Saturday, May 12, 2018

Keinginan Mata

INGIN, KEINGINAN DAN HAWA NAFSU [Ensiklopedia]
Titah ke-10 melarang 'mengingini' (Kel 20:17; Rm 7:7; 13:9). Menurut pikiran Ibrani, ketika seseorang mengingini sesuatu maka seluruh kepribadiannya terlibat dalam keinginan itu. Jika apa yg diingini bersifat salah dan keinginan itu tidak terkendali, maka akibatnya ialah pengrusakan kesejahteraan orang lain sampai pada tingkat masyarakat seluruhnya (bnd Yer 6:13-15). Karena itu Titah ke-10 melarang keinginan dan keserakahan. --> SERAKAH, KESERAKAHAN.

Kata Yunani epithumia mengungkapkan keinginan yang kuat, apakah baik atau buruk harus ditentukan dari kalimat sekitarnya. Kata ini dipakai untuk keinginan Kristus yg murni ('Aku sangat rindu', Luk 22:15) dan keinginan Paulus untuk 'pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus' (Flp 1:23) atau keinginannya bertemu dengan orang-orang yg bertobat karena pelayanannya ('rindu yg besar', 1 Tes 2:17). Dalam arti buruk epithumia diterjemahkan baik keinginan maupun hawa nafsu (Rm 6:12; 8:7; 13:14; Kol 3:5; Yud 16). Epithumia berarti keinginan berahi (seks) di Mat 5:28; Ef 2:3; 1 Yoh 2:16; 1 Ptr 2:11. Istilah Yunani pathos (1 Tes 4:5) dan hedone (Yak 4:3) juga diterjemahkan keinginan.

Apabila keinginan jahat tidak disalibkan tapi dibiarkan, maka keinginan itu bernyala seperti api (Kol 3:5). Pada pihak lain, keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging (Gal 5:17), dan pada saat seorang mengingini Tuhan serta karunia-karunia-Nya yg terbaik (1 Kor 12:31) maka tubuh manusia menjadi alat kebenaran (Rm 6:12 dab). DHT/PE/MBD

No comments:

Post a Comment