Sunday, November 4, 2018
Yerusalem
Daftar Isi:
PEDOMAN: Yerusalem ; GLOSARI AYT: Yerusalem ; BROWNING: YERUSALEM , YRSLM ; ENSIKLOPEDIA: YERUSALEM ; LAMBANG: Yerusalem ; YUNANI: 2414 Ιεροσολυμα Hierosoluma ; 2415 Ιεροσολυμιτης Hierosolumites ; 2419 Ιερουσαλημ Hierousalem ; STATISTIK: YERUSALEM ; LAIN: PETA ; Dalam Versi-Versi Alkitab ;
Yerusalem
Yerusalem: dialaskan dengan sejahtera, kota damai. Yos 10:1. (Kamus Gering)
Ke atas
Yerusalem [Kamus Pedoman]
1. Pada zaman purba sering disebut Salem.
Kej 14:18; Mazm 76:3
2. Juga disebut Yebus.
Yos 15:8; 18:28; Hak 19:10
3. Raja - dikalahkan dan dibunuh oleh Yosua.
Yos 10:5-23
4. Ditetapkan untuk suku Benyamin.
Yos 18:28
5. Sebagian - dikalahkan dan dibunuh oleh bani Yehuda.
Hak 1:8
6. Orang-orang Yebus:
6.1 Dahulu tinggal di - .
Hak 19:10,11
6.2 Tinggal bersama-sama dengan bani Yehuda dan bani Benyamin.
Yos 15:63; Hak 1:21
6.3 Akhirnya diusir dari - oleh Daud.
2Sam 5:6-8
7. Diperluas oleh Daud.
2Sam 5:9
8. Dijadikan kota kerajaan.
2Sam 5:9; 20:3
9. Khusus dipilih oleh Allah.
2Taw 6:6; Mazm 135:21
10. Tempat kedudukan wali negeri di bawah kekuasaan Romawi untuk
sementara waktu.
Mat 27:2,19
11. Pemerintah Romawi dipindahkan dari - ke Kaisarea.
Kis 23:23,24; 25:1-13
12. Dinamai:
12.1 Takhta Tuhan.
Yer 3:17
12.2 Kota Allah.
Mazm 46:5; 48:2
12.3 Kota Daud.
2Taw 25:28
12.4 Kota yang tidak ditinggalkan.
Yes 62:12
12.5 Kota yang setia.
Yes 1:21,26
12.6 Kota kebenaran.
Za 8:3
12.7 Kota Raja Besar.
Mazm 48:3
12.8 Kota keadilan.
Yes 1:26
12.9 Kota yang kudus.
Neh 11:1; Mat 4:5
12.10 Kota Tuhan.
Yes 60:14
12.11 Sion.
Mazm 48:13; Yes 33:20
12.12 Sion, milik Yang Maha Kudus, Allah Israel.
Yes 60:14
12.13 Tempat kediaman yang aman.
Yes 33:20
13. Dikelilingi oleh gunung-gunung.
Mazm 125:2
14. Dikelilingi oleh tembok.
1Raj 3:1
15. Dikelilingi dengan menara-menara.
Mazm 48:13,14
16. Dimasuki dengan melalui pintu-pintu gerbang.
Mazm 122:2; Yer 17:19-21
17. Raja Hizkia membuat kolam dan saluran air dan mengalirkan airnya ke
kota - .
