Sunday, March 31, 2019

Mesias or Kristos

Daftar Isi: KECIL: Kristus , Mesias ; HAAG: Mesias ; GLOSARI AYT: Kristus , Mesias ; BROWNING: KRISTUS , MESIAS ; ENSIKLOPEDIA: KRISTUS , MESIAS ; YUNANI: 3323 Μεσσιας Messias ; 5547 Ξριστος Christos ; STATISTIK: KRISTUS ; MESIAS ; LAIN: Dalam Versi-Versi Alkitab ; Kristus, Mesias Almasih: yang diurapi. Dan 9:25. (t. lama). (Kamus Gering) Kristus: (yang diurapi), kata Gerika untuk Messias. Mat 1:1. (Kamus Gering) Mesias: kata Gerika untuk Almasih (Kristus). Yoh 1:41. (Kamus Gering) Ke atas Kristus [Kamus Kecil] TB- Terjemahan Yunani dari kata Ibrani --> Masyiakh atau --> Mesias (Al-masih), artinya: "yang diurapi oleh Tuhan". Yesus disebut Kristus karena Dialah yang dipilih Allah menjadi Penyelamat dan Tuhan. Akhirnya Kristus juga menjadi nama diri untuk Yesus. BIS- Terjemahan Yunani dari kata Ibrani "Mesias". Nama itu berarti "Yang diurapi Allah". Yesus diberi gelar Kristus karena Ialah yang dipilih dan diutus oleh Allah untuk menjadi Penyelamat dan Tuhan. (Lihat --> Raja Penyelamat --> 20644, dan Lihat --> Anak Manusia --> 19715.) Ke atas Mesias [Kamus Kecil] TB- Lihat --> Kristus --> 20942 Ke atas Mesias [Kamus Haag] Mesias. Bentuk kata Aram yang di-yunani-kan dari Mesyiha (: yang diurapi) dan hanya ditemukan pada Yoh 1:41; 4:25. Dalam arti tadi maka kata tersebut dipakai: (1) Bagi raja yang sedang memerintah, yang pada saat pengangkatannya diurapi dengan minyak (1Sam 10:1; 2Sam 2:4; 1Raj 1:39 dbtl.). Urapan itu melambangkan hubungan istimewa dengan Allah dan memberi kekuasaan illahi. Oleh sebab itu raja disebut "yang diurapi oleh Yahwe". Ia tidak boleh dijamah (1Sam 24:7; 2Sam 1:14 dbtl.). (2) Sebutan bagi Imam Agung (Im 4:3,5,16), sebab ia juga diurapi, analog dengan para raja (Bdk.: Kel 29:7; Im 8:12). (3) Sebutan bagi --> Nenek-moyang Isr. (1Taw 16:22; Mazm 105:15) untuk menyatakan hubungannya dengan Allah. (4) Sebutan bagi Penebus yang dijanjikan dalam kitab-kitab baru sejak abad 1 sebelum Mas., terkecuali dalam Mazm 2:2. Ke atas Kristus [Glosari AYT] Gelar yang berarti “Yang diurapi”. Dalam bahasa Ibrani disebut "Mesias" atau "Yang dijanjikan oleh Allah". Ke atas Mesias [Glosari AYT] Lihat Kristus. Ke atas KRISTUS [Kamus Browning] Terjemahan dari Khristos yang digunakan dalam --> LXX untuk kata Ibrani Mesias, yang berarti 'yang diurapi'. Semula kata ini dikenakan kepada raja yang telah diurapi, seperti *Daudoleh --> Samuel (1Sam. 16:13), dan pengganti-penggantinya (Mzm. 2:2; Dan. 9:25). Dalam PB dikenakan kepada Yesus sebagai sosok yang menggenapi harapan-harapan PL (Luk. 2:11).'Kristus' begitu sering dikenakan kepada Yesus, sebagai Mesias, sehingga seakan-akan menjadi nama keluarga yang dilekatkan pada Yesus (Yoh. 1:17). Ke atas MESIAS [Kamus Browning] Kata Ibrani yang berarti 'yang diurapi', orang yang akan menjadi --> juruselamat umatnya. Dalam PL digunakan baik untuk raja-raja dan untuk imam-imam, terutama Raja Daud dan para penggantinya, tetapi juga untuk *Koresy (Yes. 45:1). Dalam pengharapan eskhatologis nabi-nabi, diharapkan seorang raja yang kelak akan memerintah dalam keadilan dan dalam damai (Yes. 11:1-5), namun kata 'mesias' itu sendiri tidak ditemukan dalam tulisan-tulisan mereka. --> Gulungan Laut Mati menunjuk pada kedatangan dua tokoh imamat dalam tradisi --> Melkisedek, yang menyatakan kedua fungsi itu, yaitu raja dan imam, dalam dirinya. Pada perumpamaan-perumpamaan Kitab Henokh (Henokh 37-71), dari pertengahan abad pertama M, ada pula disebut seorang Mesias yang adalah --> Anak Manusia surgawi. Jadi, inti referensinya adalah Allah yang turun tangan dalam sejarah manusia dengan mengutus utusan-Nya. Para pembaca Kristen kemudian mendapatkan petunjuk-petunjuk dalam PL bahwa Mesias ini harus menderita (mis. Mzm. 22:6-8).Dalam PB 'mesias' Ibrani ini menjadi 'Kristus' (bah. Yunani: Christos). Tetapi petunjuk kepada Yesus sebagai Mesias sangat jarang terdapat dalam Injil-injil Sinoptik. Sedikitnya petunjuk ini mencerminkan tradisi bahwa Yesus sendiri tidak suka memakai gelar-gelar seperti ini untuk diriNya sendiri. Sekalipun demikian, cerita masuknya Yesus ke Yerusalem (Mrk. 11:1-10) dan pemurnian Bait Allah (Mrk. 11:15-19) memperlihatkan adanya pengertian pada-Nya tentang pembebasan umat-Nya, seperti dinubuatkan --> Maleakhi (3:1). Waktu Yesus disebut Kristus oleh Petrus, Petrus ditegur (Mrk. 8:29) dan disuruh diam mengenai hal itu. Hanya pada *pengadilanNya Yesus mengiakan pertanyaan-pertanyaan Imam Besar mengenai kemesiasan itu (Mrk. 14:61 dst.). Dalam Mat. 26:64, jawaban Yesus itu berbunyi: 'engkau telah menyatakannya', yang mengecilkan artinya untuk pengadilan-Nya sekarang, tetapi segera Yesus pasti akan menerima kedudukan yang mengukuhkan kehormatan mesianikNya 'di sebelah kanan Allah'. Suatu ucapan penghujatan yang tidak memerlukan bukti lain dalam pengadilan. Jawaban Yesus kepada --> Pilatus (Mat. 27:11) juga merupakan pengakuan kemesiasan-Nya, tetapi tanpa penjelasan atau pembenaran -- kecuali dalam Injil (Yohanes 18:36) ada pernyataan: 'Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini'.Pada waktu kebanyakan anggota Gereja tidak lagi berkebangsaan Yahudi, sebutan 'Kristus' kehilangan anti aslinya sebagai Mesias, yang diurapi. Orang-orang bukan Yahudi tidak berkepentingan akan seorang Mesias, yang akan membangun kembali kerajaan Israel. Maka Kristus menjadi kata sifat untuk Yesus (mungkin dicampuradukkan dengan kata 'Chrestos', yang berarti 'baik'). Kemudian Kristus ini menjadi nama kecil. Malah Paulus, yang adalah seorang Yahudi, sudah mulai menggunakan sebutan 'Kristus' sebagai ganti nama Yesus, atau digabungkan bersamanya. Ke atas KRISTUS [Ensiklopedia] Lihat YESUS KRISTUS; MESIAS. Ke atas MESIAS [Ensiklopedia] I. Dalam PL Istilah Mesias, yg dipakai sebagai gelar resmi dari tokoh utama yg dinanti-nantikan oleh orang Yahudi, adalah hasil pemikiran dari Yudaisme masa kemudian. Tentu pemakaian Istilah itu dikukuhkan oleh PB, tapi dalam PL hanya terdapat dua kali (Dan 9:25-26). Pemikiran tentang mengurapi, dan pemikiran tentang orang yg diurapi, adalah lazim dalam PL (*URAP, PENGURAPAN). Satu contoh istimewa, yg kadang-kadang menimbulkan kesukaran bagi mahasiswa-mahasiswa PL, ternyata secara khusus adalah sangat berguna membatasi Istilah mi. Dalam Yes 45:1 Koresy, raja Persia, disapa sebagai (mesyikho) 'yg Ku-urapi'. Di sini ada lima unsur yg jika ditinjau dengan terang Alkitab bagian yg lain, jelas menentukan garis pikiran utama tertentu mengenai mesianisme PL. Koresy ialah orang yg dipilih Allah (Yes 41:25), ditetapkan untuk menggenapi suatu tujuan penyelamatan bagi umat Allah (45:11-13), dan menggenapi hukuman terhadap musuh-musuh-Nya (Yes 47). Kepadanya diberikan kuasa untuk memerintah bangsa-bangsa (45:1-3); dan dalam semua tindakannya, yg sesungguhnya bertindak ialah Yahweh sendiri (45:1-7). Kedudukan 'yg diurapi' dari Koresy, dengan jelas menunjukkan bahwa dapat dikatakan ada pemakaian 'sekular' dari Istilah mesianik (bnd 'pengurapan' Hazael, 1 Raj 19:15). Walaupun bukan maksud kita untuk membuktikan suatu soal PL dengan mengandalkan dogma PB, tapi jelas sekali bahwa kelima pokok di alas sungguh-sungguh benar terterap kepada Tuhan Yesus Kristus, yg memandang diriNya sebagai penggenapan atas harapan-harapan mesianik PL. Dengan memakai terang suluh ini, rencana yg terbaik dan yg paling sederhana bagi penelitian kita, ialah menerima sebagai mesianik semua nubuat yg menempatkan seseorang dalam sorotan sebagai tokoh penyelamat (demikian Vriezen). Sudah berapa lama umur harapan-harapan yg bersifat mesianik ini? Suatu garis utama pemikiran mengenai soal ini (yg diberikan oleh Mowinckel) yakni: Mesias ialah tokoh eskatologi dalam arti kata yg setepat-tepatnya. Artinya, Dia bukanlah melulu tokoh yg diharapkan pada masa yg akan datang, tapi yg akan muncul pada 'hari terakhir'. Karena semua bagian PL mengenai eskatologi tepat, semua eskatologis terkait menoleh kembali kepada kerajaan Daud yg sudah runtuh, sebagai fakta sejarah dari masa silam, maka kata Mowinckel, Mesias harus tergolong pada masa sesudah pembuangan, dan tidak muncul dalam naskah-naskah sebelum pembuangan sebagai pokok nubuat. Nampaknya ps-ps mesianik yg tergolong kepada zaman raja-raja, harus ditafsirkan sebagai melulu sapaan kepada raja yg sedang memerintah dan tidak mengandung makna mesianik, artinya tanpa makna eskatologi. Penulis naskah yg kemudian -- seperti pernah dikemukakan -- mungkin mencocokkannya sehingga berciri mesianik, dan penulis-penulis mesianik berikutnya mungkin mengambil dari yg berciri mesianik itu beberapa pemikiran, tapi yg pada dirinya sendiri, dan atas nalar yg cermat, ps-ps itu tidaklah mesianik. Menentang pemikiran di atas telah dikemukakan (ump oleh Knight) dengan nalar yg benar-benar berbobot, bahwa sukar diterima akal raja-raja yg kita kenal dalam Kitab Raj, sungguh-sungguh digambarkan dengan istilah-istilah yg dipakai ump dalam Mazmur-mazmur Kerajaan. Hal itu akan dibicarakan lebih lanjut, maka cukuplah mengatakan bahwa ps-ps seperti itu merujuk kepada konsep kerajaan Israel, dan kepada suatu harapan yg terdapat dalam jabatan raja itu. Sekalipun pendapat Mowinckel benar, bahwa Mesias haruslah tokoh eskatologi, toh semua ahli PL tidak setuju bahwa eskatologi harus terjadi sesudah pembuangan (bnd ump Vriezen); memang dapat dipersoalkan apakah batasan konsep eskatologi Mowinckel tidak terlalu kaku. Jika ump, batasan itu menolak untuk menerima sebagai 'eskatologis' setiap ps yg menggambarkan keselamatan dan kehidupan dari sisa Israel sesudah Allah campur tangan, maka konsekuensi logisnya ialah juga menyangkal Tuhan Yesus Kristus sebagai tokoh eskatologi, dan dengan demikian menentang pandangan Alkitab mengenai 'zaman akhir' (ump Ibr 1:2; 1 Yoh 2:18). Akan lebih memuaskan jika Mesias disebut 'tokoh teleologis'. Yg unik pada bangsa Israel ialah pengertian mereka akan tujuan dalam hidup mi. Mereka memiliki kesadaran demikian sejak dari semula (bnd Kej 12:1-3), dan hal ini membuat hanya merekalah ahli sejarah yg sebenarnya dari dunia kuno. Bahwa harapan ini khusus dihubungkan dengan seorang tokoh raja di masa yg akan datang, sama sekali tidak tergantung pada runtuhnya kerajaan Israel secara historis, sebab garis keturunan Daud sudah merupakan kegagalan dari awalnya, dan penanti-nantian, bahkan kerinduan, akan Raja Mesias tidak perlu ditempatkan sesudah zaman Salomo. Kebijakan yg tepat ialah mencari dalam PL seorang 'tokoh penyelamat', dan pencarian ini akan lebih dihubungkan dengan teologi Israel ketimbang dengan eskatologi yg dibatasi secara sempit Dengan berbuat demikian ada alasan-alasan yg tepat untuk mempertahankan bahwa harapan seperti itu sudah sejak semula dianut oleh umat terpilih ini, yg saat timbulnya dimulai dari 'proto-injil' yg termasyhur yaitu Kej 3:15. a. Mesias sebagai pola dari tokoh-tokoh sejarah Pandangan Israel mengenai hidup di dunia ini, yg bersifat teleologis, berakar pada pengetahuan akan Allah yg tunggal, yg menyatakan diriNya kepada mereka. Sifat Allah, yaitu setia dan konsekuen, memberi kunci masa depan kepada mereka, seberapa jauh iman mereka perlu melihat hal-hal yg akan terjadi. Allah melalui tokoh-tokoh akbar dan peristiwa-peristiwa tertentu pada masa lampau bertindak menurut 'pola' istimewa, dan karena Allah tidak berubah, maka Dia akan bertindak lagi menurut pola itu. Tiga dari tokoh akbar masa lampau secara khusus ditempatkan pada garis Mesias yaitu Adam, Musa dan Daud. 1. Mesias dan Adam. Ada segi-segi tertentu dari masa depan Mesias yg sangat jelas mengingatkan keadaan Taman Eden. Segi-segi itu dapat dikelompokkan dalam judul: kemakmuran (Ams 9:13; Yes 4:2; 32:15, 20; 55:13; Mzm 72:16) dan kedamaian (yaitu keselarasan di tengah-tengah dunia makhluk hidup: Yes 11:6-9; dan keselarasan hubungan dlm dunia umat manusia: Yes 21:1-8). Memperhatikan akibat-akibat kejatuhan dalam dosa yg menimpa dunia ini, maka nampak kedua unsur di ataslah yg hilang tatkala kutuk Allah mulai diberlakukan. Tatkala kutuk sudah dihapus dan Hamba Allah memulihkan segala sesuatu, keadaan Eden pulih kembali. Ini bukanlah impian belaka, tapi lanjutan yg logis dan tepat tentang ajaran penciptaan yg dilakukan oleh Allah yg kudus. Semua ps yg dikutip di atas adalah mengenai Raja Mesias, watak pemerintahan-Nya dan kerajaan-Nya. Di sinilah rekapitulasi yg sebenarnya dari manusia pertama, sebab dia 'berkuasa' atas semua ciptaan lainnya (Kej 1:28; 2:19, 20), tapi pada saat dia jatuh kekuasaannya itu pun dirampas (bnd Kej 3:13). Kekuasaan dipulihkan kembali dalam dini Mesias. Harus diakui bahwa pikiran tentang Mesias sebagai Adam yg baru, bukanlah dikembangkan bertele-tele atau secara khusus, 'tapi bukanlah tidak mungkin kita mempunyai bukti, bahwa ideologi kerajaan kadang-kadang dipengaruhi oleh gambaran raja Firdaus' (Mowinckel). Ajaran tentang 'Adam kedua' dalam PB jelas mempunyai akan dalam PL pada ps-ps yg sudah dikutip. 2. Mesias dan Musa. Tidak usah heran Jika berita Keluaran dan pemimpinnya terukir dalam sekali di hati bangsa Israel, sehingga masa depan mereka lihat sebagai ulangan dari peristiwa itu. Pola Keluaran pertama seperti dicatat dan diceritakan kepada anak cucu bangsa ini turun-temurun, merupakan pernyataan kekal dari Allah (Kel 3:15). Gambaran 'Keluaran kedua' tidak selalu dalam rangka khas mesianik. Kadang-kadang ditekankan bahwa Allah akan berbuat lagi apa yg telah diperbuat-Nya pada Keluaran (pertama), hanya caranya melebihi yg pertama, tapi tanpa menyebut satu orang pun melalui siapa Ia akan bekerja seperti dulu Ia bekerja melalui Musa (ump Hos 2:14-23; Yer 31:31-34; Yeh 20:33-44 -- mungkin sekali Musa disebut 'raja' dlm Ul 33:5). Tapi kadang-kadang nubuat mengenai Keluaran kedua itu berciri mesianik. Ay-ay seperti itu ialah Yes 51:9-11; 52:12; Yer 23:5-8. Sekali lagi harus diakui, bahannya tidak diungkapkan secara terbuka. Tapi dalam hal Musa masalahnya dapat kita teliti selangkah lebih jauh, sebab nubuatnya sendiri tercatat dalam Ul 18:15-19 bahwa seorang nabi 'seperti aku' akan dibangkitkan oleh Yahweh. Umumnya tafsiran Ul 18:15-19 cenderung membela salah satu pandangan: apakah di sini datangnya Mesias yg dinubuatkan, atau melulu hanya menyinggung adanya keturunan nabi yg bersinambungan. Dalam tulisan-tulisan pada akhir-akhir ini, pandangan yg terakhir mendapat dukungan yg lebih benar, walau kadang-kadang disetujui bahwa anti mesianik boleh juga diterima, dalam anti sekunder. Tapi perikop ini agaknya menuntut kedua tafsiran itu, sebab beberapa ciri di dalamnya hanya dapat digenapi oleh garis nabi-nabi, dan yg lain oleh Mesias. Ay-ay sekitar perikop ini sangat mendukung pandangan pertama. Musa yg terus-menerus mengingatkan pendengarnya akan kejijikan orang Kanaan, secara istimewa menekankan supaya menolak praktik pertenungan tentang masa depan. Peringatan ini ditopang oleh nubuat tentang datangnya nabi khusus ini. Di sinilah, kata Musa, ada jalan keluar bagi Israel untuk menolak pertenungan; orang hidup tidak boleh bertanya kepada (roh) orang mati, sebab Allah bangsa Israel akan berbicara kepada umat-Nya melalui seorang nabi, yg akan dibangkitkan-Nya untuk maksud itu. Nampaknya ini merupakan janji tentang penyataan yg bersinambungan; nubuat tentang kedatangan seorang Mesias di masa yg masih jauh sekali tidak akan bersesuaian dengan bimbingan yg dibicarakan oleh Musa. Juga ay 21-22, yg menyediakan cara untuk menguji seorang nabi apakah benar atau palsu, dapat dianggap mengantisipasi keadaan yg sering timbul pada zaman nabi-nabi Alkitab, dan yg menimbulkan perasaan yg begitu pahit dalam hail Yeremia (23:9 dab). Tapi pertimbangan ini tidak sama bobotnya dengan yg terdahulu, sebab wajarlah suatu cara menguji Mesias disediakan. Mesias palsu sama seperti nabi palsu, dan memang, untuk tidak memperpanjang soal itu, Yesus sendiri mengalaskan ke-Mesias-an-Nya kepada satunya perkataan-Nya dengan perbuatan-Nya, sementara orang-orang Yahudi yg menentang-Nya terus mendesak meminta tanda mesianik yg mencolok dan tidak meragukan. Jika kita menerima ucapan Musa itu sebagai nubuat adanya garis nabi-nabi, tentulah hal itu sudah digenapi secara melimpah. Tiap nabi yg benar 'serupa dengan Musa', sebab dia ada untuk mengajarkan doktrin Musa. Baik Yeremia (23:9 dab) maupun Yehezkiel (13:1-14:11) membedakan nabi yg benar dari nabi palsu berdasarkan isi berita mereka: nabi yg benar mempunyai amanat menentang dosa, nabi palsu tidak. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa teologi nubuat yg benar memancar dari Sinai. Kebenaran ini diajarkan juga dalam Ul, sebab ps 13 sudah membicarakan masalah nabi palsu, dan tuntutan yg setepatnya ialah supaya setiap nabi harus diukur dengan patokan penyataan Keluaran (ay 5, 10) dan ajaran Musa (ay 18). Musa adalah patokan nabi; setiap nabi yg benar ialah nabi 'seperti Musa'. Tapi ada segi lain dari tafsiran perikop ini. Menurut Ul 34:10 Musa ialah nabi yg unik, dan yg sama dengan dia belum ada. Pandangan mana pun yg dianut mengenai tarikh Ul, ay ini menunjukkan bahwa Ul 18:15-19 diartikan sebagai nubuat mesianik: sebab jika tarikh Ul sebelia anggapan beberapa ahli, atau jika 34:10 menyajikan ulasan redaksi yg kemudian, maka di sini kepada kita diinformasikan bahwa tidak seorang nabi pun, baik kelompok nabi seluruhnya, yg dipandang sudah menggenapi nubuat 18:15 ini. Selanjutnya, mengamati perikop itu, perlu diberikan perhatian khusus kepada istilah-istilah yg persis tepat dalam pembandingan dengan Musa. Perikop ini tidak berkata -- dalam arti umum dan tidak terbatas -- bahwa akan timbul seorang nabi 'sama seperti Musa', tapi khusus seorang nabi, yg dini dan pekerjaannya dapat dibandingkan dengan Musa di G Horeb (ay 16). Pembandingan ini tidak digenapi oleh nabi mana pun dalam PL. Musa di Horeb adalah pengantara perjanjian Sinai; para nabi adalah pemberita dari perjanjian ini dan menubuatkan penggantinya. Musa adalah pemula; para nabi penyiar. Dengan Musa agama Israel memasuki masa baru; para nabi berjuang agar masa itu ditegakkan dan tetap ada, dan menyediakan jalan bagi masa yg menyusul, yg mereka idam-idamkan. Maka tuntutan ay 15-16 dapat digenapi hanya oleh Mesias. Bagaimanakah kedua tafsiran ini dapat dicocokkan? Telah kita lihat bertalian dengan kebutuhan Israel yg terus menerus akan suara Allah, bahwa seorang Mesias yg masih jauh hari kehadiran-Nya tidaklah memenuhi kebutuhan tsb. Dalam mengatakan yg demikian, kita berkata seolah-olah informasi abad 20 ini adalah bagi Israel kuno. Pasti perikop ini menubuatkan nabi -- Mesias, tapi tidak mengatakan apa-apa mengenai diriNya 'di saat yg masih jauh'. Hanya perjalanan waktu yg dapat menunjukkan itu. Justru di sinilah kecocokannya: bertalian dengan peran nabi-nabi, keadaan Israel persis sama dengan peran raja-raja (lih lebih lanjut di bawah). Urutan raja berjalan dalam terang janji akan datangnya Raja Agung, dan tiap raja pengganti dielu-elukan dengan memakai istilah-istilah mesianik, untuk mengingatkan dia akan panggilannya menjadi raja dengan sifat tertentu, juga untuk mengungkapkan kerinduan nasional agar Mesias kiranya datang. Demikian juga halnya dengan para nabi. Mereka hidup dalam bayangan janji; mereka juga harus memenuhi pola tertentu. Tiap raja harus, semampu-mampunya, menyerupai raja yg sudah lampau (yaitu raja Daud), sampai yg Satu itu datang, yg sanggup menata kembali pola raja Daud dan menjadi raja masa depan; begitu juga tiap nabi harus, semampu-mampunya, menyerupai nabi yg sudah lampau (yaitu nabi Musa), sampai yg Satu itu datang, yg sanggup menata kembali pola nabi Musa dan menjadi nabi, pembuat hukum, dan pengantara pada masa yg akan datang -- perjanjian baru. 3. Mesias dan raja Daud. Waktu Yakub menjelang ajalnya dikatakan (tidak ada alasan untuk meragukan ucapan ini), bahwa dia bernubuat mengenai masa depan anak-anaknya. Nubuat mengenai Yehuda mencolok menyita perhatian (Kej 49:9-10). Perdebatan berpusat pada arti 'ad khi yavo' syiloh. Yeh 21:27 agaknya menyarankan tafsir 'sampai ia datang yg berhak atasnya', dan pasti inilah pendekatan yg paling tua atas soal itu. Pendapat modern mengatakan bahwa pada kutipan di atas terselip satu kata pinjaman dari Akadia, yg berarti 'penguasaannya (= nya = Yehuda)'. Tidak perlu mendebat pendapat ini. Bagaimanapun juga pemerintahan Israel sudah ditentukan di Yehuda, dan penguasa Yehuda yg mulia dilihat sebagai penggenapan dari kedaulatan itu. Dalam tingkat permulaan, dan serentak dalam tingkat patokan, hal ini terjadi dalam raja Daud dari Yehuda, dan dengan dialah semua raja yg menyusul -- dari segi baik atau jahat -- dibandingkan (ump 1 Raj 11:4, 6; 14:8; 15:3, 11-14; 2 Raj 18:3; 22:2). Namun gampang mengakui bahwa Daud menjadi raja patokan, tapi sulit menerangkan mengapa dia menjadi patokan dari raja yg akan datang itu. Nubuat nabi Natan (2 Sam 7:12-16) tidak merujuk kepada hanya satu raja saja sebagai penggenapannya, tapi menubuatkan suatu keturunan, kerajaan, dan takhta yg tetap teguh bagi Daud. Kita harus mengandaikan bahwa sesudah kegagalan yg berturut-turut menimpa takhta Daud, zaman pemerintahan Daud bersinar (dan tepat) makin terang benderang dalam ingatan umat Israel, dan pengharapan ditumpukan dalam dini 'Daud' masa depan (ump Yeh 34:23). Bagaimanapun juga, demikianlah pengharapan itu, seperti diperlihatkan secara khusus oleh dua kelompok berita dalam Alkitab PL. (i) Mazmur-mazmur. Kita tidak membicarakan tata ibadah mana yg dilakukan untuk menyanyikan Mazmur-mazmur Kerajaan; yg hendak kita soroti ialah isinya. Beberapa mazmur tertentu terpusat sekitar Raja. Dengan membatasi penyelidikan kita atas mazmur-mazmur itu, mazmur-mazmur tertentu tadi dengan cermat melukiskan watak dan tugas raja itu. Dengan ringkas dapat dikatakan Sang Raja menghadapi perlawanan dunia (Mzm 2:1-3; 110:1), tapi sebagai pemenang (Mzm 45:4-6; 89:23, 24), oleh kegiatan Yahweh (Mzm 2:6,8; 18:47-51; 21:2-14; 110:1-2), Dia mendirikan pemerintahan sedunia (Mzm 2:8-12; 18:44-46; 45:18; 72:8-11; 89:26; 110:5-6), berpusat di Sion (2:6), ditandai perhatian utama terhadap moralitas (Mzm 45:5, 7-8; 72:2-3, 7; 101:1-8). Pemerintahan-Nya kekal (Mzm 21:5; 45:7; 72:5), kerajaan-Nya damai sejahtera (Mzm 72:7), makmur (Mzm 72:16), ketaatanNya terhadap Yahweh tak tergoyahkan (Mzm 72:5). Yg paling dihormati di antara segenap umat (Mzm 45:3, 8), Dia sahabat orang miskin dan musuh para penindas (Mzm 72:2-4; 12-14). Dalam zamannya orang adil berkembang (Mzm 72:7). Dia diingat selama-lamanya (45:18), nama-Nya kekal (Mzm 72:17), dan Ia menerima syukur yg tak putus-putusnya (Mzm 72:15). Bertalian dengan Yahweh, Dia-lah yg menerima berkat Yahweh selama-lamanya (45:3). Dia-lah pewaris perjanjian Yahweh dengan Daud (Mzm 89:29-38; 132:11-12) dan dari keimaman menurut Melkisedek (Mzm 110:4). Dia kepunyaan Yahweh (Mzm 89:19) dan taat kepada Yahweh (Mzm 21:2, 8; 63:2-9, 12). Dia Anak Yahweh (Mzm 2:7; 89:28), duduk di sebelah kanan-Nya (Mzm 110:1), dan Dia sendiri ilahi (45:7). Pola mesianik yg kelihatan pada Koresy seperti telah disinggung jelas ada di sini. Tak mungkin catatan-catatan seperti itu diterapkan langsung dan secara pribadi kepada garis keturunan para raja yg mengganti raja Daud di Yehuda. Maka di sini kita menghadapi bualan yg paling lompong atau ungkapan cita-cita yg agung. Sekedar komentar tentang rujukan kepada Allah dalam Mzm 45:7, yg diterjemahkan oleh Bode, 'Bahwa arasy-Mu, ya Allah! Kekal selamanya'; oleh TBI, 'Takhta-Mu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya'. Mengingat di tempat lain dalam PL ada pengharapan tentang kedatangan seorang Mesias yg ilahi, maka tidak ada alasan untuk membuang terjemahan Bode itu. Kita dapat menerima terjemahan bahwa Raja yg disapa adalah Allah. Memang ay 8 dari Mzm 45 masih terus menyapa Raja dengan 'Allah, Allah-mu', tapi ini tidak dapat dijadikan alasan menentang terjemahan lama tsb. Jelas bahwa tetap ada perbedaan Allah dari Raja itu, kalaupun Raja itu disapa sebagai 'Allah'. Tapi hal ini tidak perlu mengherankan kita, sebab hal yg sama persis terjadi dalam seluruh penantian Mesias seperti akan kita lihat nanti. Hal yg sama terjadi juga tentang --> Malaikat Yahweh, yg ilahi, tapi dibedakan dari Allah. (ii) Yes 7-12, dll. Yesaya menghadapi raja Ahas pada masa yg sangat kritis bagi wangsa Daud. Pada tahun-tahun sesudah raja Daud, anak menggantikan bapaknya tanpa putus-putusnya atau tanpa ancaman alga keturunan. Tapi sekarang, dan untuk pertama kalinya, nampaknya pemerintahan wangsa Daud akan berakhir. Kerajaan-kerajaan utara, Siria dan Efraim yg bermaksud menyatukan Palestina, bila perlu dengan kekuatan senjata untuk melawan Asyur, bermaksud memasuki Yehuda, merebut Yerusalem, dan mengangkat seorang raja boneka. Ucapan Yesaya bermakna ganda: demi Nama Yahweh ia nyatakan bahwa ancaman ini tidak akan berlangsung lama dan tidak akan digenapi (7:7, 16), namun saat ini sangat menentukan bagi wangsa Daud. Kerajaan Daud tidak akan runtuh karena kekuatan utara, tapi dapat hancur karena ketidakpercayaan (7:9). Segala sesuatu tergantung pada cara Ahas menghadapi krisis ini. Kalau dia menghadapinya dengan mengandalkan iman kepada janji janji Yahweh mengenai Daud dan Sion, semuanya akan berjalan baik; tapi kalau ia mengandalkan kejituan politik dan meminta pertolongan Asyur, maka dia -- perhatikan bagaimana Yesaya mengidentikkan Ahas begitu ketat dengan wangsa Daud (ay 2, 12, 17) -- sama sekali tidak mempunyai harapan masa depan. Dengan maksud untuk menimbulkan iman dalam hati raja yg tak beriman itu, Yesaya menawarkan suatu tanda (ay 11) tapi raja menolaknya. Jalan iman disingkirkan, dan bentuk kemusnahan dikokohkan. Sebagai hukuman atas kedurhakaan ini, 'Tuhan Sendiri' akan memberikan tanda: Imanuel akan lahir, ahli waris dari kemusnahan yg ditimbulkan oleh raja Ahas. Sebelum anak itu berumur beberapa tahun ancaman itu sudah lenyap. Tapi kemakmuran negerinya dan bangsanya turut lenyap, sebab orang Asyur bukanlah sahabat atau penyelamat, melainkan pembinasa yg hanya menelantarkan sisa-sisa penduduk di negeri yg ditaklukkannya (ay 21) dan membuatnya menjadi negeri tandus yg ditumbuhi duri dan rumput (ay 23-24). Tapi segera sesudah Yesaya menyatakan kelahiran Imanuel yg akan serta-merta itu, ia langsung mengalihkannya kepada kelahiran anaknya sendiri, Maher-Syalal Hasy-Bas. Karena alasan yg akan segera kelihatan, kelahiran anak inilah yg bermakna ganda, yaitu pertanda dan faktor waktu dalam melenyapkan ancaman dari utara (8:1-4). Orang Asyur tampil lagi sebagai pemusnah, dan sekarang negeri Imanuel-lah (ay 8) yg akan diinjak-injaknya; tapi bagaimanapun Imanuel-lah jaminan bahwa tidak satu pun niat jahat orang asing akan menang (ay 9-10). Kendati demikian, bagi bangsa yg sudah menolak Allah, hanya pembuanganlah yg menyusul kemudian (ay 19-22). Tapi bukan inilah yg menjadi akhirnya, sebab 'di kemudian hari' (8:23) akan nampak terang besar (9:1), sukacita akan berlimpah-limpah (ay 2), perhambaan akan hapus (ay 3), kemenangan akan datang (ay 4), dan semuanya ini disebabkan oleh lahirnya seorang Raja yg mempunyai 4 nama (ay 5). Dia Penasihat, artinya pemberi nasihat sedemikian rupa, sehingga harus disebut 'Penasihat Ajaib' (pele, bnd 28:29); Dia Allah yg perkasa, mempunyai kodrat ilahi (bnd 10:21); Dia akan memerintah selama-lamanya dengan kemurahan seorang bapak, dan sebagai Raja Dia akan memberikan kepada umat-Nya kepenuhan kesejahteraan hati dan jiwa, badani dan sekitarnya, yg diungkapkan dalam bh Ibrani dengan kata syalom (damai sejahtera). Sesudah Dia duduk di takhta Daud, kekuasaan-Nya tidak akan mengenai batas waktu dan tempat (ay 6). Perhatian-Nya yg utama tertuju kepada pemerintahan yg adil dan benar, dan yg menjamin kedatangan-Nya dan Kerajaan-Nya ialah 'kecemburuan Yahweh'. Menyimak bagian ini sebagai satu kesatuan, maka tak mungkin lagi menyangsikan bahwa Imanuel sama dengan 'raja yg bernama empat' itu (9:5) dan kesamaan makna mesianik di sini dengan maknanya dalam Mzm sangat mencolok. Mula-mula Yesaya menjunjung tinggi di hadapan Alias pengharapan yg terkandung dalam wangsa Daud, yaitu Raja ilahi yg akan datang itu. Dengan memakai ungkapan yg umum dikenal di kalangan raja, Yesaya mengizinkan raja yg malang itu memandang dari jauh penggenapan janji yg sudah lama dinanti-nantikan, dalam rangka kemusnahan yg menimpa bangsa itu karena rajanya tidak percaya. Lalu Yesaya mengalihkan faktor waktu kepada Maher-Syalal Hasy-Bas, yg namanya berlipat empat penuh nubuat. Kemudian, sesudah menjelaskan bahwa Imanuel memang sungguh ahli waris Daud yg dinanti-nantikan, Yesaya mengangkat tinggi-tinggi di depan mata bangsa yg sudah terhukum dan sekarat itu, harapan akan kelahiran Imanuel, yg kendati masih jauh tapi pasti. Inti bagian Alkitab yg mulai dari 9:7 ialah bahwa kerajaan Israel Utara akan runtuh karena menolak firman Allah. Dan Yesaya menunjukkan bahwa walaupun Yehuda tidak akan dilemparkan ke pembuangan oleh Asyur, namun pembuangan itu adalah mutlak pasti; tapi yg juga adalah pasti ialah pengumpulan kembali sisa-sisa Israel dan Yehuda (10:5-23). Yehuda diberi semangat untuk melawan Asyur (10:24-34), dan sesudah siksaan yg dahsyat, sekali lagi untuk menguatkan iman akan bangkit Raja keturunan Daud, yg khas dikaruniai Roh Allah, kerajaan-Nya adalah kerajaan moral dan keadilan rohani (11:1-6), penuh damai sejahtera ilahi (ay 6-9), meliputi bangsa-bangsa (ay 10), dan Israel akan dipulihkan (ay 11-16). Raja yg sama, pribadi dan sifat-sifat umum yg sama, dan kerajaan yg sama tampil lagi dalam ps 32. Tidak perlu memperinci sifat raja ini: sebab sama dengan yg digambarkan dalam Mzm. Tapi perlu dicatat secara khusus, bahwa di sini juga keilahian-Nya dikemukakan tepat seperti biasanya. Dia adalah Allah ('el) (9:6), tapi kerajaan-Nya ditegakkan oleh 'kecemburuan Yahweh'. b. Tokoh-tokoh mesianik lainnya 1. Hamba Yahweh. Mengikuti cara melukiskan Raja dalam Yes 7 dll, di sini disajikan kesatuan pemaparan Hamba Yahweh dalam Yes 40 dll. Dalam ps 40 umat Allah berada dalam keadaan sulit, terbuang di Babel, mula-mula tidak disebut tapi kemudian diungkapkan (43:14 dll). Kelepasan mereka adalah pasti, sebab tidak ada Allah selain Allah mereka. Dalam maksud-Nya untuk melepaskan mereka, Yahweh membangkitkan seorang pembebas (ps 41). Jadi kepastian dalam pikiran Yesaya akan kelepasan bangsa Israel secara teologi didasarkan pada kebesaran Allah Israel, sebagai satu-satunya Allah, Allah Pencipta dan satu-satunya Penggerak dalam sejarah. Dan semakin ia meninggikan Yahweh, nampak semakin lompong allah-allah bangsa-bangsa, dan semakin mengerikan keadaan orang-orang yg tunduk kepada allah-allah demikian (40:18 dab; 41:6 dab; 21 dab). Kesadaran nabi Yesaya akan kegelapan yg melingkupi bangsa-bangsa meningkat sampai puncaknya pada Yes 41:28-29; di situ dia kemukakan masalah dari jumlah terbesar umat manusia. Tapi hanya Allah yg satu-satunya yg mempunyai jawab atas masalah ini: Hamba Yahweh akan membawa penyelamatan ('pengajaran', 42:4) kepada bangsa-bangsa. Jadi Hamba Yahweh, tanpa perkenalan dan identifikasi din, tapi dengan pra-anggapan bahwa Israel yg dimaksud, tampil membawa misi untuk bangsa-bangsa (42:1-4). Tapi misi ini baru dijelaskan (42:5-17), tatkala dipaparkan keadaan yg sebenarnya dari Hamba Yahweh, yaitu Israel (42:18-25): buta, tuli, dipenjarakan, dan (ay 25) dihinggapi kedunguan rohani sedemikian rupa, sehingga tujuan pengajaran dari pembuangan itu belum dilihat dan moral bangsa itu tidak berubah. Tema kebutuhan nasional dan rohani Israel inilah yg menyibukkan nabi Yesaya sampai 48:22. Raja Koresy diberitakan akan menjadi penyelamat nasional, dan berulangkali ditegaskan bahwa Yahweh akan mengampuni dosa Israel. Namun kita lihat Israel keluar dari Babel tanpa mengenal damai sejahtera Allah (48:20-22). Tapi Yahweh memiliki jawaban atas kebutuhan rohani umat-Nya. Koresy akan membawa mereka pulang dari Babel; Hamba Yahweh akan mengembalikan mereka kepada Yahweh (49:1-6). Hamba Yahweh itu disebut Israel (ay 3), bukan karena sebagai satu bangsa atau sebagian daripadanya -- dalam keadaannya yg sebenarnya ataupun berdasarkan suatu mode yg dicita-citakan -- adalah hamba yg dimaksud, tapi adalah karena bangsa itu telah kehilangan makna nama itu (48:1), dan hanya Hamba Yahweh-lah yg berhak memakai nama itu. Umat Israel telah diperas menjadi Satu. Sesudah tugas ganda Hamba Yahweh dikukuhkan kembali (49:7-13), Yesaya selanjutnya menjelaskan beda Dia dari bangsa itu: bangsa Israel tawar hati (49:14-26) dan tak mau menjawab (50:1-3), tapi Hamba Yahweh penuh harapan, dan taat kendati harus menanggung penderitaan yg berat (50:4-9). Sekarang Hamba Yahweh ini mulai menjulang tinggi karena keunggulan pribadi-Nya. Dan orang Israel yg setia dianjurkan untuk meneladani hidup-Nya (50:10-11). Hal ini menunjukkan bahwa Dia tak dapat disamakan dengan 'sisa' bangsa itu, terutama karena sisa bangsa itu dipanggil untuk melihat penyelamatan yg besar, secara nasional (51:1-3) dan universal (51:4-6) yg akan digenapi-Nya. Justru segi-segi nasionallah yg utama (walau tidak mengucilkan hal-hal lain, lih 52:10) menyita perhatian nabi sampai tiba saatnya ia bisa menunjukkan 'Penuntas Agung' pada 52:13: 'Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil'. Tugas Hamba Yahweh itu disimpulkan dalam 3 ay (13-15): ditinggikan, yg didahului oleh penderitaan, dampaknya meliputi seluruh dunia. Ps 53 memperincinya sebagai: 1. Hamba Yahweh hidup di tengah-tengah manusia (ay 1-3); 2. kematian-Nya bersifat menggantikan (ay 4-9); dan 3. dasar rohani dari semuanya adalah kehendak Yahweh, yg menghantar HambaNya kepada kemenangan dan kehidupan sesudah penderitaan-Nya (ay 10-12). Dua ps berikutnya melengkapi cerita ini; ps 54 memanggil Israel kepada perjanjian baru, dan dalam Ps 55 himbauan ditujukan kepada semua orang yg membutuhkan supaya masuk dalam penyelamatan yg membebaskan itu. Ringkasan yg nampaknya tergesa-gesa ini paling sedikit menunjukkan pekerjaan Hamba itu. Dan di sini nampak segi baru, yg memperkenalkan doktrin Hamba-Mesias ke dalam konsep mesianik: penyelamatan melalui kematian-Nya yg menggantikan orang-orang berdosa, baik Yahudi maupun bangsa-bangsa non-Yahudi. Penting diperhatikan pertanda berkaitan dengan diriNya. Yg paling mencolok dari semua tanda itu ialah bahwa Dia manusia dan di antara manusia (49:1; 50:4b; 53:2-3, 7-9). Yg juga mencolok ialah Ia mendapat karunia-karunia khas dari Allah: Roh Allah (52:1) dan Firman (49:2; 50:4). Dua hal lagi perlu diperhatikan. Pertama, agaknya dalam 55:3-4 Hamba ini disamakan dengan Raja Mesias dari suku Daud. Pasti berdasarkan pekerjaan Hamba inilah perjanjian yg kekal itu didirikan (bnd 55:3 dgn 54:10 dan 53:5b). Perjanjian ini sekarang diterangkan sebagai 'kasih setia kerajaan Daud', dan pemimpin yg ditawarkan kepada bangsa itu ialah Daud. Kedua, dapat dikemukakan bahwa dengan menyebut Hamba itu 'Tangan Yahweh', maka Yesaya membenarkan bahwa Hamba itu sama dengan Allah dan serentak dibedakan dari Allah, keadaan yg sudah dikemukakan dalam hal tokoh-tokoh mesianik lainnya. Pasti Tangan Yahweh yg ia sapa itu dalam 51:9 adalah sebagai pribadi dan diakuinya bahwa tindakan Tangan itu merupakan tindakan Yahweh sendiri. Dalam 53:1 dikatakannya, 'Siapakah yg percaya kepada berita yg kami dengar? Dan siapakah yg dapat melihat di situ tangan Yahweh?' (terjemahan Mowinckel). Jelas, Hamba Yahweh dilukiskan di sini dalam sifat-sifat ilahi, serentak disamakan dengan dan dibedakan dari Yahweh. 2. Penakluk yg diurapi. Yesaya menunjukkan seorang Raja yg memerintah orang Yahudi dan bangsa-bangsa non-Yahudi (11), tapi tidak dijelaskannya bagaimana bangsa-bangsa non-Yahudi itu terhisab di dalamnya. Melalui ajarannya tentang Hamba ia tuntaskan gambaran itu. Ia melukiskan penyelamatan meliputi seluruh dunia sehingga semua yg diselamatkan dimasukkan dalam pemerintahan Daud. Tapi dalam unsur rajawi dan Hamba (ump 9:3-5; 42:13, 17; 45:16, 24; 49:24-26) jelas diungkapkan bahwa pekerjaan Raja dan Hamba itu mencakup pembalasan terhadap musuh-musuh Yahweh. Dalam ciri ketiga khas mesianik Yesaya menguraikan pokok ini dengan teliti sekali. Seorang seperti Raja (11:2, 4) dan Hamba Yahweh (42:1; 49:2), diurapi dengan Roh Kudus dan Firman tampil tiba-tiba (seperti tokok-tokoh lainnya di tempatnya) dalam 59:21. Ps 56-59 mencatat kebejatan moral umat Israel dan ketidakmampuan mereka melakukan hukum Taurat dan menyelamatkan dini mereka sendiri. Yahweh sendiri memakai peranti penyelamatan (Yes 59:16 dab), dan dengan itu Ia akan menjungkirbalikkan musuh-musuh-Nya dan melepaskan umat-Nya. Tapi perjanjian berikutnya dibuat oleh pengantara yg diterangkan dengan kata-kata yg pasti, mengingat kedua tokoh mesianik lain yg diucapkan oleh Yesaya, seperti diungkapkan di atas. Sukacita penyelamatan ini, yg dinikmati baik oleh Yahudi maupun non-Yahudi, dan yg membuat bangsa Israel mengungguli segala bangsa (bnd 45:14-25), disajikan dalam ps 60. Dalam ps 61 Orang yg dikaruniai Roh Kudus dan Firman itu tampil lagi, dan secara pribadi menyatakan pekerjaan-Nya, yakni memberitakan tahun rahmat Yahweh dan hari pembalasan Yahweh (61:1-3). Tugas ini dikukuhkan lagi oleh Yahweh dalam ay 4-9, kemudian pembicara kembali memberi kesaksian tentang sukacitanya mengenakan perlengkapan penyelamatan. Dengan mengenakan peranti demikian, 'Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa' (61:11). Artinya, Dia terlibat dalam suatu upaya yg meliputi seluruh dunia, tapi bagaimanapun juga Yahweh sendirilah Pelakunya. Ps 62 menyajikan gambaran menyeluruh tentang upaya ini berkaitan dengan dampaknya terhadap Sion dan bangsa-bangsa (bnd hubungan 51:17-52:12 dgn 52:13 dab). Dan dalam 63:1-6 Penakluk yg diurapi itu dengan mengenakan pakaian-Nya yg telah ditentukan, melaksanakan pembalasan dan penyelamatan. Dalam dirinya, Penakluk mesianik ini hampir tidak berbeda dari Raja dan Hamba Yahweh. Dia mendapat karunia-karunia rohani yg sama; Dia manusia di antara manusia. Tapi ada dua lagi keterangan yg diberikan. Pertama, Dia digambarkan sebagai penakluk Edom, suatu tugas yg tak pernah dilakukan oleh raja Israel manapun kecuali Daud (bnd Bil 24:17-19). Nampakkah kepada kita di sini, bahwa Penakluk yg diurapi itu sama orangnya dengan Raja Mesias dari wangsa Daud? Kedua, dalam perkembangan tema ini, Dia-lah yg akhirnya mengenakan perlengkapan penyelamatan dan pembalasan, yg kelihatan dipakai oleh Yahweh sendiri (Yes 59:16 dab). Sekali lagi nabi Yesaya memperkenalkan gagasan mesianik itu: kesamaan dan perbedaan Yahweh dengan yg diurapi-Nya. 3. Tunas Daud. Dengan tema mesianik ini terdapat beberapa nubuat dalam PL, yg dipersatukan dengan indah sekali. Yer 23:5 dab dan 33:14 dab benar-benar sama. Yahweh ingin menumbuhkan suatu Tunas 'bagi Daud'. Dia adalah Raja dan pada zaman-Nya Israel akan diselamatkan. Pemerintahan-Nya ditandai dengan keadilan dan kebenaran. Nama-Nya ialah 'Yahweh Keadilan kita'. Bagian kedua perikop ini menghubungkan nubuat tentang Tunas dengan kepastian bahwa imam-imam 'tidak akan terputus mempersembahkan korban bakaran'. Hal ini bisa kelihatan agak ganjil, seandainya Zakharia tidak melukiskan tokoh mesianik yg sama. Dalam Za 3:8 dinyatakan bahwa Yosua dan imam-imam seangkatannya merupakan tanda dari maksud Yahweh untuk mendatangkan 'HambaKu, sang Tunas', yg akan menyelesaikan tugas imam dengan menghapuskan kejahatan negeri itu dalam satu hari. Sekali lagi dalam 6:12 dab Zakharia kembali membicarakan Tunas yg akan menjadi besar di tempatnya, akan membangun Bait Yahweh, menjadi imam di atas takhtanya, dan menikmati damai sejahtera dengan Allah, yg sempurna dan disepakati. Maka jelas, bahwa Tunas itu ialah Mesias dalam jabatan Raja dan jabatan Imam-Nya. Dia-lah yg menggenapi Mzm 110, yg menyatakan Raja itu sebagai 'Imam kekal menurut Melkisedek'. Sekarang pada tempatnyalah membicarakan Yes 4:2-6. Rujukan mesianik pada ay 2 menjadi bahan perdebatan, dan sering disangkal, tapi karena ay-ay berikutnya cocok sekali dengan pemakaian Tunas dalam ps-ps tersebut di atas, maka sulit menolak kesimpulan bahwa Mesias terdapat juga di sini. Dia-lah Tunas Yahweh, dan Dia dihubungkan dengan pekerjaan menyucikan putri Sion dari segala kekotorannya dan dengan pemerintahan Raja Yahweh di Yerusalem (ay 5, 6). Lukisan Tunas ini meringkaskan dalam satu gambar apa yg di tempat lain diperluas dan diuraikan oleh nabi Yesaya sebagai tugas Raja, Hamba dan Penakluk. Pola pikir mesianik tentang kemanusiaan dan keilahian, dan pola pikir 'sama dengan Allah' dan 'berbeda dari Allah' -- disajikan, sebab Tunas itu di satu pihak adalah 'milik Daud' tapi di pihak lain 'milik Yahweh' -- yaitu ucapan-ucapan yg mengiaskan asal mula dan wataknya; Dia 'HambaKu', namun nama-Nya 'Yahweh Keadilan kita'. 4. Keturunan perempuan. Telah kita perhatikan bahwa sifat kemanusiaan Mesias jelas ditekankan. Secara khusus, sering melalui garis ibu-Nya-lah asal mula kemanusiaanNya dijelaskan. Mudah sekali terjebak memberi penekanan berlebihan pada soal-soal kecil, namun patut dicatat bahwa baik Imanuel (Yes 7:14) maupun Hamba Yahweh (Yes 49:1) adalah contoh. Sama seperti itu Mi 5:2 bicara tentang 'perempuan yg akan melahirkan', dan mungkin sekali ay yg sukar, Yer 31:22, mengacu kepada pengandungan dan kelahiran seorang bayi ajaib. Nubuat yg paling pokok mengenai keturunan perempuan, dan ay yg mungkin menjadi dasar untuk timbulnya gagasan itu, disajikan dalam Kej 3:15. Tapi para ahli hampir sepakat menolak adanya rujukan mesianik di sini, juga menganggap ay ini hanyalah 'melulu pernyataan umum mengenai umat manusia dengan ular, dan pernyataan permusuhan kedua pihak' (Mowinckel). Tapi sebagai soal mengenai tafsiran ps Kej ini, dan sama sekali lepas dari masalah benar tidaknya secara historis ataupun unsur lain, tidaklah jujur memisahkan ay ini dari kait naskahnya dan menalarnya berdasarkan aetiologi. Untuk melihat kekuatan janji dalam 3:15, kita harus mengindahkan peranan ular dalam tragedi kejatuhan manusia ke dalam dosa. Kej 2:19 menunjukkan keunggulan manusia atas makhluk binatang. Dalam kasih karunia-Nya Pencipta memberitahu manusia itu bahwa dia berbeda dari makhluk binatang: manusia bisa memaksakan kehendaknya atas binatang, tapi di antara binatang tidak ditemukan 'penolong yg sepadan dengan dia'. Yg serupa dengan manusia tidak ada dalam makhluk binatang. Tapi dalam ps 3 fenomena lain muncul: seekor binatang berbicara, yg bagaimanapun juga telah melampaui harkatnya dan kedudukannya, menempatkan dirinya sama dan sebagai sesama manusia, sanggup terlibat dalam pembicaraan akali, bahkan sebagai yg lebih unggul dalam arti sanggup mengajar manusia peni ihwal yg tentangnya manusia itu sebelumnya (seolah) disesatkan, dan memberi tahu manusia itu pengertian yg benar akan hukum dan dini Allah. Ular itu berbicara sebagai benar-benar mempunyai kebolehan dan sanggup menimbang Allah dalam piring neraca dan menemukan bobot Allah kurang, sanggup membaca pikiran-pikiran batiniah Yg Mahakuasa dan menelanjangi alasan-alasan-Nya yg tersembunyi! Bahkan sang ular menyatakan permusuhan terbuka melawan Allah; sangat membenci watak Allah, siap untuk memusnahkan rencana penciptaan-Nya, mengejek dan mengolok-olok Yg Mahatinggi. Tidak cukup melihat dalam ular itu melulu hanya hati manusia yg ingin tahu dan tak terkendalikan (Williams), atau sesuatu yg serupa dengan itu. Alkitab mengenal hanya satu oknum yg melakukan kecongkakan yg begitu fasik, kebencian yg begitu keji terhadap Allah, dan nalar ilmu tafsir menuntut bahwa ular yg di Firdaus itu adalah alai dari 'Si ular tua, yaitu Iblis yg adalah Satan' (Why 20:2). Tapi di mana dosa merajalela di situ kasih karunia melimpah, dan itulah yg terjadi di sini. Justru pada saat Iblis nampak menggondol kemenangan gemilang, pada saat itu pula dinyatakan bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan dan menghancurkan dia Keturunan perempuan itu memang akan remuk memar dalam proses pertarungan itu, tapi Ia akan mendapat kemenangan. Keturunan perempuan ini akan membalikkan seluruh bencana kejatuhan dalam dosa. 5. Anak Manusia. Kita akhiri telaah mengenal ke-Mesias-an PL ini dengan uraian pendek tentang penglihatan Daniel akan Anak Manusia (Dan 7:1-28). Dalam suatu soal, yg menimbulkan begitu banyak pembicaraan dan silang pendapat, kita hanya dapat melakukan di sini seperti yg dilakukan dalam seluruh artikel ini, yaitu menyatakan suatu titik pandang saja. Inti penglihatan itu ialah pemandangan penghakiman; di sana Yg Lanjut Usia-nya melenyapkan semua kekuasaan duniawi yg bersifat bermusuhan -- sambil lalu baiklah dicatat di sini timbulnya kembali pola kerajaan dari Mzm 2 -- dan dibawalah ke hadapan-Nya 'dengan awan-awan dari langit seorang seperti Anak Manusia', kepada-Nya diberikan kekuasaan meliputi seluruh dunia dan yg kekal selama-lamanya. Sudah jelas, bahwa suasana umum di sini, adalah berhubungan dengan pemerintahan yg meliputi seluruh dunia, yg umumnya telah kita amati dalam ps-ps tentang ke-Mesias-an. Tapi apakah 'seorang seperti Anak Manusia' itu ialah Mesias secara perseorangan, atau dimaksudkan pempersonifikasian umat Allah, janganlah diselesaikan secara ringkas demikian. Dan 7:18, 22 membicarakan tentang penghakiman dan pemerintahan yg diberikan kepada 'orang-orang kudus milik Yg Mahatinggi'; maka nalar menuntut bahwa penerima yg samalah yg dimaksud dengan tokoh tunggal dalam Dan 7:13, 14. Tapi boleh juga kita catat, bahwa ada keterangan rangkap tentang binatang-binatang, yg menjadi musuh dari orang-orang kudus. Dan 7:17 berkata bahwa binatang-binatang besar ... ialah 'empat raja' dan Dan 7:23 berkata 'binatang yg keempat itu ialah kerajaan yg keempat'. Yg digambarkan ialah dua-duanya, perseorangan (raja-raja) dan sekelompok (kerajaan-kerajaan). Kita harus terima keterangan pendahuluan yg sama bagi 'seorang seperti Anak Manusia. Selanjutnya, harus kita pandang hubungan raja kerajaan ini dengan pengertian PL. Raja itulah yg utama, kerajaannya adalah yg kedua. Bukanlah kerajaan itu yg membentuk rajanya, tapi sebaliknya. Mengenai raja-raja binatang itu, merekalah musuh-musuh pribadi dari kerajaan orang-orang kudus, dan mereka melibatkan kerajaan-kerajaannya dengan dini mereka; sama seperti itu 'seorang seperti Anak Manusia' menerima pemerintahan alam semesta, dan di sini sudah terlibat pemerintahan umat-Nya (bnd pemerintahan Israel dlm pemerintahan penakluk, Yes 60). Berdasarkan ini telah ditekankan pendapat, bahwa 'seorang seperti Anak Manusia' itu ialah perseorangan yg bersifat Mesias. Dalam pengertian ini, dia cocok dengan gambaran umum, yg terdapat dalam seluruh urutan harapan di atas: dia Raja, ditentang oleh dunia, tapi mencapai pemerintahan seluruh dunia dengan mengandalkan kecemburuan Yahweh, yaitu dari Yg Lanjut Usia-nya dalam penglihatan Daniel; dia seorang manusia, yg ternyata dari gelarnya, kendati demikian tidak berasal dari tengah-tengah umat manusia, tapi datang 'dengan awan-awan dari langit', suatu kedudukan yg khas ilahi (lih ump Mzm 104:3; Yes 19:1). Di sini terdapat lagi pembedaan yg manusiawi dari yg ilahi, yg terdapat hampir tanpa kekecualian dalam ke-Mesias-an PL, dan yg pada saat genap waktunya disempurnakan penuh seutuhnya dalam Nabi, Imam dan Raja, Yesus Mesias! II. Dalam PB Kata Ibrani masyiakh atau Aram mesyikha' dua kali ditransliterasikan dalam bh Yunani dengan messias (Yoh 1:41; 4:25; dan di kedua tempat itu ditambah keterangan dgn khristos). Di tempat lain kata itu diterjemahkan dengan kata Yunani Khristos, dari kata kerja khrio, yg berarti 'mengurapi'. Dalam TBI diterjemahkan baik dengan Kristus maupun Mesias, kecuali dalam Kis 4:26; Why 11:15; 12:10; di situ dipakai 'yg diurapi'. Mesias ialah Yesus dari Nazaret, yg pada saat baptisanNya diurapi 'dengan Roh Kudus dan kuat kuasa' (Kis 10:38; bnd maksud dari hal Yesus mengutip Yes 61:1 dlm Luk 4:18). Tapi Yesus sendiri jarang memakai istilah itu, dan tanpa diragukan sebabnya ialah kesalahpahaman yg bisa timbul karena pemakaian istilah itu. Tatkala Petrus menyatakan pengakuannya bahwa Yesus-lah Kristus, Dia terima Nama pertanda itu, tapi memerintahkan murid-murid-Nya jangan menceritakan itu kepada siapa pun (Mrk 8:29-30). Dalam percakapan-Nya dengan perempuan Samaria (Yoh 4:25-26) istilah itu pasti dipahami dalam terang pengharapan orang Samaria, bahwa akan datang seorang Taheb atau 'yg membetulkan', nabi seperti Musa, yg dijanjikan dalam Ul 18:15-19. Tapi, waktu Dia ditantang oleh Imam Besar pada saat penghakiman-Nya, supaya mengatakan apakah Dia 'Mesias, Anak dari Yg Terpuji atau tidak, Dia mengaku, dan kata-kata dari ucapan-Nya dijadikan dasar dakwaan bahwa Dia benar menghujat Allah (Mrk 14:61-64). Hukuman ini, yg mendatangkan hukuman mati, dibalikkan oleh Allah, yg membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan meninggikan Dia ke 'sebelah kanan-Nya', dan dengan demikian menyatakan bahwa Yesus yg sudah disalibkan, itulah 'Tuhan dan Kristus' (Kis 2:36; bnd Rm 1:4). Tapi pengertian Yesus akan dan cara-Nya untuk menggenapi panggilan ke-Mesias-an-Nya berbeda dari gambaran umum tentang Mesias yg diharapkan. Suara dari sorga pada saat pembaptisan-Nya (Mrk 1:11) menyambut Dia sebagai Mesias dari suku Daud, dengan kata-kata dari Mzm 2:7: 'AnakKu-lah Engkau'. Tapi dengan menambahkan kata-kata dari Yes 52:1 yg memperkenalkan Hamba Yahweh, diberi pertanda bahwa ke-Mesias-an-Nya akan menggenapi gambaran Hamba itu, rendah hati, taat, menderita, menggenapi tugas-Nya dengan menjalani maut, sambil menyerahkan pembelaan atas diriNya kepada Allah dengan hati yg percaya. Pelayanan Yesus yg dimahkotai dengan penderitaan-Nya, ditandai dengan selalu berpegang teguh pada jalan yg ditentukan bagi-Nya oleh BapakNya. Maka karena itu Yesus memberikan pengertian baru kepada kata 'Mesias', yg mengatasi setiap arti yg sebelum itu dimilikinya. KEPUSTAKAAN. 1. PL. H Ringgren, The Messiah in the OT, 1956; A Bentzen, King and Messiah, 1956; S Mowinckel, He that Cometh, 1956; J Klausner, The Messianic Idea in Israel, 1956; H. L Ellison, The Centrality of the Messianic Idea for the Old Testament, 1953; B. B Warfield, 'The Divine Messiah in the OT', dlm Biblical and Theological Studies, 1952; H. H Rowley, The Servant of the Lord, 1952; A. R Johnson, Sacral Kingship in Ancient Israel, 1955;1DB, lih Mesias, Y Kaufmann, The Religion of Israel, 1961; G. A. F Knight, A Christian Theology of the OT, 1959; J. A Motyer, 'Context and Content in the Interpretation of Is. 7:14', TynB 21, 1970; G. J Wenham, 'BETULAtt, Girl of Marriageable Age', VT 22, 1972, hlm 326-347; E. J Young: Daniel's Vision of the Son of Man, 1958; P E Achtemeier, The OT Roots of our faith, 1962. 2. PB. W Manson, Jesus the Messiah, 1943; T. W Manson, The Servant-Messiah, 1953; V Taylor, The Names of Jesus, 1953; The Person of Christ in NT Teaching, 1958; O Cullmann, The Christology of the NT (khusus ps 5) 1959; R. H Fuller, The Foundations of NT Christology, 1965; F Hahn, The Titles of Jesus in Christology, 1969; F. F Bruce, This is That, 1968; R. N Longenecker, The Christology of Early Jewish Christianity, 1970; G. E Ladd, A Theology of the NT, 1974, hlm 135 dst, 328 dst, 408 dst. JAM/FFB/MHS/HAO Ke atas Yunani Strongs #3323 Μεσσιας Messias μεσσιας messiav: ου [maskulin] Mesias (bahasa Ibrani/Aram; sama artinya dengan bahasa Yunani Χριστος ) (Kamus Barclay) Strongs #5547 Ξριστος Christos χριστος cristov: Kristus, Mesias (Kamus Yoppi) ου [maskulin] Kristus (harfiah yang diurap, sama dengan bahasa Ibrani Mesias (Kamus Barclay) Ke atas Kristus [Statistik] Jumlah dalam TB : 501 dalam 468 ayat (dalam NT : 501 dalam 468 ayat) Strong dalam PB : [<846> αυτος ‎7x] [<1565> εκεινος ‎1x] [<2962> κυριος ‎1x] [<5547> Ξριστος ‎470x] Ke atas Mesias [Statistik] Jumlah dalam TB : 49 dalam 45 ayat (dalam NT : 49 dalam 45 ayat) Strong dalam PB : [<3323> Μεσσιας ‎2x] [<5547> Ξριστος ‎44x] [<5580> ψευδοχριστος ‎2x] Ke atas Dalam Versi-Versi Alkitab: Kristus: BIS TB Mesias: BIS TB

Saturday, March 30, 2019

On the Nature of the Houses of Yashar'el

SEE INSIDE! BUY NOW CEPHER APP On the nature of the Houses of Yashar'el < BACK     JOIN THE DISCUSSION Posted by Stephen Pidgeon on Friday, June 22, 2018 at 12:00 AM When we discuss the origins of the tribes of Yashar’el, we can look to three scriptural references that discuss the nature of the Patriarchs: the history of the giving of their names; the blessing of Ya’aqov on his sons; and the blessings of Mosheh on the tribes.  Let’s begin: Mattithyahu (Matthew) 7:15-20 Beware of false prophets, which come to you in sheep's clothing, but inwardly they are ravening wolves. 16 Ye shall know them by their fruits. Do men gather grapes of thorns, or figs of thistles? 17 Even so every good tree brings forth good fruit; but a corrupt tree brings forth evil fruit. 18 A good tree cannot bring forth evil fruit, neither can a corrupt tree bring forth good fruit. 19 Every tree that brings not forth good fruit is hewn down and cast into the fire. 20 Wherefore by their fruits ye shall know them. Can we make this determination where the tribes of the house of Yashar’el are concerned? As we consider the nature of the tribes, first we see the impact of the names, and, among them, the foreshadowing of the coming Mashiach in the life and the name of Yoceph.  Let us now consider the blessings of Ya’aqov, only now, we must also consider the blessing on Ephrayim and Menashsheh: Finally, let’s take a look at the blessing of Mosheh on the twelve tribes, which appears at Devariym (Deuteronomy) 33: Devariym (Deuteronomy) 33:1 AND this is the blessing, wherewith Mosheh the man of ELOHIYM blessed את eth-the children of Yashar’el before his death.     < BACK     JOIN THE DISCUSSION SEARCH Subscribe Subscribe via RSS Get Stephen's posts in your inbox. SUBSCRIBE In the beginning was the Word, and the Word was with את eth ELOHIYM, and the Word was ELOHIYM. BESORAH YAHUCHANON (Gospel of John) 1:1 READ MORE And at that time shall Miyka’el stand up, the great prince which stands for the children of your people: and there shall be a time of trouble, such as never was since there was a nation even to that same time: and at that time your people shall be delivered, everyone that shall be found written in the cepher. DANIYE’L (Daniel) 9-12 READ MORE For in six days YAHUAH made את eth-the heavens and את eth-the earth, את eth-the sea, and את eth-all that in them is, and rested the seventh day: wherefore YAHUAH blessed את eth-the day of Shabbath, and hallowed it. SHEMOT (Exodus) 20:11 READ MORE YAHUAH is my Shep­herd; I shall not want. He makes me to lie down in green pastures: he leads me beside the still waters.  TEHILLIYM (Psalm) 23:1-2 READ MORE Be ready to the reward of the kingdom, for the everlasting light shall shine upon you forevermore. EZRA REVIY’IY (4 Ezra) 2:35 READ MORE For I am persuaded, that neither death, nor life, nor angels, nor principalities, nor powers, nor things present, nor things to come, Nor height, nor depth, nor any other creature, shall be able to separate us from the love of YAH, which is in YAHUSHA HAMASHIACH our ADONAI. CEPHER ROMAIYM (Romans) 8:38-39 READ MORE A great destruction therefore shall come upon all the earth; a deluge, a great destruction, shall take place in one year. This child which is born to your son shall survive on the earth, and his three sons shall be saved with him. When all mankind who are on the earth shall die, he shall be safe. CHANOK (Enoch) 105: 14-15 READ MORE For they shall behold the world which is now invisible to them and they shall behold the time which is now hidden from them: And time shall no longer age them.   BARUK SHENIY (2 Baruk) 51: 8-9 READ MORE Make the attempt, then, O tyrant; and if you put us to death for our faith, think not that you harm us by torturing us. For we through this ill treatment and endurance shall bear off the rewards of virtue. But you, for the wicked and despotic slaughter of us, shall, from the divine vengeance, endure eternal torture by fire. MAKKABIYM REVIY’IY (4 Maccabees) 9:7-9 READ MORE That at the name of YAHUSHA every knee should bow, of things in heaven, and things in earth, and things under the earth; And that every tongue should confess that YAHUAH is YAHUSHA HAMASHIACH, to the glory of YAH the Father. CEPHER PHILIPPIYM (Philippians) 2:10-11 READ MORE For YAH so loved the world, that he gave his את eth-YACHIYD, that whosoever believes in him should not perish, but have everlasting life. BESORAH YAHUCHANON (Gospel of John) 3:16 READ MORE YAHUAH bless you, and guard you: YAHUAH make his face shine upon you, and be gracious unto you: YAHUAH lift up his countenance upon you, and give you peace.  BEMIDBAR (Numbers) 6:24-26 READ MORE In the beginning ELOHIYM created את eth the heavens and את eth the earth. BERE’SHIYTH (Genesis) 1:1 READ MORE Though I speak with the tongues of men and of angels, and have not love, I am become as sounding brass, or a tinkling cymbal.   CEPHER QORINTIYM RI’SHON (I Corinthians) 13:13 READ MORE These are the feasts of YAHUAH, even holy assemblies, which ye shall proclaim in their appointed times. VAYIQRA (Leviticus) 23:4 READ MORE Behold, I set before you this day a blessing and a curse; את eth-A blessing, if ye obey the command­ments of YAHUAH ELOHAYKEM, which I command you this day: And a curse, if ye will not obey the commandments of YAHUAH ELOHAYKEM ... DEVARIYM (Deuteronomy) 11:26-28 READ MORE And she shall bring forth a son, and you shall call his name YAHUSHA: for he shall save his people from their sins. BESORAH MATTITHYAHU (Gospel of Matthew) 1:21 READ MORE How are you fallen from heaven, O Heylel, son of the howling morning! how are you cut down to the ground, which did weaken the nations! YESHA’YAHU (Isaiah) 14:12 READ MORE And it shall come to pass afterward, that I will pour out את eth-my RUACH upon all flesh; and your sons and your daughters shall prophesy, your old men shall dream dreams, your young men shall see visions. YO’EL (Joel) 2:28 READ MORE He that dwells in the secret place of EL ELYON shall abide under the shadow of EL SHADDAI. I will say of YAHUAH, He is my refuge and my fortress: my ELOHIYM; in him will I trust.  TEHILLIYM (Psalm) 91:1-2 READ MORE He that has my commandments, and guards them, he it is that loves me: and he that loves me shall be loved of my Father, and I will love him, and will manifest myself to him.  BESORAH YAHUCHANON (Gospel of John) 14:21 READ MORE I am the Aleph and the Tav את, the beginning and the ending, says YAHUAH ELOHIYM, which is, and which was, and which is to come, YAHUAH TSEVA’OTH. CEPHER CHIZAYON (Revelation) 1:8 READ MORE Give us this day our daily את eth-bread. And forgive us our transgressions, as we forgive those who trans­gress against us.  BESORAH MATTITHYAHU (Gospel of Matthew) 6:11-12 READ MORE Behold, the days come, says YAHUAH, that I will cut a Renewed Covenant with the את eth-house of Yisra’el, and with the את eth-house of Yahudah.  YIRMEYAHU (Jeremiah) 31:31 READ MORE Here is wisdom. Let him that has understanding calculate the number of the beast: for it is the number of a man; and his number is χξς . CEPHER CHIZAYON (Revelation) 13:18 READ MORE In the beginning was the Word, and the Word was with את eth ELOHIYM, and the Word was ELOHIYM. BESORAH YAHUCHANON (Gospel of John) 1:1 READ MORE And at that time shall Miyka’el stand up, the great prince which stands for the children of your people: and there shall be a time of trouble, such as never was since there was a nation even to that same time: and at that time your people shall be delivered, everyone that shall be found written in the cepher. DANIYE’L (Daniel) 9-12 READ MORE For in six days YAHUAH made את eth-the heavens and את eth-the earth, את eth-the sea, and את eth-all that in them is, and rested the seventh day: wherefore YAHUAH blessed את eth-the day of Shabbath, and hallowed it. SHEMOT (Exodus) 20:11 READ MORE YAHUAH is my Shep­herd; I shall not want. He makes me to lie down in green pastures: he leads me beside the still waters.  TEHILLIYM (Psalm) 23:1-2 READ MORE Cepher Publishing Group PO Box 2331 Eureka, MT, 59917-9701 Eriktology / Eric Bissel Portland, OR United States Privacy Statement Terms and Conditions Shipping Policy Return Policy Copyright Disclaimer © 2019 Cepher Publishing Group. All Rights Reserved. Website By Efinitytech Home | Wholesale Login ShareThis Copy and Paste

Aliyah

Hit Control U on your keyboard to enable the widget and keyboard navigation.Skip to content    MENU Every year, thousands of North Americans make Aliyah, finding great jobs, warm communities, and a holistic Jewish life. These Olim are writing the next chapter of Jewish History. What is Aliyah? Literally, the Hebrew word “aliyah” means ascent or rise, but for generations it has been used to mean “to move to Israel”. The Land of Israel has always been the center of the Jewish universe, but for centuries the dream of moving to Israel was, just that, a dream. Beginning in the 1880’s, groups started to organize with the goal of building communities and the land. In 1948, the State of Israel opened her doors to the Jews of the world and passed the Law of Return, aliyah took on a formal / legal meaning, thereby, “to make Aliyah” means to move to Israel and become an Israeli citizen. Why do people make Aliyah? For some, making Aliyah, is a religious imperative, for others an act of strengthening their Jewish identity and the feeling of belonging, and for some it is the ultimate expression of practical Zionism, – and truthfully, for many, it is a combination of all of these – living a Jewish life out loud. Who makes Aliyah? Jews of ALL denominations and ALL ages – singles, young professionals, families, retirees – are making the move and making Israel home. How does one make Aliyah? Practically speaking, the process consists of several steps, the first of which is the decision to seriously explore your Aliyah options. The next steps are to fill out the Aliyah application, gather the required documents, interview with a Jewish Agency Shaliach (representative), await approval, get an Aliyah visa, and then book your Aliyah flight. Click here for a full overview of the process and paperwork. Where can I find Aliyah guidance & information? At every stage you can talk to a Nefesh B’Nefesh Aliyah advisor, who will guide you through the process or attend our informational events. We can help you plan your move, find the right community, start the job search, advise you about your rights and benefits and help you ease into your new life in Israel. Explore many of these topics in our Aliyahpedia. Connect with other Aliyah-minded people or veteran olim on our various social media pages or check out our blogs, videos and hear from Olim and our staff about Aliyah and life in Israel. Since 2002, Nefesh B’Nefesh has helped over 50,000 new Olim from North America and the UK. Click here to learn about NBN services. What happens after I arrive in Israel? Your new life begins. As with any big move there are challenges, but you are not alone. Nefesh B’Nefesh will be there for you every step of the way, helping you navigate the ins and outs of life in your new home. We invite you to explore the possibilities of life in Israel. IMAGINE • EXPLORE • LIVE GREATER POSSIBILITIES IN ISRAEL WORKING IN PARTNERSHIP TO BUILD A STRONGER ISRAEL THROUGH ALIYAH Please note that the information on this website is for general information purposes only, and does not constitute legal or other professional advice. You should always seek independent legal or other professional advice before acting or relying upon any of this information. In addition, whilst Nefesh B’Nefesh makes every effort to update the information on this website, Nefesh B’Nefesh does not guarantee the accuracy and currency of such information. For Nefesh B’Nefesh’s full terms and conditions, please click here. Nefesh B’Nefesh in cooperation with the Israeli government and The Jewish Agency for Israel, is dedicated to revitalizing Aliyah from the USA, Canada and the UK by removing or minimizing the financial, professional, logistical and social obstacles of Aliyah and the move to Israel. Call Us Today North America: 1-866-4-ALIYAH United Kingdom: 0800-075-7200 Israel: 02-659-5800 COMMENTS / COMPLAINTS Custom Search Copyright 2002 - 2018 Nefesh B'Nefesh Aliyah | All Rights Reserved Go to Top

Monday, March 25, 2019

Revelation 7_Orthodox Jewish Bible



https://biblehub.com/ojb/revelation/7.htm

 Revelation 7 
Orthodox Jewish Bible
1 After this I saw arba'ah malachim (angels) taking their stand on the arbah pinot ha'aretz (the four corners of the earth), holding the four winds of ha'aretz (the earth) so that wind should not blow on ha'aretz (the earth) nor on the yam (sea) nor on any etz (tree). [YESHAYAH 11:12; YIRMEYAH 49:36; YECHEZKEL 37:9; DANIEL 7:2; ZECHARYAH 6:5] 2 And I saw another malach (angel) coming up from the rising of the shemesh (sun), having a chotam (seal) of the Elohim Chayyim (Living G-d), and he cried with a kol gadol (loud voice) to the four malachim (angels). These were the malachim to whom it was given to harm ha'aretz (the earth) and hayam (the sea), 3 Saying, Do not harm ha'aretz (the earth) nor hayam (the sea) nor haetzim (the trees), until we have marked with the chotam (seal) the avadim (servants) of Eloheinu upon their metsakhim (foreheads). [YECHEZKEL 9:4]
4 And I heard the mispar (number) of the ones having been sealed, 144,000, having been marked with the chotam (seal) from kol shivtei Bnei Yisroel (every tribe of the Sons of Israel),
5 Of the shevet of Yehudah, 12,000 having been sealed; of the shevet of Re'uven, 12,000, of the shevet of Gad, 12,000, 6 Of the shevet of Asher, 12,000, of the shevet of Naphtali, 12,000, of the shevet of M'nasheh, 12,000, 7 Of the shevet of Shim'on, 12,000, of the shevet of Levi, 12,000, of the shevet of Yissass'khar, 12,000, 8 Of the shevet of Z'vulun, 12,000, of the shevet of Yosef, 12,000, of the shevet of Binyamin, 12,000.
9 After these things I looked, and, hinei, a great multitude, which to number no one was being able, out of every nation and from shevatim (tribes) and haumim (the peoples) and lashonot (tongues), standing before the Kes (Throne) and before the SEH (Lamb, SHEMOT 12:3; YESHAYAH 53:7 Moshiach), each clothed with a kittel and lulavim in their hands. 10 And they cried with a kol gadol (loud voice), saying, Yeshu'at Eloheinu is of Hashem, our G-d, the One sitting on the Kes (Throne), and of the SEH (Lamb, SHEMOT 12:3; YESHAYAH 53:7 Moshiach). 11 And all the malachim stood around the Kes (Throne) and the Zekenim (Elders, SHEMOT 12:21) and the Arbah Chayyot and they fell before the Kes (Throne) on their faces and they worshiped Hashem, saying, [TEHILLIM 3:8] 12 Omein, the bracha (blessing) and the kavod (glory) and the chochmah (wisdom) and the hodayah (thanksgiving) and the hod (honor) and the oz (power) and the gevurah (strength) be to Hashem Eloheinu l'Olelamei Olamim. Omein.
13 And one of the Zekenim (Elders, SHEMOT 12:21) answered, saying to me, These ones, each wearing a kittel, who are they and from where did they come? 14 And I said to him, Adoni, you have da'as. And he said to me, These are the ones coming out of HaTzarah HaGedolah (The Great Tribulation, Mt. 24:29f) and each washed his kittel and whitened it in the dahm of the SEH (Lamb, SHEMOT 12:3; YESHAYAH 53:7 Moshiach).15 Therefore, they are before the Kes (Throne) of Hashem and serve Him yomam valailah in His Beis Hamikdash, and the One sitting on the Kes (Throne) will pitch the tent of His Mishkan over them. [YESHAYAH 4:5] 16 They will hunger no more nor thirst nor shall the shemesh (sun) strike them nor any scorching heat, [YESHAYAH 49:10] 17 Because the SEH, (Lamb, SHEMOT 12:3; YESHAYAH 53:7 Moshiach) at the center of the Kes (Throne), will shepherd them and will lead them to the Makor Mayim Chayyim [" Fountain, source of Living Waters," YIRMEYAH 2:13], and Hashem will wipe away every tear from their eynayim. [YESHAYAH 25:8; 35:10; 51:11; 65:19]
The Orthodox Jewish Bible fourth edition, OJB. Copyright 2002,2003,2008,2010, 2011 by Artists for Israel International. All rights reserved.
OrthodoxJewishBible.org
Used by permission.

Bible Hub


Yeshivat Shuvu

PreviousNext The Launching of Shuvu: "Be Restored!" DONATE NOW BECOME A FUNDRAISER $160,608 Raised 277 Supporters $200,000 Goal 281 Days Left Ahavat Campaign Owner This Campaign will be used to build out our Yeshivat Shuvu as the various center of studies worldwide! SHARE TWEET EMAIL More Info Welcome to Yeshivat Shuvu The word שוב (Shuv), means “to be restored,” the theme of restoration captures the heart of Shuvu Yeshiva. We firmly believe that we are in the season of the “ingathering” and as Messiah will return in the Festival of the Ingathering (Sukkot see Revelation 7), our primary objective today is to see three groups restored: • Those within Normative Judaism: back to the true Messiah Yeshua of Nazareth • Those within Messianic Judaism: back to Authentic Messianic Jewish Theology that is fueled by the power of G-D • Those from The Nations: back to their Hebrew roots and fuller understanding of the covenants of G-D. We firmly believe that your gift will help us to build this world class discipleship and restoration station while touching the body of Messiah globally. LESS COMMENTS (92) SUPPORTERS (277) Not ready to make a donation? SUPPORT AHAVAT Looking to raise money for something? Start A Free Campaign  DONATE NOW SHARE

Sunday, March 24, 2019

THE MESSIAH

https://www.mechon-mamre.org/jewfaq/mashiach.htm

Prev | Table of Contents | Next Messianic Idea | The Mashiach | When Will He Come? | What Will He Do? | The Messianic Age | What About Jesus? Mashiach:  The Messiah Level:  Intermediate I believe with perfect faith in the coming of the mashiach, and though he may tarry, still I await him every day. --a popular paraphrase of Principle 12 of Maimonides' 13 Principles of Faith The Messianic Idea in Torah Belief in the eventual coming of the mashiach is a basic and fundamental part of traditional Judaism.  It is part of Maimonides' 13 Principles of Faith, the minimum requirements of Jewish belief, commonly recited daily as brought above.  In the Shemoneh Esrei prayer, recited three times daily, we pray for all of the elements of the coming of the mashiach:  ingathering of the exiles, restoration of the Torah-based system of justice, an end to the apostates and heretics, reward for the righteous, rebuilding of Jerusalem, restoration of the kingdom of the descendants of King David, and restoration of Temple service. Many modern scholars suggest that the messianic concept was introduced far after the beginning of the Jewish people at Mount Sinai, during the age of the prophets.  They note that the messianic concept is not clearly mentioned anywhere in the Written Torah (the first five books of the Bible). However, traditional Judaism maintains that the messianic idea has always been a part of the Torah.  The mashiach is not mentioned explicitly in the Torah, because the Torah was written in terms that all the people could then understand, and the abstract concept of a distant future reward was then beyond the comprehension of many of the people.  However, the Torah contains several references to "the Latter Days" (acharit ha-yamim), which is considered the time of the mashiach; thus, the concept of mashiach was known in the most ancient times. The term "mashiach" literally means the anointed one, and refers to the ancient practice of anointing kings with oil when they took the throne.  The mashiach is the one who will be anointed as king in the Latter Days.  He will be the very real king of a very real Torah government in the Land of Israel:  not some "spiritual" or "symbolic" king in Israel, as some have mistakenly thought (especially Christians), and certainly not some gifted Jewish spiritual leader outside the Land of Israel, as others have mistakenly thought (including thousands of Jews in our generation as well as the followers of earlier false Jewish "mashiachs" in generations past).  It should be mentioned that while it is not forbidden to foolishly believe that one is the mashiach despite that he is not, it is certainly not the sign of a good grasp of the Torah to be mislead as to his nature and role, described more fully below. The word "mashiach" does not mean "savior".  The notion of an innocent, semi-divine (let alone fully divine) human being who will sacrifice himself to save us from the consequences of our own sins is a purely Christian concept that has no basis in normal Jewish thought, though it seems to have been invented or adopted by Jewish apostates in the early Church.  Unfortunately, this Christian concept has become so deeply ingrained in the English word "messiah" that this English word should probably no longer be used to refer to the Jewish concept.  Thus, we prefer to use the less familiar word "mashiach" throughout this page. The Mashiach The mashiach will be a great political leader descended by a pure male line from King David (Jeremiah 23,5).  The mashiach is often referred to as "mashiach ben David" (The Mashiach, son of David).  He will be well-versed in Jewish law, and observant of its commandments (Isaiah 11,2-5).  He will be a charismatic leader, inspiring others to follow his example.  He will be a great military figure who will win battles for Israel, freeing the Jews of foreign domination and establishing a Torah-based kingdom in Israel.  He will be a great judge, who makes righteous decisions (Jeremiah 33,15).  But above all, he will be a fully normal human being, not a god, demi-god, or other supernatural being. It has been said that in every generation, a person is born with the potential to be the mashiach.  If the time is right for the messianic age within that person's lifetime, then that person will be the mashiach.  But if that person dies before he completes the mission of the mashiach, then that person is not the mashiach; thus, even if one could say that some historial Jewish figure was worthy of being the mashiach, since he did not reestablish a Torah kingdom in Israel, he could not possibly have been the real mashiach we wait for. When Will the Mashiach Come? There is a wide variety of opinions on the subject of when the mashiach will come.  Some of the Jews' greatest minds have cursed those who try to predict the time of the mashiach's coming, because errors in such predictions could cause people to lose faith in the messianic idea or in the Torah itself.  This actually happened in the 17th century, when Shabbtai Tzvi claimed to be the mashiach; when Tzvi converted to Islam under threat of death, many Jews converted with him.  Nevertheless, this "prohibition" has not stopped anybody from speculating about the time when the mashiach will come (including some who themselves spoke harshly of those who engaged in such vain efforts!). Although some scholars believed that God has set aside a specific date for the coming of the mashiach, most authorities suggest that the conduct of mankind will determine the time of the mashiach's coming.  In general, it is believed that the mashiach will come in a time when he is most needed (because the world is so evil), or in a time when he is most deserved (because the world is so good).  For example, each of the following has been suggested as the time when the mashiach will come: when all Israel repent a single day when all Israel observe a single sabbath properly when all Israel observe two sabbaths in a row properly in a generation that is totally innocent, or totally guilty in a generation that loses hope in a generation where children are totally disrespectful towards their parents and elders (commonly thought to be "our generation", in every generation!) What Will the Mashiach Do? Before the time of the mashiach, there will be war and great suffering (Ezekiel 38,16).  Then the mashiach will bring about the political and spiritual redemption of the Jewish people by bringing all Jews outside Israel back to Israel, and restoring Jerusalem (Isaiah 11,11-12; Jeremiah 23,8; 30,3; Hosea 3,4-5).  He will establish a Torah government in Israel that will be the center of all world government, both for Jews and Gentiles (Isaiah 2,2-4; 11,10; 42,1).  He will rebuild the Temple and reestablish its worship (Jeremiah 33,18).  He will restore the religious court system of Israel, if it had not already been reestablished before him, and establish the Torah as the law of the land (Jeremiah 33,15). The Messianic Age The messianic age will be characterized by the peaceful co-existence of all people (Isaiah 2,4).  Hatred, intolerance, and war will cease to exist.  Some authorities suggest that the laws of nature will change, so that predatory beasts will no longer seek prey and agriculture will bring forth supernatural abundance (Isaiah 11,6-9); others like Maimonides, however, say that these statements are merely an allegory for peace and prosperity.  What is agreed on by all is a very optimistic picture of what real people can be like in this real world, the like of which has never been seen before. All of the Jewish people will return from their exile among the nations to their home in Israel (Isaiah 11,11-12; Jeremiah 23,8; 30,3; Hosea 3,4-5), and the law of the Jubilee as well as the rest of the special agricultural laws in the Torah will be reinstated. In the messianic age, the whole world will recognize YHWH, the LORD God of Israel, as the only true God, and the Torah will be seen as the only true religion (Isaiah 2,3; 11,10; Micah 4,2-3; Zechariah 14,9).  There will be no more murder, robbery, competition, or jealousy. What About Jesus? Jews know that Jesus could not possibly have been the mashiach.  Assuming that he existed, and assuming that the Christian scriptures are accurate in describing him (both of which are debatable), he simply did not fulfill the mission of the mashiach as Jews have always understood it.  Jesus neither did any of the things described above, nor did he bring about the anticipated messianic age. On the contrary, another Jew born about a century later came far closer to fulfilling the messianic ideal than Jesus did.  His name was Shimeon ben Kosiba, known as Bar Kochba (son of a star), and he was a charismatic, brilliant, and harsh military figure.  Among others, Rabbi Akiba, one of the greatest scholars in Jewish history, believed that Bar Kochba was the mashiach.  Bar Kochba fought a war against the Roman Empire, catching the Tenth Legion by surprise and retaking Jerusalem.  He resumed sacrifices at the site of the Temple and made plans to rebuild the Temple.  He established a provisional government and began to issue coins in its name.  This is what the Jewish people were looking for in a mashiach; Jesus clearly does not fit into this mold, of course.  Ultimately, however, the Roman Empire crushed his revolt and killed Bar Kochba.  After his death, all acknowledged that he was not the mashiach (as Jesus' followers should have done with their pretender to be mashiach). Throughout Jewish history, there have been many people who have claimed to be the mashiach, or whose followers have claimed that they were the mashiach:  Shimeon Bar Kochba, Shabbtai Tzvi, Jesus, and many others too numerous to name.  Leo Rosten reports some very entertaining accounts under the heading False Messiahs in his book, The Joys of Yiddish.  But all of these people died without fulfilling the mission of the mashiach; therefore, none of them was the mashiach.  Thus, the mashiach and the messianic age lie in our age or in a future age, not in the past. In our generation, thousands of the Lubavitcher Rebbe's followers claim that their brilliant Rebbe was the mashiach.  But his more sensible students have now, after his death, expressed disappointment that it turned out that the Rebbe just did not fulfill the expectations described above in his lifetime, and admit that we are still waiting for the real mashiach to come. May the Real Mashiach come soon! Prev | Table of Contents | Next Got a question or comment?  Write Us!

