Saturday, February 16, 2019

Sin & Laws

In his writings, Paul references different kinds of laws. In order to fully understand what Paul is saying, we must strive to understand to whom he is writing and which law he is referring: Law of Bondage (Romans 7:5-7); Law of Christ (Galatians 6:2); Law of God (Romans 7:22); Law of Sin & Death (Romans 8:2 & 7:22); Law of Liberty (James 1:25) of the Perfect Law (James 1:25).

1. THE LAW OF ELOHIM ~ ROMANS 3:31 and 7:22-25 and 8-10
Quite often, we simply refer this as the Torah of Elohim, or the Torah (instructions) for short. The law of Elohim defines what is sin and what is not sin. This instruction comes from Elohim. To do the law of Elohim is obedience. To break the law of Elohim is sin. This of course, leads us to the second instruction, the Law of Sin.

2. THE LAW OF SIN ~ ROMANS 7:23-25
The Law of Sin is something that we all followed before we came into the faith. This instruction comes from ourselves, or more specifically, it comes from our flesh. It is our flesh nature that hates the law of Elohim. This nature is the desire to do things our own way instead of Elohim's way. After we come into the faith, there is a battle inside of us between the Law of Elohim and the Law of Sin. The Spirit in us directs us or instructs us toward the law of Elohim. The flesh directs us toward the Law of Sin. At the resurrection, the Law of God will finally completely prevail over us and the battle and internal struggle between the flesh and spirit will be over us. The race will have been run and won. However, before that happens, we are in sin, and sin leads to death. This leads us to the next instruction, the Law of Sin and Death.

3. THE LAW OF SIN AND DEATH ~ ROMANS 8:2
The instruction of the flesh, or sin, leads us to death, and this is known as the Law of Sin and Death. We were all under the law of Sin and Death before we enter the faith, yet we did not realize it at the time. Our flesh calls the Law of Sin freedom, when in reality, sin is bondage, and it is bondage that leads to the instruction from Elohim that demands our death because of our sin. We live our lives under the Law of Sin and Death until we have a desire for truth; that desire comes not from the flesh, but from the spirit. This of course, leads us to the Law of the Spirit.

4. THE LAW OF THE SPIRIT OF LIFE ~ ROMANS 8:2
The Law of the Spirit tells us that the Law of Elohim is truth once it is heard. It leads us toward the Law of Elohim, and away from the instructions of the flesh. The spirit exposes the flesh and its natural predisposition for sin. Thus, it is the moment when the Law of the Spirit enters into us that we immediately realize we are in order the Law of Sin and Death. It is then that we realize tat we are in prison and bondage to our own sin. We then understand that we are in a hopeless state. Once we realize that we are in prison, we desire a way out. We then look to our Creator for the way out. The Spirit or desire for truth and desire for freedom causes us to establish the faith in our Creator and His eternal and authoritative unchanging Word. This then, leads us to the Law of Faith.

5. THE LAW OF FAITH ~ ROMANS 3:27
The Law of Faith is to conform your way of thinking to the Word of Elohim. Paul refers to this as becoming the new man. In the faith, one adopts the Word of Elohim as the authority over their lives. This is contrary to he flesh as our authority, which sees the Word of Elohim as bondage. This is not a mental assent, but in fact, a transformation fo o ur core beliefs and foundation that we directly impacts how we perceive the world and interact with it. In obedience to the Law of Faith, we see the Word of Elohim as freedom and the way to live. It is also once we enter into this faith, and run the race in the faith, that we are granted eternal life through His grace. It is our internal transformation and spirit or desire for His Word that leads to salvation from the Law of Sin and Death. This is occurring before we even do anything, which also demonstrates that salvation is not a matter of works , but a new creation in us. However, that new creation in us causes us to want to practice righteousness, which of course leads us to the Law of Righteousness.

6. THE LAW OF RIGHTEOUSNESS ~ ROMANS 9:31
The Law of Righteousness is the instruction to live out our faith; it simply means to practice righteousness. It is the doing of the right ways of our Creator. This is an effect of our faith. Because we believe the Word of God/Yahweh to be truth and the right way to live, our lives should resemble living righteously. This is in contrast to living in the flesh, which is after our own ways, which are like filthy rags to our Creator. Our Creator's ways are righteous, and the righteousness we practice is the evidence or fruit of our faith. This righteousness, or right way to walk out the Law of Elohim, has been evidenced in the lives of many throughout the ages. The most popular is through Christ, or in Hebrew, Yeshua Ha'Mashiac. This leads us to the Law of Christ/Messiah.

7. THE LAW OF CHRIST ~ 1Co 9:21 & 2 PETER 3:15-18
This accounts that the long suffering of our YHWH salvation; even as our beloved brother Paul also according to the wisdom given unto him hath written unto you; As also on all his epistles, speaking in them of these things; in which are some things hard to be understood, which they that are unlearned and unstable wrest, as they do also the other scriptures, unto their own destruction. Ye therefore, beloved, seeing ye know these things before, beware lest ye also, being led away with error of the wicked (lawless in the Strongs) fall from your own steadfastness. But grow in grace, and knowledge of our YHWH and Savior Christ/Messiah. To him be glory both now and forever. - by Torah4Today

Orang Eseni

Daftar Isi: HAAG: Eseni, Orang ; ENSIKLOPEDIA: ESEN, ORANG ; BROWNING: ESENI, ORANG ; Eseni Ke atas Eseni, Orang [Kamus Haag] Eseni (Orang Eseni). Sebuah mazhab Yahudi dengan kecenderungan melakukan askese secara keras. Kata Eseni itu (: barangkali berasal dari bahasa Aram) berarti: "orang-orang saleh". Mereka tidak disinggung di dalam KS. Menurut kesaksian Filo dari Aleksandria dan Flavius Yosefus, dapatlah dipastikan kegiatan mereka pada waktu di antara tahun 150 sebelum Mas. (di bawah pimpinan Yonatan dari Makabe) dan tahun 70 ses. Mas. (perang Yahudi). Mereka hidup terutama di dekat En-Gedi, tidak jauh dari Laut mati. Hidup mereka menggunakan bentuk semacam persekutuan hidup biara. Mereka taat pada seorang pemimpin yang mereka pilih sendiri. Aliran mereka ini mempunyai mempunyai ciri yang khas karena hidup selibat, meninggalkan harta-milik maupun perdagangan, melakukan pertanian, mempertahankan perintah Sabat dengan keras, mengadakan pembersihan-pembersihan rituil, novisiat dan merahasiakan beberapa ajaran terhadap orang luaran. Aliran mereka ini menolak ibadat kenisah dan tidak melakukan persembahan kurban binatang. Meski unsur-unsur utama dari ajaran mereka itu Yahudi, namun nampaknya dicampuri dengan pengaruh-pengaruh asing (: Parsisme, Neopitagorisme?). Dengan dasar alasan yang kuat, para ahli berpendapat, bahwa --> Jemaat Kumran bergantung pada gerakan ~E. Ke atas ESEN, ORANG [Ensiklopedia] (bh Yunani Essenoi, sangat mungkin dari bh Aram 'asen, yg berarti 'penyembuh'). Inilah persekutuan orang-orang Yahudi yg berkembang pada abad 1 sM -- 1 M, dan oleh Yosefus dihitung sebagai nomor tiga dalam daftar, aliran filsafat Yahudi atau aliran pikiran Yahudi (BJ 2:8.2-13; bnd Ant 18.1.5). Di luar karya Yosefus, ada dua berita mengenai mereka dalam karya-karya tokoh sezamannya yg lebih tua, yaitu Filo, orang Aleksandria (Quod omnis probus, 75-91; Hypothetica ap Eusebius, Praep. Ev 8.2), dan satu berita lagi dari Plinius Tua (Nat. Hist 5.17). Suatu berita yg lebih kemudian dalam Hipolitus (Refut. 9.20.13-23) pada umumnya mengikuti Yosefus, tapi mencakup beberapa hal yg nampaknya diperoleh dari sumber lain. \\==> Image 00060\\ Keterangan Filo mengenai orang Esen melukiskan dalilnya, bahwa hanya orang yg sungguh-sungguh baik adalah sungguh-sungguh bebas. Ia memperkirakan jumlah mereka 4.000 orang, dan menceritakan bagaimana mereka hidup di desa-desa, bekerja keras dalam pertanian dan sejenisnya, sambil menggunakan banyak waktu untuk bersama-sama menelaah masalah moral dan agama, termasuk tafsir kitab-kitab suci. Mereka memberi perhatian yg sangat teliti terhadap kemurnian tata cara kebaktian; harta mereka adalah milik bersama, memantangkan korban binatang, hidup melajang, tidak mempunyai budak, mengasuh anggota mereka yg terhalang bekerja karena sakit atau tua, tidak mau bersumpah, tidak boleh terlibat dalam ketentaraan atau usaha dagang, dan pada umumnya memupuk segala macam kebajikan. Berita dari Plinius Tua terdapat dalam uraiannya tentang Laut Mati. Menurut dia, orang Esen hidup di daerah barat Laut Mati, di sebelah atas En-Gedi. Kehadiran mereka di sana sudah beberapa generasi, demikian Plinius. Mereka menolak perkawinan dan uang; namun eksistensi mereka tetap bertahan, karena banyak orang yg datang untuk mengikuti hidup mereka yg menyendiri itu, sebab sudah bosan dengan hidup biasa. Plinius menulis antara thn 73-79 sM, tapi barangkali pengetahuannya tentang orang Esen bergantung pada para penulis terdahulu seperti Aleksander Polihistor (abad 1 sM). Berita-berita dalam tulisan Plinius dan File, agak dilebih-lebihkan dan bersifat retorika saja. Berita Yosefus (mengingat kecenderungannya mengubah kebenaran demi tujuan pribadinya) nampak seperti fakta nyata berdasarkan pengetahuan sendiri. Menurut Yosefus, orang Esen terdapat di semua kota di Yudea, termasuk Yerusalem. Mereka suka menjamu orang; seorang Esen dari tempat yg jauh diperlakukan sebagai saudara oleh sesama Esen yg didatanginya. Tapi banyak keterangan Yosefus mengenai suatu kehidupan persekutuan, tidak dapat diikuti oleh masyarakat kota; sangat mungkin bahwa orang Esen yg utuh, hidup dalam persekutuan-persekutuan yg terpisah, sambil menggabungkan ke dalam kelompok mereka para anggota simpatisan yg hidup di kota-kota dan mengikuti cara-cara hidup biasa. Yosefus menjelaskan secara teliti cara masuk ke dalam kehidupan Esen. Ada masa percobaan selama 3 thn. Pada akhir tahun pertama calon baru (sudah mengenakan seragam putih dari golongan itu) diizinkan menerima penyucian dalam air, tapi kedua tahun yg sisa harus berlalu sebelum ia diizinkan mengikuti perjamuan umum. Jelas inilah tanda menjadi anggota penuh. Sebelum beralih dari masa percobaan ke keanggotaan penuh, maka calon dituntut mengucapkan sederet sumpah yg khidmat. Informasi ini mengandung persamaan umum dengan aturan-aturan penerimaan menjadi anggota persekutuan Qumran seperti dirinci dalam Gulungan 1QS, walau ada perbedaan dalam beberapa hal kecil, mis 1QS menetapkan masa percobaan 2 thn bukan 3 thn. Menurut Yosefus, seorang Esen memulai harinya sebelum matahari terbit dengan doa pagi yg ditujukan kepada matahari 'seolah-olah membujuk dia supaya terbit'. Lalu ia pergi menunaikan tugas yg sudah ditentukan oleh pengawasnya, dan mengerjakannya sampai tengah hari. Pada waktu itu anggota-anggota persekutuan ini mandi, lalu makan bersama-sama secara bersahaja; kemudian mereka mengenakan pakaian kerja lagi dan melanjutkan tugas sampai petang hari, saat mana mereka berkumpul lagi untuk makan berikutnya. Hipolitus tidak berkata apa-apa mengenai doa pagi kepada matahari; menurut dia, 'mereka terus berdoa sejak fajar menyingsing dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, sampai mereka menyanyikan sebuah nyanyian untuk memuji Allah'. Praktik yg diterangkan oleh Yosefus mungkin praktik orang Sampsai, suatu kelompok yg barangkali ada hubungannya dengan orang Esen, yg memperoleh namanya (yg berhubungan dgn bh Ibrani syemesh, 'matahari') dari tindakan penghormatan yg mereka tujukan kepada matahari sebagai penjelmaan Allah. Nampaknya istilah Esen dipakai meliputi sejumlah badan sekte Yahudi yg memisahkan diri dari aliran utama hidup ke-Yahudi-an. Salah satu dari sekte itu yg sudah hampir pasti, ialah persekutuan --> Qumran; mungkin masih ada beberapa sekte lainnya, yg tentangnya kita ketahui sedikit sekali, sama seperti yg kita ketahui tentang Qumran sebelum penemuan-penemuan yg terjadi pada thn 1947 dan sesudahnya. Bila ditetapkan bahwa persekutuan Qumran adalah persekutuan orang Esen (mungkin jenis Esen yg Yosefus bedakan dari yg lain karena mereka tidak kawin), maka sastra Qumran akan menjadi sumber utama informasi mengenai orang Esen, karena sastra itu berasal dari kalangan orang Esen sendiri. Maka perlu untuk memeriksa pernyataan-pernyataan para penulis kuno lainnya melalui naskah-naskah Qumran, bukan sebaliknya ( --> QUMRAN; --> GULUNGAN LAUT MATI). KEPUSTAKAAN. C. D Ginsburg, The Essenes,1864, cetak ulang 1955; J. B Lightfoot, 'On Some Points Connected with the Essenes' dalam The Epistle to the Colossians, 1879, hlm 348-419; D Howlett, The Essenes and Christianity, 1957; H. Serouya, Les Esseniens, 1959; A Dupont-Sommer, Essene Writingsfrom Qumran, 196 1; H Kosmala, Hebrder-Essener-Christen, 1959; G Venues, Post-Biblical Jewish Studies, 1975, hlm 8-36. FFB/MHS Ke atas ESENI, ORANG [Kamus Browning] Suatu kelompok dalam --> Yudaisme Palestine, ada sejak abad kedua sM hingga 70 M, yang disebut oleh *Yosefus dan *Philo, sekalipun tidak disebut dalam PB. Menurut Philo, banyak orang Eseni tinggal di desa-desa, namun sebagian besar sarjana percaya bahwa komunitas --> Qumran terdiri dari orang-orang Eseni atau sempalan kelompok Eseni, dan bahwa yang disebut Guru Kebenaran dalam gulungan-gulungan itu adalah imam yang memimpin komunitas ini keluar dari Yerusalem, ketika --> Yonatan Makabeus, yang bukan keturunan keluarga imam, menjadi Imam Besar pada 152 sM.Orang-orang Eseni adalah para asket dan melaksanakan --> Taurat dengan cermat; namun dalam beribadah mereka menghadap matahari, bukan menghadap Bait Allah di Yerusalem, karena terhadapnya mereka merasa jijik. Komunitas mereka dikontrol oleh kepemimpinan imam dan kebebasan individu sangat dibatasi. Mereka menganggap diri sebagai 'anak-anak terang' yang dipisahkan dari 'anak-anak kegelapan' di luar ordo mereka.

Gempa Bumi

RAMALAN ALKITAB TENTANG GEMPA BUMI YG MAHA DAHSYAT  BAKAL MENGHANCURKAN  BUMI .

(👉Rahasia Akhir zaman) (Sambungan ke- 3 Fersi PB Kristen.)

Oleh : Aspenas Warkey Cohen🇮🇱

Gempa Bumi pada Hari Tuhan Yang Maha Dahsyat.

Bagaimana rasanya mengalami suatu gempa bumi yang hebat?  Apa yang Yohanes Rasul  gambarkan ketika meterai keenam dibuka? Wahyu 18 apa yang terjadi???

APAKAH saudara pernah mengalami gempa bumi yang hebat? Ini bukan pengalaman yang menyenangkan.
Gempa bumi yang besar bisa dimulai dengan guncangan yang memualkan dan suara gemuruh.

Gerakan berayun-ayun itu mungkin akan diperburuk oleh guncangan-guncangan yang tidak teratur seraya saudara berlari mencari perlindungan—mungkin di bawah meja tulis.

Atau gempa itu mungkin mulai dengan guncangan secara tiba-tiba yang menghancurkan, diikuti jatuhnya barang-barang pecah-belah, perabot-perabot, bahkan bangunan-bangunan.

Kerusakan mungkin luar biasa besar, disertai guncangan-guncangan lanjutan yang menambah kerusakan dan penderitaan. Sambil membayangkan ini, pikirkan apa yang digambarkan Yohanes pada waktu meterai keenam dibuka:

”Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat.” 

Yang merobohkan sepertiga kota babel (baca  Vatikan ).kota pelacur .. (Wahyu 6:12) Ini pasti terjadi dalam kerangka waktu yang sama dengan dibukanya meterai-meterai yang lain.

Tepatnya, bilamana pada hari Tuhan gempa bumi ini terjadi, dan gempa macam apakah ini?—Wahyu 1:10.
Peristiwa-peristiwa apa yang Yeshua Hamashiach  sebutkan dalam nubuat mengenai tanda kehadirannya?

Bagaimana gempa-gempa bumi aksara ada hubungannya dengan gempa bumi simbolis yang dahsyat dari Wahyu 6:12...
Gempa-gempa bumi aksara dan kiasan disebutkan beberapa kali dalam Alkitab.

Dalam nubuatnya yang besar mengenai tanda kehadirannya dalam kuasa Kerajaan, Yeshua Hamashiach  meramalkan ”gempa bumi di berbagai tempat.”

Ini akan menjadi bagian ”permulaan penderitaan.” jelang zaman baru, Sejak 1914, dengan meledaknya jumlah penduduk bumi menjadi ribuan juta, gempa-gempa bumi aksara sangat menambah penderitaan pada jaman kita.

(Matius 24:3, 7, 8 Tetapi, meskipun menggenapi nubuat, gempa-gempa bumi tersebut merupakan bencana alam, bersifat fisik.

Itulah awal gempa bumi simbolis yang dahsyat sesuai ramalan kitab  Wahyu 6:12. Yang bacal menghancurkan semua kota-kota Goyim di muka bumi ini.

Yang ini, benar-benar akan menimpa sebagai penutup yang menghancurkan dari serentetan getaran pendahuluan yang mengguncangkan sistem manusia di bumi milik Setan sampai ke dasar-dasarnya.

Guncangan-Guncangan dalam Masyarakat Manusia.

Sejak kapan umat HaShem memperkirakan bahwa malapetaka-malapetaka akan mulai terjadi pada tahun tahun mendatang, Tetapi, guncangan-guncangan awal sedemikian baru pendahuluan dari pergolakan dalam pemerintahan-pemerintahan yang akan mencapai guncangan klimaks dalam masa sukar.

Hasilnya? :
Kerajaan HaShem akan mengambil alih pemerintahan tunggal atas bumi.—Yesaya 9:5, 6. Bagaimana menggambarkan jaman yang baru dan yang penting itu? Nanti di bahas pada lain waktu, setiap orang yang sadar akan kecenderungan di dunia telah sangat dikuatirkan oleh apa yang tampaknya seperti barisan yang telah ditentukan dan ditakdirkan menuju bencana yang bahkan lebih besar. . . .

Mereka melihat umat manusia, seperti pahlawan dari suatu tragedi Yunani, yang didorong oleh dewa-dewa yang marah dan tidak lagi sanggup mengendalikan nasib.”
Segala sesuatu kelihatannya akan menjadi makin baik. 

Demikianlah dunia di mana saya dilahirkan. . . . Ancaman yang mengerikan dari para teroris atau dari negara-negara yang menggunakan senjata pemusnah massal telah membuat banyak orang bertanya-tanya.

Sementara itu, jutaan orang membeli barang sebagian besar dengan kredit.

Tidak terhitung banyaknya orang yang menjadi korban tipu muslihat keuangan, rencana-rencana piramida dan lotre-lotre serta perjudian terselubung lain, yang banyak di antaranya disponsori oleh pemerintah-pemerintah yang seharusnya melindungi rakyat.
Bahkan para penginjil televisi dari Susunan Kristen mengulurkan tangan untuk meminta bagian mereka yang jumlahnya jutaan dollar!—Bandingkan Yeremia 5:26-31.

Sebelumnya, kesulitan ekonomi telah membuka jalan bagi Mussolini dan Hitler untuk merebut kekuasaan.

Babel Besar tidak membuang waktu dalam merayu kalangan yang mereka senangi, dan Vatikan mengadakan perjanjian antar Gereja dan Negara dengan Italia pada tahun 1929 dan dengan Jerman pada tahun 1933. (Wahyu 17:5)
Jaman yang gelap setelah itu pasti merupakan bagian dari penggenapan nubuat Yeshua Hamashiach  tentang kehadirannya, manakala ”bangsa-bangsa akan takut dan bingung dan tidak tahu jalan keluarnya, . .

Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.” (Lukas 21:7-9, 25-31) Ya, gempa yang mulai mengguncang masyarakat manusia pada tahun 1914 terus berlangsung, dengan akibat-akibat yang buruk setelah itu.

HaShem Mengadakan Beberapa Guncangan.
Mengapa ada begitu banyak guncangan dalam urusan-urusan manusia? Apa yang dilakukan HaShem dan sebagai persiapan untuk apa?

Guncangan-guncangan sedemikian dalam urusan-urusan manusia merupakan akibat ketidaksanggupan manusia untuk menetapkan langkahnya sendiri.

(Yeremia 10:23) Selain itu, Ular tua, Setan, ”yang menyesatkan seluruh dunia,” menimbulkan malapetaka dalam usaha terakhir untuk menjauhkan seluruh umat manusia dari ibadat kepada HaShem.

Teknologi modern membuat bumi ini menyusut menjadi lingkungan kecil, di mana kebencian ras dan nasionalistis mengguncangkan masyarakat manusia sampai ke dasar-dasarnya, dan apa yang disebut Perserikatan Bangsa Bangsa, tidak dapat menemukan obat yang jitu.

Seperti yang belum pernah terjadi, orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka.

Pengkhotbah 8:9) Tetapi, Tuhan Yang Berdaulat, HaShem, Pencipta langit dan bumi, Ia sendiri telah mengadakan guncangan menurut caraNya sendiri selama hampir 90 tahun, dalam persiapan untuk memecahkan problem-problem bumi secara tuntas.

Bagaimana?

(Guncangan apa yang digambarkan di Hagai 2:7, 8? 👉Bagaimana nubuat Hagai sedang digenapi? Di Hagai 2:7, 8 kita membaca: ”Sebab beginilah firman HaShem semesta alam:
Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman HaShem semesta alam.”

Sistem dunia Setan telah diberi tahu melalui peringatan global ini.

Seraya peringatan semakin keras, orang-orang yang takut akan HaShem , ”barang yang indah-indah,” digugah untuk memisahkan diri dari bangsa-bangsa.

Tidak berarti bahwa mereka diguncang oleh gejolak dalam organisasi Setan.

Tetapi seraya mereka mengerti keadaannya, mereka membuat keputusan sendiri untuk ambil bagian bersama golongan Yohanes yang terurap dalam memenuhi rumah ibadat HaShem  dengan kemegahan.

Bagaimana ini tercapai?
Melalui pekerjaan yang bergairah untuk memberitakan kabar baik dari Kerajaan HaShem  yang telah didirikan.

(Matius 24:14) Kerajaan ini, yang terdiri dari Yeshua Hsmashiach dan para pengikutnya yang terurap, akan tetap berdiri demi kemuliaan HaShem  sebagai ”kerajaan yang tidak tergoncangkan.”—Ibrani 12:26-29.

Jika saudara sudah mulai menyambut pengabaran yang dinubuatkan di Matius 24:14, apa yang hendaknya saudara lakukan sebelum gempa bumi yang dahsyat dari Wahyu 6:12  terjadi?
Jika demikian, teruslah maju dalam mempelajari kebenaran Alkitab.

(2Timotius 2:15; 3:16, 17) Tinggalkan sama sekali gaya hidup yang bejat dari masyarakat Setan di bumi yang pasti akan binasa!  Sekarang juga, masuklah ke dalam masyarakat dunia baru di Zaman Meshianich ini  dan ambil bagian sepenuhnya dalam kegiatannya sebelum ”gempa bumi” terakhir yang dahsyat itu menghancurkan seluruh dunia Setan sampai berkeping-keping.

Namun apa gerangan gempa bumi yang dahsyat itu? Mari kita lihat.
Gempa Bumi yang Dahsyat!

Bagaimana gempa bumi yang dahsyat sama sekali baru dalam pengalaman dan permulaan Penderitaan manusia ? Ibarat kata itu baru Intro:
Ya, hari-hari terakhir yang genting ini merupakan suatu jaman gempa bumi—secara aksara dan kiasan.

(2 Timotius 3:1) Namun tidak satu pun dari gempa-gempa ini merupakan gempa besar terakhir yang Yohanes lihat pada waktu meterai keenam dibuka.

Masa untuk guncangan-guncangan pendahuluan sudah berakhir.

Sekarang tiba gempa bumi yang dahsyat yang sama sekali baru dalam pengalaman manusia.

Gempa bumi ini begitu dahsyat sehingga gejolak dan guncangan yang ditimbulkannya tidak dapat diukur dengan skala Richter atau dengan alat lain bikinan manusia.

Yg mengakibatkan sebagian kota terindah dan kota pelacur Rohani yakni babal Akhir zaman tempat wanita pelacur  hancur dan roboh .

Jutaan orang akan meninggal, dengan kerugian jumlah harta benda berharga Yg miliaran Rupiah.

Ini bukan sekedar guncatang biasa tetapi guncangan setempat tetapi guncangan yang menimbulkan perubahan besar yang menghancurkan seluruh ”bumi,” yaitu seluruh masyarakat manusia yang bejat.

Nubuat apa menyatakan tentang suatu gempa bumi yang besar dan akibat-akibatnya? ..

Apa yang pasti dimaksudkan oleh nubuat Yoel dan Wahyu 6:12, 13?
Nabi-nabi HaShem  yang lain menubuatkan gempa bumi sedemikian dan akibat-akibatnya yang menghancurkan.

Misalnya, kira-kira pada tahun 820 S.M.,
Yoel berbicara tentang ”datangnya hari HaShem yang hebat dan dahsyat,” dengan menyatakan bahwa pada waktu itu ”matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah.” Kemudian, ia menambahkan kata-kata ini:

Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari HaShem di lembah penentuan!
Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. 

HaShem mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suaraNya, dan langit dan bumi bergoncang.

Tetapi HaShem adalah tempat perlindungan bagi umatNya, dan benteng bagi orang Israel.”
(Yoel 2:31; 3:14-16) Guncangan ini hanya mungkin berlaku untuk pelaksanaan hukuman HaShem selama sengsara besar.

