Sunday, March 5, 2017
Gereja Pemerintahan Gereja
gereja, pemerintah gereja
Daftar Isi:
BROWNING: PEMERINTAH GEREJA/JEMAAT ;
Pemerintah Gereja/Jemaat
Ke atas
PEMERINTAH GEREJA/JEMAAT [Kamus Browning]
Dalam PB sama sekali tidak ada digambarkan suatu tatanan pelayanan yang pasti, yang dimaksudkan sebagai tatanan permanen gereja, seperti juga hanya ada suatu kesepakatan mengenai teologi sakramental. Perkembangan menjadi kepausan, keuskupan (dengan uskup-uskup sebagai pemimpinnya), dan sistem presbiterial muncul kemudian. Semuanya dapat mengklaim sebagai kelanjutan dari apa yang ada dalam PB, dan karena itu kriterium bagi umat Kristen modern untuk menilainya haruslah dengan penelitian teologis ketimbang historis. Pelayanan seperti apakah yang melindungi dan mengungkapkan keesaan *persekutuan (komunitas) Kristen? Pelayanan seperti apakah yang memberikan kebebasan yang tepat bagi individu untuk bertumbuh menuju kedewasaan rohani dan mempergunakan *karunia-karunia pribadi mereka?Menurut Paulus, ada delapan macam karunia yang dianugerahkan kepada anggota jemaat (1Kor. 12:28), dan tidak satupun dianggap lebih tinggi atau lebih rendah. Ada suatu 'imamat semua orang beriman'; dalam hal ini semua orang Kristen mempersembahkan dirinya sebagai --> korban menurut teladan yang telah diberikan Kristus, dan semua korban pribadi itu (menurut Surat Ibrani) diangkat ke dalam pengorbanan abadi yang dipersembahkan oleh Imam Besar --> perjanjian baru -- Yesus. Karena itu, semua orang beriman merupakan bagian dari persekutuan imamat, yang dipanggil untuk memberitakan Injil --> pendamaian antara Allah dengan manusia.Namun demikian, Yesus telah memilih dua belas orang --> rasul dan ke atas mereka (kepergian Yudas menyebabkan kekosongan, dan diisi dengan pemilihan --> Matias, Kis. 1:26) diletakkan kepemimpinan Gereja. Paulus ditambahkan ke dalam kelompok itu sebagai anggota luar biasa (1Kor. 15:8-9) dengan tanggung jawab khusus untuk misi kepada orang-orang --> bukan Yahudi (Gal. 2:9). Jemaat-jemaat lokal memiliki pemimpin-pemimpin lokal yang bertindak di bawah pengawasan umum para rasul (1Tes. 5:12) dan beberapa di antaranya, seperti --> Timotius, dapat diutus ke jemaat-jemaat oleh para rasul dan diperlengkapi dengan wibawanya. Di Yerusalem ada sekelompok atau 'dewan' --> penatua (presbyter) yang bertanggung jawab, dengan --> Yakobus, saudara Tuhan, sebagai pemimpinnya. Kemungkinan, jemaat-jemaat lokal yang lain diorganisasi dengan cara yang sama, mengikuti contoh sinagoga. Salah satu di antara mereka harus memimpin --> Perjamuan Kudus. Dalam --> surat-surat pastoral (Timotius dan Titus) ada perkembangan: Paulus mengutus mereka dan mereka mengutus para penggantinya (2Tim. 2:2), dan kita menemukan kata episkopoi yang digunakan untuk presbyter, atau penatua (Tit. 1:7; 1Tim. 3:1-7).Diaken pria dan wanita (Rm.16:1) ambil bagian dalam pemerintahan jemaat (1Tim. 3:8-13), namun kemungkinan mereka bukanlah pengganti ketujuh orang diaken Yang dipilih untuk membantu para rasul (Kis. 6:3), yang rupanya telah menjadi presbyter-presbyter pertama dengan tugas 'melayani meja', yang dilakukan sebagai pelayanan sukarela, meskipun frasa itu juga mencakup pula memimpin di meja perjamuan. Diaken-diaken yang disebutkan Paulus memiliki kedudukan sebagai pejabat, namun pejabat apa tidak jelas; kecuali bahwa seluruh pekerjaan mereka adalah untuk maksud pelayanan.Pada masa *Ignatius, yang menulis tujuh surat ketika sedang dalam perjalanan ke --> Roma, tempat ia mati syahid pada 107 M, setiap jemaat lokal dianggap telah memiliki seorang --> uskup sebagai kepalanya, dan pelayanan --> nabi-nabi serta *pengajar-pengajar kharismatik menjadi terkatung-katung. Pada abad ke-3 M, uskup telah mengambil alih banyak fungsi administratif diakonat, dan presbyter telah menerima kekuasaan, yang sebelumnya hanya dilakukan oleh uskup. Hal ini disebabkan oleh perluasan Gereja ke luar kota ke daerah pedalaman di sekitarnya -- di mana terjadi penolakan terhadap kekristenan paling kuat untuk waktu lama. Bahkan kata 'penyembah berhala' (Ing. 'pagan') berasal dari kata Latin paganus, yang berarti 'orang udik'.Pada awal abad ke-3 istilah 'imam' digunakan untuk pertama kali bagi pendeta Kristen, dan bahasa yang berasal dari pemujaan di Bait Allah dikenakan kepada para presbyter. Dengan demikian, urutan PL mengenai Imam Besar, imam-imam dan orang Lewi digunakan sebagai model untuk uskup, presbyter dan diaken.Pada 1552 Martin Bucer mengusulkan penggunaan gelar-gelar 'superintendent' ('pengawas'), 'presbyter tingkat pertama' dan 'presbyter tingkat kedua' untuk gelar-gelar tradisional uskup, imam dan diaken. Namun, urutan kepangkatan Anglikan (upacara yang sah untuk penahbisan) tidak menerima usul tersebut. Jadi, Gereja mempertahankan dirinya sebagai 'imamat rajani', yang memberitakan pekerjaan Allah yang besar kepada dunia (1Ptr. 2:9), melalui berbagai pergantian pelayanan pastoral.
Sent from Kamus Alkitab: https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.kamus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment