All living souls of the Heaven and the Earth
Wednesday, October 30, 2019
Thursday, October 17, 2019
Pakai Tzitzit Yahudi
Turut berdukacita.
..Ini jalan menuju rumahku dekat stasion Batutulis....semua terkena angin puting beliung
Namun ciuman Hashem memberi perlindungan yang luar biasa bagi kami sekeluarga
Barukh Hashem
Ini Letak Inti Konflik Politik West PapuaSampai hari ini tidak ada keputusan resmi (resolusi) PBB tentang hasil Penentuan pendapat rakyat (Pepera) 1969 yang menyatakan wilayah West Papua sah dalam NKRI. PBB hanya mencatat pelaksanan Pepera 1969 melalui Resolusi 2504 (XVII). Resolusi ini TIDAK menyebutkan West Papua telah menetukan nasib untuk integrasi (bergabung) dengan Indonesia melalui Pepera 1969.Status West Papua oleh karena itu merupakan koloni tak berpemerintahan sendiri yang berhak untuk penentuan nasib sendiri. Selama West Papua belum melaksanakan haknya untuk menentukan nasib sendiri, maka ia masih menjadi sebuah koloni dan kehadiran Indonesia di West Papua ilegal. Ilegalitas inilah yang menjadi AKAR KONFLIK berkepanjangan di West Papua.Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan: keberlanjutan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasi adalah kejahatan yang melanggar Piagam PBB dan Deklarasi Jaminan Kemerdekaan terhadap Negeri-negeri dan Rakyat Terjajah serta prinsip-prinsip hukum internasional (Resolusi 2621 (XXV).Indonesia sudah meratifikasi piagam dan deklarasi PBB di atas. Maka, sudah merupakan kewajiban bagi Indonesia untuk segera memenuhi hak penentuan nasib sendiri bagi wilayah koloni West Papua.West Papua adalah koloni terakhir di Pasifik. Indonesia mesti mencontohi cara penyelesaian Kanaky dan Bougainville.)* Penulis adalah Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
YHVH
V’zot Habrachah ( וְזֹאת הַבְרָכָה ) (And This is the Blessing)
Deuteronomy 33:1-34:12, Joshua 1:1-18, Revelation 22:1-5
This portion concludes readings in the book of Deuteronomy and Torah.
Like a father blessing his children on his death bed, Moses blesses the children of Israel before his death.
In the previous portion Song of Moses came as a warning and to a rebellious, unfaithful people and the resulting calamities that will befall them; this portion foretells the blessings of a bright future for Israel - which is her destiny.
“Yes, He loves the peoples, all His holy ones – they are in Your hand.” (Deuteronomy 33:3)
Here, the Hebrew word for ‘people’s is ‘amim’ which can mean nations; therefore YAH’s love is all inclusive for all people of any tongue, tribe or nationality. We are all, Jew or Gentile, in His loving hands.
Although Moses brought forth YHWH’s Divine Torah first to the nation of Israel, His Covenant and Torah is for all who will receive.
“Moses commanded us a Torah, an inheritance of the kehilla (congregation) of Yaacov (Jacob).” (Deut 33:4)
The Hebrew word used ‘inheritance’ is ‘morashah’. Meaning it is not an inheritance (yerushah) is given freely to be spent by the heir at his own personal discretion and will, but an an estate which must remain ‘in the family’ of Israel - to be handed down from generation to generation from father to son and on and on forever.
This is the Torah of Elohim – it is never to be diminished or forgotten but kept in the family of YHWH and transmitted from generation to generation.
May we never neglect our sacred and supreme duty, amongst all our other tasks and goals and obligations, to ‘teach our children’ the Holy Torah of ADONAI.
Allah 1629
Etimologi Kajian tentang asal-usul kata. Ini dapat mempengaruhi eksegesis (tafsiran) terutamanya eksegesis PL. Etimologi pembentukan kata dapat dilihat dari Matius 1:21 di mana nama Yesus (dalam kata Ibrani Yosua, “Yahweh menyelamatkan”) dihuraikan sebagai ‘Dia yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosadosa’. Satu lagi contoh etimologi ialah penggunaan kata ‘Allah’ untuk God, dan Tuhan untuk Lord. Kata ‘Allah’ telahpun digunakan dalam Bahasa Melayu sejak edisi cetak Injil Matius pada tahun 1629.