(Matius 24:21, Maka kisah yang sejajar di Wahyu 6:12, 13 secara masuk akal akan mempunyai penerapan yang sama.—Lihat juga Yeremia 10:10;  Zefanya 1:14, 15.

Guncangan hebat apa yang dinubuatkan oleh nabi Habakuk?
Kira-kira 200 tahun setelah Yoel, nabi Habakuk mengatakan dalam doa kepada HaShemnya:

HaShem  telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaanMu, ya HaShem , kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!”

Apa gerangan ”murka” itu?
Habakuk selanjutnya memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai sengsara besar, dengan mengatakan tentang HaShem :
”Ia berdiri, maka bumi dibuatNya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuatNya melompat terkejut . . .

Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.

Namun aku akan bersorak-sorak di dalam HaShem , beria-ria di dalam HaShem  yang menyelamatkan aku.” (Habakuk 3:1, 2, 6, 12, 18) Betapa luar biasa guncangan yang akan HaShem  timbulkan di seluruh bumi pada waktu Ia menggasak bangsa-bangsa!

Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel untuk jaman manakala Setan melancarkan serangan terakhir atas umat HaShem ? Apa akibat gempa bumi yang dahsyat dari Wahyu 6:12?
Yehezkiel juga menubuatkan bahwa pada waktu Gog dari Magog (Setan yang hina) melancarkan serangan terakhir atas umat HaShem, HaShem akan menyebabkan terjadinya ”gempa bumi yang dahsyat di tanah Israel.” (Yehezkiel 38:18, 19).

Walaupun gempa-gempa bumi aksara mungkin juga termasuk, kita hendaknya ingat bahwa buku Wahyu disampaikan dalam tanda-tanda.

Nubuat ini dan nubuat-nubuat lain yang dikutip bersifat lambang.
Jadi, dibukanya meterai keenam tampaknya menyingkapkan puncak dari semua guncangan atas sistem di bumi ini gempa bumi yang dahsyat ketika seluruh umat manusia yang menentang kedaulatan  HaShem  akan dihancurkan.

Masa Kegelapan.
Bagaimana gempa bumi yang dahsyat mempengaruhi matahari, bulan, dan bintang-bintang?
Seperti selanjutnya ditunjukkan oleh Yohanes, gempa bumi yang dahsyat itu disertai kejadian-kejadian yang mengerikan yang bahkan melibatkan langit.

Ia mengatakan: ”Dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.” (Wahyu 6:12b, 13) Benar-benar kejadian yang hebat! Dapatkah saudara membayangkan kegelapan yang menakutkan yang akan timbul jika nubuat itu digenapi secara aksara?

Tidak ada lagi cahaya matahari yang hangat dan menyenangkan pada siang hari! Tidak ada lagi sinar bulan yang ramah, berkilau bagaikan perak pada malam hari! Dan berlaksa-laksa bintang tidak akan berkelap-kelip lagi di langit yang bagaikan beludru.

Sebaliknya, yang ada hanya kegelapan yang pekat, dingin dan kejam.
Dalam hal apa ’langit akan menjadi gelap’ bagi Yerusalem pada tahun 607 S.M.?

Dalam arti rohani, kegelapan sedemikian telah dinubuatkan bagi Israel purba.

Yeremia memperingatkan: ”Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, dan tidakkah Aku akan membuatnya habis lenyap?

Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap.” (Yeremia 4:27, 28, NW) Pada tahun 607 S.M, ketika nubuat itu digenapi, keadaannya memang benar-benar gelap bagi umat HaShem.

Ibukota mereka, Yerusalem, jatuh ke tangan orang Babel. Bait mereka dihancurkan, dan negeri mereka ditinggalkan.

Bagi mereka, tidak ada terang yang menghibur dari surga. Sebaliknya, halnya seperti Yeremia katakan dengan sangat memilukan kepada HaShem: ”Engkau . . . membunuh kami tanpa belas kasihan.

Engkau menyelubungi diriMu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus.” (Ratapan 3:43, 44) Bagi Yerusalem, kegelapan surgawi berarti kematian dan kehancuran.

Bagaimana nabi HaShem  Yesaya menggambarkan kegelapan di langit sehubungan dengan Babel purba? Kapan dan bagaimana nubuat Yesaya digenapi?
Belakangan, kegelapan yang serupa di langit mengartikan bencana bagi Babel purba. 

Mengenai ini, nabi HaShem diilhami untuk menulis: ”Sungguh, hari HaShem  datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.

Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.

Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka.” (Yesaya 13:9-11) Nubuat ini digenapi pada tahun 539 S.M. ketika Babel jatuh ke tangan orang Media dan Persia.

Hal itu dengan tepat menggambarkan kegelapan, keadaan tidak berdaya, tidak adanya terang yang menghibur bagi Babel ketika ia jatuh untuk selama-lamanya dari kedudukannya sebagai kuasa dunia utama.

Hasil menakutkan apa menantikan sistem ini bila gempa bumi yang dahsyat menimpa? Dengan cara yang sama, pada waktu gempa bumi yang dahsyat itu menimpa, seluruh sistem dunia ini akan ditelan oleh keputusasaan kegelapan total.

Benda-benda penerang yang cerah, bercahaya dari sistem Setan di bumi tidak akan memancarkan sinar harapan apapun.

Sekarang juga, para pemimpin politik dunia ini, terutama dalam Susunan Kristen, sudah mempunyai nama buruk untuk kebejatan, dusta dan gaya hidup mereka yang imoral.