Friday, March 22, 2019

Wahyu 8

Wahyu 8:1-13 (ILT3)  Dan ketika Dia membuka meterai yang ketujuh, terjadilah kesunyian di surga selama setengah jam.
Dan aku melihat ketujuh malaikat yang berdiri di hadapan Elohim dan kepada mereka telah diberikan tujuh sangkakala.
Dan datanglah malaikat yang lain, dan dia berdiri di depan mezbah seraya memegang pedupaan emas. Dan kepadanya telah diberikan dupa yang banyak supaya dia dapat mempersembahkannya bersama doa-doa semua orang kudus di atas mezbah emas itu di hadapan takhta itu.
Dan asap dupa itu membubung bersama doa-doa orang-orang kudus dari tangan malaikat itu di hadapan Elohim.
Dan malaikat itu mengambil pedupaan itu, dan dia mengisinya dengan api mezbah itu, dan dia melemparkannya ke bumi, dan terjadilah suara gemuruh dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan gempa bumi.
Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu mempersiapkan dirinya sendiri agar mereka dapat meniup sangkakala.
Dan malaikat yang pertama meniup sangkakalanya, dan terjadilah hujan es dan api yang bercampur dengan darah, dan itu dilemparkan ke bumi, dan sepertiga pepohonan terbakar musnah, dan semua rumput hijau terbakar musnah.
Dan malaikat yang kedua meniup sangkakalanya, dan sesuatu seperti gunung besar yang terbakar dengan api dilemparkan ke laut, dan sepertiga laut itu menjadi darah,
dan dia mematikan sepertiga ciptaan yang mempunyai jiwa yang ada di laut, dan sepertiga kapal-kapal dihancurkan.
Dan malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya, dan sebuah bintang besar yang terbakar seperti obor jatuh dari langit, dan dia jatuh ke atas sepertiga sungai-sungai dan ke atas sumber-sumber air.
Dan nama bintang itu disebut Apsintus, dan sepertiga air itu berubah menjadi kepahitan, dan banyak orang mati oleh air itu karena mereka telah dipahitkan.
Dan malaikat keempat meniup sangkakalanya, dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari mereka menjadi gelap, dan siang sepertiganya tidak akan terang, dan seperti itu pula malam.
Dan aku melihat, dan aku mendengar, ada seorang malaikat yang terbang di tengah langit seraya berkata dengan suara nyaring, “Celaka, celaka, celaka bagi mereka yang tinggal di bumi karena bunyi sangkakala ketiga malaikat yang tersisa, yang akan segera meniup sangkakalanya.”

https://alkitab.app/v/e9273b2886b8

Wahyu 7

Wahyu 7:1-17 (ILT3)  Dan sesudah hal-hal ini, aku melihat empat malaikat yang berdiri pada keempat penjuru bumi yang memegang keempat mata angin bumi sehingga angin tidak dapat berhembus di atas darat, tidak juga di atas laut, maupun di atas setiap pohon.
Dan aku melihat malaikat lain muncul dari arah terbitnya matahari dengan memegang meterai Elohim yang hidup. Dan dia berteriak dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang kepada mereka telah ditetapkan bagi mereka untuk merusak darat dan laut dengan mengatakan,
“Jangan kamu merusak darat, atau laut, ataupun pepohonan, sampai kami dapat memeteraikan hamba-hamba Elohim kami pada dahi mereka.”
Dan aku mendengar jumlah mereka yang telah dimeteraikan, seratus empat puluh empat ribu orang yang telah dimeteraikan dari setiap suku anak cucu Israel:
Dari suku Yehuda dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Gad dua belas ribu orang yang dimeteraikan.
Dari suku Asher dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Naftali dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Manashe dua belas ribu orang yang dimeteraikan.
Dari suku Simeon dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Lewi dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Isakhar dua belas ribu orang yang dimeteraikan.
Dari suku Zebulon dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Yusuf dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Benyamin dua belas ribu orang yang dimeteraikan.
Sesudah hal-hal ini aku melihat, dan lihatlah, suatu kerumunan orang banyak yang tidak seorang pun dapat menghitungnya, berasal dari setiap bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, seraya berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba itu, dengan mengenakan jubah panjang putih dan ranting-ranting palem ada di tangan mereka,
dan sambil berteriak dengan suara nyaring seraya berkata, “Keselamatan bagi Dia yang duduk di atas takhta, yaitu Elohim kita, dan bagi Anak Domba.”
Dan semua malaikat berdiri di sekeliling takhta dan para tua-tua dan keempat makhluk hidup itu, dan mereka tersungkur dengan wajahnya di hadapan takhta itu dan menyembah Elohim,
seraya berkata, “Amin! Berkat dan kemuliaan dan hikmat dan ucapan syukur dan hormat dan kuasa dan kekuatan bagi Elohim kita untuk selama-lamanya, amin!”
Dan seorang dari para tua-tua itu menjawab seraya berkata kepadaku, “Mereka ini yang mengenakan jubah panjang putih, siapakah mereka dan dari manakah mereka datang?”
Dan aku berkata kepadanya, “Tuan, engkau sudah tahu.” Dan dia berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesukaran besar dan mereka telah mencuci jubah panjang mereka dan memutihkan jubah panjangnya dengan darah Anak Domba.
Sebab itu, mereka ada di hadapan takhta Elohim dan mereka beribadah kepada-Nya siang dan malam di tempat kudus-Nya. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu akan berdiam di antara mereka.
Mereka tidak akan pernah lapar lagi dan tidak akan pernah haus lagi, bahkan matahari ataupun segala macam panas, sekali-kali tidak akan pernah menimpa ke atas mereka.
Sebab Anak Domba yang ada di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka dan memimpin mereka ke mata air yang hidup. Dan Elohim akan menghapus semua air mata dari mata mereka.”

https://alkitab.app/v/caf4ea79799d

Wahyu 6

Wahyu 6:1-17 (ILT3)  Dan aku melihat ketika Anak Domba itu membuka satu dari meterai-meterai itu, dan aku mendengar satu dari keempat makhluk hidup itu yang berkata bagaikan bunyi guntur, “Marilah dan lihatlah!”
Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda putih dan dia yang menunggang di atasnya yang memegang sebuah busur, dan kepadanya diberikan sebuah mahkota, dan dia keluar untuk menaklukkan, bahkan agar dia dapat menaklukkan.
Dan ketika Dia membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk hidup kedua yang berkata, “Marilah dan lihatlah!”
Dan keluarlah kuda yang lain berwarna merah api. Dan kepada dia yang menunggang di atasnya telah dikaruniakan kepadanya untuk mengambil damai dari bumi, juga agar mereka saling membunuh seorang terhadap yang lain, dan kepadanya telah diberikan pedang yang besar.
Dan ketika Dia membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk hidup ketiga yang berkata, “Marilah dan lihatlah!” Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda hitam dan dia yang menunggang di atasnya yang memegang timbangan di tangannya.
Dan aku mendengar suara di tengah-tengah keempat makhluk hidup itu, yang berkata, “setakar gandum sedinar dan tiga takar jelai sedinar, tetapi jangan engkau merusak minyak zaitun dan air anggur itu.”
Dan ketika Dia membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara dari makhluk hidup yang keempat yang berkata, “Marilah dan lihatlah!”
Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda hijau pucat dan dia yang menunggang di atasnya; namanya Kematian, dan alam maut ikut bersamanya. Dan kepada mereka telah diberikan wewenang untuk membunuh atas seperempat bumi dengan pedang dan dengan kelaparan dan dengan kematian dan oleh binatang-binatang buas di bumi.
Dan ketika Dia membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh berkenaan dengan firman Elohim dan berkenaan dengan kesaksian yang mereka miliki.
Dan mereka berseru dengan suara yang keras sambil berkata, “Sampai kapan, ya Tuhan yang kudus dan yang benar, Engkau tidak menghakimi dan membalaskan darah kami terhadap mereka yang tinggal di bumi?”
Dan kepada mereka masing-masing diberikan jubah panjang putih. Dan kepada mereka dikatakan agar mereka dapat beristirahat sedikit waktu lagi sampai akan terpenuhinya jumlah mereka, sesama hamba-hamba dan saudara-saudara mereka, yang akan segera dibunuh seperti mereka juga.
Dan aku melihat, ketika Dia membuka meterai yang keenam, dan lihatlah: gempa besar terjadi, dan matahari menjadi hitam seperti karung yang terbuat dari rambut dan bulan menjadi seperti darah.
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke bumi seperti pohon ara menggugurkan buah mentahnya karena diguncang oleh angin kencang.
Dan langit terbelah seperti gulungan kitab yang digulung, dan semua gunung dan pulau terpindahkan dari tempatnya.
Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar dan orang-orang kaya dan perwira-perwira dan mereka yang berkuasa dan setiap hamba dan setiap orang merdeka menyembunyikan diri ke dalam gua-gua dan ke antara batu-batu gunung.
Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu itu, “Runtuhlah ke atas kami dan sembunyikanlah kami dari wajah Dia yang duduk di atas takhta itu dan dari murka Anak Domba.
Sebab hari besar murka-Nya telah tiba dan siapakah yang dapat bertahan?”

https://alkitab.app/v/b6e59fbf4755

Wahyu 5

Wahyu 5:1-14 (ILT3)  Dan aku melihat di sebelah kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah kitab yang ditulisi di bagian dalam dan luarnya, yang telah dimeteraikan dengan tujuh meterai.
Dan aku melihat seorang malaikat yang kuat yang memberitakan dengan suara yang keras, “Siapakah yang layak untuk membuka kitab itu dan melepaskan meterai-meterainya?”
Dan tidak seorang pun yang ada di dalam surga, atau di atas bumi, ataupun di bawah bumi, sanggup untuk membuka kitab itu ataupun melihatnya.
Dan aku menangis tersedu-sedu karena tidak seorang pun didapati layak untuk membuka dan membaca kitab itu ataupun melihatnya.
Dan seorang dari antara para tua-tua itu berkata kepadaku, “Janganlah menangis. Lihatlah! Singa yang berasal dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang untuk membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh meterainya.”
Dan aku melihat, dan lihatlah, di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk hidup itu dan di tengah-tengah para tua-tua itu, ada Anak Domba yang berdiri seperti yang telah disembelih, yang memiliki tujuh tanduk dan tujuh mata, yang adalah tujuh Roh Elohim yang telah diutus ke seluruh bumi.
Dan Dia datang dan menerima kitab itu dari tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Dan ketika Dia menerima kitab itu, keempat makhluk hidup dan kedua puluh empat tua-tua itu tersungkur di depan Anak Domba itu, seraya masing-masing memegang kecapi dan bokor emas yang penuh dengan dupa, yang adalah doa-doa orang-orang kudus.
Dan mereka menyanyikan nyanyian baru sambil berkata, “Layaklah Engkau untuk mengambil kitab itu dan membuka meterai-meterainya, sebab Engkau sudah disembelih, dan dengan darah-Mu Engkau sudah membeli kami bagi Elohim, dari setiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa,
dan Engkau telah menjadikan kami raja-raja dan imam-imam bagi Elohim kami, dan kami akan memerintah di atas bumi.”
Dan aku melihat, bahkan aku mendengar suara, banyak malaikat di sekeliling takhta dan makhluk hidup dan para tua-tua itu, dan jumlah mereka adalah berlaksa-laksa dan beribu-ribu,
yang berkata dengan suara nyaring, “Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan dan hikmat dan kekuatan dan hormat dan kemuliaan dan berkat.”
Dan aku mendengar segala ciptaan yang ada di dalam surga dan di bumi dan di bawah bumi, dan apa yang ada di atas laut serta semua yang ada di dalamnya yang berkata, “Berkat dan hormat dan kemuliaan dan kekuasaan sampai selama-lamanya bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba.”
Dan keempat makhluk itu berkata, “Amin!” Dan kedua puluh empat tua-tua itu tersungkur dan menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya.

https://alkitab.app/v/40e95b07696f