uskup, yg di kemudian hari diterapkan oleh Ignatius (kr 115 M). Begitu juga pandangan ini tidak dapat didasarkan pada bacaan yg sukar dipercayai tentang 'istrimu' dalam 2:20 (sou disisipkan oleh ditografi). Sekali lagi, aneh bila satu orang secara perseorangan bertanggung jawab mutlak atas jemaat. Anti harfiah angelos ialah 'pesuruh', sehingga mungkin angeloi itu adalah pesuruh yg ditetapkan atau diangkat oleh jemaat; tapi gagasan demikian hilang karena keberatan yg sama. Gambaran ini tidak cocok dengan pengertian modern. Angelos harus diterjemahkan 'malaikat', tapi di sini malaikat barangkali adalah padanan jemaat di sorga. Dalam praktik 'malaikat' itu mempersonifikasikan jemaat, walaupun ini belum seratus persen cocok dengan artinya yg asli. CJH/MHS/HAO

7 Perkataan Salib

Daftar Isi: HAAG: Salib ; KECIL: Salib ; LAMBANG: Disalibkan , Salib ; BROWNING: PENYALIBAN , SALIB , TUJUH PERKATAAN ; ENSIKLOPEDIA: SALIB, PENYALIBAN , UCAPAN, TUJUH UCAPAN DARI SALIB ; YUNANI: 4716 σταυρος stauros ; STATISTIK: SALIB ; Salib Salib: tiang gantungan dari kayu, yang bentuknya bermacam-macam. Biasanya diiringi dengan siksaan-siksaan yang amat kejam dan ngeri. Tetapi menurut paham (khayalan) dari konstantin, inilah lambing kesucian. Yohanes 20:25,27; Zakharia 12:10; Mazmur 22:16. bagi kaum Kristen sebagai tanda kemuliaan (atau dipakai untuk lencana). (Kamus Gering) Ke atas Salib [Kamus Haag] Salib. (1) Sudah sejak dalam kebudayaan yang tertua (Babilon, Meksiko, Mesir [: salib engsel], Jerman [roda matahari]) dikenal sebagai tanda, simbul maupun perhiasan. ~S sebagai alat siksa barangkali berasal dari Persia (pembunuhan dengan tonggak) dan baru berkembang di Timur-tengah pada zaman Romawi. ~S Yesus barangkali memiliki tiang lintasan yang lebih pendek (Mat 27:37). (2) secara metaforis dan theologis ~S menjadi singkatan dari hidup kristen, bahwa orang Kristen harus mengikuti Kristus di dalam sengsara dan kematian (Mat 10:38; 16:24 dbtl.), sebagai lambang ingkar diri (Gal 5:24), lambang cerca dan batu sandungan (1Kor 1:18; Gal 5:11), sebagai jalan menuju persatuan gaib dengan Kristus (Rom 6:8; Gal 2:20 dbtl.). Ke atas Salib [Kamus Kecil] BIS- Palang kayu yang besar yang dipakai untuk menggantung orang yang sudah dijatuhi hukuman mati pada zaman kerajaan Roma. KS.- [PB] Kristus, Mat 27:32,40,42; 1Kor 1:17-18; Gal 5:11; 6:12,14; Ef 2:16; Kol 1:20; 2:14; Ibr 12:2 para pengikut Kristus, Mat 10:38; 16:24; Mr 8:34; Luk 9:23; 14:27 Ke atas Disalibkan [Kamus Lambang] Kadang-kadang sebagai METAFORA orang percaya yang dibebaskan dari kuasa dosa dan kuasa Iblis melalui salib Kristus. Rm 6:6; Gal 2:19; 5:24; 6:14. Ke atas Salib [Kamus Lambang] Kadang-kadang sebagai METAFORA segala pencobaan berat dan menyakitkan, yang dijatuhkan Allah untuk menguji iman kita. Mat 10:38; 16:24; Mrk 8:34; Luk 9:23; 14:27. Ke atas PENYALIBAN [Kamus Browning] Yesus menderita kematian melalui vonis penyaliban penguasa Romawi, karena, menurut Yoh. 18:31, --> Sanhedrin Yahudi tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati. Dalam Injil jelas terdapat kecenderungan untuk membebankan tanggung jawab kematian Yesus kepada orang-orang Yahudi dan meringankan tanggung jawab penguasa Romawi. Selama terjadinya konflik antara --> Yudaisme dengan --> Roma, yaitu masa ketika Injil-injil disusun, Gereja berkepentingan untuk mempertegas perbedaannya dengan Yudaisme. Namun, pengadilan di hadapan Sanhedrin secara historis dapat dipercaya. Hal ini memungkinkan satu vonis unanim dari bermacam-macam kelompok atas dasar --> hujatan. Apa yang diduga telah diucapkan Yesus dan yang mengesahkan penghukuman-Nya (Mrk. 14:63-64) sama beratnya seperti yang dinyatakan dalam gulungan Bait --> Qumran sebagai sesuatu yang pantas dihukum mati: Yesus telah membawa Israel ke dalam kesesatan (Ul. 13:1-11). Dengan memperhatikan kebulatan suara yang baik ini, Imam Besar dapat mengulang tuduhan itu di hadapan penguasa Romawi. Pilatus tidak dapat mengabaikan kehadiran orang yang mengaku Mesias di kota itu (Luk. 23:2).Kematian Yesus dengan penyaliban diperintahkan oleh --> Pontius Pilatus dengan tuduhan pengkhianatan berat. Pertama-tama Ia didera (Mrk. 15:15), dan kemudian karena terlalu lemah untuk memanggul kayu palang, Ia dibantu oleh --> Simon Kirene, Yesus menolak --> anggur bercampur mur yang diberikan kepada-Nya untuk mengurangi rasa sakit yang luar biasa, namun Ia mati lebih cepat dari yang biasa terjadi. Tubuh-Nya diturunkan oleh --> Yusuf Arimatea, yang dalam benaknya teringat perintah Ul. 21:23, bahwa mayat tidak boleh dibiarkan pada tiang sepanjang malam.Hukuman mati yang menakutkan seperti itu tidak mudah dipadukan dengan iman terhadap kemesiasan Yesus, sehingga tak terelakkan hal ini menimbulkan refleksi teologis yang mendalam. Paulus memahami kematian itu sebagai tanda berakhirnya --> Taurat Yahudi (Gal. 3:13), karena kematian seperti itu menempatkan korbannya di bawah kutuk Taurat. Itu adalah korban bagi --> dosa, dan umat Kristen, melalui --> baptisan, ikut ambil bagian dalam apa yang telah dikerjakan Kristus di atas kayu salib. Dalam baptisan mereka telah mati bagi dosa, dan mengawali kehidupan baru. Dalam surat-suratnya yang kemudian Paulus membahas 'batu sandungan kelemahan' kematian Kristus. Hal tersebut menyatakan penghakiman atas kesombongan klaim --> hikmat dunia (1Kor. 1:18-25). Barangsiapa menderita seperti yang dialami Kristus (Mrk. 8:34) dapat berharap ikut ambil bagian dalam *kebangkitan-Nya. Ke atas SALIB [Kamus Browning] Alat penyiksaan dan penghukuman mati yang digunakan oleh orang Romawi, dan sebelumnya oleh orang Persia, yaitu sebuah tiang tegak, tempat mengikat atau memakukan tubuh orang yang terkutuk. Orang Romawi biasanya membiarkan tiang tersebut tetap ditempatnya, untuk hukuman mati berikutnya. Pesakitan mengangkat sendiri kayu palang yang ditambahkan di puncak tiang itu. Kejahatan atau pelanggaran yang menyebabkan hukuman mati dituliskan pada kayu palang tersebut, atau dituliskan pada papan yang dikalungkan di lehernya. Ke atas TUJUH PERKATAAN [Kamus Browning] Perkataan dari Yesus yang disalibkan, sebagaimana dicatat dalam keempat Injil, yaitu perkataan pengampunan, penghiburan, kasih, dan kesedihan (Luk. 23:34, walaupun ada naskah-naskah yang menghilangkannya; Yoh. 19:26-27; Mat. 27:46), tetapi juga ada perkataan yang menyatakan haus, lagi perkataan kemenangan (Yoh. 19:29, 30) dan suatu kutipan dari Mzm. 31:5: menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah (Luk. 23:46). Namun, tujuh perkataan ini tidak dapat dipandang sebagai suatu rangkaian ucapan historis. Perkataan ini memperlihatkan interpretasi teologis dari masing-masing penulis Injil. Kata-kata itu merupakan penjelasan alternatif dari kejadiannya: teriakan kehancuran hati menyatakan suatu pengertian dari ditinggalkan Allah sama sekali (Mrk. 15:34), tetapi diubah oleh Lukas, yang mengganti teror dalam cerita Markus dengan catatan ketenangan hati yang dikuatkan, karena itu adalah kutipan dari Mzm. 31:5 (lih. Luk. 23:46). Pengertian ketujuh perkataan pada salib itu menjadi ketetapan umum setelah orang-orang Yesuit Gereja Katolik menetapkan suatu kebaktian Jumat Agung untuk orang banyak yang didasarkan atas ketujuh perkataan itu, menyusul bencana gempa bumi di Lima tahun 1687, yang kemudian diadakan secara teratur sampai abad ke-20. Ke atas SALIB, PENYALIBAN [Ensiklopedia] Kata Yunani salib (stauros; kata kerja, stauroo; Latin crux, crucifigo) artinya yg pertama ialah, kayu sulaan atau balok yg didirikan tegak. Arti kedua, kayu sulaan sebagai alat untuk menghukum dan menghukum mati seseorang. Dalam arti terakhir PB menggunakan salib. Kata bendanya muncul 28 kali dan kata kerjanya 46 kali. Menyalibkan penjahat dalam keadaan hidup tidak terdapat dalam PL (stauroo, Est 7:10 LXX adalah terjemahan kata Ibrani tala, 'menggantung'). Hukuman mati dilaksanakan dengan lemparan batu. Tapi ada kalanya mayat digantungkan di sebatang pohon sebagai peringatan (Ul 21:22, 23; Yos 10:26). Mayat yg demikian dianggap terkutuk (itulah dasar Gal 3:13) dan harus diambil dan dikuburkan sebelum malam tiba (bnd Yoh 19:31). Praktik ini menerangkan rujukan PB kepada salib Kristus sebagai sebatang 'pohon' (Kis 5:30; 10:39; 13:29; 1 Ptr 2:24), lambang penghinaan. Penyaliban dipraktikkan oleh bangsa Fenisia dan Kartago. Kemudian dipraktikkan secara luas oleh bangsa Roma. Tapi hanya budak-budak, penduduk asli setempat dan penjahat-penjahat dari kelas rendah yg disalibkan, dan jarang sekali warga negara Roma. Demikianlah tradisi mengatakan bahwa Petrus, seperti Yesus, disalibkan. Tapi Paulus, dipenggal kepalanya, sesuai praktik kuno itu. Lain daripada tonggak yg didirikan tegak (crux simplex), yg kepadanya korban diikatkan atau dipakukan, masih ada 3 macam salib. Crux commissa (salib St Antoni) disusun seperti huruf T besar. Beberapa pengamat menganggapnya berasal dari lambang dewa Tamuz, huruf tau; crux decussata (salib St Andreas), disusun seperti huruf X; lalu crux immissa, dua balok seperti, yg dalam tradisi dianggap adalah bentuk salib Tuhan Yesus + di mana Dia mati (Ireneus, Haer. 2. 24. 4). Ini dikukuhkan oleh rujukan keempat Injil (Mat 27:37; Mrk 15:26; Luk 23:38; Yoh 19:19-22) kepada tulisan yg dipakukan pada salib Kristus di atas kepala-Nya. Usai penghakiman biasanya korban dibantai dengan fagellum, cemeti bertali-tali kulit. Bantaian ini sangat melemahkan dan mempercepat kematiannya. Demikianlah tentu dalam kasus Kristus. Setelah penjahat dijatuhi hukuman mati, ia diharuskan memikul sendiri balok salibnya (patibulum) ke tempat penyiksaan dan kematiannya, yg biasanya di luar kota. Di depannya berjalan seorang petugas membawa 'gelarnya', yakni tuduhan tertulis yg dituduhkan kepadanya. Balok salib -- yakni patibulum -- itulah yg dipikul Tuhan Yesus -- jadi tidak seluruh salib, namun memikul patibulum itu pun Ia sudah terlalu lemah, sehingga kemudian dibawa oleh Simon dari Kirene. Terhukum ditelanjangi, dibaringkan di tanah dengan tubuhnya menimpa balok salib, dan tangannya diikatkan atau dipakukan ke balok salib itu (Yoh 20:25). Lalu balok salib diangkat dan disatukan dengan kukuh pada tonggak yg tegak, sehingga kaki korban, yg kemudian diikatkan atau dipakukan, bebas dari tanah. Tidak tinggi, seperti sering digambarkan. Beban, yakni berat badannya biasanya ditahan oleh pasak yg menonjol (sedile), yg di atasnya terhukum duduk mengangkang. Di situlah terhukum dibiarkan mati lemas karena kelaparan dan kepayahan. Kadang-kadang kematian dipercepat dengan crurifragium, pematahan kaki, seperti terjadi atas kedua penjahat yg disalibkan bersama Yesus, tapi tidak perlu lagi dilakukan terhadap Yesus karena Ia telah mati. Namun sepucuk tombak ditusukkan ke lambung-Nya untuk memastikan kematian-Nya, sehingga tubuh-Nya dapat diturunkan, seperti dikehendaki orang-orang Yahudi, sebelum Sabat tiba (Yoh 19:31 dab). Nampaknya cara menyalibkan berbeda-beda di wilayah kerajaan Romawi. Para penulis sekular yg sezaman segan merinci hukuman yg paling kejam dan menghinakan ini. Tapi pada thn 1968 suatu tim ahli dipimpin V Tzaferis menemukan kuburan Yahudi di Giv`at ha-Mivtar (Ras el-Masaret), dekat Yerusalem. Penemuan itu menalar penyaliban secara segar. Ditemukan tulang belulang seorang pemuda korban penyaliban. Memperhatikan pecahan periuk yg juga ditemukan, tarikhnya dapat diperkirakan antara 7-66 M. Nama Jehohanan tertulis dalamnya. Penelitian cermat dan rinci atas penyebab kematian dan cara matinya orang itu, memberi sinar terang atas cara Kristus mati. Lengan bawah pemuda itu dipakukan pada patibulum; mungkin 'tangan' dalam Luk 24:39; Yoh 20:20, 25, 27 seharusnyalah 'lengan'. Berat tubuhnya menimpa sedecula, kayu yang dipakukan pada simplex, tonggak tegak sebagai sandaran punggung. Kedua kakinya dibengkokkan sehingga betisnya sejajar dengan patibulum, mata kakinya di bawah punggungnya. Sebuah paku besi (yg masih ada pada tempatnya) menembusi kedua tumit, yg kanan di atas yg kiri. Sebuah pecahan kayu menjelaskan bahwa salibnya terbuat dari kayu zaitun. Kedua kakinya sudah dipatahkan, nampaknya dengan pukulan keras seperti yg terjadi atas kedua penyamun dalam Yoh 19:31. Jika Kristus mati seperti pemuda itu, maka kedua kakiNya tidak lurus seperti biasanya digambarkan dalam seni Kristen. Otot-otot kaki-Nya yg dibengkokkan pasti menimbulkan sakit yg amat sangat, dengan kejang yg, mengerikan, hal yg (mengingat siksaan yg dialami-Nya) mempercepat kematian-Nya menjadi enam jam. Penulis-penulis yg sezaman menyimpulkan sebagai kematian yg paling menyakitkan dan mengerikan. Namun keempat Injil tidak merinci penderitaan ragawi Tuhan Yesus, melainkan dengan sopan berkata 'mereka menyalibkan-Nya'. Menurut Mat 27:34 Tuhan Yesus menolak upaya apa pun yg dimaksudkan untuk memperingan penderitaanNya. Tentu maksudnya supaya pikiran-Nya dapat tetap mantap dan cerah hingga kepada akhirnya, demi melakukan kehendak BapakNya. Justru Ia dapat menghibur penjahat yg sedang sekarat menjelang ajal, dan mengucapkan sisa ketujuh firman yg ajaib dari tiang salib-Nya. Pusat perhatian para penulis PB akan salib bukan pada arkeologisnya atau historisnya, melainkan pada Kristologisnya. Mereka memperhatikan dan mengutamakan arti kekal, kosmis, dan soteriologis dari apa yg terjadi dalam kematian Yesus Kristus, Anak Allah, di kayu salib satu kali untuk selamanya. Secara teologis kata 'salib' dipakai sebagai rangkuman uraian dari Injil penyelamatan, bahwa Yesus Kristus 'mati bagi dosa-dosa kita'. Dengan demikianlah 'pemberitaan' Injil adalah 'firman salib', 'pemberitaan Kristus yg disalibkan' (1 Kor 1:17 dab). Demikian pula rasul bergirang 'dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus', dan berbicara tentang derita penghambatan 'bagi salib Kristus'. Jelas kata 'salib' di sini berarti seluruh perkataan yg menggirangkan tentang penyelamatan (pembebasan) manusia melalui penebusan oleh dan dalam kematian Yesus Kristus. 'Firman salib' adalah juga 'firman pendamaian' (2 Kor 5:19). Tema ini muncul jelas dalam Ef dan Kol. 'Oleh salib' Allah mendamaikan Yahudi dan non-Yahudi, dengan merobohkan tembok pemisah, yakni hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya (Ef 2:14-16). 'Karena darah salib-Nya' Allah telah mengadakan pendamaian, yakni memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya (Kol 1:20 dab). Pendamaian ini adalah sekaligus bersifat pribadi dan kosmis. Dan pendamaian datang karena Kristus telah menghapuskan surat hutang yg mendakwa dan mengancam kita dengan ketentuan-ketentuan hukumnya, dengan 'memakukannya di kayu salib' (Kol 2:14). Salib dalam PB menjadi lambang yg memalukan dan menghinakan, juga menjadi lambang hikmat dan kemuliaan Allah yg dinyatakan oleh salib itu sendiri. Orang Roma memakainya bukan hanya sebagai alat menyiksa dan menghukum mati, tapi juga sebagai alat untuk menghukum orang dengan cara yg sangat memalukan di depan umum, yg disediakan bagi penjahat ulung dan keji. Bagi orang Yahudi penyaliban berarti kutukan (Ul 21:23; Gal 3:13). Inilah kematian yg dialami Yesus Kristus, dan untuk mana khalayak ramai berteriak-teriak. 'Ia tekun memikul salib dengan mengabaikan kehinaan' (Ibr 12:2). Tahapan paling rendah dari seluruh penghinaan atas Tuhan Yesus, ialah bahwa Ia menderita 'sampai mati di kayu salib' (Flp 2:8). Karena itulah maka salib menjadi 'batu sandungan' bagi orang Yahudi (1 Kor 1:23; bnd Gal 5:11). Pertunjukan yg sangat memalukan peri seorang korban yg memikul patibulum telah begitu terkenal bagi pendengar Yesus, sehingga Ia tiga kali berkata tentang jalan para murid sebagai jalan memikul salib (Mat 10:38; Mrk 8:34; Luk 14:27). Selanjutnya, salib menjadi lambang kesatuan orang Kristen dengan Kristus, bukan hanya karena kita mengikuti teladan-Nya, tapi juga karena apa yang telah Ia lakukan bagi kita dan di dalam kita. Dalam kematian-Nya sebagai pengganti kita di kayu salib, kita mati 'di dalam Dia' (bnd 2 Kor 5:14); 'kemanusiaan kita yg lama disalibkan bersama Dia', dan bahwa oleh RohNya yg berdiam di dalam kita, kita boleh berjalan dalam hidup baru, di dalam Dia (Rm 6:4 dab; Gal 2:20; 5:24 dab; 6:14). KEPUSTAKAAN. M Hengel, Crucifixion, 1977; J. H Charlesworth, ExpT 84, 1972-1973, hlm 147-150: V Tzaferis, IEJ 20, 1970, hlm 18-32; J Wilkinson, ExpT 83, 1971-1972, hkm 104-107; B Siede, E Brandenburger, C Brown, NIDNTT 1, hlm 389-405; J Schneider, TDNT7, hlm 572; R de Vaux, Ancient Israel, 1961, hlm 159. JBT/HH/HAO Ke atas UCAPAN, TUJUH UCAPAN DARI SALIB [Ensiklopedia] Ucapan ini dihitung tujuh dengan mengumpulkan ucapan dari setiap Kitab Injil, lalu menyamakan 'seruan dengan suara nyaring' (Mrk 15:37) itu dengan salah satu ucapan yg dikutip oleh penginjil lainnya. Ucapan Yesus yg pertama dari kayu salib (Luk 23:34) mengungkapkan kasih yg sama sekali di luar dugaan dan sama sekali tidak menilik jasa. Ia mendoakan tentara Roma, bahkan seperti yg diisyaratkan Petrus (Kis 3:17), juga mendoakan para pemimpin agama umat Israel. Betapa banyak lagi yg terhisab dalam doa ini, hanya Yesus dan Allah Bapak yg tahu, kepada Siapa doa ini ditujukan. Dalam Ucapan yg pertama ini Yesus bukan mengucapkan pengampunan dosa atau absolusi, melainkan berdoa -- mengajukan permohonan. Ucapan yg kedua ditujukan kepada penyamun yg bertobat (Luk 23:43), yg melihat melampaui salib suatu mahkota dan kemuliaan yg akan datang, dan yg berkata kepada Yesus, 'Ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja' (ay 42). Menjawab permohonan itu Yesus berkata, 'Tidak perlu menunggu berabad-abad lamanya, tapi sebelum matahari terbenam, engkau akan bersama-sama dengan Aku dalam kebahagiaan Firdaus.' Ucapan yg ketiga (Yoh 19:25-27) menyatakan bahwa dalam diri Yesus tersedia bagi kita teladan luhur dari 'hati yg sadar dan tenang, untuk menenangkan dan menghibur hati kita.' Walaupun sedang sekarat menanggung siksaan badani dan rongrongan batin yg dahsyat sekali, Yesus masih memikirkan Maria dan mempedulikan kebutuhan masa depan ibu-Nya itu. Hati Maria sedang dicincang oleh pedang (Luk 2:35), tapi kata-kata Yesus yg lemah lembut penuh kasih memberi dia penghiburan dan kesembuhan. Ketiga ucapan pertama diucapkan pada kebenderangan siang sebelum tengah hari bolong. Ucapan yg keempat yg menimbulkan kengerian itu (Mat 27:46; Mrk 15:34) mungkin diucapkan oleh Yesus pada saat kegelapan yg misterius dan supra alami selama tiga jam itu mulai surut ( --> ELOI, ELOI, LAMA SABAKTANI). Ucapan yg kelima (Yoh 19:28) segera menyusuli ucapan yg keempat. Inilah satu-satunya ucapan yg mengungkapkan penderitaan badani. 'Yesus menolak anggur bercampur mur yg diberikan' (Mrk 15:22), tapi Dia menerima minuman lain untuk membasahi kerongkongan dan bibirNya yg kerontang, sehingga Ia dapat dengan suara nyaring mengucapkan pernyataan dalam ucapan yg keenam. Penulis Injil mencatat penggenapan Mzm 69:21. Ucapan itu (Yoh 19:30) adalah satu kata kerja Yunani yg luas artinya, yaitu tetelestai, 'Sudah selesai'. Itu juga adalah seruan, tapi bukan seruan korban yg menyerah kalah, melainkan seruan Pemenang, yg sudah menyelesaikan tuntas tugas yg harus dilakukan-Nya, yg sudah menggenapi seluruh nubuat dan lambang-lambang PL, dan yg sudah mempersembahkan korban sekali untuk semua dan selamanya bagi pengampunan dosa (Ibr 10:12). Dalam ucapan yg terakhir (Luk 23:46) Yesus mengutip Mzm 31:5. Yg sungguh-sungguh ditebus menjadi saudara dari Penebus (Ibr 2:11-13), sehingga pada saat menghembuskan nafas pun, mereka dapat mengucapkan kata-kata yg sama, tatkala mereka menyerahkan nyawanya ke dalam tangan Bapak, BapakNya dan Bapak mereka di dalam Dia. Banyak orang Kristen meninggal dengan ucapan terakhir seperti itu. KEPUSTAKAAN. V Taylor, Jesus and His Sacrifice, 1937, hlm 157 dab, 197 dab; R. G Turnbull, The Seven Words from the Cross, 1956. AR/FFB/MHS/HAO Ke atas Yunani Strongs #4716 σταυρος stauros σταυρος staurov: salib (Kamus Yoppi) ου [maskulin] salib (Kamus Barclay) Ke atas Salib [Statistik] Jumlah dalam TB : 28 dalam 26 ayat (dalam NT : 28 dalam 26 ayat) Strong dalam PB : [<846> αυτος ‎1x] [<3586> ξυλον ‎5x] [<4716> σταυρος ‎22x]

