Saturday, January 5, 2019
NATAL & SEJARAHNYA BERDASARKAN ALKITAB
Daftar Isi:
BROWNING: LAHIR DARI PERAWAN , NATAL, HARI ; ENSIKLOPEDIA: LAHIR, KELAHIRAN DARI ANAK DARA ;
Kelahiran Yesus, Natal
Ke atas
LAHIR DARI PERAWAN [Kamus Browning]
Pernyataan Injil Matius dan Lukas bahwa Yesus lahir dari --> Maria tanpa campur tangan pasangan manusia. Kehamilan Maria adalah karena --> Roh Kudus (Mat. 1:18; Luk. 1:35). Penulis-penulis terdahulu dalam PB ( --> Markus dan Paulus) tidak mengenal kehamilan perawan seperti itu, maka dikemukakan bahwa cerita-cerita itu adalah suatu --> midras dari Yes. 7:14 dalam --> LXX, yang membuatkan suatu kelahiran dari seorang perawan (dalam bahasa Yunani). Kata Yunani parthenos digunakan untuk menerjemahkan kata almah dalam bahasa Ibrani, yang berarti 'perempuan muda'; terjemahan Yunani itu diikuti oleh berbagai terjemahan bahasa lain. Dalam bahasa Indonesia TB menerjemahkan Yes. 7:14 dengan 'perempuan muda', dan Mat. 1:23 dengan 'anak dara' sesuai Yunaninya, parthenos, sebagai kutipan dari LXX (bnd. terjemahan-terjemahan bahasa Inggris). Pada abad kedua M, penyanggah Yahudi yang kontroversial, Trifo, menyatakan bahwa kata Ibraninya tidak berarti 'perawan'; Yes. 7:14 menunjuk pada kelahiran biasa dari --> Hizkia. Memang LXX tidak disukai orang Yahudi yang berbahasa Yunani, yang berpihak pada terjemahan harfiah oleh --> Akwila pada awal abad kedua M. Kemudian lagi, pada abad kedua filsuf kafir Celsus mengemukakan bahwa ayah Yesus adalah Pantera, seorang prajurit Roma.Oleh karena penelitian historis tidak dapat memastikan kebenaran dan ketidakbenaran berita-berita Injil, maka argumentasi teologi yang dikemukakan. Yang menguntungkan --> doktrin tradisional adalah pemikiran bahwa tepatlah berita Injil itu sebagai alat yang dipakai Allah untuk memotong garis kemanusiaan lama yang berdosa dengan memulaikan suatu kemanusiaan baru yang murni dalam Yesus. Kelahiran Yesus yang luar biasa menjadi tanda dari keadaan ilahi Yesus. Pada lain pihak, beberapa ahli teologi modern menyanggah bahwa kemanusiaan Yesus cacat, karena dengan hanya satu orangtua tidak mungkin Yesus manusia sepenuhnya. Kalau Yesus diberi kromosom luar biasa, yang khusus diciptakan Allah bagi-Nya, tanpa nenek moyang manusia, bagaimana ia adalah keturunan manusia dari garis rumah --> Daud (Mat. 1:17, 20; Rm. 1:3)?
Ke atas
NATAL, HARI [Kamus Browning]
Jemaat mula-mula tidak merayakan kelahiran Yesus. Tanggal kelahiran-Nya tidak diketahui. Namun, dengan berkembangnya kalender, yang dengannya peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dapat diingat urutannya, akhirnya kelahiran Yesus ditentukan waktunya, sama seperti suatu hari tertentu pada perayaan --> Paskah, akhirnya meliputi seluruh Minggu Suci. Pertama-tama ditentukan 6 Januari sebagai hari kelahiran Yesus, dan seluruh rangkaian cerita disusun kembali: --> kelahiran, kunjungan orang --> majus, dan --> pembaptisan. Namun, di Roma, yang menentukan 6 Januari untuk orang majus, rupanya Gereja pada abad ke-4 M menentukan 25 Desember sebagai hari yang tepat untuk merayakan kelahiran itu, sebab hari itu telah menjadi perayaan kafir Sol Invictus, ketika matahari yang tak terkalahkan itu setiap tahun muncul dari kegelapan musim dingin, dan siang menjadi semakin panjang lagi. Dalam Maleakhi terdapat ayat (4:2) mengenai 'Matahari Kebenaran', yang agaknya sangat tepat untuk hal itu.
