Sunday, November 4, 2018

Kumran & Gulungan Laut Mati

Daftar Isi: HAAG: Kumran ; BROWNING: GULUNGAN LAUT MATI , NAG HAMADI , QUMRAN ; ENSIKLOPEDIA: GULUNGAN LAUT MATI , NAG HAMMADI , QUMRAN ; Gulungan Laut Mati Ke atas Kumran [Kamus Haag] Kumran. Di dalam musim semi 1947 ada gembala-gembala yang menemukan "gulungan" yang pertama. Tempatnya di padang gurun Yehuda, 3 km di sebelah utara en Feskha dan dekat dengan puing-puing sebuah bangunan besar di sebelah utara pantai Laut Mati. Orang-orang Arab menamakan puing-puing itu Khirbet Kumran. Di kemudian waktu naskah-naskah lain ditemukan di wadi Murrabba'at sejauh 18 km barat-daya dari Khirbat Kumran dan ada tambahan penemuan lagi di Khirbet Mird. Setelah gurun itu diselidiki secara sistematis ditemukanlah naskah-naskah (: kebanyakan berbentuk fragmen-fragmen) yang berada di dalam 11 gua. Publikasi dari keseluruhan bahan itu masih akan makan waktu bertahun-tahun. Penyelidikan arkeologis (1952-1956) telah memastikan, bahwa di Khirbet Kumran ditemukan pusat satu-satunya "perserikatan Kumran" (: oleh kebanyakan para penyelidik, perserikatan itu disamakan dengan gerakan --> Esseni). Sebuah ekspedisi Isr. menemukan naskah-naskah Alkitab maupun profan di dalam (wadi) Nahal Heber dan di --> Masada. Di situ antara lain ditemukan surat-surat dari Bar Kokhba pada saat perang kemerdekaan Yahudi yang kedua (132-135; --> Papiri). Peta PB C6: Gamb. 16. (I). PENEMUAN TULISAN TANGAN. (A). TULISAN ALKITAB. (1) Tulisan tangan yang paling penting adalah gulungan Yesaya yang hampir lengkap. Gulungan itu ditemukan pada tahun 1947 dan diumumkan pada tahun 1950. Di samping itu masih ada sebuah naskah Alkitab dengan komentar atas Hab 1-2. Gua tempat menyimpan fragmen-fragmen semua Kitab PL-Ibr. dengan pengecualian Ester. Dalam gua 11 ditemukan sejumlah sisa besar sebuah gulungan Mazm., yang saat ini merupakan tulisan Alkitab yang nomor dua besarnya. Gua-gua lainnya memuat fragmen-fragmen Alkitab yang lebih kecil. Hukum (terutama Ul.), Yes. dan Mazm., termasuk penemuan yang paling besar. Di dalam "perserikatan K" kitab-kitab itu barangkali merupakan bagian kitab-kitab yang paling disayangi. (2) Titik tanggal yang pasti merupakan masalah yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan Alkitab. Kini rasanya seperti sudah pasti, bahwa kebanyakan buku-buku Alkitab berasal dari dua abad terakhir seb. Mas., atau dari abad pertama ses. Mas. Penyelidikan tentang keadaan penemuan itu memberi petunjuk bahwa buku-buku itu ditaruhkan dalam gua-gua tadi pada tahun atau bahkan sebelum tahun 68 ses. Mas. Barangkali beberapa di antaranya berasal dari abad 1 atau 2 seb. Mas. Beberapa fragmen lainnya mungkin tergolong lebih tua (abad 3 atau 4 sebelum Mas.). (3) Nilai. Tulisan-tulisan tangan dari ~K memberikan sebuah Naskah Alkitab yang ditulis seribu tahun lebih tua daripada kodeks-kodeks Ibr. yang kita miliki sebelum penemuan itu. Meskipun demikian naskahnya itu di dalam keseluruhannya tidak lebih baik daripada naskah Masorit. Dengan demikian terbuktilah bahwa naskah Masorit pada hakekatnya termasuk jauh lebih tua daripada yang diperkirakan. Ejaan baik (ortografi) yang ditemukan,- penting bagi pelajaran sejarah bahasa Ibr. -, nampak berbeda dalam naskah-naskahnya. Selanjutnya nampak dari beberapa fragmen yang ditemukan, bahwa LXX termasuk pada teks-teks yang katanya diterjemahkan secara bebas atau atas keinginan pribadi perorangan tertentu, barangkali juga dikembalikan pada asal Ibr-nya. Dari penemuan-penemuan itu tersingkap bahwa naskah PL yang berbahasa Ibr. itu belum ditetapkan secara pasti pada tahun 68 ses. Mas. Pada tahun 132-135 orang baru mempunyai sebuah naskah kesatuan, yang dalam garis besarnya nampak seperti naskah Masorit. Tetapi naskah ini bukan satu-satunya naskah yang beredar. (B). TULISAN-TULISAN BUKAN ALKITAB. Tulisan-tulisan itu boleh jadi berasal dari zaman yang sama dengan zaman naskah-naskah Alkitab. Tetapi orang harus membedakan tuanya tulisan-tulisan bukan Alkitab itu dengan tuanya teks aseli dari tulisan itu. Sebab tulisan yang ditemukan sudah merupakan edisi kesekian kalinya daripada teks aselinya. (1) Komentar-komentar. Jemaat ~K tentunya memiliki sebuah perpustakaan komentar yang cukup luas mengenai KS. Eksegese di situ caranya aneh dan menyimpang dari tipe midrasy seperti yang dikenal orang sampai sekarang. Mereka suka menghubungkan kata-kata Kitab dengan dirinya dan dengan zamannya. Anggapan mereka, bahwa zaman merekalah yang terakhir. Adapun komentar yang paling luas isinya adalah komentar Habakuk atas Hab 1-2. Isinya menarik sekali oleh permainan yang dipakai untuk menyinggung keadaan zaman penyusun. Mengenai komentar-komentar lainnya hanya dikenal fragmen-fragmen melulu (komentar Hos., Mi., Mazm., Yes.). (2) Peraturan-peraturan. Yang paling penting adalah peraturan sekte atau pengaturan jemaat. Oleh penerbitnya yang pertama (1951) disebut Manual of Discipline. Naskah itu (11 kolom) hanya sedikit yang rusak. Peraturan itu mengajar para anggota jemaat, bagaimana mereka akan hidup, sesuai dengan penafsiran pimpinan, memenuhi hukum (: taurat). Peraturan jemaat ini boleh jadi diperuntukkan para pengikutnya yang nampaknya hanya pria melulu. Masih ditambah lagi dengan sebuah dokumen yang juga membicarakan soal para istri dan anak-anak. Barangkali peraturan-peraturan itu diperuntukkan bagi zaman keselamatan yang akan datang, sebab di situ antara lain dibicarakan tentang kemungkinan, bahwa Mesias itu akan hadir di dalam perjamuan. Tulisan tangan Damsyik menurut isi dan coraknya termasuk ke dalam sastra K. Hal itu dapat dibuktikan lagi dari kenyataan, bahwa fragmen-fragmen dari berbagai eksemplarnya ditemukan dalam gua-gua K. Sudah hampir dapat dipastikan, bahwa tulisan itu berasal dari periode yang lain daripada aturan jemaat itu. Ada tulisan soal peraturan berperang. Tulisan itu berusaha melukiskan sebuah perang yang dilakukan oleh para putera cahaya, artinya: oleh para anggota perserikatan, yang berperang pada akhir zaman melawan seluruh bagian dunia yang lainnya. Para imam memegang peran besar di situ. (3) Mazmur. Di luar Mazm. Alkitab, jemaat ~K masih mendoakan Mazm-nya sendiri. Sebetulnya mereka doakan nyanyian pujian, yang di dalam tinjauan sastranya merupakan sebuah mosaik kata-kata Mazm Alkitab, tetapi menunjukkan sebuah kesatuan konsepsi theologi tersendiri. Oleh karenanya perlu dipandang sebagai karya satu orang pribadi. Sebagai ungkapan cara berpikir religius di K, maka Mazm-Mazm itu mempunyai nilai yang besar bagi kita. (4) Sisa naskah lainnya. Di antara naskah-naskah ini, kesaksian-kesaksian sebuah sastra apokrif-apokaliptik sangat meluas isinya dan mengambil tempat yang besar di dalamnya. Padanya termasuk tulisan-tulisan yang sudah terkenal (Yub., Hen., Test XII) seperti yang tidak diketahui sebelumnya, misalnya: sebuah gambaran tentang Yerusalem baru, sebuah doa dari Nabonid dan tiga buah fragmen lain dari siklus Daniel. Menyolok pula banyaknya naskah liturgi, yang dalam cara tertentu bisa dijadikan pendahulu surat Ibr. dan Why.: Liturgi dan kenisah di surga nampak sebagai contoh dari liturgi dan kenisah di dunia. (C). ARTI DAN NILAI PENEMUAN. Penemuan ~K telah memberikan cahaya terang baru pada Yudaisme Palestina dalam zaman pergantian PL menuju PB. Kini kita telah tahu, bahwa Yudaisme zaman Yesus mempunyai lebih banyak segi-segi pandangan lainnya daripada anggapan orang sebelumnya. Naskah-naskah ~K memberikan kelonggaran atas pandangan-pandangan baru tentang dunia tempat agama kristen timbul. Pada banyak tempat di PB yang dulunya diperkirakan mempunyai pengaruh helenis, kini lebih mudah dinyatakan sebagai pengaruh dari kalangan Yahudi sendiri. (II). THEOLOGI. Meskipun pendiri perserikatan ~K (ia disebut "guru keadilan") maupun sebab-musabab konkrit mengenai pendirian jemaat itu tidak dikenal (rupanya pertanyaan atas "penanggalan yang tepat" menjadi penentu yang penting), namun di dalam Kitab-kitab yang ditemukan harus diakui adanya sebuah konsepsi theologi yang mengesankan: Jemaat ~K yang yakin, bahwa Allah membuka kembali dan memberikan kepada jemaat itu persekutuan denganNya dan dengan para malaekatNya. Mereka secara khusus dijiwai semangat untuk menjadi mirip dengan Tuhan dalam segala-galanya. Mereka bukan hanya merasa berkewajiban memenuhi nasihat yang diberikan oleh Tuhan dengan tepat, melainkan harus juga memisahkan diri dari semua orang dosa dan dari apa saja yang mengandung dosa. Sebab Tuhan sendiri memberi rokh kegelapan, sehingga semua para anggota ~K wajib membenci semua hal yang mengandung dosa dan menolaknya. Bahkan setiap anggota yang melanggar sebuah perintah dari hukum, artinya: memberikan tempat pada rokh kejahatan, harus dipisahkan dari perserikatan untuk sementara waktu atau untuk selama-lamanya. Memiliki rokh itu sekaligus menentukan tempat setiap orang sesuai peraturan perserikatan. Di dalam peraturan itu harus dicerminkan "peraturan surgawi": Tak seorangpun boleh ada di atas tempat nasibnya (yang ditentukan Tuhan). Petunjuk-petunjuk yang disingkapkan oleh Rokh Allah tidak cukup hanya dijadikan norma belaka. Dengan bantuan sebuah tanggalan yang hanya mengikuti perhitungan matahari, yang dianggap sebagai "tanggalan surgawi", orang harus memberi susunan peraturan pada hidupnya sendiri. Ia harus membantu perserikatan, menjawab kurnia Tuhan sesuai waktunya. Justru karena ~K merupakan perserikatan yang sadar, bahwa terpanggil oleh Tuhan sebagai hadiah melulu yang penuh rakhmat, maka para saudara sewarga berusaha untuk tidak menyombongkan diri dalam menghayati perserikatan itu, melainkan memasuki jalan yang dibuka Tuhan baginya di dalam hukumNya. Ke atas GULUNGAN LAUT MATI [Kamus Browning] Naskah-naskahyang pertama kali ditemukan secara tidaksengaja pada 1947 di sebelah berat Laut Mati, termasuk wilayah Yordania. Orang Israel telah menduduki Tepi Barat, tempat komunitas biarawan Yahudi didirikan di dekat --> Qumran, pada abad pertama sM dan M. Anggota-anggotanya mungkin kaum *Eseni atau sekte Eseni yang telah terpisah dari lembaga utamanya (meskipun juga diduga bahwa mereka adalah kaum *Zelotes). Terdapat disiplin ketat mengenai selibat dan *asketisme, dengan upacara-upacara *penyucian menggunakan air yang kerap kali dilakukan. Pemimpin komunitas ini dikenal sebagai --> Guru Kebenaran, yang menulis garis besar pokok-pokok ketidaksepakatan kepada imam di Yerusalem. Selama pertempuran Yahudi pada 66-70 M, sekte ini dibinasakan, namun sebelumnya perpustakaan mereka disembunyikan di gua-gua di dekatnya. (Ada minoritas sarjana yang meragukan hubungan antara komunitas ini dengan Gulungan itu dan mereka percaya gulungan-gulungan itu disimpan oleh suatu kelompok dari Yerusalem di dalam gua-gua itu.) *Dokumen Damsyik yang dihubungkan dengan --> Gulungan Qumran ditemukan di Kairo pada 1896, namun baru sejak 1949, secara sistematik gua-gua itu diteliti. Sejumlah besar gulungan telah diambil oleh sebuah tim ahli untuk diselamatkan dan digabungkan. Banyak yang telah diterbitkan dan banyak fotokopi bahan-bahan yang masih sedang diterbitkan secara resmi tersebut telah tersebar luas, misalnya ke perpustakaan Huntington di California, USA.Situs biara tersebut telah diekskavasi dan ciri-ciri di dalamnya berhubungan dengan pengajaran sekte seperti sudah diketahui dari gulungan-gulungan itu. Gulungan-gulungan Ibrani (sebagian besar terbuat dari kulit, beberapa dari papirus, perkamen, atau kayu, satu di antaranya dari tembaga) 1000 tahun lebih tua daripada manuskrip-manuskrip tertua yang masih ada sebelum itu, dan sangat berharga, bukan hanya sebagai pembanding naskah Ibrani *Masoret, namun karena naskah-naskah itu menerangkan bagian-bagian tertentu dari sejarah Yahudi dan pemikiran Yahudi abad pertama. Terdapat begitu besar kesejajaran linguistik dan doktriner dengan PB (mis. gagasan bait sebagai komunitas manusia), terutama dengan Injil Yohanes (mis. pertentangan antara --> terang dan *gelap). Beberapa sarjana bahkan menduga bahwa Yohanes Pembaptis menghabiskan tahun-tahun awalnya bersama komunitas Qumran (a.l. berdasarkan Luk. 1:80), namun perbedaan antara kepercayaan Qumran dengan jemaat perdana cukup signifikan (mis. komunitas Qumran mempercayai adanya dua Mesias).Agaknya, kontroversi berlanjut dalam dunia ilmu pengetahuan, misalnya tentang hubungan yang tepat antara Qumran dengan kekristenan. Namun, pasti bahwa gagasan-gagasan PB yang pernah dianggap Helenistik kini dapat ditunjukkan berasal dari pemikiran Yahudi.Sistem identifikasi gulungan-gulungan dalam bibliografi telah ditetapkan dengan cara pertama-tama memberinya nomor menurut urutan penyelidikan gua-gua tersebut. Jadi, 1Q mengindikasikan manuskrip-manuskrip yang ditemukan dalam gua pertama, kemudian kode ini diikuti pertama-tama dengan huruf Ibrani pertama dari setiap naskah; 1QS adalah Aturan Komunitas. Pesher berarti komentar, sehingga 1QpHab menunjukkan komentar-komentar komunitas itu atas kitab PL Habakuk, dan 4QpPs37 adalah komentar atas Mzm. 37. Gulungan tembaga (yang oleh beberapa orang meyakininya tidak berhubungan dengan Qumran) diberi siglum (tanda) 3Q15. Surat utama kepada Yerusalem, yang lama akan menjadi bahan pembicaraan hangat, ditandai dengan 4QMMT. Sarah satu penemuan mengejutkan, yang terjadi pada pembukaan gua keenam, adalah sebuah manuskrip yang berisi naskah yang sama seperti manuskrip Abad Pertengahan yang ditemukan di Kairo pada 1896, dan diterbitkan pada 1910, ditulis di --> Damsyik dan disebut karya orang --> Zadok. Ini diberi simbol CD dan menggambarkan aturan-aturan komunitas (Dokumen --> Damsyik). Sebagian besar gulungan tersebut merupakan naskah-naskah Alkitab dan tafsiran atas kitab-kitab PL, namun tulisan-tulisan tak kanonik (di antaranya Kitab Yubelium dan sebagian besar Henokh) juga termasuk di dalamnya, bersama dengan bermacam-macam naskah mesianik, pseudepigraf profetis, kalender, perjanjian-perjanjian, dokumen-dokumen resmi, kidung pujian dan naskah-naskah magis. Gulungan terbesar, yaitu gulungan Bait Allah, menuliskan ulang dalam bentuk revisi hukum-hukum *Pentateukhh Ke atas NAG HAMADI [Kamus Browning] Sebuah kota modern di hulu --> Mesir, yang paling dekat dengan kota *Chenoboskian, di mana pada 1945 ditemukan naskah-naskah yang berhubungan dengan pengenalan Gereja Perdana. Penemuan itu terjadi dua tahun sebelum secara kebetulan gulungan pertama dekat --> Laut Mati (Dead Sea Scrolls) ditemukan. Keduabelas kodeks papirus dari Nag Hamadi ini sama pentingnya bagi penelitian kekristenan awal dengan arti gulungan-gulungan --> Qumran untuk pengenalan --> Yudaisme. Naskah-naskah itu adalah terjemahan Koptik dari aslinya dalam bahasa Yunani. *Gaya sastranya bermacam-macam: ucapan-ucapan, doa-doa, wahyu dan surat-surat. Juga pendirian teologinya dalam menggumuli masalah kejahatan, beraneka ragam. Akan tetapi, naskah-naskah itu (terutama yang disebut Injil Kebenaran) adalah bukti nyata dari kekristenan --> Gnostik yang berkembang di wilayah itu, walaupun beberapa naskah sama sekali tidak Kristen dan beberapa lagi memperlihatkan pengaruh Yahudi yang kuat. Satu karya, yang disebut Penjelasan Valentin, mengikuti nama guru Gnosis, Valentinus (penduduk asli Mesir, yang meninggal di Roma sekitar 165 M). Naskah-naskah itu sendiri barangkali disalin dan diterjemahkan pada abad ke-4 M.Di antara naskah-naskah itu terdapat --> Injil Tomas yang memuat beberapa versi lain dari ucapan-ucapan Yesus, yang tersimpan dalam Injil-injil kanonik, dan di samping itu juga bahan-bahan baru. Beberapa ahli belakangan berpendapat bahwa Injil Tomas itu tidak bergantung pada Injil-injil PB dan memuat tradisi-tradisi historis yang sangat bernilai. Ke atas QUMRAN [Kamus Browning] Nama Arab modern untuk lahan dari biara di --> Laut Mati,14,4 km sebelah selatan Yerikho, yang menampung kelompok yang biasa dipandang dengan sifat-sifat Esenik. Gulungan-gulungan naskah ditemukan di gua-gua dekat tempat itu pada 1947 dan sesudahnya. Lalu, daerah itu digali oleh ahli-ahli purbakala. Penduduknya ternyata suatu persekutuan dari pertengahan abad kedua sM sampai daerah itu direbut oleh Roma dalam perang 66-67 M.Penyelidikan yang berkelanjutan dikembangkan para ahli dengan perhatian khusus pada sosiologi dan pengetahuan yang bertambah luas mengenai lingkungan masyarakat dari Yesus dengan berbagai gerakan pembaruan sezamannya malah dalam beberapa hal mengurangi keraguan historis yang ada sebelumnya. Adalah menjadi mungkin untuk membandingkan Yesus dengan guru-guru Yahudi sezamannya, Yesus berbeda dari orang-orang sezamannya (seperti Hanina ben Dosa) berdasarkan gabungan pengajaran-Nya yang baru (Mrk. 1:27; 2:12), dengan tindakan-tindakan yang mengancam para ahli berwibawa (misalnya pembersihan Bait Allah), dan oleh *mukjizat-mukjizat-Nya menyembuhkan orang sakit dan *pengusiran roh-roh jahat Perselisihan terjadi sekitar persoalan apakah pekerjaan Yesus itu diperoleh oleh seseorang yang dikuasai oleh --> Beelzebul (Luk 3:22) atau oleh --> Roh (Mrk. 3:29-30), dan tersimpannya cerita yang tidak menarik ini malah menampilkan-Nya sebagai peninggalan historis autentik. Dengan demikian, ada kepercayaan atas keberhasilan yang dicapai cara-cara penyelidikan sejarah kritis, sekalipun tidak ada kesepakatan mengenai hasil-hasilnya. Ke atas GULUNGAN LAUT MATI [Ensiklopedia] Inilah nama populer yg diberikan kepada sekumpulan karya tulisan tangan, yg ditemukan di beberapa tempat di sebelah barat Laut Mati pada thn 1947 dan selanjutnya. Semuanya bisa dibagi tiga kelompok. Tapi ketiga kelompok itu tidak berhubungan satu sama lain. I. Naskah Qumran Yg terpenting dari Gulungan Laut Mati ialah naskah-naskah yg ditemukan sejak thn 1947 di dalam 11 gua di Wadi Qumran dan sekitarnya, di sebelah barat laut Laut Mati. Bagian terbesar naskah itu adalah sisa dari perpustakaan suatu persekutuan Yahudi, yg pusatnya terdapat di kompleks gedung-gedung yg sekarang disebut Khirbet --> Qumran. Nampaknya tempat ini dihuni oleh persekutuan itu selama 2 abad sebelum thn 70 M (dgn selang waktu selama 30 thn antara thn 34 dan 4 sM). Besar kemungkinan persekutuan itu merupakan cabang dari golongan Esen, dan timbul di antara orang Yahudi yg saleh (khassidim), yg berusaha tetap setia kepada perjanjian mereka hidup tanpa cacat kendati penganiayaan pada zaman Antiokhus Epifanes (175-164 sM). Keputusan menyerahkan baik jabatan imam besar maupun kekuasaan tertinggi sipil dan militer kepada wangsa Hasmon, tidak mereka setujui sebagai kehendak Allah. Dengan pimpinan seorang yg mereka sebut 'Guru Kebenaran', mereka mengasingkan diri ke padang gurun Yudea. Di sana mereka membentuk organisasi bagi sisa umat Israel, yaitu sekelompok kecil yg adil benar -- 'suatu umat yg tersedia bagi Tuhan'. Mereka mengharapkan segera datangnya zaman baru untuk mengakhiri 'zaman fasik' yg berkecamuk pada waktu itu. Mereka berusaha mendapat belas kasihan Allah bagi diri mereka dengan rajin mempelajari hukum Taurat lalu menghayatinya, dan memohon pengampunan karena dosa-dosa teman sebangsanya, Israel, yg disesatkan itu. Mereka juga mengharapkan bahwa merekalah hendaknya kelak yg menjatuhkan hukum Allah menghukum orang-orang fasik pada akhir zaman. Menurut kepercayaan mereka, akhir zaman akan ditandai dengan munculnya tiga tokoh seperti telah dinubuatkan dalam PL, yaitu nabi seperti Musa, yg dibicarakan dalam Ul 18:15 dab; Mesias yg berasal dari suku Daud; dan imam besar dari keturunan Harun. Imam ini akan menjadi Kepala Negara pada zaman baru itu, dan kedudukannya akan lebih utama bahkan melebihi Mesias dari suku Daud. Mesias dari suku Daud itu akan menjadi panglima perang, akan memimpin tentara Israel yg setia menuju kemenangan yg akan memusnahkan 'anak-anak kegelapan' (pemimpin mereka ialah tentara kafir dari Kitim, mungkin maksudnya orang Roma). Nabi yg seperti Musa akan mengumumkan kehendak Allah kepada umat-Nya pada akhir zaman, seperti dilakukan Musa pada awal sejarah mereka. Orang-orang Qumran menolak mengakui imam-imam besar yg di Yerusalem selama 'zaman fasik', dengan alasan imam-imam itu tidak termasuk keturunan Zadok (yg diturunkan pada pemerintahan Antiokhus Epifanes), dan karena secara budi pekerti, imam-imam itu tak layak melakukan jabatan kudus tersebut. Salah seorang imam besar itu, ternyata adalah raja imam, orang Hasmon (mungkin maksudnya Yonatan, yaitu saudara dan pengganti Yudas Makabeus), yg dicap 'imam fasik' paling jagoan karena kesadisannya memusuhi Guru Kebenaran dan pengikut-pengikutnya. Persekutuan itu tetap mempertahankan pola keimaman suku Zadok dan orang Lewi, siap sedia memulihkan ibadah persembahan korban seperti yg seharusnya dalam Bait Suci yg sudah ditahirkan di kota Yerusalem Baru (bukan Yerusalem sorgawi, tapi kota Yerusalem lama yg diperbaharui kembali). Dari perpustakaan Qumran kr 500 dokumen sudah dikenal (sebagian besar dlm keadaan serpihan yg menyedihkan) baik dokumen tulisan-tulisan Alkitab maupun bukan. Kira-kira 100 gulungan di antaranya adalah kitab-kitab PL dalam bh Ibrani; di sini sudah terdapat semua kitab PL (beberapa di antaranya bahkan ditulis beberapa kali), kecuali Kitab Est. Apakah kekecualian ini mengandung arti atau tidak disengaja, sukar ditentukan. Dokumen-dokumen Alkitab ini berasal dari abad-abad akhir sM dan dari bagian awal abad pertama M. Naskah-naskah ini menunjukkan paling sedikit tiga jenis naskah Kitab Suci Ibrani yg berbeda-beda, yaitu (1) jenis Masoret pertama (mungkin berasal dari Babel), dari mana diturunkan naskah Ibrani yg kita miliki sekarang (MT); (2) naskah yg menjadi dasar bagi LXX (mungkin berasal dari Mesir); dan (3) sebuah naskah (mungkin berasal dari Palestina) yg erat hubungannya dengan Pentateukh Samaria. Beberapa naskah isinya adalah campuran; ump Gua 4 memuat dokumen Bilangan (4Q Num. b), yg naskahnya setengah jenis Samaria dan setengah lagi jenis LXX, dan satu naskah tangan Samuel (4Q Sam. b), yg dianggap menunjukkan naskah yg lebih unggul dari sejenis NM (MT) dari LXX. Naskah tangan lain dari Kitab Samuel dari Gua yg sama (4Q Sam. a) mendapat perhatian khas; gulungan ini menunjukkan naskah yg tidak hanya amat dekat kepada naskah yg menjadi dasar LXX, tapi yg lebih dekat lagi daripada NM (MT) kepada naskah Samuel, yg dipakai oleh penulis Tawarikh. Penemuan naskah tangan Alkitab ini memperkecil jurang yg memisahkan waktu penulisannya dengan naskah tertua yg ada tersimpan, yaitu lebih dari 1.000 thn, dan memberi sumbangan yg sangat besar kepada sejarah naskah PL. Telah ditemukan juga beberapa serpihan LXX dalam Gua-gua Qumran dan beberapa karya sastra targum, terutama targum (= terjemahan) Kitab Ayb ke dalam bh Aram dari Gua 11. Ditemukan juga beberapa Kitab Apokrifa, termasuk Kitab Tobit (dlm bh Aram dan Ibrani), Yesus bin Sirakh (dlm bh Ibrani), dan Surat Yeremia (dlm bh Yunani), 1 Henokh (dlm bh Aram) dan Kitab Yobel (dlm bh Ibrani). Gulungan-gulungan naskah non-Alkitab, bila dihubungkan dengan bukti hasil penemuan penggalian di Khirbet Qumran dan di sebuah gedung tambahan dekat Ain Fesykha, beberapa km lagi ke selatan, menyajikan keterangan penting tentang kepercayaan dan praktik persekutuan itu. Tapi harus kita ingat, bahwa bukan setiap kitab yg terdapat dalam perpustakaan suatu persekutuan, memantulkan pikiran-pikiran dan tingkah laku persekutuan itu. Namun banyak dari sastra Qumran memberi gambaran yg mantap dan berdasarkan ini dapat diketahui agak pasti filsafat hidup di Qumran. Persekutuan Qumran menerapkan pengekangan diri yg sangat keras. Untuk menjadi anggota persekutuan itu orang harus memenuhi syarat-syarat yg sangat berat, termasuk masa percobaan. Penafsiran mereka akan Taurat Musa sangat ketat, melebihi ajaran Farisi yg paling ketat sekalipun. Mungkin orang Farisilah yg dimaksud dalam tulisan-tulisan Qumran sebagai 'orang-orang yg mencari hal-hal yg enak' (bnd Yes 30:10). Orang-orang Qumran melakukan pembasuhan secara teratur sebagai tata cara agamawi. Mengadakan perjamuan persekutuan, dan izin untuk mengikutinya sangat rumit dan jeli. Mereka mengikuti penanggalan yg serupa dengan yg diatur dalam Kitab Yobel. Pengharapan Israel mereka tafsirkan dengan istilah-istilah apokaliptis, dan mereka yakin akan turut memainkan peranan penting dalam mewujudkan harapan itu. Mereka menafsirkan ay-ay Kitab Suci yg berupa nubuat sebagai mengacu pada orang-orang dan peristiwa pada zaman mereka dan zaman yg dekat. Gambaran yg paling jelas mengenai cara penafsiran ini terdapat dalam pembahasan Alkitab (pesyarim), dan beberapa di antaranya ditemukan di Gua-gua Qumran. Menurut ahli tafsir Qumran, para nabi tahu melalui pernyataan Allah, apa yg hendak dilakukan Allah pada akhir zaman. Tapi mereka tidak tahu kapan tibanya akhir zaman itu. Pernyataan tambahan ini diberikan Allah kepada Guru Kebenaran, yg mengumumkannya kepada murid-muridnya. Berdasarkan itu mereka tahu arti ucapan kepada nabi, yg tidak diberikan kepada orang-orang Yahudi lainnya, dan mereka menyadari hak istimewa yg diberikan Allah kepada mereka dengan menuntun mereka ke dalam rahasia-rahasia dari tujuan-Nya, beserta waktu penggenapannya dan caranya. Tapi harapan persekutuan Qumran tidak digenapi dalam bentuk yg mereka nantikan. Agaknya mereka tinggalkan markas besarnya selama perang thn 66-73 M; mungkin pada saat itulah mereka amankan kitab-kitab mereka di gua-gua di sekitarnya. Apa yg terjadi atas anggota persekutuan itu tidak diketahui, tapi mungkin sekali beberapa dari mereka bergabung dengan orang-orang pelarian dari gereja Yerusalem. Telah diteliti kesamaan antara persekutuan Qumran dan gereja kuno bertalian pandangan eskatologi mereka, kesadaran bahwa mereka adalah sisa umat Israel, penafsiran Alkitab dan penghayatan agama. Tapi ada perbedaan-perbedaan penting yg bertentangan dengan kesamaan ini. Pembasuhan dan perjamuan persekutuan mereka sesuai tata cara agama, tidak mempunyai makna sakramen seperti Baptisan dan Perjamuan Kudus Kristen. Orang-orang Kristen pertama, seperti Yesus sendiri, bebas membaurkan diri dengan sahabat-sahabat mereka dalam cara hidup umum, tidak membentuk organisasi pertapaan di padang gurun. PB melukiskan Yesus sebagai Nabi, Imam dan Raja dan suku Daud, dan tidak memisah-misahkan jabatan ini kepada tiga tokoh yg berbeda-beda, seperti terjadi dalam eskatologi Qumran. Dan memang Yesus-lah Tokohnya, yg membuat agama Kristen pada setiap segi lain daripada yg lain. Memang Guru Kebenaran itu merupakan pemimpin dan pengajar ulung, tapi ia bukan Mesias atau Juruselamat, dan dalam pandangan pengikut-pengikutnya pun tidak. Bagi masyarakat Kristen pertama Yesus adalah segala-galanya seperti Guru Kebenaran bagi persekutuan Qumran, tapi Yesus jauh lebih unggul karena Ia adalah sekaligus Mesias dan Juruselamat, Hamba TUHAN dan Anak Manusia. Waktu Guru Kebenaran mati (ungkapan Qumran 'dikumpulkan bersama' -- yg berarti kematian biasa), mungkin pengikutnya mengharapkan dia akan bangkit dari antara orang mati (walau hal ini agak diragukan) sebelum kebangkitan umum; tapi kenyataannya tak seorangpun pengikutnya mengatakan bahwa itu sudah terjadi. Gulungan tembaga dari Gua 3 mungkin tak ada sangkut pautnya dengan persekutuan Qumran. Lebih mungkin gulungan itu milik golongan Zelot, yg berpangkalan di Qumran selama perang thn 66-73; gulungan ini agaknya mengandung (dim kode) daftar harta benda Bait Suci, yg tersembunyi dalam 61 tempat rahasia di Yerusalem dan di daerah sebelah timur dan selatannya. II. Naskah dari perang Bar-Kokhba Dalam Gua-gua di Wadi Muraba'at, kr 18 km sebelah selatan Qumran, sekitar thn 1952 ditemukan agak banyak naskah tulisan tangan. Kebanyakan naskah ini termasuk pada masa penghunian gua-gua ini oleh pasukan pengawal luar kota dari tentara Bar-Kokhba, pemimpin pemberontakan Yahudi yg kedua melawan Roma (thn 132-135 M). Dalam naskah-naskah ini terdapat surat-surat yg ditujukan kepada Bar-Kokhba, dan dua surat yg dia tulis sendiri, dan dari surat itu ternyata bahwa nama sukunya yg sesungguhnya ialah Ben-Kosebah; ia sendiri menyebut dirinya 'Simeon Ben-Kosebah, raja Israel' (gelar Bar-Kokhba, artinya 'anak bintang', dipertanggungkan kpd Rabi Akiba, yg menyambut dia sebagai 'bintang' yg dibicarakan dlm Bil 24:17, dgn kata lain Mesias yg dari suku Daud). Banyak serpihan naskah tangan Alkitab dari zaman ini didapati di gua-gua itu, dan semuanya menunjukkan jenis naskah 'Masoret pertama'. Kira-kira bersamaan dengan waktu penelitian Gua-gua Muraba'at, dijumpai tambahan naskah tulisan tangan dari zaman Bar-Kokhba di Gua-gua Nahal Hever, di sebelah selatan En-Gedi. Ini mencakup serpihan Kitab Suci Ibrani dan serpihan terjemahan Yunani dari naskah nabi-nabi Kecil, serupa dengan yg dipakai oleh Justinus Martir (kr thn 150 M). Terjemahan ini buat sementara disamakan dengan Quinta Origenes oleh D Barthelemy. Lebih baru lagi, naskah-naskah serupa telah ditemukan di tiga wadi lain di daerah itu. Di sini ada juga gua, yg digunakan sebagai markas besar oleh tentara gerilya Bar-Kokhba. Tulisan-tulisan yg dijumpai di dalamnya mencakup dua serpihan gulungan naskah bertuliskan Kel 13:1-16 dan serpihan kecil berisi bagian-bagian dari tujuh baris Mzm 15. III. Khirbet Mird Dan puing-puing Khirbet Mird (dulu biara orang Kristen), di sebelah utara lembah Kidron, telah dikeluarkan dari dalam tanah naskah-naskah tulisan tangan yg amat menarik perhatian. Itu terjadi pada thn 1950 oleh beberapa orang suku Ta'amire dari bangsa Beduin (suku inilah yg pertama sekali menjumpai gulungan-gulungan di Qumran). Gulungan ini berasal dari waktu yg jauh lebih kemudian dibandingkan naskah-naskah tulisan tangan yg ditemukan di Qumran dan Muraba'at. Penemuan-penemuan ini mencakup serpihan surat-surat pribadi dalam bh Arab dari abad 7 dan 8, sepucuk surat dalam bh Siria di atas papirus yg ditulis oleh seorang rahib Kristen, sebuah serpihan dari Andromakhe, tulisan Euripides, dan banyak ay Alkitab dalam bh Yunani dan Siria Palestina. Ay-ay Alkitab Yunani mencakup serpihan-serpihan dari kitab-kitab yg memakai huruf besar, yaitu Kitab Kebijaksanaan, Mrk, Yoh, dan Kis, yg harus ditentukan tarikhnya antara abad 5 dan 8; dan gulungan dalam bh Siria Palestina (banyak di antaranya berupa palimpesestos, yaitu kulit, yg tulisannya dihapus atau dikikis, supaya bisa ditulisi kembali) mencakup serpihan-serpihan Yos, Luk, Yoh, Kis dan Kol. KEPUSTAKAAN. M Burrows, The Dead Sea Scrolls, 1955, dan More Light on the Dead Sea Scrolls, 1958; FM Cross, The Ancient Library of Qumran and Modern Biblical Studies, 1961; T. H Gaster, The Scriptures of the Dead Sea Sect, 1957; J. T Milik, Ten Years of Discovery in the Wilderness of Judaea, 1959; E. F Sutcliffe, The Monks of Qumran, 1960; J. M Allegro, The Dead Sea Scrolls, 1956; The People of the Dead Sea Scrolls, 1959; The Treasure of the Copper Scroll, 1960; F. F Bruce, Second Thoughts on the Dead Sea Scrolls, 1961, The Teacher of Righteousness in the Qumran Texts, 1957, dan Biblical Exegesis in the Qumran Texts, 1960, A DupontSommer, The Essene Writings from Qumran, 1961; G Vermes, The Dead Sea Scrolls in English', 1975; E Lohse, Die Texte aus Qumran: Hebrdisch and Deutsch, 1964; A. R. C Leaney, The Rule of Qumran its Meaning, 1966; R de Vaux, Archaeology the Dead Sea Scrolls, 1973; J. A Sanders, 'The Dead Sea Scrolls -- A Quarter Century of Study', BA 36, 1973, hlm 110 dab; G Venues, The Dead Sea Scrolls: Qumran in Perspective, 1977; D Barthelemy dan J. T Milik (red), Discoveries in the Judaean Desert, 1955; J Carmignac (red), Revue de Qumran, 1958. FFB/MHS Ke atas NAG HAMMADI [Ensiklopedia] Di sekitar kota Mesir kuno Chenoboskion, sebelah timur S Nil, kr 50 km dari Luxor, pada thn 1945 ditemukan sebuah perpustakaan dari kepustakaan Gnostik (sebagian besar terjemahan dlm bh Kopt dan bh Yunani) -- 52 dokumen dalam 13 naskah papirus. Biasanya semuanya itu disebut 'dokumen-dokumen Nag Hammadi', agaknya karena di Nag Hammadi-lah (sebelah barat sungai, kota modern terdekat dari tempat penemuan) penemuan itu untuk pertama kalinya dilaporkan. Salah satu dari naskah itu diperoleh Institut Jung di Zurich, dan karena itu disebut Codex Jung; naskah-naskah yg lain kini menjadi milik Museum Kopt di Kairo. Ada dua dokumen yg dikenal secara luas, yaitu The Gospel of Truth, berisi Codex Jung, dan The Gospel of Thomas dimuat dalam salah satu naskah di Kairo. The Gospel of Truth ialah sebuah renungan yg spekulatif atas berita kristiani, yg berasal dari aliran Valentinus dari Gnostik, dan mungkin sekali karya Valentinus sendiri (kr 150 M). The Gospel of Thomas ialah suatu kumpulan dari 114 ucapan yg dikatakan sebagai berasal dari Tuhan Yesus, yg potongan-potongannya dalam bh Yunani telah ditemukan di Oxyrhynchus pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Seluruh kumpulan itu bila diterbitkan akan memberi sumbangan yg tak ternilai bagi pengetahuan kita tentang Gnostik. KEPUSTAKAAN. F. L Cross (red) The Jung Codex, 1955; K Grobel, The Gospel of Truth, 1960; R. M Grant dan D. N Freedman, The Secret Sayings of Jesus, 1960; W. C van Unnik, Newly Discovered Gnostic Writings, 1960; J Doresse, The Secret Books of the Egyptian Gnostics, 1960; R. McL Wilson, Studies in the Gospel of Thomas, 1960; The Gospel of Philip, 1962; B Gartner, The Theology of the Gospel of Thomas, 1961; M. L Peel, The Epistle to Rheginos, 1969; M Krause dlm W Foerster (red.), Gnosticism, 2, 1974, hlm 3-120; J. D. M Scholer, Nag Hammadi Bibliography 1948-1969, 1971, tiap tahun disempurnakan di NovT; J. M Robinson (red.) The Facsimile Edition of the Nag Hammadi Codices, 1972 dan tahun-tahun berikut; The Nag Hammadi Library in English, 1977. FFB/HH Ke atas QUMRAN [Ensiklopedia] Nama suatu wadi dan reruntuhan kuno beserta kelilingnya, di sebelah barat laut Laut Mati. Asal usul nama itu tidak pasti; usaha-usaha (mis oleh F. de Saulcy) untuk menghubungkannya dengan Gomora tidak dapat diterima. Nama itu dicatat oleh sejumlah pelancong yg melalui daerah itu, tapi praktis tidak dikenal sampai terjadinya penemuan-penemuan naskah tangan (manuskrip) di gua-gua yg berdekatan, pada thn 1947 dan tahun-tahun berikutnya ( --> GULUNGAN LAUT MATI). Penggalian yg dilakukan di Kirbet Qumran ('reruntuhan Qumran') antara 1951 dan 1955 umumnya dianggap sebagai memperlihatkan bahwa kompleks bangunan-bangunan ini merupakan pusat masyarakat yg memiliki manuskrip-manuskrip Qumran, Suatu kuburan yg terletak di antara Kirbet Qumran dan Laut Mati (diselidiki oleh C. S Clermont-Ganneau pada 1873) mungkin kuburan masyarakat itu; lebih dari 1.000 kubur telah dikenali di sini, tubuh-tubuh terletak ke arah utara -- selatan, dengan kepalanya ke arah selatan. Terang bahwa tempat itu diduduki di dalam periode kerajaan Yehuda; dan suatu bak air yg bulat dianggap berasal dari periode itu (bnd 2 Taw 26:10; --> GARAM, KOTA). Tapi, fase-fase pendudukan yg paling menarik ialah fase-fase yg pada umumnya dihubungkan dengan 'umat yg memiliki gulungan itu'. Fase Ia (sekitar 130-110 sM) ditandai oleh pembersihan bak air yg lama yg bulat dan pembangunan dua bak air baru yg empat segi panjang, beserta dengan beberapa kamar dan sebuah tempat pembakaran tembikar. Fase ini diikuti oleh fase Ib, yaitu pembangunan kembali dengan saksama markas besarnya pada suatu skala yg besar, yg jelas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yg diperluas dengan sangat. Fase ini berakhir ketika bangunan-bangunannya rusak berat akibat gempa bumi thn 31 sM (yg disebut di dlm Yosefus, Ant. 15. 12). Tempat itu terlantar sampai kr thn 4 sM, ketika bangunan-bangunan yg rusak itu diperbaiki dan diperkokoh. Selama fase II ini jelas bahwa tempat itu memenuhi tujuan yg sama sebagaimana halnya di dalam fase Ib. Di antara instalasi-instalasi yg dapat dengan jelas dikenali ialah ruang-ruang pertemuan, skriptorium, dapur, penatu, pabrik tembikar (yg terpelihara paling baik yg diketahui hingga kini dari pabrik tembikar dari Palestina kuno), penggilingan tepung, gudang penyimpanan gandum, tungku-tungku, tanur-tanur, bengkel-bengkel logam, dan suatu sistem bak-bak air yg rumit, yg ke dalamnya air dimasukkan oleh saluran air yg diisi dari bak-bak air yg terbuat dari batu pahatan di bukit-bukit ke arah barat laut. Fase-fase pendudukan itu dengan jelas diperlihatkan oleh pendapatan mata uang. Beberapa ratus mata uang masa itu telah diketemukan di dalam perjalanan penggalian-penggalian. Hal ini menyatakan bahwa fase II berakhir pada sekitar th 68. Bukti lain menunjukkan bahwa akhir fase II berlangsung keras; tembok-tembok hancur, suatu lapisan abu hitam menutupi tempat itu, dan sejumlah mata panah menambahkan kesaksiannya yg bisu kepada gambaran umum itu. Adalah mungkin menghubungkan peristiwa ini dengan operasi-operasi pembersihan di daerah itu pada masa pendudukan Romawi atas Yerikho pada musim panas th 68. Apakah masyarakat Qumran tetap berkuasa sampai waktu itu, ataukah suatu pasukan pengacau telah mengambil alih markas besar yg dibangun megah semacam itu, itu tetap tidak pasti. Beberapa ruangan dibangun di alas reruntuhan dan diawaki oleh suatu pasukan Romawi untuk beberapa tahun (Fase III). Sejak penggalian Qumran tempat itu secara luas disamadirikan dengan perkampungan kaum Esen, yg oleh Plinius yg tua (NH 5. 17) ditunjuk sebagai terletak di atas En-Gedi (*ESEN, ORANG). KEPUSTAKAAN. Lih kepustakaan di bawah artikel GULUNGAN DARI LAUT MATI dan ESEN, ORANG:; W Lasor, The Dead Sea Scrolls and the NT, 1972; R. de Vaux, Archaeology and the Dead Sea Scrolls, 1973; E. M. Laperrousaz: Qoumran: l'establissement essenien des bords de la Mer Morte, 1976; E. P. Sanders, Paul and Palestinian Judaism, 1977, hlm 239-328. FFB/BS/HAO

No comments:

Post a Comment