(Yesaya 28:14-19) Mereka tidak dapat dipercaya lagi, mengapa karena faktanya Kristen pembunuh bangsa Yahudi..

Cahaya mereka yang redup akan pudar sama sekali pada waktu HaShem melaksanakan penghukuman.

Pengaruh mereka yang bagaikan bulan atas urusan-urusan di bumi akan disingkapkan sebagai bernoda darah, mendatangkan kematian.

Tokoh-tokoh utama mereka akan dipadamkan seperti meteor-meteor yang berjatuhan dan diceraiberaikan seperti buah ara yang mentah dalam badai yang menderu-deru.

Seluruh bola bumi kita akan berguncang dalam suatu ”sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula.” (Matius 24:21, Benar-benar prospek yang menakutkan!

”Langit” Menghilang :
Dalam penglihatannya, apa yang Yohanes lihat sehubungan dengan ”langit” dan ”gunung-gunung dan pulau-pulau”?
Penglihatan Yohanes dilanjutkan: ”Maka menyusutlah : langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.”  (Wahyu 6:14) Jelas, ini bukan langit aksara atau gunung-gunung atau pulau-pulau aksara.

Tetapi apa yang dilambangkan oleh hal-hal itu?
Di Edom dahulu, ”langit” macam apakah yang ”digulung seperti gulungan kitab”?
Mengenai ”langit,” kita dibantu untuk mengerti melalui nubuat serupa yang menceritakan tentang murka HaShem atas semua bangsa, ”Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab.” (Yesaya 34:4) Edom khususnya harus menderita.

Bagaimana? :
Ia diserang oleh orang-orang Babel segera setelah Yerusalem hancur pada tahun 607 S.M.  Pada waktu itu, tidak ada peristiwa-peristiwa luar biasa yang dicatat terjadi di langit aksara. Tetapi ada peristiwa yang merupakan malapetaka di ”langit” Edom.

Penguasa-penguasa manusia di negerinya diturunkan dari kedudukan mereka yang tinggi, yang seperti di langit. (Yesaya 34:5) Mereka seolah-olah ”digulung” dan disingkirkan, seperti sebuah gulungan tua yang tidak lagi berguna bagi siapapun juga.

Apa gerangan ”langit” yang akan ’hilang bagaikan gulungan kitab,’ dan bagaimana kata-kata Petrus meneguhkan pengertian ini? Jadi, ”langit” yang akan ’hilang bagaikan gulungan kitab’ memaksudkan pemerintahan-pemerintahan anti HaShem  yang berkuasa atas bumi ini.

Mereka akan disingkirkan secara tuntas oleh Penunggang kuda putih yang mendapat kemenangan penuh.

(Wahyu 19:11-16, 19-21)
Ini diteguhkan oleh apa yang dikatakan rasul Petrus ketika ia menantikan peristiwa-peristiwa yang menandai dibukanya meterai keenam:
”Langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari  api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” (2 Petrus 3:7) Namun bagaimana dengan ungkapan, ”tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya”?

Bilamana, dalam nubuat Alkitab, gunung-gunung dan pulau-pulau dikatakan akan berguncang atau dijadikan tidak stabil? Bagaimana ”gunung-gunung gemetar” ketika Niniwe jatuh?
Dalam nubuat Alkitab, gunung-gunung dan pulau-pulau dikatakan berguncang atau menjadi tidak stabil pada masa pergolakan politik yang besar.

Misalnya, pada waktu menubuatkan penghakiman HaShem atas Niniwe, nabi Nahum menulis: ”Gunung-gunung gemetar terhadap Dia, dan bukit-bukit mencair.

Bumi menjadi sunyi sepi [”diguncang,” NW] di hadapanNya.”
(Nahum 1:5) Tidak ada catatan bahwa ada gunung-gunung aksara yang terbelah ketika Niniwe jatuh pada tahun 632 S.M.

Tetapi suatu kuasa dunia yang sebelumnya tampak bagaikan gunung dalam kekuatannya tiba-tiba jatuh.—Bandingkan Yeremia 4:24.

Pada akhir yang akan datang dari sistem ini, bagaimana ”gunung-gunung dan pulau-pulau” akan digeser dari tempat mereka?

Jadi, ”gunung-gunung dan pulau-pulau” yang disebut pada waktu meterai keenam dibuka secara logis adalah pemerintahan-pemerintahan politik dan organisasi-organisasi dunia yang bergantung padanya yang tampak begitu stabil bagi banyak orang.

Mereka akan diguncang ke luar dari tempatnya, sehingga menimbulkan ketakutan yang besar dan kengerian di kalangan mereka yang sebelumnya percaya kepadanya.
Seperti yang diceritakan selanjutnya oleh nubuat itu, tidak akan ada keragu-raguan bahwa hari besar dari murka HaShem  dan PutraNya—gempa terakhir yang akan menyingkirkan segenap organisasi Setan telah tiba dengan suatu pembalasan!
Runtuhlah Menimpa Kami dan Sembunyikanlah Kami”

Bagaimana orang-orang yang menentang kedaulatan HaShem akan bertindak dalam ketakutan, dan ungkapan ketakutan apa yang akan mereka nyatakan?
Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: ’Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.’

Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”—Wahyu 6:15-17.

Seruan apa yang dikeluarkan oleh orang-orang Israel yang tidak setia dari Samaria, dan bagaimana kata-kata tersebut digenapi? Ketika Hosea menyatakan penghukuman HaShem  atas Samaria, ibukota kerajaan Israel di sebelah utara, ia mengatakan: ”Bukit-bukit pengorbanan Awen, yakni dosa Israel, akan dimusnahkan.
Semak duri dan rumput duri akan tumbuh di atas mezbah-mezbahnya.

Dan mereka akan berkata kepada gunung-gunung: ’Timbunilah kami!’ dan kepada bukit-bukit: ’Runtuhlah menimpa kami!’” (Hosea 10:8) Bagaimana kata-kata ini digenapi? Ya, ketika Samaria jatuh ke tangan orang-orang Asyur yang kejam pada tahun 740 S.M., orang-orang Israel tidak dapat melarikan diri ke manapun.

Kata-kata Hosea mengungkapkan perasaan tidak berdaya, ketakutan yang parah, dan perasaan ditinggalkan di kalangan orang-orang yang dikalahkan.

Bukit-bukit aksara maupun lembaga-lembaga yang bagaikan gunung dari Samaria tidak dapat melindungi mereka, meskipun mereka tampak begitu kokoh di masa lampau.

Peringatan apa yang Yeshua Hamashiach  berikan kepada wanita-wanita di Yerusalem? Bagaimana peringatan Yeshua Hamashiach  digenapi?
Demikian pula, ketika Meshias  digiring menuju kematiannya oleh prajurit-prajurit Roma, ia berkata kepada wanita-wanita di Yerusalem: ”Akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.

Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!” (Lukas 23:29, 30) Kehancuran Yerusalem oleh orang-orang Roma pada tahun 70 M, dicatat dengan saksama, dan nyata bahwa kata-kata Yeshua Hamashiach  mempunyai makna yang sama dengan kata-kata Hosea.

Pada waktu itu tidak ada tempat persembunyian bagi orang Yahudi yang tetap tinggal di Yudea.

Ke manapun mereka berusaha menyembunyikan diri, di Yerusalem atau bahkan ketika mereka melarikan diri ke benteng Masada di atas gunung, mereka tidak dapat melarikan diri dari pernyataan penghukuman HaShem  yang keras.

Pada waktu hari murka HaShem  tiba, bagaimana keadaan dari mereka yang mendukung sistem ini? Nubuat Yeshua Hamashiach  yang mana akan digenapi pada waktu HaShem  menyatakan murkaNya?

Nah, dibukanya meterai keenam memperlihatkan bahwa sesuatu yang sama akan terjadi pada hari murka HaShem  yang akan datang.

Pada waktu sistem di bumi ini diguncang untuk terakhir kalinya, mereka yang mendukungnya dengan mati-matian akan mencari tempat persembunyian, tetapi mereka tidak akan menemukannya.
Agama palsu, Babel Besar, sudah terlebih dahulu gagal dan sangat mengecewakan mereka. Gua-gua dalam gunung-gunung aksara ataupun organisasi-organisasi politik dan perdagangan yang secara simbolis bagaikan gunung, tidak akan memberikan keamanan secara keuangan atau bantuan macam lain apapun.
Tidak ada yang dapat melindungi mereka terhadap murka HaShem. Ketakutan mereka digambarkan dengan tepat oleh Yeshua HaShem :

”Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.”—Matius 24:30.

Apa maksud pertanyaan: ”Siapakah yang dapat bertahan?” Apakah akan ada yang dapat bertahan pada saat penghukuman HaShem ?
Ya, mereka yang tidak mau mengakui wewenang Penunggang kuda putih yang berkemenangan akan dipaksa mengakui kesalahan mereka.

Manusia-manusia yang dengan rela menjadi bagian dari benih Ular akan menghadapi kebinasaan pada waktu dunia Setan disingkirkan. (Kejadian 3:15;  1 Yohanes 2:17) Keadaan dunia pada waktu itu akan sedemikian rupa sehingga banyak orang, benar-benar, akan bertanya:

Siapakah yang dapat bertahan?” Mereka jelas akan menganggap bahwa tidak seorang pun akan didapati berkenan di hadapan HaShem Yisrael pada  hari penghukumanNya.

Namun mereka keliru, seperti yang selanjutnya akan ditunjukkan oleh buku Wahyu.

Gempa-gempa bumi aksara sering didahului gangguan-gangguan seismik yang menyebabkan anjing menyalak atau ketakutan dan yang membuat gelisah hewan-hewan lain serta ikan, walaupun manusia mungkin tidak menaruh curiga sampai gempa bumi itu benar-benar terjadi.

Bisnis di seluruh dunia.
Dalam penggunaan yang sama dari kata ”langit,” nubuat tentang ’langit baru’ di Yesaya 65:17, 18  mengalami penggenapannya yang pertama dalam sistem pemerintahan baru, yang menyangkut Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yeshua , yang ditetapkan di Negeri Perjanjian setelah orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan di Babel.—2 Tawarikh 36:23; Ezra 5:1, 2; Yesaya 44:28.

👉Titik Balik.
Dari jaman kemajuan yang cerah, pada waktu hal-hal yang diinginkan dapat dikejar dengan rasa aman yang masuk akal, kita memasuki suatu abad bencana, kengerian, dan kebencian, dengan ketidakamanan di mana-mana.

Sampai Meshias Ben David akan menyatakan diriNya kelak dan dia akan mendirikan Tahta kerajaan Nya Di Yerusalem Israel... Semoga artikel ini menjadi berkat istimewa bagi anda semua.Omeyn .

Shalom

Biblical Hebrew Institute Cohen Indonesia Kupang NTT 🇮🇱❤️🇲🇨

AW Cohen.