2Raj 20:20
18. Rampasan perang disimpan di - .
1Sam 17:54; 2Sam 8:7
19. Dilukiskan sebagai:
19.1 Besar.
Yer 22:8
19.2 Cantik.
Kid 6:4
19.3 Kegirangan bagi seluruh bumi.
Mazm 48:3; Rat 2:15
19.4 Sangat kaya pada zaman Salomo.
1Raj 10:26,27; Pengkh 2:8-12
19.5 Kota yang menjulang permai.
Mazm 48:3
19.6 Seperti ratu di antara kota-kota.
Rat 1:1
19.7 Kota yang paling indah.
Rat 2:15
19.8 Penuh dengan segala macam urusan dan kerusuhan.
Yes 22:3
19.9 Ramai.
Rat 1:1
19.10 Tersusun rapat.
Mazm 122:3
20. Dilindungi oleh Allah.
Yes 31:5
21. Penjagaan dan perlindungan Allah terhadap - diceritakan dalam.
2Sam 24:16; 2Raj 19:32-34; 2Taw 12:7
22. Rumah Tuhan didirikan di - .
2Taw 3:1; Mazm 68:30
23. Orang Yahudi:
23.1 Berdoa ke kiblat - .
1Raj 8:44; Dan 6:11
23.2 Berdukacita karena kesukaran di - .
Neh 1:2-4
23.3 Mendoakan untuk kesejahteraan - .
Mazm 51:19; 122:6
23.4 Mengasihi - .
Mazm 137:5,6
23.5 Pergi ke - pada hari raya.
Luk 2:42; Mazm 122:4
24. Kejahatan - .
Yes 1:1-4; Yer 5:1-5; Mi 3:10
25. Penyembahan berhala di - .
2Taw 28:24; Yeh 8:7-10
26. Kejahatan - menyebabkan kebinasaannya.
2Raj 21:12-15; 2Taw 24:18; Rat 1:8; Yeh 5:5-8
27. Menjadi kuburan nabi-nabi.
Luk 13:33,34
28. Kristus:
28.1 Berkhotbah di - .
Luk 21:37,38; Yoh 18:20
28.2 Berdukacita atas - .
Mat 23:27; Luk 19:41
28.3 Disalib di - .
Luk 9:31; Kis 13:27,29
28.4 Masuk ke - sebagai raja di depan orang banyak.
Mat 21:9,10
28.5 Mengadakan banyak mujizat.
Yoh 4:45
29. Injil mula-mula diberitakan di - .
Luk 24:47; Kis 2:14
30. Karunia-karunia Roh Kudus yang ajaib mula-mula dinyatakan di - .
Kis 1:4; 2:1-5
31. Penganiayaan jemaat Kristen mulai di - .
Kis 4:1; 8:1
32. Majelis Kristen yang mula-mula diadakan di - .
Kis 15:4,6
33. Kebinasaan - disebut:
33.1 Diambil dan dirampas oleh Sisak.
1Raj 14:25,26; 2Taw 12:1-4
33.2 Diambil dan dirampas oleh Yoas, raja bangsa Israel.
2Raj 14:13,14
33.3 Diancam oleh Sanbalat.
Neh 4:7,8
33.4 Dikalahkan dan ditaklukkan oleh Firaun Nekho.
2Raj 23:33-35
33.5 Dikepung oleh Rezin dan Pekah, tetapi tidak dikalahkan.
2Raj 16:5; Yes 7:1
33.6 Dikepung oleh Sanherib tetapi tidak dikalahkan.
2Raj 18:17; 2Raj 19:1-37
33.7 Dikepung oleh Nebukadnezar.
2Raj 24:10,11
33.8 Dikalahkan dan dibakar oleh Nebukadnezar.
2Raj 25:1-30; Yer 39:1-8
34. Didirikan kembali setelah kembali dari pembuangan atas perintah Koresy.
Ezr 1:1-4
35. Nubuat-nubuat tentang - :
35.1 Akan dijarah oleh raja Babel.
Yer 20:5
35.2 Akan dibinasakan oleh orang Romawi.
Luk 19:42-44
35.3 Akan dijadikan timbunan puing.
Yer 9:11; 26:18
35.4 Akan dibangun kembali oleh Koresy.
Yes 44:26-28
35.5 Akan menjadi padang gurun.
Yes 64:10
35.6 Akan menjadi satu tempat kediaman yang aman.
Yes 33:20
35.7 Injil akan diberitakan dari - .
Yes 2:3; 40:9
35.8 Kekalahannya akan disertai dengan bencana yang hebat.
Mat 24:21,29; Luk 21:23,24
35.9 Kristus akan masuk - sebagai Raja.
Za 9:9
35.10 Semua musuhnya sangat takut kepada - .
Za 12:2,3
35.11 Tanda-tanda yang akan mendahului kebinasaan - .
Mat 24:6-15; Luk 21:7-11,25,28
36. Melukiskan:
36.1 (Keadaannya yang kuat) orang-orang saleh di bawah
perlindungan Allah. Mazm 125:2
36.2 Jemaat.
Gal 4:25,26; Ibr 12:22
36.3 Jemaat yang dipermuliakan.
Wahy 3:12; 21:2,10
Ke atas
Yerusalem [Glosari AYT]
Kota suci yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan pemerintahan Israel, baik selama zaman PL maupun zaman PB. Di sanalah Bait Allah dibangun. Yerusalem juga sering disebut sebagai Kota Kudus (Neh. 11:18; Yes. 48:2; Mat. 27:53; Why. 22:19 -- Yerusalem Baru), Sion (mis. dalam ….), Kota Daud
Ke atas
YERUSALEM [Kamus Browning]
Terletak di tengah daerah perbukitan, merupakan kota kunci dalam peristiwa-peristiwa historis PL dan PB. Namun, secara geografis sumbangan kota ini kurang menarik, dengan persediaan air yang terbatas, iklim yang tidak nyaman, dan tanah yang tandus. Namun, di tangan orang-orang --> Yesus, kota ini terhampar dengan baik sekali di wilayah utara --> Yehuda, di perbatasan dengan suku-suku utara. Kecerdikan --> Daud adalah memilih kota yang netral ini sebagai ibu kota ideal, sehingga dari sana ia dapat memerintah, baik utara maupun selatan, dalam kesatuan religius dan politis. Di bawah --> Yoab, panglimanya, kota ini diserbu dan direbut (2 Sam. 5:8). Di perbatasan dengan kerajaan Utara dibangun istana raja, dan tempat Bait Allah dipilih di atas Gunung --> Moria, yang dibangun oleh --> Salomo, anak Daud. Sejak itu, Yerusalem menjadi pusat keagamaan dan politik, sering kali makmur, dan berulang kali diserang, serta menjadi tujuan jutaan peziarah. Sayangnya, Yerusalem sebagai pusat keagamaan bersama, yang ideal untuk kedua bagian kerajaan itu, tidak berlangsung lama. Bahkan pada masa Salomo pun berbagai penyembahan kafir diizinkan berada di daerah pinggiran, dan setelah perpecahan, ketika Israel Utara memisahkan diri dari Yehuda, di Utara dibangun tempat-tempat suci untuk mencegah orang-orang yang man beribadah agar tidak pergi ke Yerusalem. Namun, Yerusalem terns berkembang. Oleh --> Hizkia tembok-tembok diperkuat, dan persediaan air ditambah dengan kolam --> Siloam (Yoh. 8:7). Ketika --> Sanherib membawa pasukan --> Asyur ke gerbang-gerbangnya, pertahanan kota itu tidak pernah benarbenar diuji. Namun, para nabi memperingatkan (mis. Mi. 3:12) bahwa pertahanan kota itu tidak akan berlangsung abadi. Hal tersebut digenapi ketika bangsa --> Babel merampasnya pada 539 sM, dan membuang banyak penduduk yang terkemuka, serta kembali meluluh-lantakkan Yerusalem rata dengan tanah pada 586 sM.*Koresy, raja Persia, mengizinkan orang-orang huangan di Babel untuk kembali dan membangun Yerusalem lagi pada 538 sM. Beherapa orang mennang melakukan hal itu, 11 amun pembangunan kembali Yerusalem, termasuk Bait Allah, hanyalah dalam skala kecil. Tembok-tembok yang dibangun atas perintah --> Nehemia pada 445 sM, hanya mengelilingi wilayah yang sempit, sehingga Yerusalem tidak dapat lagi menikmatl nama besarnya di masa sebelum --> pembuangan. Walaupun demikian, hal ini hermanfaat untuk mempertahankan idealideal keagamaan Yahudi. Kemiskinan duniawi telah mengilhamkan mimpi-mimpi *eskhatologis mengenai Yerusalem Baru, tempat Allah akan ditinggikan sebagai raja yang menang (Za. 14:16). Bangsa-bangsa akan tertarik kepadanya dan orang-orang --> bukan Yahudi akan berziarah ke sana (Za. 8:21).Pada zaman --> Aleksander Agung kedudukan Yerusalem yang secara politis penting itu dipulihkan, namun gagasan dan adat kebiasaan Helenistik di bawah dinasti --> Seleukid dari Siria pada abad kedua sM (iMak. 1:14) telah mengusik perasaan khawatir orang-orang Yahudi tradisionalis, yang dalam era --> Hasmonean, di antara 160 dan 134 sM, membangun kembali dan membentengi kota itu. Setelah kemenangan Romawi pada 63 M, kota tersebut bertumbuh lebih besar dan bangunan-bangunan megah didirikan oleh --> Herodes Agung, yang diangkat menjadi raja pada 37 sM. Tembok-tembok, benteng-benteng. dan gerbanggerbang kota, terlihat dengan jelas, dan sekeliling Bait Allah didominasi oleh Benteng Antonia, tempat Paulus dipenjarakan (Kis. 21:34). Diperlukan jumlah rumah yang berlipat ganda untuk menampung penghuni sekitar 25.000 orang, yang bahkan berlipat tiga kali pada perayaan --> Paskah oleh para peziarah, dan tandon air yang disebut Kolam Domba (Yoh. 5:2) digali. Di atas semua itu, Herodes mulai membangun Bait Allah yang sangat besar, yang luasnya meliputi seperempat wilayah kota Yerusalem, meskipun sulit diterima oleh orang-orang Yahudi yang keras, karena Herodes berdarah campuran ( --> Idumea).Ketika ketegangan antara orang-orang Yahudi dan Romawi berkobar menjadi pemberontakan pada 66 M, tinggal menghitung saat sebelum kota tersebut dihancurkan kembali (70 M), sebagaimana telah diingatkan Yesus, jika umat itu menolak jalan damai yang diberitakan-Nya (Luk. 19:41-44; 21:20-24). Namun, angkatan orang Romawi yang lain telah memutuskan untuk membangun tempat suci di lokasi Bait Allah itu untuk memuja Yupiter. Orang-orang Yahudi nasionalis, tidak dapat lagi dihalangi, mereka memberontak di bawah pimpinan *Bar Kokhba pada 130 M. Pemberontakan itu dipadamkan, dan kuil penyembah berhala dibangun (bnd. Mrk. 14: 13); orang-orangYahudi dibinasakan; pasukan Romawi yang dibentuk di kota itu kini menyebutnya Aelia Capitolina, menurut nama keluarga Kaisar Adrianus (yang dimaksud Capitolina adalah Dewa Yupiter). Hingga zaman Kaisar Konstantin (330 M), yang membuat kota itu menjadi pusat kekristenan dengan sejumlah gereja, tidak ada perubahan besar yang terjadi. Pada 451 M, jabatan uskup ditingkatkan menjadi Uskup Agung. Kota itu lebih dari sekali dirampas oleh penyerang-penyerang Islam, dan sejak abad ke-13 hingga abad ke-20 berada di tangan mereka. Lokasi Bait Allah, yang di sana terdapat kubah batu karang, dijadikan tempat suci, yang dipuja karena dipercayai bahwa dari tempat itulah Muhammad naik ke surga. Umat Yahudi mempercayai bahwa batu itu adalah batu yang digunakan oleh --> Abraham ketika bermaksud mengorbankan Ishak. Karena itu, Yerusalem dianggap suci oleh tiga agama besar.
Ke atas
YRSLM [Kamus Browning]
Huruf-huruf Ibrani untuk Yerusalem terdapat pada mata uang logam dari zaman pemberontakan Yahudi pada tahun 66-70 M, dan 132-135 M.
Ke atas
YERUSALEM [Ensiklopedia]
I. Pengantar dan gambaran umum
Yerusalem adalah salah satu kota termasyhur di dunia. Dengan nama Yerusalem, kota itu sudah berdiri paling sedikit sejak milenium 3 sM. Dewasa ini Yerusalem dipandang kota suci oleh penganut tiga agama monoteis, yaitu agama Yahudi, Kristen dan Islam. Yerusalem menjulang tinggi di punggung bukit pegunungan Yehuda, kr 50 km dari Laut Tengah dan kr 30 km sebelah barat ujung utara Laut Mati. Pertapakan kota itu tidak begitu datar, dan agak tajam menurun ke arah tenggara. sebelah timur terdapat bukit Zaitun. Kecuali dari utara jalan masuk ke kota Yerusalem terhalang dari semua arah oleh tiga jurang yg dalam, yg bertemu di lembah Siloam, dekat mata air Bir Eyub, di tenggara kota itu. Di sebelah timur adalah lembah Kidron; di sebelah barat yg disebut sekarang Wadi al-Rababi, dan barangkali harus disamakan dengan lembah Hinom. Lembah ketiga membelah dua kota itu sebelum menurun ke selatan dan sedikit ke timur, yg kemudian bersatu dengan kedua lembah tadi. Lembah terakhir tidak disebut dalam Alkitab (walaupun 'Lumpang' [Zef 1:11], mungkin adalah nama dari sebagian daerah itu); jadi biasanya itu disebut lembah Tiropuon, artinya lembah dari pembuat keju, menurut Yosefus.