70 Angka

Daftar Isi: LAMBANG: Dua Belas , Empat , Empat Persegi , Enam , Laksa (Sepuluh Ribu) , Ribu , Sepuluh , Tiga , Tiga Setengah, Satu Masa dan Dua Masa dan Setengah Masa , Tujuh ; ENSIKLOPEDIA: HITUNG, PERHITUNGAN ; BROWNING: SERIBU , TIGA , TUJUH PULUH ; YUNANI: 1176 δεκα deka ; 1208 δευτερος deuteros ; 1417 δυο duo ; 1501 εικοσι eikosi ; 1520 εις heis ; 1540 εκατον hekaton ; 1623 εκτος hektos ; 1766 εννατος ennatos ; 1803 εξ hex ; 2033 επτα hepta ; 4002 πεντε pente ; 5064 τεσσαρες tessares neuter τεσσαρα tessara ; 5140 τρεις treis neuter τρια tria or τριων trion ; 5154 τριτος tritos ; 5505 χιλιας chilias ; LAIN: PETA ; Angka Enam: dua sumber. Yos 15:34. (Kamus Gering) Ke atas Dua Belas [Kamus Lambang] (1) Jumlah anak Yakub atau Israel yang kemudian digunakan untuk meLAMBANGkan seluruh umat Allah. Kej 17:20; Kel 24:4; Im 24:5; Bil 7:84; Ul 1:23; Yos 4:8; 1 Raj 18:31; Ezr 8:35; Mat 10:1-5; 19:28; Mrk 3:14; Luk 6:13; Yoh 6:67; Kis 26:7; Yak 1:1; Why 7:5-8; 12:1; 21:12, 14, 20-21; 22:2, dll. (2) Dua belas kali dua belas meLAMBANGkan umat Allah pada masa PL dan PB. Bila dikalikan 1.000, menjadi 144.000. Jumlah yang sangat besar ini mewakili seluruh umat pilihan Allah di segala zaman. Why 7:4; 14:1, 3. Ke atas Empat [Kamus Lambang] Angka yang meLAMBANGkan penciptaan, misalnya keempat makhluk hidup yang mewakili para malaikat utusan Allah ke seluruh bumi (Why 4:6), yakni keempat penjuru mata angin. Kej 2:10; Yeh 1:5-17; 10:9-21; 37:9; Dan 7:2, 3, 17; 11:4; Za 1:18, 20; 6:1; Mat 24:31; Mrk 13:27; Why 4:6, 8; 5:14; 6:6; 7:1; 9:13-14; 14:3; 15:7; 19:4. Ke atas Empat Persegi [Kamus Lambang] Bentuk empat persegi digunakan untuk meLAMBANGkan kekudusan yang sempurna. Kel 27:1; 28:16; Yeh 40:47; 48:20; Why 21:16. Ke atas Enam [Kamus Lambang] Angka yang meLAMBANGkan manusia - yang diciptakan pada hari ke-6. Tapi angka ini juga kadang-kadang mengacu kepada ketidaksempurnaan atau ketidaklengkapan, sebagai angka yang kurang dari tujuh. Bilangan binatang 666 melambangkan manusia yang terang-terangan memberontak terhadap Allah. Tiga kali angka 6 melambangkan manusia yang memuja diriNya dan berupaya hidup tanpa Allah dalam segala hal. Kej 1:26-31; Dan 3:1; Why 13:18. Ke atas Laksa (Sepuluh Ribu) [Kamus Lambang] Angka ini juga digunakan sebagai METAFORA jumlah yang sangat besar. Jumlah beribu-ribu laksa mengacu pada suatu jumlah yang tidak terbayangkan dan tak terhitung besarnya. Im 26:8; Ul 32:30; 33:17; 1 Sam 18:7, 8; Mzm 3:7; 91:7; Kid 5:10; Dan 7:10; Mi 6:7; Mat 18:24; Why 5:11. Ke atas Ribu [Kamus Lambang] Angka ini sering dipakai sebagai METAFORA sejumlah besar orang, benda atau kurun waktu yang tidak terbatas. Ul 1:11; 7:9; 32:30; Yos 23:10; Ayb 9:3; 33:23; Mzm 50:10; 84:11; 90:4; 91:7; Pkh 6:6; 7:28; Kid 4:4; 8:11, 12; Yes 30:17; 1 Kor 4:15; 14:19; 2 Ptr 3:8; Why 20:2-7. Ke atas Sepuluh [Kamus Lambang] Dalam pengertian manusia, angka ini dianggap meLAMBANGkan kesempurnaan, yakni Sepuluh bangsa Kanaan (Kej 15:19-21) dan perumpamaan tentang 10 gadis (Mat 25:1-13). Dan 7:7, 24; Why 12:3; 13:1; 17:3-16. Ke atas Tiga [Kamus Lambang] Angka yang sering digunakan untuk meLAMBANGkan kelengkapan atau kesempurnaan, terutama yang berkaitan dengan Allah. Angka ini juga digunakan dalam kaitan dengan periode penghukuman Ilahi. Kel 23:14; Ul 16:16; 2 Sam 24:12, 13; 1 Taw 21:10, 12; Dan 6:11, 14; Am 1:3-13; 2:1-6; Yun 1:17; Mat 12:40; Mrk 9:31; 10:34; Luk 4:25; Kis 10:16; 11:10 ; Yak 5:17; Why 9:18; 16:19; 21:13. Ke atas Tiga Setengah, Satu Masa Dan Dua Masa Dan Setengah Masa [Kamus Lambang] LAMBANG periode terbatas di mana si jahat diizinkan menindas umat Allah. Periode ini lamanya 42 bulan, atau sama dengan 3 1/2 tahun (Why 11:2), atau 1.260 hari (Why 11:3). LAMBANG ini dilatarbelakangi oleh masa penderitaan bangsa Yahudi di bawah pemerintah Raja Asyur yang lalim, yakni Antiokhus Epifanes pada 167-164 sM (seperti dinubuatkan dl Kitab Dan). Variasi penggunaan LAMBANG ini dalam Kitab Why merujuk ke periode kesaksian pada akhir zaman, perlindungan Ilahi dan pertentangan orang yang tidak percaya, dan mungkin juga merupakan cara menyebut masa Injil sebagai keseluruhan. Penting dicatat bahwa kemarau dahsyat yang menimpa Israel pada masa pemerintahan Ahab berlangsung selama 31 tahun (1 Raj 17 dan 18). Bangsa Yahudi tentu sulit melupakan kemarau panjang ini sehingga "satu masa dan dua masa dan setengah masa" menjadi pepatah untuk mengungkapkan masa kesukaran dahsyat. Dan 7:25; 12:7; Why 11:2, 3, 9, 11; 12:14. Ke atas Tujuh [Kamus Lambang] LAMBANG keutuhan atau kesempurnaan. Sering dikaitkan dengan peran dan prakarsa Allah dalam dunia, baik sebagai Pencipta maupun Penyelamat. Dalam tradisi Yahudi, angka tujuh merupakan gabungan dari angka 3 (Ke-Tritunggal-an) dan 4 (angka bumi), maka mencakup segala sesuatu. Angka tujuh juga melukiskan kegenapan satu kurun waktu dalam rencana keselamatan Allah. Kej 2:2; Kel 12:15; Im 4:6; Bil 19:4; Ul 7:1; Yos 6:4; 1 Sam 10:8; Ezr 6:22; Mzm 12:7; Ams 9:1; Yes 30:26; Dan 4:16; 9:27; Za 3:9; Why 1:4; 3:1; 21:9, dll. Ke atas HITUNG, PERHITUNGAN [Ensiklopedia] I. Pemakaian Umum Israel dan umumnya negeri tetangganya di Laut Tengah dan Asia Barat, mis Asyur, Mesir, Yunani, Roma dan Fenisia sama-sama memakai hitungan sistem desimal. Bilangan-bilangan yg tercatat dalam naskah Ibrani PL ditulis dalam kata-kata, seperti halnya juga dalam PB. Bilangan-bilangan ditulis dalam bentuk kata juga ditemukan pada Batu Moab dan Prasasti Siloam. Dalam bh Ibrani angka satu adalah suatu kata sifat. Suatu rangkaian kata benda menunjukkan bilangan 2 sampai 10. Gabungan bilangan dengan angka 10 menunjukkan angka 11 sampai 19. Sesudah angka 20, bilangan puluhan dibentuk dalam susunan yg sama dengan bh Indonesia, yaitu 3, 30. Satu kata terpisah menunjukkan 100; 200 adalah dwi bentuk dari itu. Dan dari 300 sampai 900 bentuknya sama lagi dengan sistem bilangan Indonesia. Bilangan tertinggi yg dinyatakan dengan satu kata adalah 20.000, dibentuk dari 10.000. Papirus (lontar) Aram berasal Mesir dan bertarikh abad 6 hingga 4 sM, lempengan-lempengan tanah liat berasal Mesopotamia bertuliskan bh Aram, juga pecahan-pecahan periuk dan beberapa timbangan menyajikan bukti cara menulis angka pada zaman dini Alkitab. Goresan garis-garis vertikal dipakai untuk bilangan satuan (1-9) dan goresan garisgaris horizontal untuk puluhan; bila ditulis yg satu di atas yg lain, itu adalah untuk kelipatan puluhan, dan sering dari atas ke bawah pada sisi kanan. 'Mem' (huruf Ibrani M) yg melambangkan bilangan 100 dengan goresan vertikal untuk tiap tambahan ratusan. Suatu singkatan untuk kata 'satu ribu' telah dipakai untuk menunjukkan nomor itu. Menurut beberapa ahli bahan Ibrani memperlihatkan bahwa suatu tanda menyerupai lambda (huruf L dlm bh Yunai) melambangkan angka 5 dan suatu tanda mirip dengan gimel (huruf Ibrani G) melambangkan angka 4. Lih Y Yadin, Scripta Hierosolymitana 8, 1961, hlm 9-25. ( --> TIMBANGAN DAN TAKARAN). H. L Allrick (BASOR,136,1954, hlm 21-27) mengusulkan bahwa asli dari daftar pada Neh 7 dan Ezr 2 ditulis dalam cara penulisan angka Ibrani-Aram awal. Ia juga menganjurkan supaya dalam kenyataan ini ditemukan keterangan mengenai perbedaan tertentu antara kedua daftar tersebut. Lih A. R Millard, TynB 11, 1962, hlm 6-7, tentang tanda-tanda bilangan Ibrani. Gagasan memakai huruf-huruf abjad untuk angka-angka berasal dari pengaruh Yunani, atau setidak-tidaknya pada kurun waktu Yunani berpengaruh. Sepanjang yg dapat kita ketahui, pertama kali nampak pada uang-uang logam Makabean. (Lih G. R Driver, Textus 1, 1960, hlm 126 dst; 4, 1964, hlm 83, mengenai asal usul yg paling dini.) Kesembilan huruf pertama dipakai untuk bilangan 1-9. Untuk puluhan mulai dari 10-90 dipakai kesembilan huruf berikutnya. Dan untuk bilangan ratusan mulai dari 100-400 dengan keempat huruf yg sisa. Tapi bilangan 15 ditunjukkan dengan gabungan teth (huruf Ibrani T) yg sama dengan 9 dan waw (huruf Ibrani W) yg sama dengan 6, karena kedua huruf yod (huruf Ibrani Y) yg sama dengan 10 dan he (huruf Ibrani H) yg sama dengan 5 adalah huruf-huruf mati dari 'Yah', suatu bentuk dari nama kudus 'Yahweh'. Bilangan-bilangan seterusnya ditunjukkan dengan gabungan huruf. Ada urutan bilangan dalam Ibrani alkitabiah, mulai dari 1-10, sesudah itu bilangan-bilangan huruf besar dipakai. Ada juga kata-kata untuk pecahan mulai dari 1/2 -- 1/5. Bilangan-bilangan dalam Yunani alkitabiah (Koine) mengikuti bh Yunani Helenistis. Petunjuk mengenai konsep matematik tentang jumlah tak terbatas nampaknya bisa didapati dalam Why 7:9, di mana yg diselamatkan disebut 'suatu kumpulan besar orang banyak yg tidak terhitung banyaknya'. Dalam gambaran konkrit pengertian ini dilukiskan dalam PL pada Kej 13:16, 'Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yg dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga'. Bnd Kej 15:5, 'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya'. Asas proses penghitungan dicatat dalam PL; misalnya pertambahan, Bil 1:17 dst; Bil 1:45; pengurangan, Im 27:18; dan perkalian, Im 25:8. Pada bagian-bagian tertentu jelas bahwa bilangan-bilangan dikemukakan dalam anti kira-kira. Bilangan '2', '2 atau 3','3 atau 4', '4 atau 5', kadang-kadang dikemukakan dalam anti 'sedikit', mis 1 Raj 17:12 mencatat ucapan-ucapan janda Sarfat, '...aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu...', dan juga Im 26:8, 'Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus'. Cara pemakaian yg sama terdapat dalam 2 Raj 6:10; Yes 17:6; untuk 'tiga atau empat', lih Am 1:3 dab dan Ams 30:15 dab. Pada PB, 1 Kor 14:19, kita temukan pemakaian bilangan-bilangan bulat oleh Paulus, 'Dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yg dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh'. Bnd Mat 18:22. Nampaknya '10' dipakai sama dengan 'berkali-kali', dan sebagai contohnya ucapan Yakub dalam Kej 31:7 yg mencatat Laban mengganti upahnya 'sepuluh kali lipat'; bnd Bil 14:22. Apabila diberitakan bahwa Saul, Daud dan Salomo memerintah selama 40 thn, dan pernyataan berulang-ulang dalam Kitab Hak bahwa tanah itu aman selama 40 thn (Hak 3:11; 5:31; 8:28) nampaknya mengandung arti bahwa 40 thn diperhitungkan untuk satu generasi, atau bilangan banyak, atau zaman yg cukup panjang. Seratus (mis Pkh 6:3) sama dengan bilangan besar, dan 1.000, 10.000 (Ul 32:30; Im 26:8), dan 40.000 (Hak 5:8), adalah contoh-contoh bilangan bulat sekaligus bilangan besar yg tidak terbatas. Akan halnya bilangan besar berkaitan dengan kekuatan suatu pasukan, mis 2 Taw 14:9, ini adalah taksiran kira-kira, seperti juga halnya dengan bilangan cacah jiwa Daud (2 Sam 24:9; bnd 1 Taw 21:5), dan mungkin juga kambing domba yg 7.000 yg dikorbankan di Yerusalem (2 Taw 15:11) -- dalam anti mendekati nominalnya. II. Bilangan-bilangan besar dalam PL Bilangan-bilangan besar yg dicatat dalam beberapa bagian PL telah menimbulkan soal yg pelik. Hal ini terutama mengenai kronologis sejarah PL pada periode-periode dini. Soal itu bertambah rumit lagi karena adanya angka-angka yg berbeda-beda dalam beberapa naskah dan beberapa versi, seperti mengenai bilangan orang Israel pada masa Keluaran, atau bilangan beberapa pasukan, dan teristimewa mengenai bilangan-bilangan pasukan musuh yg terbunuh. Contoh mengenai soal pertama, naskah Ibrani mengatakan bahwa jangka waktu 1.656 thn antara kejadian dan air bah adalah 1.656 thn, sedangkan LXX mengatakan 2.262 thn, dan naskah Samaria 1.307 thn. Contoh lain, usia Metusalah, menurut naskah Ibrani adalah 969 thn, sedangkan menurut naskah Samaria 720 thn ( --> SILSILAH; *KRONOLOG1 PL). Masalah yg sama ada juga dalam PB, misalnya mengenai bilangan orang di dalam kapal yg membawa Paulus ke Roma. Beberapa naskah mencatat 276 dan naskah-naskah lainnya 76 (Kis 27:37). Juga mengenai bilangan binatang (Why 13:18) dicantumkan bilangan yg berlainan, 666 dan 616. Bahwa bilangan itu menjadi korban ketika disalin dari naskah ke naskah, sehingga mengalami perubahan nampak pada perbedaan bilangan dalam nas yg sejajar: mis umur Yoyakhin pada awal pemerintahannya menurut 2 Raj 24:8 adalah 18 tapi menurut 2 Taw 36:9 adalah 8. Temuan arkeologi telah menyumbangkan banyak informasi tentang latar belakang zaman Keluaran dan penaklukan Kanaan, khususnya mengenai jumlah penduduk pada zaman-zaman itu. Alkitab menerangkan bahwa orang Israel kurang jumlahnya dibandingkan orang Kanaan (Kel 23:29; Ul 7:7, 17, 22); jadi perlu kita selidiki jumlah orang Israel menurut daftar Bil 1 dan 26, adalah kr 2-3 juta orang. Beberapa tafsiran mengenai bilangan ini sudah diajukan, al: NBC, 1953, hlm 165, mau menerimanya secara harfiah, J Bright, A History of Israel', 1972, hlm 130 berkata 'daftar-daftar ini ... berasal dari periode kemudian dalam sejarah Israel'. Ada yg mencoba menerjemahkan kembali angka-angka ini lalu menguranginya. Kata Ibrani 'elef, seribu, dapat juga berarti keluarga, kaum, marga, mis Hak 6:15, 'kaumku ('alpi) adalah yg paling kecil'. Lih juga F Petrie, Egypt and Israel, 1911, hlm 42 dst; G. E Mendenhall, 'The Census Lists of Numbers I and 26', JBL 77, 1958, hlm 52 dst; C. S Jarvis, Yesterday and Today in Sinai, 1936; R. E. D Clark, 'The Large Numbers of the OT', JTVI 87, 1955, hlm 82 dst. J. W Wenham (TynB 18,1967, hlm 19-53) mengikuti usaha R. E. D Clark memberi huruf hidup yg berlainan pada 'elef menjadi 'alluf ('prajurit' atau 'perwira'), dan menerjemahkan meot bukan sebagai 'ratusan' tapi sebagai 'kelompok'; ia menyarankan, bahwa angka-angka besar mengandung kedua kemungkinan ini ('ratusan' atau 'kelompok') menurut suatu ratio tertentu. Dengan demikian jumlah prajurit menjadi 18.000, dan mengingat orang-orang yg terlalu tua demikian juga suku Lewi, maka jumlah laki-laki menjadi lk 36.000, cocok dengan angka 22.273 bagi laki-laki sulung pada Bil 3:43. Jika jumlah ini dikali dua untuk memasukkan wanita, maka jumlah Israel seluruhnya kr 72.000. Memberi huruf hidup yg lain sehingga' elef menjadi 'alluf, dapat memecahkan masalah angka-angka besar yg mengacu pada jumlah korban perang, yg dicatat sebagai 'ribuan' menurut elef atau allufnya, dan hal ini cocok dengan kebiasaan kuno, yaitu bahwa pendekar yg berperang bukan tentara seluruhnya: mis cerita Daud dan Goliat. III. Bilangan-bilangan bermakna Dalam Alkitab bilangan juga digunakan sebagai lambang atau mengungkapkan arti teologis. Bilangan satu dipakai untuk mengungkapkan gagasan keesaan dan keunikan Allah, Ul 6:4, 'TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa'. Semua bangsa berasal dari satu orang (Kis 17:26). Dosa masuk ke dunia melalui satu orang (Rm 5:12). Kasih karunia dilimpahkan karena satu orang, Yesus Kristus (Rm 5:15). Korban persembahan diriNya sampai mati adalah satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 7:27); dan Dia-lah yg sulung yg pertama bangkit dari antara orang mati (Kol 1:18); yg sulung dari orang-orang yg telah meninggal (1 Kor 15:20). 'Satu' juga menyatakan tujuan tunggal (Luk 10:42), dan juga mengungkapkan keesaan antara Kristus dan Bapak (Yoh 10:30); kesatuan antara yg percaya dan Allah, dan kesatuan yg ada antara orang Kristen (Yoh 17:21; Gal 3:28). Gagasan keesaan itu juga menonjol dalam uraian Yesus mengenai pernikahan, 'keduanya akan menjadi satu daging' (Mat 19:6). Dua, dapat menggambarkan baik keesaan maupun pembagian. Pria dan wanita merupakan asas kesatuan keluarga (Kej 1:27; 2:20, 24). Binatang-binatang bergaul dalam pasangan dan masuk ke dalam bahtera berpasangan (Kej 7:9). Dua orang sering bekerja sama dalam persahabatan, mis pengintai utusan Yosua (Yos 2:1), ke-12 murid diutus berdua, dan 70 murid juga diutus demikian (Mrk 6:7; Luk 10:1). Sebagai tambahan, di Sinai diberikan 2 loh batu, dan -- binatang-binatang sering dipersembahkan dalam pasangan. Sebaliknya 2 dipakai sebagai kekuatan yg memisahkan dalam 1 Raj 18:21, 'Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?', seperti juga perihal 2 jalan, jalan yg luas dan yg sempit' dalam Mat 7:13,14. Tiga. Adalah lazim menghubungkan bilangan 3 dengan Trinitas Oknum ke-Allah-an. Hunjukan-hunjukan berikut adalah beberapa dari antaranya: Mat 28:19; Yoh 14:26; 15:26; 2 Kor 13:14; 1 Ptr 1:2, di mana ajaran ini dinyatakan secara tidak langsung. Bilangan 3 juga dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan Allah yg luar biasa dan tertentu. Di G Sinai Tuhan turun untuk memberikan Firman-Nya 'menjelang hail ketiga' (Kel 19:11). Dalam nubuat Hosea, Tuhan akan membangkitkan umat-Nya 'pada hari ketiga', mungkin berarti dalam waktu dekat (Hos 6:2). Ada pemakaian bilangan 'tiga' yg sama pada Luk 13:32, di mana 'hari ketiga' adalah 'puitis untuk suatu waktu, pada waktu mana sesuatu telah tuntas diselesaikan, dilengkapi dan disempurnakan' (N Geldenhuys, Commentary on the Gospel of Luke, 1950, hlm 384, catatan 4). Yunus telah dilepaskan (Yun 1:17; Mat 12:40), dan Kristus telah dibangkitkan Allah dari kematian pada had ketiga (1 Kor 15:4). Ada 3 murid yg diperkenan untuk hubungan akrab secara khusus dengan Kristus (Mrk 9:2; Mat 26:37), dan di Golgota ada 3 salib. Paulus menitikberatkan 3 kebajikan (1 Kor 13:13). Contoh lain mengenai bilangan 3 yg digunakan sehubungan dengan jangka waktu, adalah pilihan yg diberikan kepada Daud, yaitu 3 hari penyakit sampar, 3 bulan melarikan diri dari hadapan musuhnya, atau 3 thn kelaparan (1 Taw 21:12). Penyerahan bala tentara Gideon adalah contoh pembagian dalam 3 pasukan (Hak 7:16), dan pecahan, sepertiga, dipakai dalam Why 8:7-12. Empat, adalah bilangan sisi persegi empat, dan adalah pertanda penyelesaian dalam Alkitab. Nama yg kudus Yahweh terdiri dari 4 huruf dalam bh Ibrani (YHWH). Ada 4 sungai mengalir keluar dari taman Eden (Kej 2:10), dan ada 4 penjuru bumi ini (Why 7:1; 20:8), dari mana 4 angin berembus (Yer 49:36; Yeh 37:9; Dan 7:2). Di dalam penglihatan-penglihatan mengenai kemuliaan Allah, Yehezkid' melihat 4 makhluk hidup (ps 1), dan kita dapat membandingkan ini dengan ke-4 makhluk hidup dalam Why 4:6. Sejarah dunia mulai dari kerajaan Babel direntang oleh 4 kerajaan (Dan 2:7). 'Empat' adalah bilangan penting dalam lambang nubuat dan dalam kesusastraan wahyu, mis: 4 tukang besi (Za 1:18-21) dan 4 kereta (Za 6:1-8),4 tanduk dari mezbah emas (Why 9:13),4 malaikat pembunuh (Why 9:14). Sebagai tambahan, ada 4 Injil, dan pada waktu Injil itu disebarluaskan kepada non-Yahudi, Petrus melihat dalam penglihatan suatu benda berbentuk kain lebar yg bergantung pada keempat sudutnya diturunkan. Lima dan sepuluh, beserta perkaliannya, sering muncul karena sistem desimal dipakai di Palestina. Dalam PL 10 Bapak leluhur disebut sebelum air bah. Orang Mesir ditimpa 10 tulah dan ada juga Sepuluh Firman. Pecahan sepersepuluh merupakan zakat (Kej 14:20; 28:22; Im 27:30; 2 Taw 31:5; Mal 3:10). Perumpamaan (Luk 15:8) menyebut seorang wanita memiliki 10 dirham, dan dalam perumpamaan mengenai mina disebut 10 mina, 10 orang hamba dan 10 kota (Luk 19:11-27). Dari 10 gadis disebut 5 bijaksana dan 5 bodoh (Mat 25:2). Lima ekor burung pipit dijual 2 duit (Luk 12:6); sang orang kaya mempunyai 5 saudara (Luk 16:28); wanita Samaria di pinggir sumur pernah mempunyai 5 suami (Yoh 4:18); dan pada pemberian makan lima ribu orang, sang anak mempunyai 5 roti jelai. Ada 10 kekuasaan yg tidak dapat memisahkan orang percaya dari kasih Allah (Rm 8:38 dab), dan 10 dosa yg tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (1 Kor 6:10). Karena itu, bilangan 10, juga menandakan kesempurnaan; 10 orangtua merupakan suatu rombongan (Rut 4:2). Enam. Dalam cerita kejadian, Allah menjadikan laki-laki dan perempuan pada hari ke-6 (Kej 1:27). Enam hari telah dijatahkan kepada manusia untuk bekerja (Kel 20:9; 23:12; 31:15; bnd Luk 13:14). Seorang hamba Ibrani harus bekerja selama 6 thn sebelum dia dibebaskan. Bilangan 6 dapat disimpulkan erat hubungannya dengan manusia. Tujuh. Bilangan ini mempunyai tempat penting di antara bilangan kudus dalam Kitab Suci, dan dikaitkan dengan penyelesaian, penggenapan dan penyempurnaan. Dalam berita kejadian, Allah beristirahat dari pekerjaan-Nya pada hari ke-7 dan menguduskannya. Ini menjadi pola sabat Yahudi, ketika orang berhenti dari kerja (Kel 20:10), bagi thn sabat (Im 25:2-6), dan juga bagi thn Yobel, yg diikuti 7 kali 7 thn (Im 25:8). Hari Raya Roti Tidak Beragi dan Hari Raya Pondok Daun berlangsung 7 hari (Kel 12:15, 19; Bil 29:12). Hari Raya Pendamaian berlangsung pada bulan ke-7 (Im 16:29), dan bilangan 7 sering muncul berkaitan dengan upacara keagamaan PL, mis memercikkan darah lembu 7 kali (Im 4:6), dan korban bakaran terdiri dari 7 ekor domba berumur 1 thn (Bil 28:11); orang sakit kusta yg ditahirkan harus dipercikkan 7 kali (Im 14:7), dan Naaman harus menyelam 7 kali di S Yordan (2 Raj 5:10). Kandil kemah suci mempunyai 7 cabang (Kel 25:32). Hunjukan-hunjukan lain yg perlu dicatat adalah: ibu dari 7 orang anak (Yer 15:9; 2 Makabe 7:1 dst); 7 wanita akan memegang 1 laki-laki (Yes 4:1); seorang menantu perempuan yg penuh kasih lebih berharga dari 7 anak laki-laki (Rut 4:15). Orang Saduki mengemukakan soal perkawinan janda dengan 7 bersaudara (Mat 22:25). Para imam mengelilingi Yerikho 7 kali (Yos 6:4). Hamba Elia untuk melihat tanda hujan 7 kali naik turun (1 Raj 18:43). Pemazmur memuliakan Allah 7 kali sehari (Mzm 119:164), dan Kej 29:18; 41:29, 54 dan Dan 4:23 menyebut 7 thn (kali). Gereja mula-mula mempunyai 7 pelayan (Kis 6:3), dan Yohanes menyapa 7 jemaat dalam Why, di mana disebut 7 kaki dian emas (1:12) dan 7 bintang (1:16). Pada pemberian makan 4.000 orang disebut pergandaan 7 roti dan beberapa ikan (Mrk 8:1-9), dan sisanya ada 7 bakul, membuktikan bahwa Yesus dapat mengenyangkan dengan sempurna. Maria Magdalena dibebaskan dari 7 roh jahat (Luk 8:2), sementara naga dalam Why 12:3 dan binatang dalam Why 13:1; 17:7 mempunyai 7 kepala. Delapan. 1 Ptr 3:20 mencatat ada 8 orang yg tertolong dalam bahtera Nuh. Seorang anak Yahudi disunat pada hari ke-8 (Kej 17:12; Flp 3:5). Dalam penglihatan Yehezkiel mengenai Bait Allah yg baru, para imam mempersembahkan korban pada hari ke-8 (Yeh 43:27). Duabelas. Tahun Ibrani dibagi dalam 12 bulan; dan satu hari 12 jam (Yoh 11:9). Israel mempunyai 12 anak laki-laki (Kej 35:22-27; 42:13, 32) dan ada 12 suku Israel, umat Allah (Kej 49:28). Kristus memilih 12 rasul (Mat 10:1 dst). Jadi bilangan 12 ada kaitannya dengan tujuan-tujuan pemilihan Allah. Empatpuluh, hampir selalu terkait dengan perkembangan baru dalam sejarah tindakan-tindakan Allah yg luar biasa, khususnya mengenai penyelamatan. Misalnya, air bah, pelepasan dari Mesir, Elia dan zaman nabi-nabi, kedatangan Kristus dan kelahiran gereja. Jangka waktu 40 hari dapat dicatat sbb: hujan turun pada peristiwa air bah (Kej 7:17); pengiriman burung gagak (Kej 8:6,7); Musa berada di gunung (Kel 24:18; 34:28; Ul 9:9); para pengintai menyelidiki tanah Kanaan (Bil 13:25); Musa sujud berdoa untuk Israel (Ul 9:25); tantangan Goliat (1 Sam 17:16); perjalanan Elia ke Horeb (1 Raj 19:8); Yehezkiel berbaring pada sisi kanannya (Yeh 4:6); peringatan Yunus kepada Niniwe (Yun 3:4); Kristus di padang gurun sebelum pencobaan-Nya (Mat 4:2); Kristus muncul kembali sesudah kebangkitan-Nya (Kis 1:3). Mengenai 40 thn, lazim mengacu pada suatu generasi. Di antaranya dapat dikutip: kurun waktu terpenting dari hidup Musa (Kis 7:23, 30, 36; Ul 31:2); Israel mengembara di padang gurun (Kel 16:35; Bil 14:33; Yes 5:6; Mzm 95:10); perbudakan dan pelepasan dengan pola berulang-ulang pada zaman Hakim-hakim (mis Hak 3:11; 13:1); pemerintahan Saul, Daud dan Salomo (Kis 13:21; 2 Sam 5:4; 1 Raj 11:42); masa tandus negeri Mesir (Yeh 29:11). Tujuhpuluh, sering dikaitkan dengan pemerintahan Allah atas dunia. Sesudah air bah, bumi dihuni ulang oleh 70 keturunan Nuh (Kej 10); 70 orang turun ke Mesir (Kej 46:27); 70 tua-tua ditugasi menolong Musa memerintah Israel di padang gurun (Bil 11:16); orang Yehuda tinggal selama 70 thn dalam pembuangan di Babel (Yer 25:11; 29:10); 70 kali 7 masa ditetapkan Allah sebagai suatu periode, di mana penyelamatan Mesias akan disempurnakan (Dan 9:24); Yesus menyuruh 'yg 70' (Luk 10:1); Dia menghendaki pengampunan 'sampai 70 kali 7' (Mat 18:22). 666 atau 616 bilangan yg mengacu pada binatang dalam Why 13:18. Banyak tafsiran mengenai bilangan ini telah dikemukakan. Jika angka-angka itu diberikan nilai huruf-huruf bersangkutan, maka bilangan 666 adalah sama dengan nilai jumlah huruf dalam nama-nama pribadi-pribadi yg bermacam-macam mulai dari Kaligula dan Nero dan seterusnya, dan dengan gagasan binatang raksasa kekacaubalauan. Untuk pembahasan tuntas lih tafsiran-tafsiran mengenai Why, teristimewa TAMK; H. B Swete, The Apocalypse of St. John, 1906, hlm 175-176; J. J von Alimen, 'Number' dalam Vocabulary of the Bible, 1958; D. R Hillers, BASOR 170, 1963, hlm 65. Why 7:4; 14:1 mencatat bilangan 144.000 sebagai 'yg dimeteraikan'. Bilangan ini berdasarkan bilangan 12, bilangan pemilihan, dikuadratkan dan dikalikan dengan 1.000, suatu bilangan yg tak terbatas, dan menandakan bilangan penuh (genap) orang-orang kudus dari kedua perjanjian yg dilindungi Allah. Lih juga NIDNTT 2, hlm 683-704, dan kepustakaan terkait. RAHG/AL Ke atas SERIBU [Kamus Browning] Digunakan sebagai angka dalam PL (2Raj. 19:35) atau untuk menyatakan waktu yang lama (Mzm. 90:4), atau untuk suatu satuan militer (1Sam. 8:12). Dalam PB jumlah-jumlah besar dihitung dengan ribuan (Mrk. 6:44; Kis. 2:41; Why. 21:16). Ke atas TIGA [Kamus Browning] Seperti angka-angka lain, tiga mempunyai arti simbolik dalam tradisi alkitabiah dan menyatakan kelengkapan: langit, bumi dan bumi bawah misalnya. Ada tiga pesta utama disebutkan (Kel. 23:14-19); --> rumah suci dibagi ke dalam tiga bagian (1Raj. 6:2-22); Yunus ada di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam (Yun. 1:17). Dalam PB Yesus dibangkitkan pada hari ketiga atau setelah tiga hari (Mat. 12:40; 27:63; Luk. 24:46; 1Kor.15:4). Dalam teologi Kristen, Tuhan Allah itu suatu Trinitas -- Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ke atas TUJUH PULUH [Kamus Browning] Tujuh puluh --> tua-tua menyertai Musa (Kel. 24:9); dan tujuh puluh --> murid diutus Yesus (Luk. 10: 1-7); tujuh puluh tahun diramalkan menjadi masa pembuangan (Yer. 25:11), tetapi ternyata kurang dari waktu itu. Tujuh puluh tahun dipandang sebagai umur rata-rata manusia (Mzm. 90:10). Petrus diberitahu bahwa kita harus mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali (Mat. 18:21-22). Jadi, tujuh puluh itu menunjukkan kelengkapan sempurna, sebagai kelipatan dari tujuh (hari kerja sepekan) angka itu adalah penting. Tujuh orang harus membawa para rasul (Kis. 6:1-6); dan tujuh Gereja dinasihati dalam Why. 2-3. Ke atas Yunani Strongs #1176 δεκα deka δεκα deka: sepuluh (Kamus Yoppi) sepuluh (Kamus Barclay) Strongs #1208 δευτερος deuteros δευτερος deuterov: kedua, kedua kalinya (Kamus Yoppi) α, ον yang kedua; το δ., παλιν δ., εν το δ., atau εκ δ., kemudian, sekali lagi (Yud 5) (Kamus Barclay) Strongs #1417 δυο duo δυο duo: dua (Kamus Yoppi) genetif dan akusatif δου , datif δυσιν dua; δου δου atau ανα δου berdua-dua, dua masing-masing (Yoh 2.6; Luk 9.3) (Kamus Barclay) Strongs #1501 εικοσι eikosi εικοσι eikosi: dua puluh (Kamus Yoppi) dua puluh (Kamus Barclay) Strongs #1520 εις heis εις eiv: satu, seorang, siapapun, se- (Kamus Yoppi) μια, εν genetif ενος, μιας, ενος satu; hanya satu; εις τις = τις seorang εις τον ενα seorang akan yang lain (1Tes 5.11); καθ' ενα satu persatu; seorang demi seorang (1Kor 14.13) (Kamus Barclay) Strongs #1540 εκατον hekaton εκατον ekaton: seratus (Kamus Yoppi) seratus; κατα εκατον masing-masing seratus (Kamus Barclay) Strongs #1623 εκτος hektos εκτος ektov: keenam (Kamus Yoppi) (1) kata depan dengan genetif: di luar; kecuali; (2) kata penghubung: εκτος ει μη kecuali; (3) το ε. sisi luar (Kamus Barclay) Strongs #1766 εννατος ennatos e;natoj( h( on: kesembilan (Kamus Yoppi) Strongs #1803 εξ hex εξ ex: enam (Kamus Yoppi) enam (Kamus Barclay) Strongs #2033 επτα hepta επτα epta: tujuh (Kamus Yoppi) tujuh (Kamus Barclay) Strongs #4002 πεντε pente πεντη penth: lima (Kamus Yoppi) lima (Kamus Barclay) Strongs #5064 τεσσαρες tessares neuter τεσσαρα tessara τεσσαρες tessarev , neuter τεσσαρα tessara: empat (Kamus Yoppi) neut. τεσσαρα genetif. empat τεσσαρων (Kamus Barclay) Strongs #5140 τρεις treis neuter τρια tria or τριων trion τρεις treiv: tiga (Kamus Yoppi) τρια , genetif τριων , datif τρισιν tiga ( δια τ. ημερων dalam tiga hari) (Kamus Barclay) Strongs #5154 τριτος tritos τριτος tritov: ketiga, bagian ketiga, ketiga kali (Kamus Yoppi) η, ον kata sifat: ketiga ( εκ τ. untuk ketiga kali Mat 26.44); το τ. seperti ga (Kamus Barclay) Strongs #5505 χιλιας chilias χιλιας ciliav: seribu, … ribu (Kamus Yoppi) αδος [feminin] (kelompok berjumlah) seribu (Kamus Barclay) Ke atas Peta Peta Google: Enam (32° 9´, 35° 7´); OpenBible: (Flickr/Panoramio) Enam; 

Yahveh

Daftar Isi: HAAG: Adonai , El , Elohim , Elyon , Syadai , Yang Maha Kudus , Yehova ; KECIL: TUHAN Semesta Alam , Zebaoth ; ENSIKLOPEDIA: ALLAH, NAMA-NAMA , BAPAK, ALLAH , YANG MAHAKUASA ; BROWNING: EL SYADAI , ELOHIM , KURIOS , MAHATINGGI , NAMA ALLAH , TEOLOGUMENON , TETRAGRAMMATON , TUHAN BALA TENTARA , YAHWEH , YANG KUDUS DARI ALLAH , YANG MAHAKUASA , YANG MAHAKUDUS ALLAH ISRAEL , YEHOVAH ; YUNANI: 3841 παντοκρατορ pantokrator ; 4519 σαβαωθ sabaoth ; LAIN: Dalam Versi-Versi Alkitab ; Nama Allah Yehovah: --> Tuhan, Allah yang kekal. Kel 6:2. (Kamus Gering) Yehovah Nissi: Tuhan alamat ( panji ) ku. Kel 17:15. (Kamus Gering) Yehovah Syalom: Tuhan pokok keselamatan. Hak 6:24. (Kamus Gering) Yehovah Yireh: Tuhan mengadakan. Kej 22:14. (Kamus Gering) Ke atas Adonai [Kamus Haag] Adonia. (Bhs. Ibr.: Tuhan adalah Yahwe). Seorang putera Daud dengan Hagit. Ia lahir di Hebron (2Sam 3:4; 1Taw 3:2). Selaku saudara lebih tua dari saudara-saudaranya yang masih hidup, ia mencari bala bantuan untuk memperoleh takhta kedudukan Daud baginya lewat panglima perang Yoab dan imam Abyatar. Hal itu dilakukannya tanpa sepengetahuan Daud yang mulai menjadi tua. Adapun partai tandingannya (Natan, Zadok, Batsyeba) menggagalkan usaha itu. mereka berusaha memaksa Daud untuk cepat-cepat mengangkat Salomo. ~A. mengungsi ke Mezbah (sebagai tempat --> Perlindungan Pengejaran/Asyl) dan memperoleh belas kasihan Salomo (1Raj 1:5-53). Di waktu kemudian Benaya disuruh Salomo untuk membunuhnya (1Raj 2:13-25), tatkala ~A. berminat mengawini --> Abisag. Ke atas El [Kamus Haag] El. (1) Sebutan Semit tertua bagi Allah. Etimologinya tidak jelas. Kemungkinan terbesar kata itu diambil dari 'wl (: yang kuat). Hakikinya adalah kemuliaan dan keagungan (bdk. Hos 11:9; Yes 31:3; Yeh 28:2). El dipakai sebagai kata benda (plural: Elim, Elohim) maupun sebagai nama pribadi suatu illah tertentu. Di Babilon dan di Asyur nama dewa itu dapat menjadi bagian nama pribadi orang. Lazimnya unsur illahi yang dipakai adalah Ilu. Biasanya nama itu adalah sebuah nama "genus". Di dalam bahasa Aram banyak nama pribadi yang menggunakan unsur ~E itu. Barangkali yang dimaksudkan adalah ~El yang dipuja oleh bangsa Aram pada abad ke-8. Di dalam naskah-naskah Ugarit ~El menampakkan dirinya sebagai dewa tertinggi. Ia dilukiskan sebagai aki-aki (: Bapak segala tahun) dan raja dunia (bdk.: Yos 19:38). Lambat-laun pandangan aki-aki ini di desak oleh --> Baal yang muda dan penuh kegairahan. Nama-nama di Arab yang dibentuk dengan unsur illahi itu sedemikian banyaknya, sehingga bisa disimpulkan, bahwa orang menyembah dewa ~E yang Esa dan tunggal. Di kemudian harinya banyak allah asing yang mereka terima. Bangsa Isr. menggunakan nama ~E sebagai nama "genus" (Misalnya: Kej 31:13; Kel 15:11; 20:5; Ul 5:9; 6:15; Mazm 58:2), atau untuk memanggil Allah yang Esa (Misalnya: Yes 40:18; Mazm 10:11-12). Nama ~E juga dipakai dalam nama-nama perorangan, seperti misalnya: Elia, Elihu, Elisa, Ismael. Pemakaian lebih lanjut seperti: El-Syaddai, El Olam (Allah yang (Allah yang kekal: Kej 21:33), El Roi (Allah yang melihatku: Kej 16:13), El Betel (Allah yang mewahyukan Diri di Betel: Kej 28:12-22). Semua itu memberi petunjuk akan penampakan oleh Allah atau tempat tinggalNya. Lebih sering lagi ditemukan ungkapan-ungkapan seperti: ~El dari pada Bapakmu (Misalnya:Kej 26:24; 28:13). Ungkapan itu menunjukkan hubungan mesra antara Allah dengan para anggota sebuah suku bangsa. Sejak perjanjian dengan Abraham itu ~E dipandang sebagai Allah Isr. (Kej 33:20) dan semua dewa dipandang sebagai "Dewa asing" (Kej 35:2,4; Yos 24:20,23; Hak 10:16). (2) Dari akar kata yang sama seperti ~E adalah 'eloah (: Hampir digunakan secara khusus dalam bahasa yang tinggi) dan kata jamaknya 'Elohim (Dalam Pl disebutkan lebih dari 2000 kali). Bentuk jamak ini bisa berarti: banyak Allah (Misalnya: Kel 18:11; Ul 10:17; Hak 9:13). Pada umumnya bentuk jamak itu dikaitkan dengan kata-kerja singular, sehingga diartikan sebagai satu singular. Dengan kata Elohim, orang tidak hanya memanggil Allah bangsa Isr., tetapi juga Kemos, dewa bangsa Moab (Hak 11:24), Isytar, dewi bangsa Sidon (1Raj 11:5) atau Baal-sebub, dewa dari Ekron (2Raj 1:2). Bentuk jamak itu bukanlah sebuah peninggalan dari zaman pemujaan banyak dewa (Yos 24:2,14-15), melainkan sebuah perluasan pengertian, artinya: sebuah pemuliaan seorang pribadi untuk menunjukkan perwakilan yang umum (: dalam arti sebuah bentuk abstraksi: ke-Allahan). Jadi: Elohim adalah Allah esa yang benar, yang memiliki semua sifat ~E. Tradisi --> Elohis terutama menggunakan kata tersebut dalam arti yang baru saja diuraikan. Ke atas Elohim [Kamus Haag] ELOHIM --> EL. (2). Lih. Kata/Topik 19955 Ke atas Elyon [Kamus Haag] ELYON --> EL. Lih. Kata/Topik 19955 Ke atas Syadai [Kamus Haag] SYADAI --> EL. Lih. Kata/Topik 19955 Ke atas Yang Maha Kudus [Kamus Haag] YANG MAHA KUDUS --> KENISAH. Lih. Kata/Topik 20249 Ke atas Yehova [Kamus Haag] Yehova. Suatu kebiasaan salah membaca yang dilakukan orang-orang Kristen dan timbul sekitar tahun 1100 untuk membaca nama Yahwe. Hal itu diakibatkan oleh naskah Kitab Suci sendiri yang dilakukan para Masorit. Nama Yahwe yang tidak diberi tanda huruf terbuka itu dibubuhi tanda-tanda vokal Adonia (Tuhan). --> Orang Masorit tidak berani mengucapkan nama Yahwe. Ke atas TUHAN Semesta Alam [Kamus Kecil] TB- Sebutan Allah Israel yang mengutamakan kekuasaan-Nya atas langit dan bumi dan atas segala kekuatan duniawi (Ibrani: --> Zebaoth berarti: tentara). Ke atas Zebaoth [Kamus Kecil] TB- Lihat --> TUHAN semesta alam --> 20871 Ke atas ALLAH, NAMA-NAMA [Ensiklopedia] Dari sekian nama, gelar, atau gambaran tentang Allah dalam PL ada tiga kata dasar utama, yakni 'el, 'elohim, dan Yahweh (Yehovah). Adalah perlu dari awal memahami arti ketiga nama itu, dan hubungannya satu dengan yg lain. I. Nama-nama utama a. El El ('el), dalam Alkitab terjemahan bh Inggris dipakai kata God atau god ('Allah' atau 'dewa'). Kata padanan ini mempunyai bentuk yg sama asalnya dalam bh-bh Semitis lainnya, dan berarti suatu allah atau dewa dalam pengertian yg paling luas. Benar atau tidak, bahkan berarti suatu patung yg diperlakukan seperti dewa (Kej 35:2). Karena sifatnya yg umum ini maka kata ini sering dihubungkan dengan kata sifat (ajektif) dan sebutan (predikat) tertentu. Misalnya Ul 5:9 mencatat 'Aku, TUHAN (Yahweh), Allah-mu ('elohim), adalah Allah ('el) yg cemburu', atau Kej 31:13, 'Allah ('el) yg di Betel'. Tapi dalam lembaran-lembaran naskah Ras Syamra, El adalah kata benda nama diri, nama dari 'Allah akbar' orang Kanaan yg anaknya adalah Ba'al. Bentuk jamak dari 'el ialah 'elohim, dan bila dipakai sebagai jamak diterjemahkan 'dewa-dewa' (tapi lih uraian berikut). Ini mungkin hanyalah patung-patung dari kayu dan batu (Ul 4:28), atau makhluk-makhluk khayalan yg mereka gambarkan (Ul 12:2). b. Elyon, El Elyon 'El `elyon, 'Allah Yg Mahatinggi', adalah gelar Allah seperti yg disembah oleh Melkisedek (lih di bawah). `Elyon terdapat dalam Bil 24:16 dan di tempat lain. Dalam Mzm 7:17 sebutan ini dirangkaikan dengan Yahweh, dan dalam Mzm 18:13 sejajar dengan Yahweh. Lih juga Dan 7:22, 25 di mana bentuk jamak bh Aram 'elyonin digunakan; di tempat lain dalam Kitab Dan bh Aram yg sama artinya dengan bh Ibrani `elyon ialah 'illaya (mis Dan 4:17; 7:25). c. Elohim Meskipun merupakan bentuk jamak (`elohim), Elohim dapat dipakai sebagai bentuk tunggal, yg berarti Allah Yg Mahatinggi. Kata tersebut dari sudut tata bahasa dianggap kata benda biasa, mengandung pengertian yg mencakup segala sesuatu yg termasuk konsep Allah, yg berbeda dengan manusia (Bil 33:19) dan makhluk-makhluk ciptaan lainnya. Penggunaan nama ini mengacu kepada hubungannya dengan kosmik dan semesta dunia (Kej 1:1), karena hanya ada satu Allah Yg Mahatinggi dan benar, dan Ia adalah sang Pribadi; 'elohim mendekati sifat kata benda nama diri, sedangkan kualitas abstrak dan konseptualnya tidak hilang. d. Eloah Kata ini (`eloah) ialah bentuk tunggal dari 'elohim, dan mempunyai arti yg sama dengan 'el. Dalam PL kata ini terutama sekali ditemukan dalam puisi (mis Ul 32:15, 17; paling sering dlm Kitab Ayb). Bh Aram yg sejajar dengan kata ini ialah 'elah. e. Yahweh (Yehowa) Kata Ibrani Yahweh kadang-kadang diterjemahkan Yehowa. Asal nama yg terakhir ini sebagai berikut. Naskah ash bh Ibrani tidak membubuhkan tanda-tanda huruf hidup; pada kurun waktu 'tetragrammaton' (4 huruf) YHWH dianggap teramat suci untuk diucapkan; jadi 'adonay (Tuhan-ku) dipakai sebagai penggantinya bila membacakannya, dan huruf-huruf hidup dari perkataan ini digabungkan dengan huruf-huruf mati YHWH sehingga terbentuklah 'Yehowa' (h) suatu bentuk yg pertama kalinya diperkenalkan pada permulaan abad 12 M. Sebutan Yahweh ditampilkan melalui penyalinan huruf (transliterasi) nama tersebut ke bh Yunani dalam kesusastraan Kristen kuno, dalam bentuk iaoue (Klemen dari Aleksandria) atau iabe (Theodoret; pada waktu itu huruf Yunani b diucapkan v). Nama itu tentu dihubungkan dengan bh Ibrani haya, 'ada', atau lebih tepat, dengan bentuk kata dasar yg lebih dahulu digunakan yaitu hawa. Tapi kata ini janganlah dianggap sebagai aspek imperfektif dari kata kerja haya; konyugasi Hiph'il, satu-satunya bentuk bagi bentuk tersebut dapat diberikan, tidak terdapat untuk kata kerja ini; dan aspek imperfek dari konyugasi Qal tidak mungkin mempunyai huruf hidup a dalam suku kata pertama. Yahweh harus dipandang sebagai substantif langsung, di mana asal kata hwh didahului oleh preformatif y. Lih L Kochler dan W Baumgartner, Lexicon in Veteris Testamenti Libros, 1958, hlm 368 dst; juga L Kochler, Vom Hebraischen Lexikon, 1950, hlm 17 dst. Sesungguhnya, Yahweh adalah satu-satunya 'nama' Allah. Dalam Kitab Kej di mana saja perkataan syem ('nama') dihubungkan dengan Allah, nama tersebut adalah Yahweh. Ketika Abraham atau Ishak mendirikan mezbah bagi Tuhan, 'ia memanggil nama Yahweh' (Kej 12:8; 13:4; 26:25). Secara khusus Yahweh adalah Allah para Bapak leluhur Israel, justru berulang-ulang ungkapan 'Yahweh Allah (Elohim) Abraham' dan kemudian Ishak dan akhirnya `Yahweh, Allah Abraham, dan Allah Ishak, dan Allah Yakub', dan mengenai hal tersebut Elohim berkata, 'itulah nama-Ku untuk selama-lamanya' (Kel 3:15). Karena itu, Yahweh -- berbeda dari Elohim -- adalah kata benda nama diri, nama diri Oknum meskipun Oknum tersebut adalah Allah. Dalam hal ini menunjukkan Allah sebagai Oknum, dan dengan demikian mempertemukan Allah dengan tokoh-tokoh manusia dalam suatu hubungan, membawa Allah dekat kepada manusia, dan Ia berbicara kepada para Bapak leluhur sebagai teman terhadap yg lain. Penyelidikan atas kata 'nama' dalam PL menunjukkan betapa besarnya arti kata tersebut dalam bh Ibrani. Nama bukan hanya sekedar nama, tapi dalamnya terkandung arti kepribadian yg sesungguhnya dari si penyandang nama itu. Nama bisa berasal dari keadaan lingkungan pada waktu ia lahir (Kej 5:29), atau mencerminkan karakter seseorang (Kej 27:36), dan pada waktu seseorang membubuhkan 'nama'-nya pada suatu benda atau kepada orang lain, maka yg lain tersebut berada di bawah pengaruh dan perlindungannya. f. Yahweh Elohim Kedua kata ini digabungkan dalam cerita Kej 2:4 -- Kej 3, meskipun 'elohim' saja yg digunakan dalam percakapan antara Hawa dan ular. Jika cerita mengenai Eden berhubungan dengan aslinya dalam bh Sumer, maka kemungkinan cerita itu telah dibawa oleh Abraham dari Ur, dan dengan demikian ada kemungkinan untuk menerangkan pemakaian nama ini dalam kedua ps ini, yg berbeda dengan ps-ps sekitarnya. g. Bagaimana El, Elohim, dan Yahweh dihubungkan Kini dapatlah dipertimbangkan apakah ketiga kata ini Sama atau berbeda dalam pemakaiannya. Kendati kadang-kadang salah satu dari ketiga kata ini digunakan untuk Allah, ketiganya benar-benar tidaklah sama, bahkan dapat dipertukarkan. Dalam cerita Kej 14, yg dianggap sebagai cerita yg memberikan gambaran yg benar tentang situasi pada awal milenium kedua sM, disajikan peristiwa pertemuan Abraham dengan Melkisedek, seorang imam 'el 'elyon, 'Allah Yg Mahatinggi'. Di sini kita lihat 'nama' atau gelar Melkisedek yg mengacu kepada Allah yg ia sembah. Akan nyata jelas suatu kekeliruan bila el 'elyon diganti baik dengan Elohim atau 'Yahweh' (Kej 14:18). Melkisedek memberkati Abraham dalam nama 'el 'elyon, 'Pencipta langit dan bumi', di mana ia menunjuk 'el 'elyon sebagai Allah Yg Mahatinggi (ay 19, 20). Raja Sodom memberikan harta benda kepada Abraham, yg dia tolak sambil mengangkat tangannya kepada Yahweh, 'el 'elyon, 'Pencipta langit dan bumi' (Kej 14:22). Ia maksudkan bahwa ia juga menyembah Allah Yg Mahatinggi, Allah yg sama (karena hanya ada satu Allah), tapi ia mengenal-Nya dengan nama 'Yahweh'. Menurut Kej 27:20 Yakub menipu ayahnya dengan kata-kata, 'Karena Yahweh Allah-mu (Elohim) membuat aku mencapai tujuanku'. Untuk mempertukarkan 'Yahweh' dan 'Elohim' di sini tidaklah mungkin. Yahweh adalah nama yg dengannya ayahnya menyembah Allah (Elohim) Yg Mahatinggi. II. Penyataan kepada Musa Penyataan Allah kepada Musa di belukar duri yg menyala-nyala adalah salah satu peristiwa yg paling khas mencolok dan paling meyakinkan dalam Alkitab. Sesudah kata-kata pembukaan, Allah memperkenalkan diriNya demikian, 'Aku-lah Allah (Elohim) ayahmu' (Kel 3:6). Hal ini serta merta menyatakan bahwa Musa pasti mengetahui nama dari Allah ayahnya. Ketika Allah menyatakan maksud-Nya untuk melepaskan Israel melalui tangan Musa, Musa menunjukkan keseganan dan berdalih. Musa bertanya, 'Apabila ... orang-orang Israel ... bertanya, apakah (mah) nama-Nya? Apakah yg harus kujawab kepada mereka?' (Kel 3:13). Cara biasa menanyakan nama seseorang ialah memakai kata ganti mi; memakai mah memerlukan jawaban yg lebih jauh, dan memberikan arti ('apa?') atau hakekat dari nama tersebut. Hal ini membantu untuk menjelaskan jawaban yg diberikan, 'AKU ADALAH AKU' ('ehyeh 'asyer 'ehyeh), dan Allah berkata, 'Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKU-LAH AKU telah mengutus aku kepadamu' (Kel 3:14). Dengan penyataan ini tidak akan timbul pikiran dalam benak Musa bahwa Allah mengumumkan suatu nama baru; dan ungkapan ini tidak menyebut suatu 'nama'; inilah arti pokok dan asasi dari nama yg Musa kenal. Di sini kita mendapati permainan kata; 'Yahweh' diartikan dari kata' ehyeh. M Buber menerjemahkan kata ini dengan 'Aku akan ada seperti Aku akan ada', dan menjelaskannya sebagai janji tentang kuasa Allah dan kehadiran-Nya yang terus-menerus bersama mereka dalam proses pembebasan (Moses, hlm 39-55). Bahwa arti kata-kata tersebut adalah demikian, yg terjemahannya kedengarannya mengandung teka-teki, diperlihatkan dalam ay berikut yg berbunyi, 'Yahweh, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya' (Kel 3:15). Isi lengkap dari nama itulah yg pertama diberikan, nama itu sendiri menyusul kemudian. III. Interpretasi Kel 6:2-3 Dalam Kel 6 terdapat lanjutan dari penyataan sebelumnya: Yahweh selanjutnya menginstruksikan Musa tentang bagaimana caranya berurusan dengan Firaun dan dengan bangsanya sendiri (Kel 6:1-6). Ay yg diperdebatkan ialah, 'Aku-lah TUHAN; Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yg Mahakuasa tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri' (Kel 6:2). Penyataan sebelumnya, yaitu kepada para Bapak leluhur Israel, adalah mengenai janji-janji yg penggenapannya masih jauh di depan; maksudnya bahwa mereka harus diyakinkan bahwa Ia, Tuhan (Yahweh), adalah Allah ('el) Yg Mahakuasa (syadday) yg sanggup memenuhi janji-janji tersebut. Penyataan Allah di semak belukar yg bernyala-nyala adalah lebih hebat dan lebih mendalam, kuasa Allah dan kehadiran-Nya yg selalu dan terus-menerus di tengah-tengah mereka, semuanya itu terjalin dalam nama Yahweh yg mereka kenal itu. Selanjutnya, 'Aku-lah TUHAN (Yahweh), Allah-mu' (Kel 6:6) adalah ungkapan yg memberikan kepada mereka segala kepastian yg mereka perlukan tentang maksud-Nya, kehadiran-Nya dan kuasa-Nya. Lih Kej 17:1; 35:11; 48:3 untuk keterangan penyataan diri Allah kepada para Bapak leluhur Israel sebagai Tuhan Yg Mahakuasa ('el syadday) pada saat Ia memulai atau menguatkan perjanjian-Nya dengan mereka. Sayang ay-ay tersebut dalam 'hipotesis dokumenter' dianggap karangan I (P), yg tak masuk akal. IV. Nama-nama khusus yg mengandung El atau Yehovah a. 'El 'Olam Di Bersyeba Abraham menanam sebatang pohon tamariksa, dan 'memanggil di sana nama Tuhan (Yahweh), 'el `olam' (Kej 21:33). Di sini 'TUHAN' (Yahweh) adalah nama-Nya, dan penjelasan nama itu disebutkan sesudahnya yaitu, 'Allah yg kekal'. FM Cross meminta perhatian terhadap bentuk asli dari nama ini, yaitu 'El dhu-'Olami, yg berarti Allah kekekalan (bnd W. F Albright dlm Bibliotheca Orientalis 17, 1960, hlm 242). b. 'El-'Elohe-Israel Yakub, ketika tiba di Sikhem, membeli sebidang tanah dan di sana ia mendirikan mezbah dan menamakannya 'el-' elohe-Yisra'el (Kej 33:20), yg berarti 'Allah ('el) adalah Allah ('elohim) dari Israel'. Dengan cara ini ia memperingati pertemuan yg baru saja ia alami dengan malaikat di tempat yg ia namai Pniel(peni-'el, yg berarti 'muka Allah', Kej 32:30). Jadi ia menerima Israel sebagai namanya dan taat beribadah kepada Allah. c. Yehovah-yireh Dalam Kej 22 ketika malaikat Tuhan menunjukkan seekor domba jantan sebagai Korban bakaran pengganti Ishak, Abraham menamai tempat itu Yahweh yir'eh, yg berarti 'TUHAN menyediakan' (ay 8, 14). d. Yehovah-nissi Dalam cara yg agak sama, Sesudah mengalahkan orang-orang Amalek, Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya Yahweh nissi, yg berarti 'TUHAN-lah panji-panjiku'. Tapi ini bukanlah nama-nama Allah, melainkan sebagai peringatan terhadap peristiwa-peristiwa tersebut. e. Yehovah-syalom Ini adalah nama yg diberikan oleh Gideon kepada mezbah yg ia dirikan di Ofra, Yahweh syalom, 'TUHAN adalah keselamatan' (Hak 6:24). f. Yehovah-tsidkenu Ini adalah nama yg dengannya Mesias akan dikenal, Yahweh tsidqenu, artinya 'TUHAN keadilan kita' (Yer 23:6; 33:16) bertentangan dengan raja Yehuda yg terakhir, yg tidak pantas memikul nama Zedekiah (tsidqiyahu, yg berarti 'TUHAN adalah keadilan'). g. Yehovah-syamma Nama ini diberikan kepada kota dalam penglihatan Yehezkiel, Yahweh-syamma, yg berarti 'TUHAN hadir di situ' (Yeh 48:35). h. TUHAN semesta alam Berbeda dari nama-nama di atas, Yahweh seba'ot, 'TUHAN semesta alam' adalah gelar Allah. Nama ini tidak terdapat dalam Kitab-kitab Pentateukh; pertama kali muncul dalam 1 Sam 1:3 sebagai gelar yg dengannya Allah disembah di Silo. Nama ini dipakai oleh Daud waktu ia menghadapi Goliat, orang Filistin itu (1 Sam 17:45); dan Daud menggunakannya lagi sebagai klimaks dari nyanyian kemenangan yg gilang-gemilang (Mzm 24:10). Nama ini biasa dipakai dalam kitab nabi-nabi (88 kali dlm Yer), dan dipakai untuk menunjukkan bahwa TUHAN setiap saat adalah Penyelamat dan Pelindung bagi umat-Nya (Mzm 46:7,11). Anti harfiah seba'ot ialah tentara. Yg dimaksud mula-mula mungkin tentara Israel (bnd 1 Sam 17:45), tapi segera diperluas menjadi seluruh tentara langit, siap sedia untuk melaksanakan perintah Allah, jadi TB memakai 'Tuhan semesta alam'. i. TUHAN Allah Israel Gelar ini (Yahweh 'elohe Yisra'el) ditemukan mula-mula dalam nyanyian Debora (Hak 5:3), dan seringkali dipakai oleh para nabi (mis Yes 17:6; Zef 2:9). Gelar ini mengikuti urutan 'Allah Abraham, Ishak, dan Yakub'. Dalam Mzm 59:5 gelar ini digabungkan dengan gelar yg disebut terdahulu. j. Yg Mahakudus Allah Israel Gelar ini (qedosy Yisra' el) adalah gelar yg sangat digemari Yesaya (29 kali -- 1:4 dab) baik dalam nubuat-nubuatnya yg terdahulu maupun yg kemudian, dan juga dalam Yer dan Mzm. Agak sama dengan gelar ini ialah 'Sang Mulia dari Israel' (netsakh Yisra'el, 1 Sam 15:29) digunakan oleh Samuel, dan 'abir Yisra'el (Yes 1:24 dll), 'Yg Mahakuat Pelindung Israel' k. Yg Lanjut Usia-Nya Ini adalah gambaran (Aram 'attiq yomin) yg diberikan oleh Daniel, yg menggambarkan Allah dan takhta pengadilanNya, mengadili kerajaan dunia yg besar (Dan 7:9, 13, 22). Gelar ini digunakan bergantian dengan gelar 'Yg Mahatinggi' (Aram 'illaya, 'elyonin, ay 18, 22, 25, 27). KEPUSTAKAAN. W. F Albright, Yahweh and the Gods of Canaan, 1968; A Alt, 'The God of the Fathers', dalam Essays on OT History and Religion, 1966, hlm 1-77; F. M Cross, Yahweh and the God of the Patriarchs, HTR 55, 1962, hlm 225-259; 0 Eissfeldt, El and Yahweh, JSS 1, 1956, hlm 25-37; G. T Manley, The Book of the Law, 1957, hlm 37-47; J. A Motyer, The Revelation of the Divine Name, 1959; A Murtonen, A Philological and Literary Treatise on the Divine Names 'el, 'eloah, 'elohim and Yahweh, 1952. GTM/JMP Ke atas BAPAK, ALLAH [Ensiklopedia] Lihat ALLAH, NAMA-NAMA. Ke atas YANG MAHAKUASA [Ensiklopedia] Nama Allah yg dipakai 48 kali dalam PL (mis Kej 49:25; Ayb 5:17) untuk menerjemahkan bh Ibrani shaddai, yg arti akar katanya tidak jelas. Kata itu kadang-kadang dipakai dalam hubungan dengan 'el, 'Allah', dan diterjemahkan 'Allah Yg Mahakuasa' (Kej 28:3; Yeh 10:5). 'Dalam PB kata itu terdapat 8 kali dalam Why dan juga dalam 2 Kor.6:18 untuk menerjemahkan bh Yunani pantokrator, 'yg penuh kuasa'. Lih N Walker, 'A New Interpretation of the Divine. Name Shaddai', ZATW, 1960, hlm 64-66. JDD/MHS/HAO Ke atas EL SYADAI [Kamus Browning] Sebutan bagi Allah dalam Yeh. 10:5 dan (tanpa El) sering kali dalam Ayub, tetapi selebihnya hanya terdapat dalam sumber --> P dari --> Pentateukh. Terjemahan tradisional adalah 'Allah Yang Mahakuasa'. Ke atas ELOHIM [Kamus Browning] Kata ini berbentuk jamak, yang secara harfiah berarti 'ilah-ilah' (seperti dalam Kel. 20:3), namun biasanya digunakan untuk Allah Israel, sebagai Yang Mahakuasa, bentuk pemujaan seperti dalam bahasa-bahasa lain. Bentuk tunggal El juga ditemukan, terutama dalam Kitab Ayub. Penggunaan Elohim pada salah satu sumber --> Pentateukh, sejak pemanggilan --> Abraham (Kej. 22:1-19) hingga Allah menyatakan nama-Nya sebagai Yahweh (Kel. 3:13-15), menunjuk kepada satu sumber dan menyebabkan sumber tersebut dinamakan sumber --> E. Diperkirakan sumber ini berasal dari wilayah utara pada periode abad ke-9 hingga ke-8 sM. Ke atas KURIOS [Kamus Browning] Kata Yunani yang berarti 'tuan', 'guru', 'majikan' (mis. Mat. 25:11), tetapi dalam --> LXX dipakai juga untuk menerjemahkan nama --> Yahweh dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Kristen kurios dikenakan kepada Yesus sebagai 'Tuhan', yang ditinggikan di atas kedudukan manusia (Rm. 14: 8-9) dan Paulus menyebut saudara-saudara Yesus sebagai 'saudara-saudara Tuhan' (1Kor. 9:5; Gal. 1:19) yang sekalipun menunjuk kepada Yesus sebelum ditinggikan namun lebih dari manusia biasa. Menurut *Josephus, orang Yahudi menolak menyebut penguasa Romawi kurios, karena gelar Tuhan itu hanyalah bagi Allah. Tetapi, Paulus mengenakan ayat-ayat PL yang mengenai Allah kepada Yesus (mis. Yes 45:23). Kepada Tuhan Yesus Kristuslah semua orang harus bertekuk lutut dan mengaku (Flp. 2:10 dst.) Bentuk kalimat liturgis: 'Kyrie eleison' ('Tuhan kasihani'), menjadi doa litani dalam peribadahan Kristen sejak abad ke-4. Ke atas MAHATINGGI [Kamus Browning] Sering digunakan untuk Allah dalam PL (seperti dalam Mzm. 21:8; 91:1), kadang-kadang dalam PB, seperti waktu roh jahat menyebut Yesus 'Anak Allah yang Mahatinggi' (Mrk. 5:7). Juga dalam pembelaan --> Stefanus (Kis. 7:48). Ke atas NAMA ALLAH [Kamus Browning] 1. Dalam PL. Yahweh: apabila dibacakan keras-keras digantikan dengan gelar Adonai ('Tuhanku yang Mahabesar'), karena rasa hormat yang mendalam. Apabila pada huruf-huruf Ibrani YHWH ditambahkan huruf-huruf hidup, maka huruf-huruf hidup itu diambil dari 'Adonai' untuk menyadarkan si pembaca supaya membaca Adonai (dari situlah muncul ucapan cangkokan yang salah: 'Yehovah'). Beberapa penulis modern Yahudi mematuhi penghormatan tradisional itu dengan menuliskan 'G-d' (untuk bahasa Indonesia barangkali A-h)El: Allah, dalam perbendaharaan kata Kanaan, tetapi juga dijumpai dalam PL, kadang-kadang dalam gabungan dengan kata lain, mis. Betel = rumah Allah.Elohim: bentuk yang lebih umum dalam PL. Bentuk jamak menekankan keagungan.El Shadai: Allah Mahakuasa (aslinya mungkin, Allah gunung-gunung).Adonai: Tuhanku yang Mahabesar -- digunakan untuk raja-raja, tetapi sesudah masa pembuangan dipakai dalam ibadah menggantikan 'Yahweh'.Baal: dewa Kanaan, yang kadang-kadang disembah Israel, lalu mereka dicela oleh --> Hosea dan nabi-nabi lain.2. Dalam PB. Theos: kata dasar untuk Allah digunakan dalam --> LXX untuk menerjemahkan kata Ibrani Elohim. Kata ini digunakan satu kali untuk Yesus (Yoh. 20:28). --> Kurios: kata Yunani yang digunakan untuk Yahweh dalam LXX, dan dicetak Tuhan dalam bahasa Indonesia TB. Sering digunakan untuk Yesus (mis. Yoh. 20:28), tetapi dapat juga dipakai untuk orang-orang dalam kedudukan tinggi, 'Tuan' (Mat. 27:63; Yoh. 12:21). Kata Yunani lain, despotes, yang berarti Tuhan, kita dapatkan dalam LXX untuk Allah dan diterjemahkan; 'Tuhan' (TB. Luk. 2:29) dan untuk Yesus pada 2Ptr. 2:1, yang oleh TB diterjemahkan dengan penguasa'. --> Alfa dan Omega: huruf pertama dan terakhir dalam abjad Yunani, yang menyatakan Allah sebagai awal dan akhir (Why. 1:8). dan dikenakan kepada Yesus (Why. 22:13).Yang Kudus: digunakan untuk Allah oleh Yesaya dalam PL dan dalam PB (Why. 16:5), tetapi juga untuk Yesus (Mrk. 1:24; Luk. 4:34; Yoh. 6:69). Ke atas TEOLOGUMENON [Kamus Browning] Suatu cara membicarakan Allah atau hal-hal ilahi tanpa memakai nama Allah, misalnya 'tiang awan' yang menyertai orang Israel di gurun. Ke atas TETRAGRAMMATON [Kamus Browning] Bahasa Yunani yang berarti 'empat huruf', yaitu nama suci dari Allah, yang terdiri dari empat konsonan YHWH (Kel. 3:15). Karena dipandang terlalu suci untuk diucapkan, para pembaca naskah Alkitab menyebut 'Adonai' (Tuhan) sebagai gantinya. Pada waktu tanda vokalnya disisipkan ke dalam nama YHWH itu, terciptalah bunyi --> Yehovah yang selama turun-temurun muncul dalam terjemahan-terjemahan tertentu. Dalam TB-LAI Yahweh diterjemahkan Tuhan (Elohim bahasa Ibrani adalah Allah). Ke atas TUHAN BALA TENTARA [Kamus Browning] Allah Israel dianggap sebagai panglima bala tentara Israel dan bala tentara --> surga. Allah adalah jenderal pasukan Israel dan --> Daud adalah letnan-Nya (1Sam. 17:45; TB-LAI:'semesta alam'): namun Allah juga memiliki *malaikat-malaikat (1Raj. 22:19) dan pasukan alam-Nya (Am. 4:13). Ke atas YAHWEH [Kamus Browning] 1) Jahveh digunakan oleh sarjana-sarjana Jerman untuk nama Allah pada sumber --> Y --> Pentateukh, yang biasanya para sarjana Inggris menulisnya dengan Yahweh.2) Muncul hampir 6.000 kali dalam PL sebagai nama Allah, tetapi rasa hormat yang terns bertambah menyebabkan Yahweh dibaca sebagaiAdonai (Tuhanku yang mahabesar) dalam pembacaan di depan umum. Pada waktu bunyi huruf hidup ditambahkan pada teks Ibrani, bunyi dari Adonai ditempatkan pada YHWH untuk mengingatkan pembaca agar membacakan Adonai ganti Yahweh. Maka 'Yehovah' adalah pembacaan cangkokan yang salah dari Abad Pertengahan Kristen. Dalam tulisan Yahudi modern, penghormatan itu dipertahankan dengan menuliskan G-d.Sumber --> Pentateukh --> Y (dari Yahweh dalam bahasa Jerman) merunut nama Yahweh sampai abad-abad awal (Kej. 4:26), tetapi --> P menempatkan penggunaan nama Yahweh pertama pada Musa (Kel. 6:2-3). Dikemukakan bahwa arti nama Yahweh berarti 'Dia menyebabkan keadaan yang ada', artinya Yahweh adalah pencipta -- tetapi sangat diperdebatkan apa memang nama ilahi itu ada artinya. Ke atas YANG KUDUS DARI ALLAH [Kamus Browning] Yesus disapa sebagai 'Yang Kudus dari Allah' oleh orang yang dirasuk setan (Mrk. 1:24) berdasarkan pengetahuan supranatural, dan oleh *Pbtrus (Yoh. 6:69). Istilah itu juga dikenakan kepada Nabi --> Elisa (2Raj. 4:9). Dengan demiki an dalam PL istilah itu bukanlah gelar mesianik, namun tampaknya telah digunakan oleh jemaat mula-mula untuk Yesus (Kis. 3:14). Ke atas YANG MAHAKUASA [Kamus Browning] Sangat sering digunakan bagi Allah dalam PL, terutama Kitab Ayub; dan dalam PB, terutama Kitab Wahyu. Paulus menggunakan kata ini sekali ('Tuhan, Yang Mahakuasa', 2Kor. 6:18), di mana ia mengutip 2Sam. 7:14. Menarik, bahwa pada kutipan itu Paulus menambahkan 'anak-anak perempuan' di antara anak-anak Allah, bukan hanya 'anak laki-laki'. Ke atas YANG MAHAKUDUS ALLAH ISRAEL [Kamus Browning] Gelar untuk Allah Israel ini sering digunakan dalam seluruh bagian Kitab Yesaya (mis. Yes. 41:14), yang menandaskan keberbedaan Allah dari manusia, namun juga hubungan istimewa-Nya dengan bangsa Israel. Ke atas YEHOVAH [Kamus Browning] Nama Allah bagi orang Ibrani adalah YHWH, namun nama itu begitu kudus, sehingga tidak diucapkan oleh orang Yahudi -- dan mereka menggantikannya dengan Adonai (Tuhan). Namun, ketika tanda-tanda huruf hidup dari kataAndonai disisipkan pada abjad Ibrani, YHWH, maka ucapannya menjadi Yehovah, seperti dalam AV, dan sering kali pada penggunaan bahasa Inggris. Ke atas Yunani Strongs #3841 παντοκρατορ pantokrator παντοκρατωρ pantokratwr: Yang Mahakuasa (Kamus Yoppi) ορος [maskulin] Yang Maha Kuasa (Kamus Barclay) Strongs #4519 σαβαωθ sabaoth σαβαωθ sabawy: (sebutan nama Allah dalam bahasa Ibrani, harfiah: dari bala tentara) κυριος Σ. Allah maha kuasa (Kamus Barclay) Ke atas Dalam Versi-Versi Alkitab: Allah Yang Mahakuasa: BIS El: BIS Tuhan semesta alam: TB Tuhan Yang Mahakuasa: BIS