Ke atas
LAHIR, KELAHIRAN DARI ANAK DARA [Ensiklopedia]
Yg dimaksudkan oleh golongan Protestan dengan 'lahir dari anak dara Maria' ialah 'dikandung oleh anak dara (Maria)'. Golongan Katolik mempercayai dua hal, yaitu 'dikandung oleh anak dara (Maria)' dan 'dilahirkan secara mujizat oleh anak dara (Maria)'. Maksudnya, bayi Yesus keluar dari rahim Maria dengan suatu cara -- sedemikian rupa -- sehingga Maria secara medis tetap tinggal dara. Pikiran ini terdapat dalam Protevangelium of James (bg akhir abad 2) dan menjadi ajaran resmi sebagai bagian dari ide yg mengatakan bahwa Maria tetap dara untuk selamanya.
Pemikiran itu perlu diuji dengan kutipan Lukas, 'Semua anak laki-laki sulung', (Luk 2:23) yg arti harfiahnya ialah 'yg pertama merobek rahim ibu'. Juga perlu diuji dengan ucapan Matius, bahwa Yusuf 'tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki... Yesus' (Luk 1:25), yg agaknya membatalkan pandangan, bahwa Yusuf dan Maria selanjutnya menahan diri dari persetubuhan pernikahan yg biasa. Dalam pokok ini 'lahir dari anak dara (Maria)' dipakai sebagai padanan untuk 'dikandung oleh anak dara (Maria)'.
Kedua berita tentang kelahiran Yesus dalam Mat dan Luk jelas terpisah satu dari yg lain. Dan keduanya mencatat bahwa Yesus lahir melalui pekerjaan langsung Roh Kudus tanpa seorang bapak manusia (Mat 1:18-25; Luk 1:34). Andai bukan karena mujizat yg terkandung di dalamnya, setiap orang akan menerima berita itu sebagai berita biasa.
Masih ada lagi bukti dalam kitab PB lainnya yg menopang kutipan Lukas dan ucapan Matius itu. Walaupun seseorang tidak senantiasa mengatakan langsung apa yg dipercayainya, namun imannya terungkap melalui perubahan ungkapan yg dipakainya. Maka berita kelahiran alpa dalam Mrk, karena kitab itu mulai di mana pengkhotbah-pengkhotbah Kis mulai, yakni pembaptisan oleh Yohanes. Namun dalam 6:3 hanya Mrk dari Kitab-kitab Sinoptik yg mengutip para penentang yg mengatakan, 'Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria...?' Tapi sebaliknya Mat 13:55 berkata 'anak tukang kayu', dan Luk 4:22 berkata 'anak Yusuf'.
Injil Yoh juga memulai cerita pelayanan Kristus di bumi ini dengan Yohanes Pembaptis. Kemudian menyusul desas-desus yg mengatakan bahwa kelahiran Yesus adalah haram, seperti terungkap dalam 8:41, 'Kami (menekankan kata ganti diri dan kedudukan) tidak dilahirkan dari zinah'. Ada juga bacaan yg diterima oleh beberapa penulis Kristen sejak Tertulianus, dan oleh Douglas Edwards dalam bukunya The Virgin Birth in History and Faith, tapi tetap kurang meyakinkan. Bacaan ini terdapat dalam naskah Latin Verona, mengenai Yoh 1:13, yg mempunyai bentuk tunggal, 'orang yg diperanakkan bukan dari darah, bukan pula secara jasmani, melainkan dari Allah'. (Tak ada naskah Yunani yg berkaitan dgn bacaan ini.)