Bukit-bukit yg menjulang di kiri kanan lembah Tiropuon dan juga kota itu dapat langsung dibagi dua, yaitu bagian barat dan timur. Tanpa menghiraukan bukit-bukit yg agak rendah, kedua bagian ini dapat lagi dibagi menjadi bukit-bukit utara dan selatan. Untuk mengetahui perkembangan Yerusalem (lih IV), adalah baik sekali meneliti perincian-perincian berikut. Berbicara tentang tingginya bukit-bukit atau dalamnya lembah-lembah itu, haruslah disadari bahwa selama berabad-abad telah mengalami perubahan-perubahan mencolok. Hal ini tak terelakkan oleh setiap kota yg berabad-abad terus dihuni, apalagi yg secara berkala ditimpa bencana alam. Timbunan puing-puing dan reruntuhan yg berlapis-lapis, menggunung di beberapa bagian Yerusalem dan tingginya lebih 30 m. Dalam ihwal Yerusalem terkait juga faktor lain, yaitu usaha-usaha terencana pada waktu yg berbeda-beda untuk menutup jurang dan meratakan bukit-bukitnya.
Penyediaan air minum tetap merupakan masalah. Disamping sumber air Bir Eyub dan mata air yg sudah disebut di atas, sumber air lainnya hanyalah Mata Air Anak Dara, yg dihubungkan dengan kolam Siloam (Yoh 9:7) melalui saluran. Memang ada waduk air lainnya seperti Betsaida (PB) dan kini Waduk Mamilla, tapi semuanya mengandalkan air hujan atau air yg disalurkan kepadanya. Mungkin sekali bahwa Bir Eyub dan Mata Air Anak Dara secara berurutan adalah En-Rogel dan Gihon dalam Alkitab. Bir Eyub terletak di sebelah tenggara Yerusalem, pada titik temu ketiga jurang seperti disebut di atas. Mata Air Anak Dara dekat di sebelah utara Bir Eyub, di timur dan sedikit ke sebelah selatan tempat Bait Suci. Dengan demikian jelas bahwa hanya bagian tenggara Yerusalem yg mempunyai persediaan air minum yg dapat dipercaya. Lih A Mazar, 'The Aqueducts of Jerusalem,' dalam Y Yadin, Jerusalem Revealed, hlm 79-84.
II. Nama
Arti nama kota itu tidaklah pasti. Kata Ibraninya dalam PL biasanya adalah yerusyalaim tapi bentuk ini tidak biasa, karena bh Ibrani tidak mempunyai dua huruf hidup berurutan. Dalam bh Ibrani selanjutnya keganjilan ini diatasi dengan menyisipkan huruf 'y', sehingga menjadi yerusyalayim. Bentuk ini memang beberapa kali muncul dalam PL, ump Yer 26:18. Barangkali sebaiknyalah ini dimengerti sebagai bentuk jamak (sebab akhiran -ayim berarti rangkap dua), dan memandang kota itu seolah-olah dua bagian. (Begitu juga nama Ibrani untuk 'Mesir', yaitu mitsrayim, juga bentuk jamak.) Tapi hampir pasti bahwa bentuk asli kata itu dalam bh Ibrani ialah yerusyalem; ini terbukti dari kependekan syalem dalam Mzm 76:2, dan bentuk Aram dari nama itu: yerusylem, seperti dalam Ezr 5:14, dst.
Nama Yerusalem berasal dari zaman pra-Israel, dan muncul dalam Naskah-naskah Kutuk Mesir (abad 19-18 sM, bentuknya Rushalimum) dan dalam naskah-naskah Asyur yg kemudian (bentuknya Urusalim atau Urisalimmu). Nama itu juga terdapat dalam Arsip Ebla, lk 2500 sM. Biasanya bagian pertama nama itu dianggap berarti 'dasar'. Bagian kedua (walaupun seakar dgn kata Ibrani untuk 'damai') mungkin sekali mengacu kepada dewa Kanaan, Syalem. Jadi besar kemungkinan arti asli nama itu adalah 'Fondasi Syalem'. Tapi dalam perjalanan waktu bagian kedua dihubungkan dengan 'damai' (Ibrani syalom) dalam pikiran orang Yahudi (bnd Ibr 7:2).
Dalam bh Yunani PB nama itu dialihaksarakan dengan dua cara yg berbeda, yaitu Hierosoluma (seperti dlm Mat 2:1) dan Hierousalem (seperti dlm Mat 23:37). Jelas yg terakhir merupakan pendekatan kepada pelafalan Ibrani dan kebetulan merupakan bukti tambahan bagi 'e' sebagai huruf hidup akhir yg asli dalam bh Ibrani. Yg pertama sengaja di-Helenisasi-kan, untuk membentuk kata yg berbunyi seperti kata Yunani. Bagian pertama kata itu langsung mengingatkan orang akan kata Yunani hieros, artinya 'kudus', dan barangkali seluruh kata itu diterima hendak memberi pengertian ump 'Salem yg kudus'. Dalam LXX hanya ada bentuk Hierousalem, dan para penulis Yunani kuno menamai Hierosoluma (ump Polibius; demikian juga dlm bh Latin, ump Plinius).
Dalam Yes 52:1 Yerusalem disebut'kota yg kudus', dan sampai hari ini sebutan ini sering diterima dalam arti demikian. Ungkapan Ibrani ialah 'Ir hag-qodesy, harfiah'kota suci' (atau 'kota yg kudus'). Mungkin alasannya ialah karena di Yerusalem terdapat Bait Suci, dan di situlah Allah sudi menjumpai umat-Nya. Karena itu kata qodesy mempunyai arti 'tempat suci' selain 'kesucian'. Maka bagi Yudaisme, Yerusalem adalah kota suci yg tiada duanya. Adalah wajar bila Paulus dan Yohanes melihat Yerusalem dunia ini jauh dari sempurna, karena membandingkannya dengan tempat tinggal Allah dalam kekudusan sejati, sebagai 'Yerusalem sorgawi' (Gal 4:26) atau 'Yerusalem yg baru' (Why 21:2).
Mengenai nama-nama lain yg dimiliki kota itu, lih III, di bawah.
III. Sejarah
Bekas-bekas permukiman prasejarah di Yerusalem telah ditemukan, tapi sejarahnya yg paling awal tak dapat ditelusuri. Yerusalem disebut dalam Naskah-naskah Kutuk dari Mesir lk 2000 sM, dan dalam Surat-surat el-Amarna yg melaporkan Yerusalem diperintah oleh raja bernama Abd Khiba di bawah kekuasaan tertinggi Mesir; barangkali pada waktu itu Yerusalem tidak lebih dari suatu benteng di pegunungan.
Rujukan dalam Pentateukh pada kota ini mungkin adalah Salem (Kej 14:18) dan gunung di 'tanah Moria' pada Kej 22:2. Menurut tradisi paling dini, G Moria kemudian dijadikan pertapakan Bait Suci, tapi tak ada bukti yg mendukungnya. Mengenai Salem, hampir pasti adalah sama dengan Yerusalem, bnd Mzm 76:2. Jadi pada masa itu Yerusalem diperintah oleh raja Melkisedek, yg juga adalah imam dari Allah Yg Mahatinggi ('el 'elyon).
Waktu bangsa Israel memasuki Kanaan, mereka mendapati Yerusalem di bawah kekuasaan bangsa Sem pribumi, rumpun Yebus, diperintah oleh raja bernama Adoni-Zedek. Raja ini mengadakan persekutuan melawan Yosua, yg mengalahkan mereka secara mutlak. Tapi Yosua tidak menduduki Yerusalem, tentu karena kota itu kuat secara alami. Yerusalem tetap dalam kekuasaan orang Yebus. Membandingkan Hak 1:8 dengan Hak 1:21 nampaklah bahwa Yehuda merebut wilayah bagian luar tembok Yerusalem, dan yg menduduki wilayah luar itu ialah suku Benyamin, yg hidup damai dengan orang Yebus, yg tinggal di dalam kota.
Selang beberapa kurun waktu kemudian Daud menjadi raja. Ibu kotanya yg pertama ialah Hebron, tapi segera ia menyadari pentingnya peranan Yerusalem dan menaklukkannya. Tindakan ini bukanlah melulu kebijakan taktik, tapi juga merupakan kebijakan diplomatik. Sebab dengan menduduki Yerusalem yg terletak di perbatasan wilayah Benyamin dan Yehuda, akan mengurangi kecemburuan antar kedua suku itu. Orang Yebus yakin aman dikelilingi tembok-tembok benteng mereka. Tapi tentara Daud menyerbu melalui jalan masuk yg tak diduga-duga dan menaklukkan Yerusalem (2 Sam 5:6-8). Di sini muncul nama ketiga, yaitu 'Sion'. Mungkin inilah nama bukit pertapakan kubu pertahanan itu. Tapi Vincent berpendapat lain -- mengatakan bahwa nama Sion mulanya dipakai untuk bangunan kubu pertahanan, bukan untuk bukit pertapakan kubu itu.
Sesudah merebut Yerusalem, Daud memperkuat kubu pertahanan kota itu dan membangun istana bagi dirinya. Ia menempatkan tabut perjanjian ke ibu kota yg baru itu. Raja Salomo melanjutkan pembangunan kubu pertahanan, tapi karyanya yg terbesar ialah pembangunan Bait Suci. Sepeninggal Salomo yg disusuli terbagi duanya kerajaan, kemegahan Yerusalem menurun sebab sekarang hanya menjadi ibu kota Yehuda saja. Baru memasuki thn ke-5 pemerintahan Rehabeam, raja penerus Salomo, peralatan Bait Suci dan istana raja dijarah oleh tentara Mesir (1 Raj 14:25 dab). Kemudian orang Filistin dan Arab menjarah lagi barang-barang istana pada pemerintahan Yoram. Pada pemerintahan Amazia timbul pertentangan dengan Yoas, raja kerajaan Utara, yg mengakibatkan sebagian tembok kota diruntuhkan, barang-barang Bait Suci dan istana kembali dirampok. Raja Uzia membangun kembali benteng pertahanan yg diruntuhkan itu, sehingga kemudian raja Ahas mampu mematahkan serangan terpadu. tentara Siria dan Israel. Segera sesudah peristiwa ini kerajaan Utara jatuh ke dalam kekuasaan Asyur. Hizkia, raja Yehuda, mempunyai alasan takut kepada Asyur, tapi Yerusalem luput oleh perlindungan Tuhan. Dalam keadaan terkepung, ia membangun saluran untuk memenuhi persediaan air.
Nebukadnezar, raja Babel, menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci thn 587 sM. Pada akhir abad itu orang Yahudi -- telah berada di bawah pemerintahan Persia -- diizinkan pulang ke negeri dan kota mereka dan membangun Bait Suci, tapi tembok-tembok Yerusalem tetap dalam keadaan hancur, sampai dibangun kembali oleh Nehemia pada pertengahan abad 5 sM. Pada akhir abad 4 Iskandar Agung menyingkirkan Persia sebagai penguasa. Sesudah Iskandar Agung meninggal, penerusnya -- jenderal Ptolemeus, pendiri wangsa Ptolemeus di Mesir, memasuki Yerusalem dan menjadikannya wilayah kerajaannya. Pada thn 198 sM Palestina jatuh ke dalam kekuasaan Antiokhus III, raja Siria keturunan Seleukus. Kr 30 thn kemudian Antiokhus IV memasuki Yerusalem, memusnahkan tembok-temboknya seraya menjarah dan menajiskan Bait Suci. Ia menempatkan tentara Siria di atas bukit Akra untuk menguasai Yerusalem.
Yudas Makabe memimpin orang Yahudi memberontak, dan thn 165 sM Bait Suci ditahbiskan kembali. Akhirnya ia dan para penerusnya berhasil merebut kemerdekaan bagi Yudea. Golongan Hasmonean memerintah Yerusalem yg merdeka sampai pertengahan abad 1 sM, tatkala kerajaan Roma campur tangan. Jenderal jenderal Romawi merebut Yerusalem dengan kekerasan pada thn 63 dan 54. Kemudian tentara Partia menjarah Yerusalem pada thn 40; dan 3 thn kemudian Herodes Agung harus berperang untuk memasuki dan menguasai kota itu. Mula-mula ia memperbaiki kerusakan-kerusakan akibat serbuan-serbuan tersebut. Lalu ia memulai pembangunan besar-besaran dan mendirikan beberapa menara strategis. Pekerjaannya yg paling termasyhur ialah pembangunan Bait Suci yg baru, yg jauh lebih besar dan agung kendati bangunan itu tidak selesai pada masa hidupnya. Salah satu menara strategis itu ialah benteng Antonia, dari mana daerah sekitar Bait Suci dapat diawasi (itulah tempat tentara Roma yg bersedia menolong Paulus, Kis 21:34).
Pemberontakan orang Yahudi menentang orang Roma pada thn 66 M tak mungkin berarti lain kecuali sia-sia. Pada thn 70 M Titus, panglima Romawi, secara sistematis memasuki Yerusalem dengan kekerasan, menghancurkan benteng-benteng pertahanan dan Bait Suci. Tapi ia membiarkan tiga menara tegak berdiri; satu di antaranya ialah menara Fasael, masih ada, digabung menjadi satu dengan yg disebut 'Menara Daud'. Tapi kemusnahan berikutnya menyusul; pemberontakan yg terjadi thn 132 M mendampakkan pembangunan Yerusalem kembali (dgn ukuran yg jauh lebih kecil) sebagai kota bangsa kafir, yg dipersembahkan kepada dewa Yupiter Kapitolinus, ke mana seorang Yahudi pun tak boleh masuk. Kota kafir ini adalah karya Kaisar Hadrianus; kota baru itu ia namai Aelia Kapitolina (nama itu, kemudian masuk bahkan ke dlm bh Arab, yaitu kata Iliya). Baru pada pemerintahan Kaisar Konstantin (awal abad 4) orang Yahudi diperbolehkan memasuki kota itu. Sejak pemerintahannya Yerusalem berubah dari kota kafir menjadi kota Kristen. Banyak gereja dan biara dibangun, dan yg paling utama ialah Gereja Kuburan Suci.
Sesudah abad 2 Yerusalem mengalami banyak peristiwa. Penakluknya berganti-ganti: orang Persia, orang Arab, orang Turki, orang Eropa (Perang Salib), orang Inggris dan orang Israel. Perkembangan paling penting dalam wilayah Kota Lama (tanpa menyebut kota satelit modern) sebagian merupakan karya orang Islam pertama, sebagian karya orang Turki dan khususnya Sultan Suleiman Agung, yg pada thn 1542 membangun kembali tembok-tembok kota seperti yg masih terlihat masa kini. Orang Israel menamai kota itu dengan nama kunonya yerusyalayim; dalam bh Arab dipakai al-Quds (al-Sharif), 'Tempat Kudus (yg agung)'.
IV. Perkembangan kota dan luasnya
Tentang sejarah perkembangan fisik Yerusalem masih diragukan. Sebagian disebabkan malapetaka dan kehancuran periodik, yg mengakibatkan timbunan reruntuhan menjadi berlapis-lapis selama berabad-abad. Faktor-faktor ini menimbulkan kesukaran di mana-mana, tapi para arkeolog sering sanggup mengatasi bagian terbesar kesukaran itu. Kesukaran khusus mengenai Yerusalem ialah bahwa kota itu terus-menerus dihuni sejak dahulu dan terus demikian sampai sekarang, sehingga penggalian seolah mustahil. Di Yerusalem para arkeolog peneliti terpaksa menggali di mana bisa dilakukan penggalian, bukan di mana mereka anggap tepat dilakukan penggalian. Di pihak lain, berlimpah tradisi Kristen, Yahudi dan Islam; tapi data itu sukar dievaluasi. Karena itu ketidakpastian dan silang pendapat tetap masalah. Kendati demikian pada abad yg lalu sudah dihasilkan banyak karya arkeolog yg sangat berharga dan bermanfaat untuk menyelesaikan beberapa masalah.
Alkitab tidak memberikan gambaran sistematis mengenai Yerusalem. Yg agak sistematis ialah laporan pembangunan kembali tembok Yerusalem oleh Nehemia. Dan untunglah ada banyak ay yg memberi semacam keterangan. Ay-ay itu harus dihubungkan yg satu dengan yg lain dan dicocokkan dengan acuan arkeologi. Gambaran tertua mengenai Yerusalem ialah karya Yosefus (BJ 5. 136-141); Yosefus memberikan latar belakang penaklukan Yerusalem langkah demi langkah oleh Titus dan tentara Romawi. Ini juga harus dicocokkan dengan acuan arkeologi.
Hasil analisis atas temuan galian-galian menyimpulkan bahwa kota paling awal berada di bukit tenggara. Sekarang daerah itu berada di luar tembok kota (tembok selatan dimundurkan ke utara pada abad 2 M). Perlu diingat bahwa nama Sion pernah diberikan kepada bukit yg di barat daya, tapi secara salah: Sion yg sebenarnya terletak di bukit timur.
Bangunan dari zaman pra-Yebus hanya ada sedikit yg tersisa, tapi boleh jadi bahwa suatu kota kecil berkembang di bukit tenggara dekat mata air Gihon di sebelah timur. Orang Yebus memperluas kota tapi sangat terbatas, berupa pembangunan teras-teras ke sebelah timur, sehingga tembok timur berada di bawah bukit dekat mata air itu. Teras-teras dan tembok timur ini nampaknya sering menuntut pemeliharaan dan perbaikan sampai dibinasakan oleh orang Babel pada permulaan abad 6 sM; pada saat itu juga tembok timur dimundurkan kembali ke bukit timur. Kini pendapat cenderung menganggap 'Milo' (mis 2 Sam 5:9; 1 Raj 9:15) berasal dari akar kata yg berarti 'mengisi', mengacu pada teras-teras tadi.
Dalam keadaan damai adalah biasa membangun rumah di luar tembok kota, dan permukiman baru ini menuntut tembok dan benteng baru. Kota Daud dan kota Salomo diperluas ke arah utara, Bait Suci dibangun di bukit timur laut. Istana raja mungkin terletak antara kota lama dan Bait Suci.
Daerah 'antara' itu mungkin adalah 'Ofel' dalam 2 Taw 27:3 (nama itu berarti 'bengkak', dipakai juga untuk bukit benteng kota-kota lain, mis Samaria, bnd 2 Raj 5:24); tapi beberapa ahli mengenakan nama itu pada seluruh bukit timur di sisi selatan Bait Suci. Kota orang Yebus, atau hanya bentengnya, disebut 'Sion' sewaktu ditaklukkan oleh Daud (arti nama 'Sion' tidak pasti, mungkin 'kering' atau 'tanjakan'). Sesudah penaklukan itulah kota itu disebut 'kota Daud' (bnd 2 Sam 5:6-10; 1 Raj 8:1). Nama Sion menjadi sama dengan Yerusalem seluruhnya.
Pada masa-masa makmur abad 8 Yerusalem berkembang pertama-tama ke arah bukit barat, daerah yg disebut 'perkampungan baru' atau Misyneh (2 Raj 22:14). Kemudian perkampungan ini dipagari dengan tembok, yg dibangun pada pemerintahan raja Hizkia (2 Taw 32:5) atau lebih kemudian lagi. Perluasan ini pasti meliputi bukit barat laut, tapi tidaklah pasti apakah mencakup bukit barat daya atau tidak. Para arkeolog Israel menganggapnya tercakup, jadi kolam Siloam pada kerajaan Hizkia terletak di dalam tembok kota; tapi K. M Kenyon tidak sependapat.
Tentara Nebukadnezar merebut Yerusalem thn 587 sM; kebanyakan bangunan dan tembok kota hancur dalam perang itu. Pada akhir abad itu Bait Suci dibangun kembali (lk 520 sM), dan penduduk Yerusalem kembali kecil jumlahnya. Tapi barulah pada pertengahan abad 5 pemerintah Persia mengizinkan Nehemia membangun kembali tembok-tembok Yerusalem.
Tentu ia memanfaatkan tembok lama sebanyak mungkin, tapi penggalian membuktikan ia tidak menjamah bukit barat, dan juga lereng timur bukit tenggara. Teras-teras bangunan orang Yebus yg sudah runtuh tak dapat diperbaiki lagi, dan Nehemia memundurkan tembok timur ke bukit timur.
Sayang, gambaran mengenai pembangunan kembali tembok itu menimbulkan banyak masalah. Ump, tidak jelas pintu-pintu gerbang mana yg berada di dalam tembok kota dan yg mana yg menuju ke Bait Suci. Kedua, dalam berita-berita Nehemia yg terkait timbul banyak masalah. Dan Nehemia tidak memberi keterangan mengenai tanda-tanda arah atau perubahan arah. Lagipula nama gerbang-gerbang itu berubah dari waktu ke waktu. Tapi jelas bahwa gambaran pembangunan sesuai Neh 3 mulai di bagian utara kota, bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.
Tidak ada bukti bahwa kota berkembang ke arah barat hingga abad 2 sM. Sesudah pemberontakan Makabe, pengembangan Yerusalem dimulai lagi. Herodes Agung memimpin pembangunan raksasa pada abad 1 sM, dan Yerusalem terus berkembang sampai pada saat kehancurannya dalam Perang Yahudi thn 70 M. Sumber data literatur dari zaman itu yg paling utama adalah karya Yosefus, tapi sayang informasinya meninggalkan sejumlah masalah tanpa pemecahannya.
Masalah pertama adalah letak 'Akra', yakni benteng Siria yg dibangun pada thn 169 sM untuk mengawasi kawasan Bait Suci. Penggalian paling akhir cenderung menempatkan Akra di selatan Bait Suci, tapi silang pendapat masih berlanjut (lih BASOR 176, 1964, hlm 10 dst).
Masalah berikut ialah 'Tembok Kedua' dan 'Tembok Ketiga' yg disebut Yosefus. Waktu tentara Romawi menyerang Yerusalem mereka menerobos tiga tembok utara berturut-turut. Yosefus menggambarkan pangkal dan ujung ketiga tembok itu, tapi ia tidak menjelaskan rentangan ketiganya. Memang penggalian-penggalian telah menjelaskan beberapa hal, tapi ketidakpastian masih banyak yg belum terjawab.
Sisa-sisa tembok kuno dekat Gerbang Damsyik dianggap oleh Kenyon adalah bagian dari Tembok Ketiga, tapi para arkeolog Israel menganggapnya bagian dari Tembok Kedua. Dan sisa-sisa tembok yg agak jauh di utara mereka hubungkan dengan Tembok Ketiga itu, tapi Kenyon menghubungkannya dengan tembok yg dibangun oleh Titus selama Yerusalem dikepung. Karena Tembok Ketiga yg pembangunannya dimulai oleh Agripa I (41-44 M), belum juga selesai waktu timbulnya pemberontakan Yahudi pada thn 70, maka stratigrafis -- salah satu metode arkeologi -- sukar membedakan tembok bangunan Agripa dari tembok bangunan Titus.
Tembok Kedua pasti dibangun pada abad 2 sM atau abad 1 sM (Yosefus tidak memberikan tarikh pembangunannya). Tapi apakah hubungan Tembok Kedua itu dengan Gereja Kuburan Suci? Gereja itu, jika memang benar tempat penyaliban Kristus, pasti terletak di luar tembok Yerusalem. Lama sudah diragukan apakah gereja itu terletak di dalam atau di luar garis Tembok Kedua (Tembok Ketiga belum ada pada waktu itu). Sekarang sudah ditentukan bahwa pertapakan yg dimaksud terletak di sebelah utara tembok, jadi pertapakan Gereja Kuburan Suci bisa benar tempat penyaliban Kristus.
Antara 70 M dan pemberontakan Bar-Kokhba 60 thn kemudian, Yerusalem terlantar penuh onggokan reruntuhan. Penguasa Kaisar Hadrianus membangun kota itu kembali, tapi lebih kecil dari kota sebelumnya, dan tembok selatan dimundurkan ke utara. Hadrianus menamai kota bangunannya itu Aelia Kapitolina. Sejak itu luas Yerusalem tidak mantap. 'Kota Lama', kota di dalam tembok masa kini, dirancang oleh Sultan Suleiman Agung pada abad 16.
V. Arti teologis
Nama Yerusalem dan Sion sering dipakai untuk seluruh warganya (kendati mereka jauh di pembuangan), seluruh Yehuda, seluruh Israel, atau seluruh umat Tuhan.
Yerusalem mempunyai peranan teologis yg sangat penting dalam kedua Perjanjian; dan tidak gampang membedakannya dari seluruh Kanaan sebagai suatu negeri. Ada dua ihwal pokok: Yerusalem adalah sekaligus tempat ketidaksetiaan dan pendurhakaan Yahudi, yg juga adalah tempat pilihan Allah dan hadirat-Nya, perlindungan dan kemuliaan-Nya. Sejarah mencatat bahwa pendurhakaan itu membangkitkan amarah ilahi dan hukuman. Kemuliaan Yerusalem masih tersembunyi tapi akan nyata kelak. (Lih Yes 1:21; 29:1-4; Mat 23:37 dab; Mzm 78:68-69; Yes 37:35; 54:11-17.) Kontras antara yg nyata dan yg ideal dengan wajar menuntun orang pada gagasan 'Yerusalem sorgawi' (bnd Gal 4:25 dab; Ibr 12:22; Why 21).
KEPUSTAKAAN. Mengenai sejarah dan arkeologi, lih K. M Kenyon, Digging Up Jerusalem, 1974, dan kepustakaan; Y Yadin (red.) Jerusalem Revealed, 1975; B Mazar, The Mountain of the Lord, 1975; EAEHL 2, hlm 579-647. Mengenai sosial dan ekonomi, lih J Jeremias, Jerusalem in the Time of Jesus, 1969; mengenai teologi, lih TDNT 7, hlm 292-338; W. D Davies, The Gospel and the Land, 1974. DFP/MHS/HAO
Ke atas
Yerusalem [Kamus Lambang]
(1) Di bawah perjanjian yang lama, Yerusalem, sebagai tempat kediaman Allah di tengah-tengah umat-Nya, adalah TIPE gereja. 2 Sam 15:29; 1 Raj 11:13; Mzm 51:20; 137:5; Kid 6:4; Yes 40:9; 52:9; Yer 3:17; Yl 3:17; Za 1:14; Mal 3:4; Gal 4:26; Why 3:12; 21:2, 10, dll. Lihat juga KOTA ALLAH, KOTA YANG KUDUS; SION.
(2) LAMBANG dan TIPE gereja palsu, yakni mereka yang mengaku dirinya orang percaya sejati, tapi tidak menyembah Allah dengan cara yang benar. 2 Raj 21:12; 2 Taw 24:18; Yes 1:1; Yer 26:18; Rat 1:8; Yeh 16:2; Gal 4:25, dll. Lihat juga SION.
Ke atas
Yunani
Strongs #2414 Ιεροσολυμα Hierosoluma
ιεροσολυμα ierosoluma:
Yerusalem (Kamus Yoppi)
[neuter] jamak dan [feminin] tunggal dan (Kamus Barclay)
Strongs #2415 Ιεροσολυμιτης Hierosolumites
ιεροσολυμιτης ierosolumithv:
ου [maskulin] orang Yerusalem (Kamus Barclay)
Strongs #2419 Ιερουσαλημ Hierousalem
ιερουσαλημ ierousalhm:
Yerusalem (Kamus Yoppi)
[feminin] Yerusalem (Kamus Barclay)
Ke atas
Yerusalem [Statistik]
Jumlah dalam TB : 817 dalam 766 ayat (dalam OT : 671 dalam 624 ayat) (dalam NT : 146 dalam 142 ayat)
Strong dalam PL : [<03389> ירושלם 639x] [<03390> ירושלם 26x]
Strong dalam PB : [<2414> Ιεροσολυμα 62x] [<2415> Ιεροσολυμιτης 2x] [<2419> Ιερουσαλημ 76x]
Ke atas
Peta
Peta Google: Yerusalem (31° 46´, 35° 14´);
OpenBible: (Flickr/Panoramio) Yerusalem;
Ke atas
Dalam Versi-Versi Alkitab:
Yerusalem: BIS TB
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment