Monday, April 29, 2019

Iman

Daftar Isi: KECIL: Iman ; PEDOMAN: Iman , Percaya Kepercayaan ; BROWNING: IMAN ; ENSIKLOPEDIA: IMAN, KEPERCAYAAN , PERCAYA, KEPERCAYAAN ; YUNANI: 4006 πεποιθησις pepoithesis ; 4100 πιστευω pisteuo ; 4102 πιστις pistis ; STATISTIK: IMAN ; KEPERCAYAAN ; Iman, Kepercayaan Ke atas Iman [Kamus Kecil] KS.- umum [PL] Yes 7:9; 26:2; 28:16; Hab 2:4 [PB] Mat 9:2; 17:20; 21:21-22; Luk 17:6; Rom 1:16-17; 3:27-31; Rom 5:1; 2Kor 5:7; Gal 3:2,6-14,22-26; Ibr 11:1; Yak 1:6; 2:14-26 pada Allah [PL] Mazm 78:22 [PB] Mr 11:22-24; Yoh 12:44-45; 14:1; Rom 4:1-25; Ibr 11:1-40 pada Kristus [PB] Mat 18:13; 9:28-29; Mr 2:5; 5:34,36; 9:23-24; Yoh 1:7,12,50; 3:16; 6:29,35,40; 9:35-38; 11:15,25-27; Yoh 20:29,31; Kis 3:16; 16:31; Rom 3:22-26; 10:6-17; Gal 2:16,20; 1Yoh 3:23; 5:1,5,10,13 Ke atas Iman [Kamus Pedoman] 1. Adalah dasar dari sesuatu yang kita harapkan. Ibr 11:1 2. Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibr 11:1 3. Diperintahkan. Mr 11:22; 1Yoh 3:23 4. Tujuan - yaitu kepada: 4.1 Allah. Yoh 14:1 4.2 Janji-janji Allah. Rom 4:21; Ibr 11:13 4.3 Injil. Mr 1:15 4.4 Kristus. Yoh 6:29; Kis 20:21 4.5 Tulisan-tulisan Musa. Yoh 5:46; Kis 24:14 4.6 Tulisan para nabi. 2Taw 20:20; Kis 26:27 5. Di dalam Kristus - adalah: 5.1 Sangat suci. Yud 1:20 5.2 Mengeluarkan buah-buah. 1Tes 1:3 5.3 Diikuti dengan keselamatan. Kis 11:21 5.4 Disertai dengan pertobatan. Mr 1:15; Luk 24:47 5.5 Indah. 2Pet 1:1 5.6 Karunia Allah. Rom 12:3; Ef 2:8; 6:23; Fili 1:29 5.7 Pekerjaan Allah. Kis 11:21; 1Kor 2:5 6. Kristus yang memimpin dan membawa - kita kepada kesempurnaan. Ibr 12:2 7. Karunia Roh Kudus. 1Kor 12:9 8. Firman Tuhan ditulis supaya mendatangkan - . Yoh 20:31; 2Tim 3:15 9. Firman Tuhan diberitakan supaya mendatangkan - . Yoh 17:20; Kis 8:12; Rom 10:14,15,17; 1Kor 3:5 10. Dengan - berarti: 10.1 Jalan masuk kepada Allah. Rom 5:2; Ef 3:12 10.2 Hidup yang kekal. Yoh 3:15,16; 6:40,47 10.3 Hidup rohani. Yoh 20:31; Gal 2:20 10.4 Karunia Roh Kudus. Kis 11:15-17; Gal 3:14; Ef 1:13 10.5 Kekudusan. Kis 15:9; 26:18 10.6 Keselamatan. Mr 16:16; Kis 16:31 10.7 Ketertiban hidup. 1Tim 1:4; Yud 1:20 10.8 Menjadi anak-anak Allah. Yoh 1:12; Gal 3:26 10.9 Mewarisi semua janji. Gal 3:22; Ibr 6:12 10.10 Pemeliharaan. 1Pet 1:5 10.11 Pembenaran. Kis 13:39; Rom 3:21,22,28,30; 5:1; Gal 2:16 10.12 Pengampunan dosa. Kis 10:43; Rom 3:25 10.13 Perhentian di sorga. Ibr 4:3 10.14 Terang rohani. Yoh 12:36,46 11. Tidak mungkin memperkenan Allah tanpa - . Ibr 11:6 12. Dibenarkan oleh - karena anugerah. Rom 4:16 13. Berguna supaya Injil memberi faedah kepada yang menerimanya. Ibr 4:2 14. Perlu dalam peperangan Kristen. 1Tim 1:18,19; 6:12 15. Injil itu berguna kepada orang yang mempunyai - . 1Tes 2:13 16. Meniadakan usaha untuk membenarkan diri sendiri. Rom 10:3,4 17. Meniadakan kemegahan. Rom 3:27 18. Bekerja oleh kasih. Gal 5:6; 1Tim 1:5; Filem 1:5 19. Menghasilkan: 19.1 Keberanian untuk memberitakan Injil. Mazm 116:10; 2Kor 4:13 19.2 Kegembiraan. Kis 16:34; 1Pet 1:8 19.3 Keyakinan dan keteguhan. Yes 28:16; 1Pet 2:6 19.4 Damai sejahtera. Rom 15:13 19.5 Pengharapan. Rom 5:2 20. Kristus menjadi sesuatu yang berharga bagi orang yang mempunyai - . 1Pet 2:7 21. Kristus diam di dalam hatimu karena - . Ef 3:17 22. Perlu di dalam doa. Mat 21:22; Yak 1:6 23. Yang bukan milik Kristus tidak mempunyai - . Yoh 10:26,27 24. Suatu bukti kelahiran baru. 1Yoh 5:1 25. Dengan - orang-orang kudus: 25.1 Berdiri teguh. Rom 11:20; 2Kor 1:24 25.2 Berjalan. Rom 4:12; 2Kor 5:7 25.3 Ditolong. Mazm 27:13; 1Tim 4:10 25.4 Hidup. Gal 2:20 25.5 Melawan Iblis. 1Pet 5:9 25.6 Mengalahkan dunia. 1Yoh 5:4,5 25.7 Mengalahkan Iblis. Ef 6:16 25.8 Memberi kesaksian yang baik. Ibr 11:2 26. Orang-orang kudus mati di dalam - . Ibr 11:13 27. Orang-orang kudus harus: 27.1 Berdiri teguh di dalam - . 1Kor 16:13 27.2 Berdoa agar - mereka ditambahkan. Luk 17:5 27.3 Kaya dalam - . 2Kor 8:7 27.4 Tulus ikhlas di dalam - . 1Tim 1:5; 2Tim 1:5 27.5 Tekun di dalam - . Kis 14:22; Kol 1:23 27.6 Memegang - dengan hati nurani yang murni. 1Tim 1:19 27.7 Dikuatkan oleh - . Rom 4:20-24 27.8 Tekun dan teguh di dalam - . Kol 1:23 27.9 Yakin. 2Tim 1:12; Ibr 10:22 27.10 - yang sebenarnya dibuktikan oleh perbuatan-perbuatannya. Yak 2:21-25 28. Jika tidak disertai perbuatan, pada hakekatnya mati. Yak 2:17,20,26 29. Menguji diri sendiri, apakah tetap tegak di dalam - . 2Kor 13:5 30. Semua kesukaran dikalahkan oleh - . Mat 17:20; 21:21; Mr 9:23 31. Segala sesuatu harus berdasarkan - . Rom 14:23 32. Segala sesuatu yang tidak berdasarkan - adalah dosa. Rom 14:23 33. Seringkali diuji dengan kesusahan. 1Pet 1:6,7 34. Ujian terhadap - menghasilkan ketekunan. Yak 1:3 35. Orang fasik seringkali menjadi ber - . Kis 8:13,21 36. Orang fasik tidak ber - . Yoh 10:25; 12:37; Kis 19:9; 2Tes 3:2 37. Perlindungan - dilukiskan sebagai: 37.1 Baju zirah. 1Tes 5:8 37.2 Perisai. Ef 6:16 38. Contoh-contoh - : 38.1 Abraham. Ibr 11:8,17 38.2 Ayub. Ayub 19:25 38.3 Barnabas. Kis 11:24 38.4 Daniel. Dan 6:11,24 38.5 Gideon. Ibr 11:32,33,39 38.6 Habel. Ibr 11:4 38.7 Henokh. Ibr 11:5 38.8 Imam-imam. Kis 6:7 38.9 Ishak. Ibr 11:20 38.10 Kaleb. Bil 13:30 38.11 Kepala penjara di Filipi. Kis 16:31,34 38.12 Lois dan Eunike. 2Tim 1:5 38.13 Marta. Yoh 11:27 38.14 Murid-murid. Yoh 16:30 38.15 Musa. Ibr 11:24,27 38.16 Natanael. Yoh 1:49 38.17 Nuh. Ibr 11:7 38.18 Orang Etiopia. Kis 8:37 38.19 Orang-orang Kolose. Kol 1:4 38.20 Orang-orang Roma. Rom 1:8 38.21 Orang-orang Samaria. Yoh 4:39 38.22 Orang-orang Tesalonika. 1Tes 1:3 38.23 Paulus. 2Tim 4:7 38.24 Petrus. Mat 16:16 38.25 Rahab. Ibr 11:31 38.26 Sadrakh, Mesakh, Abednego. Dan 3:17 38.27 Seorang perempuan yang berdosa. Luk 7:50 38.28 Sergius Paulus. Kis 13:12 38.29 Stefanus. Kis 6:5 38.30 Tomas. Yoh 20:28 38.31 Yakub. Ibr 11:21 38.32 Yusuf. Ibr 11:22 Ke atas Percaya Kepercayaan [Kamus Pedoman] 1. Allah ialah tujuan - yang sebenarnya. Mazm 65:6 2. Takut akan Tuhan membawa kepada - . Ams 14:26 3. Dorongan kepada - : 3.1 Kuasa Allah yang kekal. Yes 26:4 3.2 Kebaikan Allah. Nah 1:7 3.3 Kasih setia Allah. Mazm 36:8 3.4 Segala sesuatu untuk dinikmati. 1Tim 6:17 3.5 Pemeliharaan Allah terhadap kita. 1Pet 5:7 3.6 Kelepasan-kelepasan sebelumnya. Mazm 9:11; 2Kor 1:10 4. Harus dengan segenap hati. Ams 3:5 5. Harus sejak masa muda. Mazm 71:5 6. - orang-orang kudus: 6.1 Bukan pada hal-hal lahiriah. Fili 3:3,4 6.2 Bukan pada diri sendiri. 2Kor 1:9 6.3 Bukan pada senjata menurut keadaan dunia. 1Sam 17:38,39,45; Mazm 44:7; 2Kor 10:4 7. Dalam Allah. Mazm 11:1; 31:15; 2Kor 1:9 8. Dalam Firman Tuhan. Mazm 119:42 9. Dalam kasih setia Allah. Mazm 13:6; 52:9 10. Dalam Kristus. Ef 3:12 11. Oleh sebab Kristus. 2Kor 3:4 12. Berdasarkan perjanjian kekal. 2Sam 23:5 13. Teguh sampai kepada kematian. Mazm 23:4 14. Tetap. 2Sam 22:3; Mazm 112:7 15. Tidak dapat diubah. Ayub 13:15 16. Dihina oleh orang duniawi. Yes 36:4,7 17. Kekal selama-lamanya. Mazm 52:9; Yes 26:4 19. Minta pertolongan dalam doa karena - . Mazm 25:20; 31:2; 141:8 20. Tuhan mengetahui semua orang yang - kepada-Nya. Nah 1:7 21. Nasihat tentang - . Mazm 4:6; 115:9-11 22. Membawa kepada: 22.1 Dikelilingi dengan kasih setia. Mazm 32:10 22.2 Menikmati damai sejahtera. Yes 26:3 22.3 Menikmati semua berkat jasmani dan rohani. Yes 57:13 22.4 Bersukacita dalam Allah. Mazm 5:12; 33:21 22.5 Kebaikan dan kebahagiaan. Ams 16:20 22.6 Pengabulan segala kerinduan yang suci. Mazm 37:5 22.7 Meluputkan dari tangan orang fasik. Mazm 37:40 22.8 Selamat dari bahaya. Ams 29:25 22.9 Keteguhan. Mazm 125:1 22.10 Diberi dengan kelimpahan. Ams 28:25 23. - menjauhkan dari: 23.1 Ketakutan. Mazm 56:12; Yes 12:2; Ibr 13:6 23.2 Tergelincir. Mazm 26:1 23.3 Hukuman. Mazm 34:22 24. Harus disertai kelakuan yang baik. Mazm 37:3 25. Kebahagiaan menaruh - pada Allah. Mazm 2:12; 34:9; 40:5; Yer 17:7 26. - orang-orang fasik: 26.1 Tidak kepada Allah. Mazm 78:22; Zef 3:2 26.2 Pada patung. Yes 42:17; Hab 2:18 26.3 Pada manusia. Hak 9:26; Mazm 118:8,9 26.4 Pada hatinya sendiri. Ams 28:26 26.5 Pada kebenaran diri sendiri. Luk 18:9,12 26.6 Pada kesia-siaan. Ayub 15:31; Yes 59:4 26.7 Pada dusta. Yes 28:15; Yer 13:25 26.8 Pada persekutuan duniawi. Yes 30:2; Yeh 17:15 26.9 Pada harta bendanya. Mazm 49:7; 52:9; Ams 11:28; Yer 48:7; Mr 10:24 26.10 Sia-sia dan menyesatkan. Yes 30:7; Yer 2:37 26.11 Akan menyebabkan mereka malu. Yes 20:5; 30:3,5; Yer 48:13 26.12 Akan dibinasakan. Ayub 18:14; Yes 28:18 27. Bencana dan kutuk bagi - yang palsu. Yes 30:1,2; 31:1-3; Yer 17:5 28. - orang kudus dilukiskan dalam. Mazm 91:12; Ams 18:10 29. - orang duniawi dilukiskan dalam. 2Raj 18:21; Ayub 8:14 30. Contoh orang-orang kudus yang mempunyai - : 30.1 Daud. 1Sam 17:45; 30:6 30.2 Hizkia. 2Raj 18:5 30.3 Paulus. 2Tim 1:12 30.4 Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dan 3:28 30.5 Yosafat. 2Taw 20:12 31. Contoh-contoh - orang fasik: 32.1 Benhadad. 1Raj 20:10 32.2 Goliat. 1Sam 17:43-45 32.3 Orang-orang Israel. Yes 31:1 32.4 Sanherib. 2Taw 32:1,2,8 Ke atas IMAN [Kamus Browning] Kepercayaan, terutama kepada reliabilitas Allah. Pengertian modern mengenai iman adalah semacam pengetahuan yang lebih rendah atau penerimaan pendapat atau cerita, yang tidak sepenuhnya dapat dibuktikan. Makna alkitabiah iman (kata yang berkaitan dengannya adalah 'kepercayaan') lebih terletak pada hakikat komitmen, meskipun dalam kenyataan tersirat juga adanya dasar yang membuat iman tak dapat didukung dengan bukti historis secara meyakinkan. Iman PL dirunut pada --> perjanjian yang telah ditawarkan Allah kepada umat Israel di --> Sinai. Sejak itulah umat Israel percaya bahwa Yahweh, Pencipta dunia ini, telah memberikan --> Taurat dan janji kepada mereka, bahwa kesetiaan mereka akan mendapat ganjaran. Tanpa iman seperti itu, umat Israel tidak akan bertahan hidup, sebagaimana diingatkan oleh para --> nabi (Yes. 30:15-16). Orang Israel secara individu juga memiliki kepercayaan bahwa Allah itu baik kepada orang rang tulus hatinya (Mzm. 73:1-3). Kadang-kadang iman individual dihubungkan dengan nasib seluruh bangsa, sebagaimana yang terjadi dengan --> Abraham (Kej. 15:6), yang percaya kepada Allah ketika ia dipanggil untuk meninggalkan daerahnya, dan ketika ia diberi janji keturunan, meskipun ia tidak lagi berada dalam usia normal untuk mendapat keturunan, juga ketika ia menaati perintah untuk mengorbankan keturunannya (Ishak). Melalui semua pencobaan itu Abraham beriman bahwa Allah pasti akan memenuhi janji-Nya.Dalam PB definisi klasik mengenai iman terdapat dalam Ibr. 11:1, yang menandaskan bahwa berdasar imannya orang percaya telah memegang segala realitas yang benar, sekalipun untuk sementara waktu belum terlihat. Realitas itu adalah: pertama, seperti dalam PL, Allah adalah pencipta alam semesta (Ibr. 11:3), dan yang kedua Allah adalah pemrakarsa perjanjian yang sekarang digenapi dalam *penyelamatan yang dibawa Yesus sebagai 'yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan' (Ibr. 12:2).Jadi, dalam PB objek iman itu adalah Allah yang telah menyatakan diri dalam Yesus Kristus. Di kalangan orang Yahudi iman kepada Allah itu dianggap ada dengan sendirinya (Yoh. 14:1), namun bagi orang-orang --> bukan Yahudi, pertama-tama mereka harus percaya kepada Allah (1Tes. 1:9), sebelum mereka dapat menerima Kristus yang telah bangkit, yang menyatakan Allah itu. Injil Yohaneslah yang terutama menekankan bahwa Yesus berasal dari Bapa untuk menyatakan Bapa dan menjadikan Ia dikenal manusia (Yoh. 1:18). Itulah inti khotbah --> Petrus setelah --> Pentakosta (mis. Kis. 2:36). Iman ditindaklanjuti dengan --> pembaptisan.Dalam PB penjelasan yang paling dalam mengenai iman terdapat dalam surat-surat Paulus, yang menunjukkan bahwa iman tidak tinggal statis, iman itu bertumbuh (Flp. 1:27; 2Kor. 10:15) dan terlahir dalam --> kasih. Tanpa kasih, iman itu hampa. Di atas semua itu, iman pada --> kebangkitan Kristus merupakan harapan akan adanya kebangkitan umum pada --> akhir zaman (1Kor. 15:14,17; 2Kor. 4:14). Iman dan baptisan mengaruniakan keanggotaan --> tubuh Kristus, yang merupakan hak istimewa sekaligus penderitaan (Flp. 1:29).Dalam Galatia dan Roma, Paulus menghubungkan konsepnya tentang iman dengan --> pembenaran, dan hal ini kadang-kadang dimengerti secara keliru. Paulus mengajarkan bahwa orang-orang beriman dibenarkan (dianggap benar oleh Allah) bukan berdasarkan iman, melainkan oleh Kristus, yang kepada-Nya kita percaya. Anugerah-Nya yang cuma-cuma itulah cang membenarkan kita. Kita tidak dibenarkan karena kebajikan pengalaman pribadi melalui pertobatan.Dalam Injil iman dari orang yang menderita sakit atau dari anggota keluarganyalah yang menyebabkan Yesus dapat menyembuhkan mereka (Mat. 8:5-13). Ayah seorang anak yang sakit ayan diyakinkan bahwa 'tidak ada yang mustahil bagi orang percaya' (Mrk. 9:23), dan anak itu menjadi sembuh. Ada pula cerita-cerita penyembuhan tanpa menyebut iman (Mrk. 3:5; 5:7), karena hal itu hadir dalam diri manusia Yesus, seperti yang dikatakan Paulus (Rm. 3:22, 26). Kita diundang untuk bertumbuh dalam iman seperti itu. Ke atas IMAN, KEPERCAYAAN [Ensiklopedia] I. Dalam PL Walaupun kata 'iman' (Ibrani 'emun) sering muncul dalam PB bh Indonesia, dalam PL hanya dua kali yakni Ul 32:20 (TBI menerjemahkan 'kesetiaan') dan Hab 2:4 (TBI menerjemahkan 'percayanya'). Tapi ini tidak berarti bahwa gagasan iman tidak penting, banyak istilah lain, misalnya Ibrani batakh, yg dalam TBI biasanya diterjemahkan 'percaya'. Kita dapat mulai dengan Mzm 26:1 dan ay-ay yg serupa, Aku telah hidup dalam ketulusan; kepada Yahweh aku percaya dengan tidak ragu-ragu'. Sering orang berkata bahwa menurut PL orang diselamatkan berdasarkan pada perbuatannya, tapi ay tadi menempatkan soal itu dalam letaknya yg sebenarnya. Memang pemazmur menyebut 'ketulusan hatinya', tapi hal ini tidak berarti bahwa ia percaya kepada dirinya atau perbuatan-perbuatannya. Yg dia percayai ialah Allah. Ketulusan hatinya adalah bukti kepercayaannya ke pada Allah. PL adalah Kitab yg besar, yg menyatakan kebenaran tentang keselamatan dengan berbagai cara. Para penulis tidak selalu membuat pembedaan yg mungkin kita inginkan bila membaca PB. Tapi jika teliti disimak maka akan nyata bahwa dalam PL seperti juga dalam PB, yg dituntut ialah sikap yg benar terhadap Allah, artinya iman atau kepercayaan. Bnd Mzm 37:3 dab, 'Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yg baik... dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yg diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak'. Di sini jelas bahwa pemazmur berusaha supaya hidupnya benar, dan jelas juga bahwa pada dasarnya ia mengajak orang supaya berharap kepada Allah, dan ini hanya cara lain mengajak orang hidup dari iman. Kadang-kadang orang didesak supaya mempercayai Firman Allah (Mzm 119:42), tapi yg lebih biasa dicari ialah supaya mereka percaya kepada Allah sendiri. 'Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri' (Ams 3:5). Bagian akhir dari ay ini tidak memberi tempat bagi percaya kepada kekuatan sendiri: 'Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal' (Ams 28:26), dan pikiran ini sering muncul. Manusia tidak boleh mengandalkan kebenarannya sendiri (Yeh 33:13). Efraim dihajar karena 'mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-mu'. Mengandalkan berhala dicela keras (Yes 42:17; Hab 2:18). Yeremia memperingatkan supaya jangan percaya kepada apa pun yg dari manusia, 'Terkutuklah orang yg mengandalkan manusia, yg mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yg hatinya'menjauh dari Tuhan' (Yer 17:5). Daftar hal-hal yg tidak boleh diandalkan masih bisa ditambah, tapi daftar ay-ay yg mendesak orang supaya mengandalkan Tuhan masih lebih, panjang dan mengesankan. Jelas bahwa masyarakat PL menganggap Tuhan satu-satunya yg'layak menjadi andalan. Mereka tidak mengandalkan sesuatu apa pun yg mereka lakukan, atau yg dilakukan oleh orang lain, atau yg dilakukan oleh ilah-ilah lain. Andalan atau yg diharapkan oleh mereka hanya Tuhan. Kadang-kadang hal ini diungkapkan dengan kiasan, 'Dia-lah bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku; Allah-ku, gunung batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku; Allah-ku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku' (Mzm 18:2-3). Memang iman dapat dipautkan dengan pasti pada Allah yg seperti itu. Di sini Abraham harus disebut secara khusus. Seluruh hidupnya membuktikan, bahwa ia sungguh-sungguh percaya kepada Allah, dengan iman yg mendalam. Mengenai dia tertulis, 'Percayalah ia kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran' (Kej 15:6). Ay ini diambil oleh penulis-penulis PB dan kebenaran dasar di dalamnya dikembangkan lebih lengkap. II. Dalam PB a. Pemakaian umum Dalam PB kata benda pistis dan kata kerja pisteuo keduanya muncul lebih 240 kali, dan kata sifat pistos 67 kali. Tekanan yg diberikan kepada iman harus dilihat dengan latar belakang karya penyelamatan Allah dalam Kristus. Yg menjadi inti PB ialah gagasan Allah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat dunia. Kristus beroleh penyelamatan manusia dengan mengalami kematian yg mendamaikan manusia dengan Allah di salib-Nya. Iman ialah sikap yg di dalamnya seseorang melepaskan andalan pada segala usahanya sendiri untuk mendapat keselamatan, entah itu kebajikan, kebaikan susila atau apa saja, kemudian sepenuhnya mengandalkan Yesus Kristus, dan mengharap hanya dari Dia segala sesuatu yg dimaksud oleh 'keselamatan'. Sewaktu kepala penjara di Filipi bertanya, 'Tuan-tuan, apakah yg harus aku perbuat supaya aku selamat?' Dijawab oleh Paulus dan Silas tanpa ragu-ragu, 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat' (Kis 16:30 dab). Setiap orang yg percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yg kekal (Yoh 3:16). Iman ialah satu-satunya jalan, melalui mana manusia beroleh keselamatan. Kata kerja pisteuo kerap kali diikuti oleh 'bahwa', yg menandakan bahwa obyek iman ialah realita-realita tertentu. Hal ini penting, seperti Yesus jelaskan kepada orang Yahudi, 'Sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Aku-lah Dia, kamu akan mati dalam dosamu' (Yoh 8:24). Tapi Yakobus menyatakan bahwa setan-setan pun percaya hanya ada satu Allah, namun 'iman' ini tidak menguntungkan mereka (Yak 2:19). Pisteuo bisa disusuli keadaan ketiga (dativum), jika maksudnya ialah mempercayai atau menerima sebagai hal yg benar apa yg dikatakan seseorang. Maka Yesus mengingatkan orang Yahudi bahwa 'Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya' (Mat 21:32). Di sini kata 'percaya' tidaklah mengandung arti 'mengandalkan diri' kepada Yohanes: orang Yahudi tidak percaya apa yg dikatakannya. Hal itu bisa juga kena kepada Yesus, seperti dalam Yoh 8:45, 'Kamu tidak percaya kepada-Ku', atau ay berikutnya, 'Aku mengatakan kebenaran, mengapa kamu tidak percaya kepada-Ku?' Tapi tidak boleh kita lupakan bahwa kepercayaan mempunyai isi kognitif. Karena itu susunan kalimat ini kadang-kadang mengacu kepada iman yg menyelamatkan seperti dalam Yoh 5:24, 'Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yg mengutus Aku, ia mempunyai hidup yg kekal'. Orang yg sungguh percaya kepada Allah, tentu akan bertindak selaras dengan iman itu, Dengan perkataan lain, kepercayaan yg sungguh bahwa apa yg dinyatakan Allah memang benar, akan nampak dalam iman yg benar pula. Susunan tata bahasa khas untuk iman yg menyelamatkan, ialah kata kerja pisteuo disusuli kata eis. Arti harfiahnya ialah percaya 'ke dalam'. Maksudnya ialah iman yg mengeluarkan seseorang dari dirinya sendiri, dan menaruh dirinya di dalam Kristus (bnd ungkapan yg sering dipakai Paulus mengenai orang Kristen yaitu'di dalam Kristus'). Pengalaman ini dapat juga disebut 'kesatuan dengan Kristus melalui iman'. Maksudnya bukan melulu iman dalam arti persetujuan intelektualis, tapi iman yg melaluinya orang percaya berpaut pada Juruselamat-nya dengan segenap hatinya. Orang percaya dalam pengertian ini tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam dia (Yoh 15:4). Iman tidak berarti menerima hal-hal tertentu sebagai benar, tapi menyerahkan diri (mengandalkan diri) kepada suatu diri, yaitu diri Kristus. Kadang-kadang pisteuo disusuli epi, 'di atas'. Iman mempunyai dasar yg kuat dan teguh. Susunan tata bahasa ini didapati dalam Kis 9:42. Di situ, sesudah tersiar kebangkitan Tabita, 'banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan' (epi ton kurion). Orang-orang sudah menyaksikan sendiri apa yg dapat dilakukan oleh Kristus, maka mereka mengalaskan iman mereka 'di atas' Dia. Kadang-kadang iman dialaskan kepada Allah Bapak, misalnya Rm 4:24, 'Kita percaya kepada (epi) Dia yg telah membangkitkan Yesus Tuhan kita dari antara orang mati'. Yg sangat khas PB ialah pemakaian mutlak kata kerja itu. Sewaktu Yesus berada di daerah Samaria, banyak orang 'menjadi percaya' karena perkataan-Nya (Yoh 4:41). Tidak perlu ada tambahan pada apa yg mereka percayai, atau kepada siapa mereka percaya. Iman begitu khas dalam Kekristenan sehingga orang Kristen dapat disebut pendek saja 'orang percaya'. Pemakaian ini luas di seluruh PB dan tidak terbatas hanya pada seorang penulis saja. Kita dapat menyimpulkan bahwa iman merupakan dasar Kekristenan. Ihwal waktu dari kata kerja pisteuo mengandung acuan. Waktu aoristus mengacu kepada tindakan yg terjadi pada waktu lalu. Dan bila dipakai demikian akan menandakan sifat yg menentukan dari iman. Jika seseorang menjadi percaya ia menyerahkan dirinya secara menentukan kepada Kristus. Waktu presens mengandung gagasan 'berjalan terus' atau berulang-ulang. Ini menandakan bahwa iman bukanlah sesuatu yg berlalu, tapi berlangsung terus-menerus. Waktu perfektum mengandung kedua gagasan di atas dan membicarakan tentang tindakan masa kini yg merupakan kesinambungan tindakan pada waktu lalu. Tentang iman, ini menandakan bahwa orang yg menjadi percaya memasuki suatu keadaan yg menetap. Perlu diperhatikan bahwa kata benda pistis kadang-kadang dilengkapi dengan kata sandang, maksudnya, keseluruhan batang tubuh ajaran Kristen, seperti waktu Paulus menghimbau orang Kolose 'hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yg telah diajarkan kepadamu' (Kol 2:7). b. Pemakaian khusus (i) Dalam Injil-injil Sinoptik iman sering dihubungkan dengan penyembuhan. Yesus berkata kepada perempuan yg menjamah jubah-Nya di tengah-tengah orang banyak, 'Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau' (Mat 9:20). Tapi iman dalam arti yg lebih luas dilukiskan juga dalam Injil-injil ini. Markus mencatat perkataan Yesus, 'Tidak ada yg mustahil bagi orang yg percaya!' (Mrk 9:23). Begitu juga Dia berkata bahwa seseorang akan melakukan pekerjaan besar, sekiranya mempunyai iman kendati hanya sebesar biji sesawi (Mat 17:20; Luk 17:6). Jelas, Yesus menuntut iman tertuju kepada diriNya sendiri. Tuntutan khas Kristen bahwa orang harus beriman kepada Yesus gamblang didasarkan pada tuntutanNya sendiri. (ii) Dalam Injil Yoh iman menduduki tempat sangat mencolok, terlihat dari munculnya kata kerja pisteuo sampai 98 kali. Memang ganjil, kata benda pistis tidak pernah dipakainya. Mungkin sebabnya ialah kata pistis dipakai di kalangan sejenis Gnostik. Ada tanda bahwa Yohanes memperhitungkan lawan-lawan seperti itu, dan bisa saja ia menghindari untuk memakai istilah yg sangat mereka gemari. Atau mungkin dia lebih menyukai arti yg lebih dinamis yg diberikan oleh kata kerja itu. Apa pun alasannya, ia lebih sering memakai kata kerja pisteuo (dibandingkan penulis PB lainnya, sampai 3 kali lebih banyak dari ketiga temannya penulis Injil Sinoptik itu). Susunan katanya yg khas ialah penggunaan kata depan eis, 'percaya kepada'. Hal terpenting ialah hubungan orang percaya dengan Kristus. Justru Yohanes berulang-ulang berbicara tentang percaya kepada-Nya atau percaya dalam nama Kristus (mis Yoh 3:18). Bagi orang zaman itu'nama' mengungkapkan seluruh kedirian seseorang, keberadaan orang itu seutuhnya. Maka 'percaya dalam nama Kristus' berarti mutlak percaya kepada diri Yesus seutuhnya. Yoh 3:18 berkata, 'Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman'. Ajaran khas Yohanes ialah, bahwa ihwal kekekalan ditentukan kini dan di sini. Iman tidak melulu menjamin hidup yg kekal pada suatu masa depan yg tidak diterangkan, tapi juga memberi hidup yg kekal sekarang ini. 'Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh (ekhei, waktu presens, jadi sekarang sudah) hidup yg kekal' (Yoh 3:36; bnd 5:24 dll). (iii) Dalam Kis, yg melaporkan upaya penginjilan yg maju pesat, ungkapan khas yg dipakai ialah (waktu) aoristus dari pisteuo, yg mengacu kepada tindakan keputusan. Lukas menceritakan beberapa peristiwa yg mendampakkan orang-orang menaruh kepercayaan kepada Kristus. Susunan pengalimatan yg lain ada juga, dan baik iman yg terus menerus maupun buahnya yg menetap disebut, tapi keputusan itulah yg paling khas. (iv) Bagi Paulus, iman adalah sikap khas Kristen. Tidak seperti Yohanes, Paulus memakai kata benda pistis lebih dua kali lipat dari kata kerja pisteuo. Kata pistis dikaitkan dengan beberapa gagasannya utama. Jadi dalam Rm 1:16 ia berkata bahwa Injil 'adalah kekuatan Allah yg menyelamatkan setiap orang yg percaya'. Bahwa agama Kristen lebih dari sekedar pola nasihat yg baik sangat berarti bagi Paulus. Injil tidak hanya mengatakan kepada manusia apa yg wajib mereka lakukan, tapi juga memberi kekuatan kepada mereka untuk melakukannya. Beberapa kali Paulus mempertentangkan kata-kata belaka dengan kekuatan, umumnya guna menekankan bahwa kekuatan Roh Kudus harus diperlihatkan dalam hidup orang Kristen. Dan kekuatan ini dapat berperan dalam hidup seseorang hanya jika ia percaya. Tidak ada yg bisa mengganti iman. Banyak perselisihan Paulus berkisar pada silang nalar dengan pengikut Yudaisme. Kelompok ini mempertahankan bahwa tidak cukup bagi orang Kristen hanya dibaptis -- mereka harus disunat, dan bila mereka diterima masuk agama Yahudi dengan jalan sunat itu, mereka harus menggenapi seluruh hukum Taurat Musa. Kelompok Yudais ini membuat ketaatan kepada Taurat prasyarat yg harus dipenuhi sebelum memperoleh keselamatan, paling tidak dalam arti keselamatan secara utuh. Paulus menentangnya. Ia menandaskan bahwa manusia tidak dapat berbuat apa pun juga untuk mendatangkan keselamatan dirinya. Segala sesuatu telah genap seutuhnya dilakukan oleh Kristus, justru tidak seorang pun dapat menambahkan apa-apa untuk menyempurnakan pekerjaan Kristus yg sudah tuntas itu. Demikianlah Paulus menekankan bahwa manusia dibenarkan oleh iman (Rm 5:1). Doktrin pembenaran oleh iman adalah pusat pemberitaan Paulus. Apakah dengan memakai istilah ini atau tidak, gagasan itu selalu dia kemukakan. Dengan penuh semangat ia menentang setiap pemikiran yg mengajarkan dan mengandalkan perbuatan baik. 'Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yg dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tapi hanya oleh iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan karena iman dalam Kristus dan bukan karena melakukan hukum Taurat'. Sebab 'tidak ada seorang pun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat' (Gal 2:16). Jelas bagi Paulus iman berarti melepaskan segala kepercayaan yg mengandalkan kemampuan diri untuk mendapat keselamatan sebagai imbalan dari jasa atau amal bakti. Beroleh keselamatan hanyalah dengan percaya sepenuhnya menerima karunia Allah di dalam Kristus, mengandalkan Kristus dan hanya Dia, untuk memperoleh segenap arti keselamatan. Ciri khas lain dalam teologi Paulus ialah peranan Roh Kudus yg begitu luas dan mencolok. Paulus berpendapat bahwa semua orang Kristen didiami oleh Roh Kudus (Rm 8:9, 14) dan hal ini dia hubungkan juga dengan iman. Karena itu tentang Yesus, dia tulis kepada orang Efesus, 'Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yg dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita...' (Ef 1:13 dab). Meterai melambangkan hak pemilikan, suatu kiasan yg dimengerti pada suatu zaman, tatkala banyak orang buta aksara. Roh Kudus yg diam dalam diri orang percaya menandakan hak milik Allah, dan tanda ini dibubuhkan kepada seseorang hanya sesudah dia percaya. Ay yg dikutip di atas berkata mengenai Roh Kudus sebagai jaminan bagian kita'. Di sini Paulus memakai suatu kata yg pada abad pertama berarti panjar, yg sekaligus adalah jaminan bahwa sisa harga akan dilunasi kemudian. Jadi, jika seseorang menjadi percaya, ia menerima Roh Kudus sebagai bagian dari kehidupan di 'dunia yg akan datang', juga jaminan bahwa sisanya pasti menyusul. (v) Penulis Surat Ibr melihat bahwa iman selalu merupakan ciri khas umat Allah. Dalam ps 11, yaitu gedung lukisannya yg indah, penulis mengenang orang-orang terhormat pada masa lampau, sambil menunjukkan bagaimana masing-masing mengemukakan tema luhurnya bahwa 'tanpa iman, tak mungkin orang berkenan kepada Allah' (Ibr 11:6). Penulis secara khusus tertarik pada pertentangan iman dengan penglihatan. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg diharapkan dan bukti dari segala yg tidak kita lihat (Ibr 11:1). Ia menekankan bahwa orang yg tidak mempunyai apa pun secara lahiriah yg bisa menopangnya dalam perjalanannya, toh tetap berpegang teguh kepada janji janji Allah. Dengan perkataan lain, mereka hidup dan berjalan di dalam iman; bukan dalam penglihatan. (vi) Di antara penulis PB, baiklah kita memberi perhatian kepada Yakobus. Ada pendapat bahwa dalam hal iman dia bertentangan dengan Paulus. Apabila Paulus mempertahankan bahwa orang dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan, Yakobus mempertahankan 'bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, bukan hanya karena imannya' (Yak 2:24). Tapi ini hanyalah selisih verbalisasi saja. Jenis 'iman' yg ditentang oleh Yakobus bukanlah kepercayaan pribadi yg membara kepada Juruselamat yg hidup seperti dibicarakan oleh Paulus. Yg dibicarakan Yakobus ialah iman, yg diterangkan Yakobus sendiri, 'Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan gemetar' (2:19). Maksud Yakobus ialah ihwal akal budi menyetujui kebenaran-kebenaran tertentu, tapi tidak. mendukung pendapat bahwa hidup selaras dengan kebenaran-kebenaran itu akan mendampakkan keselamatan (2:15 dab). Betapa jauhnya Yakobus dari menentang iman dalam arti seutuhnya, sehingga di mana saja dia mempradalilkannya. Pada awal suratnya secara wajar ia berbicara tentang 'ujian terhadap imanmu' (1:3), dan dia menasihati pembacanya supaya 'sebagai orang yg beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yg mulia itu, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka' (2:1). Ia mengecam iman yg salah, tapi menganggap bahwa tiap orang akan mengakui perlunya iman yg benar. Lagipula arti 'perbuatan' bagi Yakobus tidaklah sama dengan arti seperti dimaksudkan Paulus. Paulus memikirkan ketaatan kepada tuntutan perintah Taurat yg dipandang sebagai sistem, yg olehnya seseorang dapat meraih keselamatan karena jasa. Bagi Yakobus Taurat ialah 'Taurat yg memerdekakan' (2:12). Yg dia sebut 'perbuatan' adalah sama dengan 'buah-buah Roh' yg dibicarakan oleh Paulus. Perbuatan-perbuatan kasih timbul sebagai dampak dari sikap yg benar terhadap Allah. Perbuatan itu adalah buah iman. Yakobus keberatan terhadap pernyataan bahwa iman ada kendati tanpa buah yg membuktikannya. Iman jelas merupakan salah satu konsepsi penting dalam seluruh PB. Di mana-mana iman dituntut dan keutamaannya ditekankan. Iman membuang segala kepercayaan pada sumber-sumber kekuatan sendiri. Iman berarti pasrah menyerahkan diri sendiri tanpa syarat kepada rahmat Allah. Iman berarti memegang teguh janji Allah di dalam Kristus dengan memautkan seluruh kepercayaan kepada karya Kristus yg genap seutuhnya demi keselamatan, dan kepada kekuasaan Roh Kudus demi kekuatan sehari-hari. Iman mencakup kepercayaan yg utuh dan ketaatan mutlak kepada Allah. KEPUSTAKAAN. D. M Baillie, Faith in God, 1964; W. F Howard, Christianity according to St. John, 1943; 13.13 Warfield in HDB; W. A Whitehouse dalam RTWB; J. G Machen, What is Faith?, 1925; G. C Berkouwer, Faith and Justification, 1954; J Hick, Faith and Knowledge', 1966; NIDNTT, hlm 587-606; TDNT 6, hlm 1-11; TDNT 6, hlm 174-228. LM/MHS Ke atas PERCAYA, KEPERCAYAAN [Ensiklopedia] Lihat IMAN, KEPERCAYAAN. Ke atas Yunani Strongs #4006 πεποιθησις pepoithesis πεποιθησις pepoiyhsiv: εως [feminin] kepercayaan (Kamus Barclay) Strongs #4100 πιστευω pisteuo πιστευω pisteuw: percaya, beriman kepada, mempercayakan (Kamus Yoppi) beriman, percaya (terhadap/dalam) (Allah atau Kristus); mempercayaai, meyakini (seseorang atau sesuatu); mempercayakan (sesuatu kepada orang lain); ος μεν π. φαγειν iman satu orang membenarkan segala macam makanan (Rm 14.2) (Kamus Barclay) Strongs #4102 πιστις pistis πιστις pistiv: iman, kesetiaan, keyakinan, bukti (Kamus Yoppi) εως [feminin] iman, kepercayaan, keyakinan; iman Kristen; kekuatan iman (Rm 14.22,23); !!(?) ajaran (Yud 3,20); tanggungan, bukti (Kis 17.31); janji (1Tim 5.12) (Kamus Barclay) Ke atas Iman [Statistik] Jumlah dalam TB : 170 dalam 154 ayat (dalam NT : 170 dalam 154 ayat) Strong dalam PB : [<570> απιστια ‎1x] [<846> αυτος ‎1x] [<2192> εχω ‎1x] [<3739> ος ‎1x] [<4100> πιστευω ‎1x] [<4102> πιστις ‎157x] Ke atas Kepercayaan [Statistik] Jumlah dalam TB : 29 dalam 27 ayat (dalam OT : 13 dalam 13 ayat) (dalam NT : 16 dalam 14 ayat) Strong dalam PL : [<0539> אמן ‎2x] [<0982> בטח ‎4x] [<02388> חזק ‎1x] [<03027> יד ‎1x] [<03689> כסל ‎2x] [<04009> מבטח ‎4x] Strong dalam PB : [<2292> θαρρεω ‎1x] [<2745> καυχημα ‎1x] [<3982> πειθω ‎3x] [<4006> πεποιθησις ‎1x] [<4100> πιστευω ‎2x] [<4102> πιστις ‎8x]

No comments:

Post a Comment