Paulus, teman Lukas, memakai bahasa yg mengandung pengakuan akan kelahiran dari anak dara. Jika membicarakan kedatangan, yaitu kelahiran Yesus Kristus, Paulus memakai kata kerja umum, yaitu ginomai, bukan gennao; kata yg terakhir ini cenderung mengaitkan peranan suami (ump Rm 1:3; Flp 2:7). Hal ini khas ditunjukkan dalam Gal 4:4, 'Allah mengutus AnakNya, yg lahir (genomenon) dari seorang perempuan'. Sebaliknya dalam 4:23 Ismael 'diperanakkan', gegennetai (dari gennao).
Tafsiran yg sehat atas 1 Kor 15:45-48 ialah melihat Adam dan Kristus datang secara mujizat dari tangan Allah. Ireneus menghubungkannya dengan kelahiran dari anak dara.
Mendiamkan ihwal kelahiran dari anak data, pada satu sisi bisa saja dimaksudkan untuk menjaga nama baik Maria dari pergunjingan. Lagipula jarang sekali pengkhotbah masa kini menyinggung kelahiran dari anak data dalam khotbah-khotbah mereka, kendati mereka sering membicarakan inkarnasi Kristus. Sesudah thn 100 M kelahiran dari anak dara diterima oleh Ignatius, Aristides, Justinus, Ireneus (lih di atas) dan yg lain-lain.
Sekalipun beberapa ahli meminta perhatian kepada variasi-variasi dalam beberapa naskah, yg kurang mendapat dukungan, tapi tidak satu pun dari variasi itu yg menghilangkan uraian tentang fakta kelahiran dari anak data.
Secara teologis pernah dipersoalkan bahwa alasan untuk memberikan gelar 'Anak Allah' dalam Luk 1:35, tak dapat dicocokkan dengan pengertian Anak Allah yang Kekal dalam Surat-surat Kiriman. Pemikiran ini didasarkan pada anggapan, bahwa kepada Maria dan Yusuf telah diberikan pernyataan teologis seutuhnya. Anggapan demikian tidak beralasan. Kedua catatan itu menyajikan isi dari berita yg diberitakan kepada mereka, yaitu Maria akan menjadi ibu dari Mesias yg dijanjikan, Anak Allah dan 'Allah menyertai kita'. Kenyataan bahwa Matius dan Lukas di sini tidak merujuk kepada teologi pada masa kemudian, menjadi bukti bagi keaslian berita-berita mereka.
Pertimbangan-pertimbangan genetika -- proses terjadinya manusia dalam rahim -- dapat digunakan namun hati-hati, untuk menunjukkan bahwa inkarnasi Yesus mengharuskan adanya kelahiran dari anak dara. Jika jabang bayi yg hadir di kandungan Maria adalah hasil dari perbuatan Yusuf dan Maria, maka dari awal telah terjadi seorang manusia yg secara potensi utuh. Allah tidak dapat menjadi manusia demikian, tapi dapat melalui cara tertentu memilih untuk meleburkan diriNya dengan manusia tadi (demikian ajaran Nestorius), atau, Allah harus merasa puas dengan memenuhi manusia tadi itu secara rohani, seperti Roh Kudus memenuhi orang-orang kudus zaman kuno.
Tak satu pun dari pikiran ini yg cocok dengan catatan Alkitab. Justru kelahiran dari anak dara itu baiklah dinalar dengan taat asas kepada data-data sesuai catatan Alkitab.
KEPUSTAKAAN. L Sweet, The Birth and Infancy of Jesus Christ, 1906; J Orr, The Virgin Birth of Christ, 1907; J. G Machen, The Virgin Birth of Christ, 1930; D Edwards, The Virgin Birth in History and Faith, 1943; T Boslooper, The Virgin Birth, 1962; R. E Brown, The Birth of the Messiah, 1977; J Stafford Wright, 'The Virgin Birth as a Biological Necessity', FT 95, 1966-1967, hlm 19-29. JSW/MHS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment