Wednesday, September 4, 2019

Liturgi Yudaisme

Liturgi diterjemahkan dari istilah Ibrani avodah, yang berarti menyembah atau bekerja sama. Secara umum, liturgi adalah pengelolaan tentang drama untuk menyembah Tuhan. Liturgi bukan hanya kata-kata yang dibacakan, baik tetap atau spontan, itu juga termasuk tindakan, kesempatan untuk ibadah, dan pertemuan para peserta. Liturgi dalam beberapa hal mirip dengan skenario, tetapi seperti halnya skenario memiliki tingkat penyesuaian yang berbeda di tangan sutradara yang berbeda, demikian pula pada liturgi yang akan berbeda tergantung momennya.

Yudaisme punya 2 jenis liturgi.
1. Liturgi tradisional.
Salah satu jenis liturgi tertua sudah ada sejak zaman Nabi Daniel.
Liturgi ini punya ciri-ciri, seperti ; Rabbi membelakangi umat, adanya pemisahan gender, tidak ada tempat duduk, 100% menggunakan bahasa Ibrani, banyak gerakan, sangat kaku, wajib beribadah 3 kali sehari.
Kekurangan yaitu ; umat hanya jadi penonton dan tidak berpartisipasi, sehingga ungkap bekerja sama menjadi tidak sesuai.
(Liturgi ini tidak dilarang untuk digunakan, waktu untuk beribadah yaitu 3 kali sehari tetap dipertahankan ke liturgi harian)

2. Liturgi modern.
Terjadi penyesuaian dengan liturgi, liturgi ini punya ciri-ciri ;
Rabbi mengahadap umat, tidak ada pemisahan gender, ada tempat duduk, disesuaikan dengan bahasa setempat tapi pada beberapa bagian masih mempertahankan bahasa Ibrani, sedikit gerakan.
Pada liturgi ini umat berpartisipasi dalam liturgi.
(Bentuk liturgi paling umum disemua Synagoge)
(Liturgi ini ada karena respon Yudaisme kepada Kekeristenan, terjadi kolaborasi)

Pertemuan liturgi pertama di katedral Albany Immaculate Conception antara umat Katolik dan Yahudi sejak akhir 1980-an, serangkaian perjalanan antaragama ke Israel dan layanan doa minggu lintas agama membuka jalan bagi dialog dan kolaborasi.

Dibawa ini adalah kolaborasi antara liturgi.
* Bacaan pertama dalam liturgi sabda hampir selalu dari Perjanjian Lama.

* Ekaristi mirip seperti makanan seder. Seder adalah layanan makan dan doa yang diadakan di rumah-rumah Yahudi pada malam hari pertama Paskah dan Perjamuan harian, mingguan di Sinagog.

* Stola adalah sepotong kain panjang dan sempit yang dikenakan oleh pastor ketika merayakan Misa mirip selendang doa yang digunakan dalam Yudaisme.

* "Amin" berarti "jadilah itu" dalam bahasa Ibrani.

* "Alleluia" berarti "puji Tuhan" dalam bahasa Ibrani.

* "Hosanna" berarti "selamatkan sekarang," atau "selamatkan, aku mohon kepadamu" dalam bahasa Syria.

* Selama ribuan tahun, orang-orang Yahudi telah berdoa untuk roti: "Terpujilah Engkau, Tuhan kami, raja alam semesta, sebab karenaMu kami menerima roti dari bumi."
Saat mempersiapkan Misa, seorang imam Katolik mengatakan: "Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan". Para Imam Yahudi juga para Imam Katolik berdoa untuk anggur dengan cara yang sama juga.

* Imam Katolik mencuci tangannya, melanjutkan tradisi Yahudi dan berkata: "Aku mencuci tanganku dengan tidak bersalah, dan pergi ke altar, ya Tuhan" (Mzm 26: 6). "Altar" berarti "tempat pengorbanan" dalam bahasa Ibrani.

* Gereja-gereja Katolik memiliki tabernakel yang menyimpan Ekaristi, sedangkan di Sinagoge memiliki tabernakel yang menyimpan gulungan Taurat kuno.
Lilin juga dipakai di kedua rumah ibadah.

Kedua agama berbagi pemujaan kepada satu Tuhan Ibadah adalah tentang pemujaan, ucapan syukur, persiapan dan permohonan.

No comments:

Post a Comment