Tuesday, April 30, 2019

German Christians to Bring Life-Sized Temple Menorah to Jerusalem As Peace Offering to Jewish People


http://www1.cbn.com/cbnnews/israel/2019/april/german-christians-to-bring-life-sized-temple-menorah-to-jerusalem-as-peace-offering-to-jewish-people

Skip to main content Subscribe Video US World Israel National Security Politics Entertainment Health Shows Subscribe Follow CBN.com ISRAEL CBNNEWS.COM Displaying 30+ Stories

German Christians to Bring Life-Sized Temple Menorah to Jerusalem As Peace Offering to Jewish People

ShareTweetEmail 04-30-2019 Emily Jones Courtesy: The Menorah Project JERUSALEM, Israel – A group of German Christians who call themselves "The Menorah Project"  are on their way to Jerusalem with a life-size replica of the seven-branched menorah that once stood in the second Temple before it was destroyed by the Romans in 70 AD. The 5-foot, 265-pound gold-coated menorah is a peace offering and plea for reconciliation to the Jewish people. This group of 11 Christians are bringing the menorah to Jerusalem, where it was once stolen by the Romans, to seek forgiveness for the Church's long history of anti-Semitism and violent persecution of Jews. The group views the Romans' robbery of the Menorah as the beginning of the early church's severance from it's Jewish roots. This, they believe, ultimately led to the development of Replacement Theology, the belief that God has rejected the Jewish people and replaced Israel with the Church. This theology is credited with being one of the root causes of anti-Semitism in Christianity and even the Holocaust. "The church never returned the holy instruments back to the Jewish people," the group says in a German to English translation on their website. "Instead, the church saw itself as the new spiritual Israel….We want to set a statement. We want to accept our failures as a church as set a sign of return." The menorah is traveling from Germany by boat through Rome to Israel's port in Haifa. It is expected to arrive in Israel on May 5 and will be presented to Israeli citizens on May 9 at a ceremony in Jerusalem. The menorah will arrive at a time when Israel stops to remember the horrors of the Holocaust and the rebirth of their nation. "As a group of young Christians, we accompany the Menorah on (its) way from Rome to God's eternal city of Jerusalem to deliver (it) to the Jewish people in the context of the Jewish State Day of Mourning Yom HaShoah and Israeli Independence Day Yom HaAtzmaut," they say. "With the return of the (Menorah) our thanks and our love for the Jewish people, together with the request for forgiveness, should be expressed. A sign that perhaps speaks louder and means more than many words," they continue. They see the return of the menorah as a symbol of God restoring Israel. "The Menorah is a symbol of hope that the Jewish people will be given back, what has been stolen from them all these years, and that God is putting together the pieces we are bringing back."   Did you know? God is everywhere—even in the news. That’s why we view every news story through the lens of faith. We are committed to delivering quality independent Christian journalism you can trust. But it takes a lot of hard work, time, and money to do what we do. Help us continue to be a voice for truth in the media by supporting CBN News for as little as $1. Support CBN News ShareTweetEmail JOIN THE CONVERSATION VIEW COMMENTS CBN NEWS EMAIL UPDATES Stay informed with the latest from CBN News delivered to your inbox. Email Updates Morning Update Evening Update CBN News This Week Christian World News Jerusalem Dateline Email Address * Subscribe LATEST CBN NEWS STORIES Violence in Venezuela: Maduro's Military Fights Guaido Uprising, Drives Over Civilian Protestors US, Israel Unite to Remember The Holocaust This Week New US Terror Attack Thwarted in Wake of Anti-Semitic Synagogue Shooting Global Persecution Report: 'Christians Are the Most Persecuted ...and It's Accelerating' Mueller Frustrated With Barr Over Portrayal of Findings

Monday, April 29, 2019

HalleluYah

Daftar Isi: KECIL: Aleluya , Haleluya /Aleluya ; HAAG: Halleluya ; BROWNING: HALELUYA ; ENSIKLOPEDIA: HALELUYA ; STATISTIK: HALELUYA ; LAIN: Dalam Versi-Versi Alkitab ; Haleluya Haleluya: pujilah kamu akan Tuhan! Wahyu 19:1. (Kamus Gering) Ke atas Aleluya [Kamus Kecil] TB- Lihat --> Haleluya --> 20082 Ke atas Haleluya /Aleluya [Kamus Kecil] TB- (Bahasa Ibrani): "Pujilah Tuhan". Sering dipakai dalam kitab Mazmur. Juga dalam Wahyu Wahy 19:1,3,4,6. Ke atas Halleluya [Kamus Haag] Halleluya. (Bhs. Ibr.: Pujilah Yah [: Yahwe]; --> Halel). Sebuah ungkapan tambahan liturgi kuno. Pada awal-mulanya dimulai oleh pembawa-nyanyian atau oleh imam, kemudian diulangi oleh umat (bergantian?). Peristiwa semacam itu terlebih-lebih terjadi dalam mazmur ~H. (111-112 pada bagian awal; lalu Mazm 106:1-48; 113:1-8; Mazm 135:1-21; 146:1-150:6. pada bagian awal dan akhir). Di samping itu lihat /RAPC #Tob 13:18. Di dalam Kitab PB (Wahy 19:1-6) ~H merupakan sebuah nyanyian surgawi sebagai pernyataan, bahwa kekuasaan rajawi Allah sudah dimulai. Ke atas HALELUYA [Kamus Browning] 1) Dinyanyikan oleh bala --> surga (Why. 19:1 dst.), yang berarti 'Puji Tuhan', seperti pada Mzm. 135:3, dsb. Seruan itu dimasukkan ke dalam --> ibadah Kristen dan, sebagaimana digambarkan oleh Augustinus !!(+/- 430 M, Bapa Gereja awal yang paling besar!!), merupakan jawaban umat terhadap pujian altar yang dinyanyikan setelah pembacaan pertama dari Kita Suci.2) Ungkapan liturgis --> pujian bagi Yahweh, pendahuluan dari sebelas mazmur (mis. Mzm. 146 hingga 150) dan kadang-kadang juga ditambahkan pada bagian akhir. Pujian ini dinyanyikan, baik dalam --> sinagoga, maupun dalam jemaat Kristen, Bentuk alleluia dalam Why. 19:1-6, yang juga ditemukan di kidung-kidung pujian Kristen berasal dari ejaan Yunani dan Latin kata Ibrani itu. Ke atas HALELUYA [Ensiklopedia] Sebutan liturgis, disalin dari kata Ibrani hallelu-yah, 'pujilah Yah', kependekan dari Yahweh, muncul 24 kali dalam Mzm. Meskipun ini hanyalah satu dari sekian sebutan untuk memuji, tapi (kecuali Mzm 135:3) selalu digunakan pada awal atau akhir dari mzm-mzm yg tidak diketahui nama penulisnya. Karena itu diduga kata ini telah menjadi sebutan baku untuk memuji Tuhan dalam kebaktian di Bait Allah sesudah Pembuangan. Mzm yg menerakan haleluya dibagi berkelompok: (1) Mzm 104, 105 (didapatkan pada bg akhir), 106 (pada bg awal dan akhir, yg terakhir ini menjadi bg dari puji-pujian terakhir pada Kitab Mzm ke-IV). (2) Mzm 111-113 (pada bg awal), 115-117 (pada bg akhir); hampir pasti bahwa LXX adalah benar menempatkan haleluya yg diulangi kembali pada bg akhir Mzm 113, untuk menjadi bg awal ps 114, jadi melengkapi seri-seri tersebut. (3) Mzm 135 pada bg awal dan akhir, tapi oleh LXX bg akhir ini ditempatkan pada bg awal Mzm 136. (4) Mzm 146-150, ditempatkan pada bg awal dan akhir pada masing-masing mazmur. Pada PB 'Haleluya' (Why 19:1, 3, 4, 6) dipakai dalam ibadah orang Kristen. Sebagian besar mazmur Haleluya memegang peranan penting dalam ibadah di rumah sembahyang orang Yahudi. Dalam Mzm 113-118, 'Hallel Mesir' dinyanyikan pada hari raya Paskah, Pentakosta, Pondok Daun dan Penyerahan. Pada perayaan Paskah Mzm 113 dan 114 dinyanyikan sebelum makan, sedangkan Mzm 115-118 setelah cawan yg ke-3 (bnd Mrk 14:26). Mzm 135, 136 dinyanyikan pada hari Sabat, Pujian Agung (Mzm 146-150) dengan Mzm 145 pada semua kebaktian pagi. HLE/JMP Ke atas Haleluya [Statistik] Jumlah dalam TB : 27 dalam 27 ayat (dalam OT : 23 dalam 23 ayat) (dalam NT : 4 dalam 4 ayat) Strong dalam PL : [<01984> חלל ‎23x] [<03050> יח ‎22x] Strong dalam PB : [<239> αλληλουια ‎4x] Ke atas Dalam Versi-Versi Alkitab: Haleluya: TB Pujilah Tuhan: BIS

Iman

Daftar Isi: KECIL: Iman ; PEDOMAN: Iman , Percaya Kepercayaan ; BROWNING: IMAN ; ENSIKLOPEDIA: IMAN, KEPERCAYAAN , PERCAYA, KEPERCAYAAN ; YUNANI: 4006 πεποιθησις pepoithesis ; 4100 πιστευω pisteuo ; 4102 πιστις pistis ; STATISTIK: IMAN ; KEPERCAYAAN ; Iman, Kepercayaan Ke atas Iman [Kamus Kecil] KS.- umum [PL] Yes 7:9; 26:2; 28:16; Hab 2:4 [PB] Mat 9:2; 17:20; 21:21-22; Luk 17:6; Rom 1:16-17; 3:27-31; Rom 5:1; 2Kor 5:7; Gal 3:2,6-14,22-26; Ibr 11:1; Yak 1:6; 2:14-26 pada Allah [PL] Mazm 78:22 [PB] Mr 11:22-24; Yoh 12:44-45; 14:1; Rom 4:1-25; Ibr 11:1-40 pada Kristus [PB] Mat 18:13; 9:28-29; Mr 2:5; 5:34,36; 9:23-24; Yoh 1:7,12,50; 3:16; 6:29,35,40; 9:35-38; 11:15,25-27; Yoh 20:29,31; Kis 3:16; 16:31; Rom 3:22-26; 10:6-17; Gal 2:16,20; 1Yoh 3:23; 5:1,5,10,13 Ke atas Iman [Kamus Pedoman] 1. Adalah dasar dari sesuatu yang kita harapkan. Ibr 11:1 2. Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibr 11:1 3. Diperintahkan. Mr 11:22; 1Yoh 3:23 4. Tujuan - yaitu kepada: 4.1 Allah. Yoh 14:1 4.2 Janji-janji Allah. Rom 4:21; Ibr 11:13 4.3 Injil. Mr 1:15 4.4 Kristus. Yoh 6:29; Kis 20:21 4.5 Tulisan-tulisan Musa. Yoh 5:46; Kis 24:14 4.6 Tulisan para nabi. 2Taw 20:20; Kis 26:27 5. Di dalam Kristus - adalah: 5.1 Sangat suci. Yud 1:20 5.2 Mengeluarkan buah-buah. 1Tes 1:3 5.3 Diikuti dengan keselamatan. Kis 11:21 5.4 Disertai dengan pertobatan. Mr 1:15; Luk 24:47 5.5 Indah. 2Pet 1:1 5.6 Karunia Allah. Rom 12:3; Ef 2:8; 6:23; Fili 1:29 5.7 Pekerjaan Allah. Kis 11:21; 1Kor 2:5 6. Kristus yang memimpin dan membawa - kita kepada kesempurnaan. Ibr 12:2 7. Karunia Roh Kudus. 1Kor 12:9 8. Firman Tuhan ditulis supaya mendatangkan - . Yoh 20:31; 2Tim 3:15 9. Firman Tuhan diberitakan supaya mendatangkan - . Yoh 17:20; Kis 8:12; Rom 10:14,15,17; 1Kor 3:5 10. Dengan - berarti: 10.1 Jalan masuk kepada Allah. Rom 5:2; Ef 3:12 10.2 Hidup yang kekal. Yoh 3:15,16; 6:40,47 10.3 Hidup rohani. Yoh 20:31; Gal 2:20 10.4 Karunia Roh Kudus. Kis 11:15-17; Gal 3:14; Ef 1:13 10.5 Kekudusan. Kis 15:9; 26:18 10.6 Keselamatan. Mr 16:16; Kis 16:31 10.7 Ketertiban hidup. 1Tim 1:4; Yud 1:20 10.8 Menjadi anak-anak Allah. Yoh 1:12; Gal 3:26 10.9 Mewarisi semua janji. Gal 3:22; Ibr 6:12 10.10 Pemeliharaan. 1Pet 1:5 10.11 Pembenaran. Kis 13:39; Rom 3:21,22,28,30; 5:1; Gal 2:16 10.12 Pengampunan dosa. Kis 10:43; Rom 3:25 10.13 Perhentian di sorga. Ibr 4:3 10.14 Terang rohani. Yoh 12:36,46 11. Tidak mungkin memperkenan Allah tanpa - . Ibr 11:6 12. Dibenarkan oleh - karena anugerah. Rom 4:16 13. Berguna supaya Injil memberi faedah kepada yang menerimanya. Ibr 4:2 14. Perlu dalam peperangan Kristen. 1Tim 1:18,19; 6:12 15. Injil itu berguna kepada orang yang mempunyai - . 1Tes 2:13 16. Meniadakan usaha untuk membenarkan diri sendiri. Rom 10:3,4 17. Meniadakan kemegahan. Rom 3:27 18. Bekerja oleh kasih. Gal 5:6; 1Tim 1:5; Filem 1:5 19. Menghasilkan: 19.1 Keberanian untuk memberitakan Injil. Mazm 116:10; 2Kor 4:13 19.2 Kegembiraan. Kis 16:34; 1Pet 1:8 19.3 Keyakinan dan keteguhan. Yes 28:16; 1Pet 2:6 19.4 Damai sejahtera. Rom 15:13 19.5 Pengharapan. Rom 5:2 20. Kristus menjadi sesuatu yang berharga bagi orang yang mempunyai - . 1Pet 2:7 21. Kristus diam di dalam hatimu karena - . Ef 3:17 22. Perlu di dalam doa. Mat 21:22; Yak 1:6 23. Yang bukan milik Kristus tidak mempunyai - . Yoh 10:26,27 24. Suatu bukti kelahiran baru. 1Yoh 5:1 25. Dengan - orang-orang kudus: 25.1 Berdiri teguh. Rom 11:20; 2Kor 1:24 25.2 Berjalan. Rom 4:12; 2Kor 5:7 25.3 Ditolong. Mazm 27:13; 1Tim 4:10 25.4 Hidup. Gal 2:20 25.5 Melawan Iblis. 1Pet 5:9 25.6 Mengalahkan dunia. 1Yoh 5:4,5 25.7 Mengalahkan Iblis. Ef 6:16 25.8 Memberi kesaksian yang baik. Ibr 11:2 26. Orang-orang kudus mati di dalam - . Ibr 11:13 27. Orang-orang kudus harus: 27.1 Berdiri teguh di dalam - . 1Kor 16:13 27.2 Berdoa agar - mereka ditambahkan. Luk 17:5 27.3 Kaya dalam - . 2Kor 8:7 27.4 Tulus ikhlas di dalam - . 1Tim 1:5; 2Tim 1:5 27.5 Tekun di dalam - . Kis 14:22; Kol 1:23 27.6 Memegang - dengan hati nurani yang murni. 1Tim 1:19 27.7 Dikuatkan oleh - . Rom 4:20-24 27.8 Tekun dan teguh di dalam - . Kol 1:23 27.9 Yakin. 2Tim 1:12; Ibr 10:22 27.10 - yang sebenarnya dibuktikan oleh perbuatan-perbuatannya. Yak 2:21-25 28. Jika tidak disertai perbuatan, pada hakekatnya mati. Yak 2:17,20,26 29. Menguji diri sendiri, apakah tetap tegak di dalam - . 2Kor 13:5 30. Semua kesukaran dikalahkan oleh - . Mat 17:20; 21:21; Mr 9:23 31. Segala sesuatu harus berdasarkan - . Rom 14:23 32. Segala sesuatu yang tidak berdasarkan - adalah dosa. Rom 14:23 33. Seringkali diuji dengan kesusahan. 1Pet 1:6,7 34. Ujian terhadap - menghasilkan ketekunan. Yak 1:3 35. Orang fasik seringkali menjadi ber - . Kis 8:13,21 36. Orang fasik tidak ber - . Yoh 10:25; 12:37; Kis 19:9; 2Tes 3:2 37. Perlindungan - dilukiskan sebagai: 37.1 Baju zirah. 1Tes 5:8 37.2 Perisai. Ef 6:16 38. Contoh-contoh - : 38.1 Abraham. Ibr 11:8,17 38.2 Ayub. Ayub 19:25 38.3 Barnabas. Kis 11:24 38.4 Daniel. Dan 6:11,24 38.5 Gideon. Ibr 11:32,33,39 38.6 Habel. Ibr 11:4 38.7 Henokh. Ibr 11:5 38.8 Imam-imam. Kis 6:7 38.9 Ishak. Ibr 11:20 38.10 Kaleb. Bil 13:30 38.11 Kepala penjara di Filipi. Kis 16:31,34 38.12 Lois dan Eunike. 2Tim 1:5 38.13 Marta. Yoh 11:27 38.14 Murid-murid. Yoh 16:30 38.15 Musa. Ibr 11:24,27 38.16 Natanael. Yoh 1:49 38.17 Nuh. Ibr 11:7 38.18 Orang Etiopia. Kis 8:37 38.19 Orang-orang Kolose. Kol 1:4 38.20 Orang-orang Roma. Rom 1:8 38.21 Orang-orang Samaria. Yoh 4:39 38.22 Orang-orang Tesalonika. 1Tes 1:3 38.23 Paulus. 2Tim 4:7 38.24 Petrus. Mat 16:16 38.25 Rahab. Ibr 11:31 38.26 Sadrakh, Mesakh, Abednego. Dan 3:17 38.27 Seorang perempuan yang berdosa. Luk 7:50 38.28 Sergius Paulus. Kis 13:12 38.29 Stefanus. Kis 6:5 38.30 Tomas. Yoh 20:28 38.31 Yakub. Ibr 11:21 38.32 Yusuf. Ibr 11:22 Ke atas Percaya Kepercayaan [Kamus Pedoman] 1. Allah ialah tujuan - yang sebenarnya. Mazm 65:6 2. Takut akan Tuhan membawa kepada - . Ams 14:26 3. Dorongan kepada - : 3.1 Kuasa Allah yang kekal. Yes 26:4 3.2 Kebaikan Allah. Nah 1:7 3.3 Kasih setia Allah. Mazm 36:8 3.4 Segala sesuatu untuk dinikmati. 1Tim 6:17 3.5 Pemeliharaan Allah terhadap kita. 1Pet 5:7 3.6 Kelepasan-kelepasan sebelumnya. Mazm 9:11; 2Kor 1:10 4. Harus dengan segenap hati. Ams 3:5 5. Harus sejak masa muda. Mazm 71:5 6. - orang-orang kudus: 6.1 Bukan pada hal-hal lahiriah. Fili 3:3,4 6.2 Bukan pada diri sendiri. 2Kor 1:9 6.3 Bukan pada senjata menurut keadaan dunia. 1Sam 17:38,39,45; Mazm 44:7; 2Kor 10:4 7. Dalam Allah. Mazm 11:1; 31:15; 2Kor 1:9 8. Dalam Firman Tuhan. Mazm 119:42 9. Dalam kasih setia Allah. Mazm 13:6; 52:9 10. Dalam Kristus. Ef 3:12 11. Oleh sebab Kristus. 2Kor 3:4 12. Berdasarkan perjanjian kekal. 2Sam 23:5 13. Teguh sampai kepada kematian. Mazm 23:4 14. Tetap. 2Sam 22:3; Mazm 112:7 15. Tidak dapat diubah. Ayub 13:15 16. Dihina oleh orang duniawi. Yes 36:4,7 17. Kekal selama-lamanya. Mazm 52:9; Yes 26:4 19. Minta pertolongan dalam doa karena - . Mazm 25:20; 31:2; 141:8 20. Tuhan mengetahui semua orang yang - kepada-Nya. Nah 1:7 21. Nasihat tentang - . Mazm 4:6; 115:9-11 22. Membawa kepada: 22.1 Dikelilingi dengan kasih setia. Mazm 32:10 22.2 Menikmati damai sejahtera. Yes 26:3 22.3 Menikmati semua berkat jasmani dan rohani. Yes 57:13 22.4 Bersukacita dalam Allah. Mazm 5:12; 33:21 22.5 Kebaikan dan kebahagiaan. Ams 16:20 22.6 Pengabulan segala kerinduan yang suci. Mazm 37:5 22.7 Meluputkan dari tangan orang fasik. Mazm 37:40 22.8 Selamat dari bahaya. Ams 29:25 22.9 Keteguhan. Mazm 125:1 22.10 Diberi dengan kelimpahan. Ams 28:25 23. - menjauhkan dari: 23.1 Ketakutan. Mazm 56:12; Yes 12:2; Ibr 13:6 23.2 Tergelincir. Mazm 26:1 23.3 Hukuman. Mazm 34:22 24. Harus disertai kelakuan yang baik. Mazm 37:3 25. Kebahagiaan menaruh - pada Allah. Mazm 2:12; 34:9; 40:5; Yer 17:7 26. - orang-orang fasik: 26.1 Tidak kepada Allah. Mazm 78:22; Zef 3:2 26.2 Pada patung. Yes 42:17; Hab 2:18 26.3 Pada manusia. Hak 9:26; Mazm 118:8,9 26.4 Pada hatinya sendiri. Ams 28:26 26.5 Pada kebenaran diri sendiri. Luk 18:9,12 26.6 Pada kesia-siaan. Ayub 15:31; Yes 59:4 26.7 Pada dusta. Yes 28:15; Yer 13:25 26.8 Pada persekutuan duniawi. Yes 30:2; Yeh 17:15 26.9 Pada harta bendanya. Mazm 49:7; 52:9; Ams 11:28; Yer 48:7; Mr 10:24 26.10 Sia-sia dan menyesatkan. Yes 30:7; Yer 2:37 26.11 Akan menyebabkan mereka malu. Yes 20:5; 30:3,5; Yer 48:13 26.12 Akan dibinasakan. Ayub 18:14; Yes 28:18 27. Bencana dan kutuk bagi - yang palsu. Yes 30:1,2; 31:1-3; Yer 17:5 28. - orang kudus dilukiskan dalam. Mazm 91:12; Ams 18:10 29. - orang duniawi dilukiskan dalam. 2Raj 18:21; Ayub 8:14 30. Contoh orang-orang kudus yang mempunyai - : 30.1 Daud. 1Sam 17:45; 30:6 30.2 Hizkia. 2Raj 18:5 30.3 Paulus. 2Tim 1:12 30.4 Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dan 3:28 30.5 Yosafat. 2Taw 20:12 31. Contoh-contoh - orang fasik: 32.1 Benhadad. 1Raj 20:10 32.2 Goliat. 1Sam 17:43-45 32.3 Orang-orang Israel. Yes 31:1 32.4 Sanherib. 2Taw 32:1,2,8 Ke atas IMAN [Kamus Browning] Kepercayaan, terutama kepada reliabilitas Allah. Pengertian modern mengenai iman adalah semacam pengetahuan yang lebih rendah atau penerimaan pendapat atau cerita, yang tidak sepenuhnya dapat dibuktikan. Makna alkitabiah iman (kata yang berkaitan dengannya adalah 'kepercayaan') lebih terletak pada hakikat komitmen, meskipun dalam kenyataan tersirat juga adanya dasar yang membuat iman tak dapat didukung dengan bukti historis secara meyakinkan. Iman PL dirunut pada --> perjanjian yang telah ditawarkan Allah kepada umat Israel di --> Sinai. Sejak itulah umat Israel percaya bahwa Yahweh, Pencipta dunia ini, telah memberikan --> Taurat dan janji kepada mereka, bahwa kesetiaan mereka akan mendapat ganjaran. Tanpa iman seperti itu, umat Israel tidak akan bertahan hidup, sebagaimana diingatkan oleh para --> nabi (Yes. 30:15-16). Orang Israel secara individu juga memiliki kepercayaan bahwa Allah itu baik kepada orang rang tulus hatinya (Mzm. 73:1-3). Kadang-kadang iman individual dihubungkan dengan nasib seluruh bangsa, sebagaimana yang terjadi dengan --> Abraham (Kej. 15:6), yang percaya kepada Allah ketika ia dipanggil untuk meninggalkan daerahnya, dan ketika ia diberi janji keturunan, meskipun ia tidak lagi berada dalam usia normal untuk mendapat keturunan, juga ketika ia menaati perintah untuk mengorbankan keturunannya (Ishak). Melalui semua pencobaan itu Abraham beriman bahwa Allah pasti akan memenuhi janji-Nya.Dalam PB definisi klasik mengenai iman terdapat dalam Ibr. 11:1, yang menandaskan bahwa berdasar imannya orang percaya telah memegang segala realitas yang benar, sekalipun untuk sementara waktu belum terlihat. Realitas itu adalah: pertama, seperti dalam PL, Allah adalah pencipta alam semesta (Ibr. 11:3), dan yang kedua Allah adalah pemrakarsa perjanjian yang sekarang digenapi dalam *penyelamatan yang dibawa Yesus sebagai 'yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan' (Ibr. 12:2).Jadi, dalam PB objek iman itu adalah Allah yang telah menyatakan diri dalam Yesus Kristus. Di kalangan orang Yahudi iman kepada Allah itu dianggap ada dengan sendirinya (Yoh. 14:1), namun bagi orang-orang --> bukan Yahudi, pertama-tama mereka harus percaya kepada Allah (1Tes. 1:9), sebelum mereka dapat menerima Kristus yang telah bangkit, yang menyatakan Allah itu. Injil Yohaneslah yang terutama menekankan bahwa Yesus berasal dari Bapa untuk menyatakan Bapa dan menjadikan Ia dikenal manusia (Yoh. 1:18). Itulah inti khotbah --> Petrus setelah --> Pentakosta (mis. Kis. 2:36). Iman ditindaklanjuti dengan --> pembaptisan.Dalam PB penjelasan yang paling dalam mengenai iman terdapat dalam surat-surat Paulus, yang menunjukkan bahwa iman tidak tinggal statis, iman itu bertumbuh (Flp. 1:27; 2Kor. 10:15) dan terlahir dalam --> kasih. Tanpa kasih, iman itu hampa. Di atas semua itu, iman pada --> kebangkitan Kristus merupakan harapan akan adanya kebangkitan umum pada --> akhir zaman (1Kor. 15:14,17; 2Kor. 4:14). Iman dan baptisan mengaruniakan keanggotaan --> tubuh Kristus, yang merupakan hak istimewa sekaligus penderitaan (Flp. 1:29).Dalam Galatia dan Roma, Paulus menghubungkan konsepnya tentang iman dengan --> pembenaran, dan hal ini kadang-kadang dimengerti secara keliru. Paulus mengajarkan bahwa orang-orang beriman dibenarkan (dianggap benar oleh Allah) bukan berdasarkan iman, melainkan oleh Kristus, yang kepada-Nya kita percaya. Anugerah-Nya yang cuma-cuma itulah cang membenarkan kita. Kita tidak dibenarkan karena kebajikan pengalaman pribadi melalui pertobatan.Dalam Injil iman dari orang yang menderita sakit atau dari anggota keluarganyalah yang menyebabkan Yesus dapat menyembuhkan mereka (Mat. 8:5-13). Ayah seorang anak yang sakit ayan diyakinkan bahwa 'tidak ada yang mustahil bagi orang percaya' (Mrk. 9:23), dan anak itu menjadi sembuh. Ada pula cerita-cerita penyembuhan tanpa menyebut iman (Mrk. 3:5; 5:7), karena hal itu hadir dalam diri manusia Yesus, seperti yang dikatakan Paulus (Rm. 3:22, 26). Kita diundang untuk bertumbuh dalam iman seperti itu. Ke atas IMAN, KEPERCAYAAN [Ensiklopedia] I. Dalam PL Walaupun kata 'iman' (Ibrani 'emun) sering muncul dalam PB bh Indonesia, dalam PL hanya dua kali yakni Ul 32:20 (TBI menerjemahkan 'kesetiaan') dan Hab 2:4 (TBI menerjemahkan 'percayanya'). Tapi ini tidak berarti bahwa gagasan iman tidak penting, banyak istilah lain, misalnya Ibrani batakh, yg dalam TBI biasanya diterjemahkan 'percaya'. Kita dapat mulai dengan Mzm 26:1 dan ay-ay yg serupa, Aku telah hidup dalam ketulusan; kepada Yahweh aku percaya dengan tidak ragu-ragu'. Sering orang berkata bahwa menurut PL orang diselamatkan berdasarkan pada perbuatannya, tapi ay tadi menempatkan soal itu dalam letaknya yg sebenarnya. Memang pemazmur menyebut 'ketulusan hatinya', tapi hal ini tidak berarti bahwa ia percaya kepada dirinya atau perbuatan-perbuatannya. Yg dia percayai ialah Allah. Ketulusan hatinya adalah bukti kepercayaannya ke pada Allah. PL adalah Kitab yg besar, yg menyatakan kebenaran tentang keselamatan dengan berbagai cara. Para penulis tidak selalu membuat pembedaan yg mungkin kita inginkan bila membaca PB. Tapi jika teliti disimak maka akan nyata bahwa dalam PL seperti juga dalam PB, yg dituntut ialah sikap yg benar terhadap Allah, artinya iman atau kepercayaan. Bnd Mzm 37:3 dab, 'Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yg baik... dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yg diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak'. Di sini jelas bahwa pemazmur berusaha supaya hidupnya benar, dan jelas juga bahwa pada dasarnya ia mengajak orang supaya berharap kepada Allah, dan ini hanya cara lain mengajak orang hidup dari iman. Kadang-kadang orang didesak supaya mempercayai Firman Allah (Mzm 119:42), tapi yg lebih biasa dicari ialah supaya mereka percaya kepada Allah sendiri. 'Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri' (Ams 3:5). Bagian akhir dari ay ini tidak memberi tempat bagi percaya kepada kekuatan sendiri: 'Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal' (Ams 28:26), dan pikiran ini sering muncul. Manusia tidak boleh mengandalkan kebenarannya sendiri (Yeh 33:13). Efraim dihajar karena 'mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-mu'. Mengandalkan berhala dicela keras (Yes 42:17; Hab 2:18). Yeremia memperingatkan supaya jangan percaya kepada apa pun yg dari manusia, 'Terkutuklah orang yg mengandalkan manusia, yg mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yg hatinya'menjauh dari Tuhan' (Yer 17:5). Daftar hal-hal yg tidak boleh diandalkan masih bisa ditambah, tapi daftar ay-ay yg mendesak orang supaya mengandalkan Tuhan masih lebih, panjang dan mengesankan. Jelas bahwa masyarakat PL menganggap Tuhan satu-satunya yg'layak menjadi andalan. Mereka tidak mengandalkan sesuatu apa pun yg mereka lakukan, atau yg dilakukan oleh orang lain, atau yg dilakukan oleh ilah-ilah lain. Andalan atau yg diharapkan oleh mereka hanya Tuhan. Kadang-kadang hal ini diungkapkan dengan kiasan, 'Dia-lah bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku; Allah-ku, gunung batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku; Allah-ku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku' (Mzm 18:2-3). Memang iman dapat dipautkan dengan pasti pada Allah yg seperti itu. Di sini Abraham harus disebut secara khusus. Seluruh hidupnya membuktikan, bahwa ia sungguh-sungguh percaya kepada Allah, dengan iman yg mendalam. Mengenai dia tertulis, 'Percayalah ia kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran' (Kej 15:6). Ay ini diambil oleh penulis-penulis PB dan kebenaran dasar di dalamnya dikembangkan lebih lengkap. II. Dalam PB a. Pemakaian umum Dalam PB kata benda pistis dan kata kerja pisteuo keduanya muncul lebih 240 kali, dan kata sifat pistos 67 kali. Tekanan yg diberikan kepada iman harus dilihat dengan latar belakang karya penyelamatan Allah dalam Kristus. Yg menjadi inti PB ialah gagasan Allah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat dunia. Kristus beroleh penyelamatan manusia dengan mengalami kematian yg mendamaikan manusia dengan Allah di salib-Nya. Iman ialah sikap yg di dalamnya seseorang melepaskan andalan pada segala usahanya sendiri untuk mendapat keselamatan, entah itu kebajikan, kebaikan susila atau apa saja, kemudian sepenuhnya mengandalkan Yesus Kristus, dan mengharap hanya dari Dia segala sesuatu yg dimaksud oleh 'keselamatan'. Sewaktu kepala penjara di Filipi bertanya, 'Tuan-tuan, apakah yg harus aku perbuat supaya aku selamat?' Dijawab oleh Paulus dan Silas tanpa ragu-ragu, 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat' (Kis 16:30 dab). Setiap orang yg percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yg kekal (Yoh 3:16). Iman ialah satu-satunya jalan, melalui mana manusia beroleh keselamatan. Kata kerja pisteuo kerap kali diikuti oleh 'bahwa', yg menandakan bahwa obyek iman ialah realita-realita tertentu. Hal ini penting, seperti Yesus jelaskan kepada orang Yahudi, 'Sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Aku-lah Dia, kamu akan mati dalam dosamu' (Yoh 8:24). Tapi Yakobus menyatakan bahwa setan-setan pun percaya hanya ada satu Allah, namun 'iman' ini tidak menguntungkan mereka (Yak 2:19). Pisteuo bisa disusuli keadaan ketiga (dativum), jika maksudnya ialah mempercayai atau menerima sebagai hal yg benar apa yg dikatakan seseorang. Maka Yesus mengingatkan orang Yahudi bahwa 'Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya' (Mat 21:32). Di sini kata 'percaya' tidaklah mengandung arti 'mengandalkan diri' kepada Yohanes: orang Yahudi tidak percaya apa yg dikatakannya. Hal itu bisa juga kena kepada Yesus, seperti dalam Yoh 8:45, 'Kamu tidak percaya kepada-Ku', atau ay berikutnya, 'Aku mengatakan kebenaran, mengapa kamu tidak percaya kepada-Ku?' Tapi tidak boleh kita lupakan bahwa kepercayaan mempunyai isi kognitif. Karena itu susunan kalimat ini kadang-kadang mengacu kepada iman yg menyelamatkan seperti dalam Yoh 5:24, 'Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yg mengutus Aku, ia mempunyai hidup yg kekal'. Orang yg sungguh percaya kepada Allah, tentu akan bertindak selaras dengan iman itu, Dengan perkataan lain, kepercayaan yg sungguh bahwa apa yg dinyatakan Allah memang benar, akan nampak dalam iman yg benar pula. Susunan tata bahasa khas untuk iman yg menyelamatkan, ialah kata kerja pisteuo disusuli kata eis. Arti harfiahnya ialah percaya 'ke dalam'. Maksudnya ialah iman yg mengeluarkan seseorang dari dirinya sendiri, dan menaruh dirinya di dalam Kristus (bnd ungkapan yg sering dipakai Paulus mengenai orang Kristen yaitu'di dalam Kristus'). Pengalaman ini dapat juga disebut 'kesatuan dengan Kristus melalui iman'. Maksudnya bukan melulu iman dalam arti persetujuan intelektualis, tapi iman yg melaluinya orang percaya berpaut pada Juruselamat-nya dengan segenap hatinya. Orang percaya dalam pengertian ini tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam dia (Yoh 15:4). Iman tidak berarti menerima hal-hal tertentu sebagai benar, tapi menyerahkan diri (mengandalkan diri) kepada suatu diri, yaitu diri Kristus. Kadang-kadang pisteuo disusuli epi, 'di atas'. Iman mempunyai dasar yg kuat dan teguh. Susunan tata bahasa ini didapati dalam Kis 9:42. Di situ, sesudah tersiar kebangkitan Tabita, 'banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan' (epi ton kurion). Orang-orang sudah menyaksikan sendiri apa yg dapat dilakukan oleh Kristus, maka mereka mengalaskan iman mereka 'di atas' Dia. Kadang-kadang iman dialaskan kepada Allah Bapak, misalnya Rm 4:24, 'Kita percaya kepada (epi) Dia yg telah membangkitkan Yesus Tuhan kita dari antara orang mati'. Yg sangat khas PB ialah pemakaian mutlak kata kerja itu. Sewaktu Yesus berada di daerah Samaria, banyak orang 'menjadi percaya' karena perkataan-Nya (Yoh 4:41). Tidak perlu ada tambahan pada apa yg mereka percayai, atau kepada siapa mereka percaya. Iman begitu khas dalam Kekristenan sehingga orang Kristen dapat disebut pendek saja 'orang percaya'. Pemakaian ini luas di seluruh PB dan tidak terbatas hanya pada seorang penulis saja. Kita dapat menyimpulkan bahwa iman merupakan dasar Kekristenan. Ihwal waktu dari kata kerja pisteuo mengandung acuan. Waktu aoristus mengacu kepada tindakan yg terjadi pada waktu lalu. Dan bila dipakai demikian akan menandakan sifat yg menentukan dari iman. Jika seseorang menjadi percaya ia menyerahkan dirinya secara menentukan kepada Kristus. Waktu presens mengandung gagasan 'berjalan terus' atau berulang-ulang. Ini menandakan bahwa iman bukanlah sesuatu yg berlalu, tapi berlangsung terus-menerus. Waktu perfektum mengandung kedua gagasan di atas dan membicarakan tentang tindakan masa kini yg merupakan kesinambungan tindakan pada waktu lalu. Tentang iman, ini menandakan bahwa orang yg menjadi percaya memasuki suatu keadaan yg menetap. Perlu diperhatikan bahwa kata benda pistis kadang-kadang dilengkapi dengan kata sandang, maksudnya, keseluruhan batang tubuh ajaran Kristen, seperti waktu Paulus menghimbau orang Kolose 'hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yg telah diajarkan kepadamu' (Kol 2:7). b. Pemakaian khusus (i) Dalam Injil-injil Sinoptik iman sering dihubungkan dengan penyembuhan. Yesus berkata kepada perempuan yg menjamah jubah-Nya di tengah-tengah orang banyak, 'Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau' (Mat 9:20). Tapi iman dalam arti yg lebih luas dilukiskan juga dalam Injil-injil ini. Markus mencatat perkataan Yesus, 'Tidak ada yg mustahil bagi orang yg percaya!' (Mrk 9:23). Begitu juga Dia berkata bahwa seseorang akan melakukan pekerjaan besar, sekiranya mempunyai iman kendati hanya sebesar biji sesawi (Mat 17:20; Luk 17:6). Jelas, Yesus menuntut iman tertuju kepada diriNya sendiri. Tuntutan khas Kristen bahwa orang harus beriman kepada Yesus gamblang didasarkan pada tuntutanNya sendiri. (ii) Dalam Injil Yoh iman menduduki tempat sangat mencolok, terlihat dari munculnya kata kerja pisteuo sampai 98 kali. Memang ganjil, kata benda pistis tidak pernah dipakainya. Mungkin sebabnya ialah kata pistis dipakai di kalangan sejenis Gnostik. Ada tanda bahwa Yohanes memperhitungkan lawan-lawan seperti itu, dan bisa saja ia menghindari untuk memakai istilah yg sangat mereka gemari. Atau mungkin dia lebih menyukai arti yg lebih dinamis yg diberikan oleh kata kerja itu. Apa pun alasannya, ia lebih sering memakai kata kerja pisteuo (dibandingkan penulis PB lainnya, sampai 3 kali lebih banyak dari ketiga temannya penulis Injil Sinoptik itu). Susunan katanya yg khas ialah penggunaan kata depan eis, 'percaya kepada'. Hal terpenting ialah hubungan orang percaya dengan Kristus. Justru Yohanes berulang-ulang berbicara tentang percaya kepada-Nya atau percaya dalam nama Kristus (mis Yoh 3:18). Bagi orang zaman itu'nama' mengungkapkan seluruh kedirian seseorang, keberadaan orang itu seutuhnya. Maka 'percaya dalam nama Kristus' berarti mutlak percaya kepada diri Yesus seutuhnya. Yoh 3:18 berkata, 'Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman'. Ajaran khas Yohanes ialah, bahwa ihwal kekekalan ditentukan kini dan di sini. Iman tidak melulu menjamin hidup yg kekal pada suatu masa depan yg tidak diterangkan, tapi juga memberi hidup yg kekal sekarang ini. 'Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh (ekhei, waktu presens, jadi sekarang sudah) hidup yg kekal' (Yoh 3:36; bnd 5:24 dll). (iii) Dalam Kis, yg melaporkan upaya penginjilan yg maju pesat, ungkapan khas yg dipakai ialah (waktu) aoristus dari pisteuo, yg mengacu kepada tindakan keputusan. Lukas menceritakan beberapa peristiwa yg mendampakkan orang-orang menaruh kepercayaan kepada Kristus. Susunan pengalimatan yg lain ada juga, dan baik iman yg terus menerus maupun buahnya yg menetap disebut, tapi keputusan itulah yg paling khas. (iv) Bagi Paulus, iman adalah sikap khas Kristen. Tidak seperti Yohanes, Paulus memakai kata benda pistis lebih dua kali lipat dari kata kerja pisteuo. Kata pistis dikaitkan dengan beberapa gagasannya utama. Jadi dalam Rm 1:16 ia berkata bahwa Injil 'adalah kekuatan Allah yg menyelamatkan setiap orang yg percaya'. Bahwa agama Kristen lebih dari sekedar pola nasihat yg baik sangat berarti bagi Paulus. Injil tidak hanya mengatakan kepada manusia apa yg wajib mereka lakukan, tapi juga memberi kekuatan kepada mereka untuk melakukannya. Beberapa kali Paulus mempertentangkan kata-kata belaka dengan kekuatan, umumnya guna menekankan bahwa kekuatan Roh Kudus harus diperlihatkan dalam hidup orang Kristen. Dan kekuatan ini dapat berperan dalam hidup seseorang hanya jika ia percaya. Tidak ada yg bisa mengganti iman. Banyak perselisihan Paulus berkisar pada silang nalar dengan pengikut Yudaisme. Kelompok ini mempertahankan bahwa tidak cukup bagi orang Kristen hanya dibaptis -- mereka harus disunat, dan bila mereka diterima masuk agama Yahudi dengan jalan sunat itu, mereka harus menggenapi seluruh hukum Taurat Musa. Kelompok Yudais ini membuat ketaatan kepada Taurat prasyarat yg harus dipenuhi sebelum memperoleh keselamatan, paling tidak dalam arti keselamatan secara utuh. Paulus menentangnya. Ia menandaskan bahwa manusia tidak dapat berbuat apa pun juga untuk mendatangkan keselamatan dirinya. Segala sesuatu telah genap seutuhnya dilakukan oleh Kristus, justru tidak seorang pun dapat menambahkan apa-apa untuk menyempurnakan pekerjaan Kristus yg sudah tuntas itu. Demikianlah Paulus menekankan bahwa manusia dibenarkan oleh iman (Rm 5:1). Doktrin pembenaran oleh iman adalah pusat pemberitaan Paulus. Apakah dengan memakai istilah ini atau tidak, gagasan itu selalu dia kemukakan. Dengan penuh semangat ia menentang setiap pemikiran yg mengajarkan dan mengandalkan perbuatan baik. 'Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yg dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tapi hanya oleh iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan karena iman dalam Kristus dan bukan karena melakukan hukum Taurat'. Sebab 'tidak ada seorang pun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat' (Gal 2:16). Jelas bagi Paulus iman berarti melepaskan segala kepercayaan yg mengandalkan kemampuan diri untuk mendapat keselamatan sebagai imbalan dari jasa atau amal bakti. Beroleh keselamatan hanyalah dengan percaya sepenuhnya menerima karunia Allah di dalam Kristus, mengandalkan Kristus dan hanya Dia, untuk memperoleh segenap arti keselamatan. Ciri khas lain dalam teologi Paulus ialah peranan Roh Kudus yg begitu luas dan mencolok. Paulus berpendapat bahwa semua orang Kristen didiami oleh Roh Kudus (Rm 8:9, 14) dan hal ini dia hubungkan juga dengan iman. Karena itu tentang Yesus, dia tulis kepada orang Efesus, 'Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yg dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita...' (Ef 1:13 dab). Meterai melambangkan hak pemilikan, suatu kiasan yg dimengerti pada suatu zaman, tatkala banyak orang buta aksara. Roh Kudus yg diam dalam diri orang percaya menandakan hak milik Allah, dan tanda ini dibubuhkan kepada seseorang hanya sesudah dia percaya. Ay yg dikutip di atas berkata mengenai Roh Kudus sebagai jaminan bagian kita'. Di sini Paulus memakai suatu kata yg pada abad pertama berarti panjar, yg sekaligus adalah jaminan bahwa sisa harga akan dilunasi kemudian. Jadi, jika seseorang menjadi percaya, ia menerima Roh Kudus sebagai bagian dari kehidupan di 'dunia yg akan datang', juga jaminan bahwa sisanya pasti menyusul. (v) Penulis Surat Ibr melihat bahwa iman selalu merupakan ciri khas umat Allah. Dalam ps 11, yaitu gedung lukisannya yg indah, penulis mengenang orang-orang terhormat pada masa lampau, sambil menunjukkan bagaimana masing-masing mengemukakan tema luhurnya bahwa 'tanpa iman, tak mungkin orang berkenan kepada Allah' (Ibr 11:6). Penulis secara khusus tertarik pada pertentangan iman dengan penglihatan. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg diharapkan dan bukti dari segala yg tidak kita lihat (Ibr 11:1). Ia menekankan bahwa orang yg tidak mempunyai apa pun secara lahiriah yg bisa menopangnya dalam perjalanannya, toh tetap berpegang teguh kepada janji janji Allah. Dengan perkataan lain, mereka hidup dan berjalan di dalam iman; bukan dalam penglihatan. (vi) Di antara penulis PB, baiklah kita memberi perhatian kepada Yakobus. Ada pendapat bahwa dalam hal iman dia bertentangan dengan Paulus. Apabila Paulus mempertahankan bahwa orang dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan, Yakobus mempertahankan 'bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, bukan hanya karena imannya' (Yak 2:24). Tapi ini hanyalah selisih verbalisasi saja. Jenis 'iman' yg ditentang oleh Yakobus bukanlah kepercayaan pribadi yg membara kepada Juruselamat yg hidup seperti dibicarakan oleh Paulus. Yg dibicarakan Yakobus ialah iman, yg diterangkan Yakobus sendiri, 'Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan gemetar' (2:19). Maksud Yakobus ialah ihwal akal budi menyetujui kebenaran-kebenaran tertentu, tapi tidak. mendukung pendapat bahwa hidup selaras dengan kebenaran-kebenaran itu akan mendampakkan keselamatan (2:15 dab). Betapa jauhnya Yakobus dari menentang iman dalam arti seutuhnya, sehingga di mana saja dia mempradalilkannya. Pada awal suratnya secara wajar ia berbicara tentang 'ujian terhadap imanmu' (1:3), dan dia menasihati pembacanya supaya 'sebagai orang yg beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yg mulia itu, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka' (2:1). Ia mengecam iman yg salah, tapi menganggap bahwa tiap orang akan mengakui perlunya iman yg benar. Lagipula arti 'perbuatan' bagi Yakobus tidaklah sama dengan arti seperti dimaksudkan Paulus. Paulus memikirkan ketaatan kepada tuntutan perintah Taurat yg dipandang sebagai sistem, yg olehnya seseorang dapat meraih keselamatan karena jasa. Bagi Yakobus Taurat ialah 'Taurat yg memerdekakan' (2:12). Yg dia sebut 'perbuatan' adalah sama dengan 'buah-buah Roh' yg dibicarakan oleh Paulus. Perbuatan-perbuatan kasih timbul sebagai dampak dari sikap yg benar terhadap Allah. Perbuatan itu adalah buah iman. Yakobus keberatan terhadap pernyataan bahwa iman ada kendati tanpa buah yg membuktikannya. Iman jelas merupakan salah satu konsepsi penting dalam seluruh PB. Di mana-mana iman dituntut dan keutamaannya ditekankan. Iman membuang segala kepercayaan pada sumber-sumber kekuatan sendiri. Iman berarti pasrah menyerahkan diri sendiri tanpa syarat kepada rahmat Allah. Iman berarti memegang teguh janji Allah di dalam Kristus dengan memautkan seluruh kepercayaan kepada karya Kristus yg genap seutuhnya demi keselamatan, dan kepada kekuasaan Roh Kudus demi kekuatan sehari-hari. Iman mencakup kepercayaan yg utuh dan ketaatan mutlak kepada Allah. KEPUSTAKAAN. D. M Baillie, Faith in God, 1964; W. F Howard, Christianity according to St. John, 1943; 13.13 Warfield in HDB; W. A Whitehouse dalam RTWB; J. G Machen, What is Faith?, 1925; G. C Berkouwer, Faith and Justification, 1954; J Hick, Faith and Knowledge', 1966; NIDNTT, hlm 587-606; TDNT 6, hlm 1-11; TDNT 6, hlm 174-228. LM/MHS Ke atas PERCAYA, KEPERCAYAAN [Ensiklopedia] Lihat IMAN, KEPERCAYAAN. Ke atas Yunani Strongs #4006 πεποιθησις pepoithesis πεποιθησις pepoiyhsiv: εως [feminin] kepercayaan (Kamus Barclay) Strongs #4100 πιστευω pisteuo πιστευω pisteuw: percaya, beriman kepada, mempercayakan (Kamus Yoppi) beriman, percaya (terhadap/dalam) (Allah atau Kristus); mempercayaai, meyakini (seseorang atau sesuatu); mempercayakan (sesuatu kepada orang lain); ος μεν π. φαγειν iman satu orang membenarkan segala macam makanan (Rm 14.2) (Kamus Barclay) Strongs #4102 πιστις pistis πιστις pistiv: iman, kesetiaan, keyakinan, bukti (Kamus Yoppi) εως [feminin] iman, kepercayaan, keyakinan; iman Kristen; kekuatan iman (Rm 14.22,23); !!(?) ajaran (Yud 3,20); tanggungan, bukti (Kis 17.31); janji (1Tim 5.12) (Kamus Barclay) Ke atas Iman [Statistik] Jumlah dalam TB : 170 dalam 154 ayat (dalam NT : 170 dalam 154 ayat) Strong dalam PB : [<570> απιστια ‎1x] [<846> αυτος ‎1x] [<2192> εχω ‎1x] [<3739> ος ‎1x] [<4100> πιστευω ‎1x] [<4102> πιστις ‎157x] Ke atas Kepercayaan [Statistik] Jumlah dalam TB : 29 dalam 27 ayat (dalam OT : 13 dalam 13 ayat) (dalam NT : 16 dalam 14 ayat) Strong dalam PL : [<0539> אמן ‎2x] [<0982> בטח ‎4x] [<02388> חזק ‎1x] [<03027> יד ‎1x] [<03689> כסל ‎2x] [<04009> מבטח ‎4x] Strong dalam PB : [<2292> θαρρεω ‎1x] [<2745> καυχημα ‎1x] [<3982> πειθω ‎3x] [<4006> πεποιθησις ‎1x] [<4100> πιστευω ‎2x] [<4102> πιστις ‎8x]

Ketaatan dan Ketidaktaatan

Daftar Isi: PEDOMAN: Taat, Ketaatan Kepada Allah , Taat, Ketidaktaatan Kepada Allah ; STATISTIK: KETAATAN ; Ketaatan, Ketidaktaatan Kepada Allah Ke atas Taat, Ketaatan Kepada Allah [Kamus Pedoman] 1. Diperintahkan. Ul 13:4 2. Tanpa iman, mustahil - . Ibr 11:6 3. Termasuk: 3.1 Menuruti sabda-Nya. Kel 19:5; Yer 7:23 3.2 Mendengar perintah-Nya. Ul 11:27; Yes 42:24 3.3 Mentaati Kristus. Kel 23:21; 2Kor 10:5 3.4 Mentaati Injil. Rom 1:5; 6:17; 10:16,17 3.5 Memegang perintah-perintah-Nya. Pengkh 12:13 3.6 Takluk kepada pemerintah yang lebih tinggi. Rom 13:1 4. Lebih baik dari pada korban. 1Sam 15:22 5. Dibenarkan sebab ketaatan Kristus. Rom 5:19 6. Kristus satu teladan - . Mat 3:15; Yoh 15:10; Fili 2:5-8; Ibr 5:8 7. Malaikat juga - . Mazm 103:20 8. Salah satu sifat orang kudus. 1Pet 1:14 9. Orang-orang kudus dipilih untuk - . 1Pet 1:2 10. Keharusan untuk - . Kis 4:19,20; 5:29 11. Nasihat-nasihat tentang - . Yer 26:13; 38:20 12. Harus: 12.1 Dari hati. Ul 11:13; Rom 6:17 12.2 Dengan senang hati. Mazm 18:45; Yes 1:19 12.3 Dengan segenap hati. Yos 22:2,3 12.4 Dengan tidak menyimpang. Ul 28:14 12.5 Terus menerus. Fili 2:12 13. Keputusan untuk - . Kel 24:7; Yos 24:24 14. Mengakui kegagalan dalam - . Dan 9:10 15. Menyediakan hati untuk - . 1Sam 7:3; Ezr 7:10 16. Berdoa supaya diajar - . Mazm 119:35; 143:10 17. Janji-janji untuk - . Kel 23:22; 1Sam 12:14; Yes 1:19; Yer 7:23 18. Pada akhir zaman akan terjadi - di seluruh alam semesta. Dan 7:27 19. Kebahagiaan karena - . Ul 11:27; 28:1-14; Luk 11:28; Yak 1:25 20. Orang-orang fasik menolak - . Kel 5:2; Neh 9:17 21. Hukuman karena menolak - . Ul 11:28; 28:15-68; Yos 5:6; Yes 1:20 22. Contoh orang-orang yang - : 22.1 Abraham. Kej 12:1-4; Ibr 11:8; Kej 22:3,12 22.2 Asa. 1Raj 15:11 22.3 Daud. Mazm 119:106 22.4 Elia. 1Raj 17:5 22.5 Hizkia. 2Raj 18:6 22.6 Kaleb. Bil 32:12 22.7 Nuh. Kej 6:22 22.8 Orang Israel. Kej 12:28; 24:7 22.9 Orang Majus. Mat 2:12 22.10 Orang-orang kudus di Roma. Rom 16:19 22.11 Paulus. Kis 26:19 22.12 Yosia. 2Raj 22:2 22.13 Yusuf. Mat 1:24 22.14 Zakharia. Luk 1:6 22.15 Zerubabel. Hag 1:12 Ke atas Taat, Ketidaktaatan Kepada Allah [Kamus Pedoman] 1. Membangkitkan murka-Nya. Mazm 78:10,40; Yes 3:8 2. Menghilangkan pertolongan-Nya. 1Sam 13:14 3. Menghilangkan berkat yang dijanjikan oleh-Nya. Yos 5:6; 1Sam 2:30; Yer 18:10 4. Mendatangkan kutuk. Ul 11:28; 28:15 5. Adalah satu sifat orang fasik. Ef 2:2; Tit 1:16; 3:3 6. Orang fasik terus - . Yer 22:21 7. Sikap yang keterlaluan, dilukiskan dalam. Yer 35:14 8. Manusia mencari-cari dalih untuk - . Kej 3:12,13 9. Akan dihukum. Yes 42:24,25; Ibr 2:2 10. Membenarkan hukuman terhadap - . Neh 9:32,33; Dan 9:10,11,14 11. Peringatan terhadap - . 1Sam 12:15; Yer 12:17 12. Gambaran akibat yang pahit dari sikap - . Yer 9:13,15 13. Contoh-contoh - : 13.1 Abdi Allah. 1Raj 13:20-23 13.2 Adam dan Hawa. Kej 3:6,11 13.3 Bangsa Israel. 2Raj 18:9-12 13.4 Firaun. Kel 5:2 13.5 Musa. Bil 20:8,11,24 13.6 Nadab. Im 10:1 13.7 Saul. 1Sam 28:18 13.8 Yunus. Yun 1:2,3 Ke atas Ketaatan [Statistik] Jumlah dalam TB : 8 dalam 8 ayat (dalam NT : 8 dalam 8 ayat) Strong dalam PB : [<5218> υπακοη ‎7x] [<5292> υποταγη ‎1x]

Ketaatan atau Shema

Daftar Isi: KECIL: Taat ; BROWNING: KETAATAN ; ENSIKLOPEDIA: TAAT, MENAATI ; YUNANI: 1398 δουλευω douleuo ; 191 ακουω akouo ; 5083 τηρεω tereo ; 5218 υπακοη hupakoe ; 5219 υπακουω hupakouo ; STATISTIK: TAAT ; Taat Ke atas Taat [Kamus Kecil] KS.- kepada Allah atau Kristus [PL] Kel 19:5; Ul 4:30; 30:2,8,10,16; Yos 24:24; 1Sam 15:22; Yer 7:23 [PB] Mr 1:27; 4:41; Yoh 3:36; Kis 5:29,32; Ibr 5:8-9; 1Yoh 5:2 terhadap tuntutan Injil [PB] Rom 6:16-17; 2Kor 2:9; 7:15; Fili 2:12; 2Tes 1:8; 2Tes 3:14 terhadap manusia [PL] Kej 28:7; 49:10; Yos 1:17; Est 2:20; Yer 35:8 [PB] Kis 5:28-29; Rom 13:1,5; Ef 6:1,5; Tit 3:1; 1Pet 2:13-17; 1Pet 3:6 Ke atas KETAATAN [Kamus Browning] Kata kerja menaati adalah terjemahan dari kata kerja Ibrani 'mendengar' (Yes. 42:24), atau 'memegang' perintah-perintah (Kel. 16:28). Ketidaktaataan dihukum. Kegagalan Musa mempertahankan kekudusan Allah di antara orang Israel, mencabut harapan yang paling utama daripadanya, yaitu memasuki --> tanah yang dijanjikan (Ul. 32:51). Dalam PB ketaatan Kristus kepada Allah dirayakan oleh Paulus (Flp. 2:8) dan orang Kristen dipanggil untuk menaati Kristus (Ibr. 5:9). Ada juga ketaatan yang pantas diberikan kepada negara (Rm. 13:1-5) dan ada hierarkhi ketaatan dalam rumah tangga (Ef. 5:21-6:9; 1Ptr. 2:13-3:7). Ke atas TAAT, MENAATI [Ensiklopedia] Kata kerja Ibrani adalah 'syama' be', harfiah 'mendengarkan'. Kata kerja yg dipakai dalam (LXX) dan dalam PB adalah hupakouo (kata benda, hupakoe; kata sifat, hupekoos), suatu campuran dari akouo, yg juga berarti 'mendengar'. hupakouo harfiah berarti 'mendengar di bawah ....' PB memakai juga eisakouo (1 Kor 14:21), harfiah berarti 'mendengar ke dalam', peithomai dan peitharkheo (Tit 3:1). Kedua kata yg disebut terakhir menggambarkan pikiran yg menyerah pada bujukan dan tunduk kepada kekuasaan. Ide mengenai kepatuhan, yg disarankan kosakata ini adalah suatu pendengaran yg terjadi di bawah kekuasaan atau pengaruh si pembicara, dan yg membawa pada pemenuhan permintaan atau perintahnya. Agar seseorang dipatuhi, maka dia harus: (a) mempunyai hak untuk memerintah, dan (b) mampu memberitahukan perintahnya. Jadi kewajiban manusia untuk mematuhi Khalik-nya menyiratkan: (a) ke-Tuhan-an Allah, dan (b) wahyu-Nya. PL biasanya menggambarkan kepatuhan kepada Allah sebagai menaati (mendengar) suara-Nya (menekankan b) atau hukum-hukum-Nya (menekankan a). Ketidakpatuhan digambarkan sebagai tidak mendengar suara Allah, apabila Dia bersabda (Mzm 81:11; Yer 7:24-28). Menurut Alkitab Allah menuntut, bahwa wahyu-Nya diindahkan sebagai aturan untuk hidup manusia seutuhnya. Jadi ketaatan kepada Allah cukup luas untuk mencakup keseluruhan agama alkitabiah dan moralitas. Alkitab menekankan dengan sangat, bahwa perbuatan luar untuk menghormati Allah sekali-kali tidak dapat mengimbangi kekurangan kepatuhan dalam hati dan kelakuan (1 Sam 15:22; bnd Yer 7:22 dab). Ketidakpatuhan Adam -- manusia pertama, dan kepatuhan sempurna manusia kedua, Yesus Kristus, merupakan faktor yg menentukan dalam nasib setiap manusia. Penyelewengan Adam dari kepatuhan menjerumuskan manusia pada kesalahan, penghukuman dan maut (Rm 5:19; 1 Kor 15:22). Ketaatan Kristus yg tak kunjung padam itu 'sampai mati' (Flp 2:8; bnd Ibr 5:8; 10:5-10) memperoleh kebenaran (penerimaan oleh Allah) dan kehidupan (persekutuan dgn Allah) untuk semua orang yg percaya akan Dia (Rm 5:15-19). Pengumuman Allah dalam perjanjian lama, ketaatan ditekankan sebagai perintah-Nya bila umat-Nya ingin menikmati kemurahan-Nya (Kel 19:5, dst). Tapi dalam perjanjian baru, tekanan diletakkan atas ketaatan sebagai pemberian-Nya kepada mereka, agar mereka dapat menikmati kemurahan-Nya (Yer 31:33; 32:40; bnd Yeh 36:26 dab; 37: 23-26). Kepercayaan pada Injil dan Yesus Kristus berarti kepatuhan (Kis 6:7; Rm 6:17; Ibr 5:9; 1 Ptr 1:22), karena Allah memerintahkannya (bnd Yoh 6:29; 1 Yoh 3:23). Ketidakpercayaan berarti ketidakpatuhan (Rm 10:16; 2 Tes 1:8; 1 Ptr 2:8; 3:1; 4:17). Kehidupan dalam kepatuhan akan Allah adalah buah kepercayaan (bnd apa yg dikatakan mengenai Abraham, Kej 22:18; Ibr 11:8,17 dab; Yak 2:21 dab). Kepatuhan kristiani berarti meneladani Allah dalam kekudusan (1 Ptr 1:15 dab), dan Kristus dalam kerendahan hati dan kasih (Yoh 13:14 dab, 34 dab; Flp 2:5 dab; Ef 4:32-5:2). Hal ini bersumber dari perasaan terima kasih atas anugerah yg diterima (Rm 12:1 dab), bukan dari keinginan untuk memperoleh jasa dan untuk membenarkan diri di hadapan Allah. Memang, menaati hukum berdasarkan alasan yg disebut terakhir bukanlah kepatuhan kepada Allah, melainkan sebaliknya (Rm 9:31-10:3). Kepatuhan terhadap kekuasaan yg ditegakkan Allah dalam keluarga (Ef 5:22; 6:1 dab; bnd 2 Tim 3:2), dalam gereja (Flp 2:12; Ibr 13:17), dan dalam negara (Mat 22:21; Rm 13:1 dab; 1 Ptr 2:13 dab; Tit 3:1) adalah sebagian dari ketaatan kristiani terhadap Allah. Tapi bila ada pertentangan, dia harus bersedia untuk tidak taat kepada manusia, agar jangan tidak taat kepada Allah (Kis 5:29). KEPUSTAKAAN. W Mundle, NIDNTT 2, hlm 172-180. JIP/AL/HAO Ke atas Yunani Strongs #1398 δουλευω douleuo δουλευω douleuw: menjadi hamba, melayani, menaati, mengabdi (Kamus Yoppi) mengabdi kepada; melayani (Kamus Barclay) Strongs #191 ακουω akouo akouo {ak-oo'-o}: mendengar, mempelajari, menaati, mengerti (Kamus Yoppi) (perfek ακηκοα ; aorist pasif partisip ακουσθεις ) mendengar; mengerti (1Kor 14.2) (Kamus Barclay) Strongs #5083 τηρεω tereo τηρεω threw: menjaga, memelihara, menaati, menuruti, melakukan, menyimpan (Kamus Yoppi) mematuhi, menaruh perhatian terhadap; mengawasi menawan; menyimpan; mempertahankan, memelihara; τ. την εαυταου παρθενον (jika tentang pasangan bertunangan) memlihara tetapi tidak menikahi perempuan tunangan atau (jika tentang anak perempuan) menahan anak perempuan supaya tidak menikah (1Kor 7.37) (Kamus Barclay) Strongs #5218 υπακοη hupakoe υπακοη upakoh: ketaatan (Kamus Yoppi) ης [feminin] kepatuhan, ketaatan (Kamus Barclay) Strongs #5219 υπακουω hupakouo υπακουω upakouw: menaati, mengikuti, tunduk kepada, membukakan pintu (Kamus Yoppi) patuh, menurut, tunduk, takluk; menerima, menganut; membuka (pintu) (Kamus Barclay) Ke atas Taat [Statistik] Jumlah dalam TB : 50 dalam 48 ayat (dalam OT : 10 dalam 10 ayat) (dalam NT : 40 dalam 38 ayat) Strong dalam PL : [<01320> בשר ‎2x] [<03373> ירא ‎1x] [<04603> מעל ‎1x] [<05401> נשק ‎1x] [<07728> שובב ‎1x] [<08085> שמע ‎4x] Strong dalam PB : [<191> ακουω ‎1x] [<544> απειθεω ‎10x] [<545> απειθης ‎3x] [<2125> ευλαβεομαι ‎1x] [<3980> πειθαρχεω ‎2x] [<3982> πειθω ‎1x] [<5218> υπακοη ‎4x] [<5219> υπακουω ‎9x] [<5255> υπηκοος ‎3x] [<5293> υποτασσω ‎3x]

Kesetiaan Elohim

Daftar Isi: PEDOMAN: Setia, Kesetiaan Allah ; LAIN: Dalam Versi-Versi Alkitab ; Kesetiaan Allah Ke atas Setia, Kesetiaan Allah [Kamus Pedoman] 1. Adalah bagian dari sifat-Nya. Yes 49:7; 1Kor 1:9 2. Dinyatakan sebagai sesuatu yang: 2.1 Tidak berhingga. Mazm 36:6 2.2 Dibangun. Mazm 89:3 2.3 Tidak dapat dibandingkan. Mazm 89:9 2.4 Tidak berlaku curang. Mazm 89:34; 2Tim 2:13 2.5 Kekal. Mazm 119:90; 146:6 2.6 Besar. Rat 3:23 3. Harus dimasyhurkan. Mazm 89:2,6 4. Harus diminta melalui doa. Mazm 143:1 5. Dinyatakan: 5.1 Dalam sabda-Nya. Yes 25:1 5.2 Pada waktu menindas orang-orang kudus. Mazm 119:75 5.3 Dalam menepati janji-Nya. 1Raj 8:20; Mazm 132:11; Mi 7:20; Ibr 10:23 5.4 Dalam memegang perintah-Nya. Ul 7:9; Mazm 111:5 5.5 Dalam peringatan-peringatan-Nya. Mazm 119:138 5.6 Dalam melaksanakan hukum-Nya. Yer 23:20; 51:29 5.7 Dalam mengampuni dosa. 1Yoh 1:9 5.8 Kepada orang-orang kudus. Mazm 89:25; 2Tes 3:3 5.9 Orang-orang kudus ditetapkan agar berharap kepada - . 1Pet 4:19 5.10 Harus dibesarkan. Mazm 89:5; 92:2,3 Ke atas Dalam Versi-Versi Alkitab: Kesetiaan Allah: TB BIS

Torah @ 5779

Daftar Isi: KECIL: Buku Musa , Taurat ; HAAG: Hukum Musa ; PEDOMAN: Hukum, Hukum Musa ; BROWNING: KETUBIM , TAURAT , TORAH ; ENSIKLOPEDIA: TAURAT ; STATISTIK: TAURAT ; LAIN: Dalam Versi-Versi Alkitab ; Taurat Ke atas Buku Musa [Kamus Kecil] BIS- Dalam Perjanjian Baru, Luk 24:44; Kis 13:15; 28:23, "Buku Musa" adalah ajaran-ajaran agama Yahudi yang menurut kepercayaan mereka berasal dari Musa dan yang sudah dikumpulkan menjadi buku. Biasanya yang dimaksud adalah kelima buku pertama dalam Perjanjian Lama. Begitu juga "Buku Nabi-nabi" adalah ajaran agama Yahudi yang diajarkan oleh nabi-nabi dahulu kala, dan yang sudah dikumpulkan menjadi buku. Yang dimaksud dengan "Buku Musa" dan "Buku Nabi-nabi" adalah Perjanjian Lama. Ke atas Taurat [Kamus Kecil] Taurat; (kata Ibrani --> Torah) TB- Sebenarnya berarti: pengajaran oleh Allah. Diterapkan pada Kesepuluh Hukum, kemudian pada segala hukum dan peraturan dari Tuhan, khususnya pada kelima kitab Musa atau kitab Taurat. Ke atas Hukum Musa [Kamus Haag] Hukum (Musa). (1) Di dalam PL, ~H (Bhs. Ibr.: Torah) adalah keseluruhan norma-norma hukum religius dan sipil, yang dikumpulkan di --> Pentateukh dan diakukan berasal dari Musa. ~H berarti pula petunjuk yang banyak jumlahnya dan tidak perlu berbentuk iuridis, namun dimaklumkan Yahwe lewat para imam atau para nabi. Kadang-kadang tradisi Yahudi maupun PB menggunakan kata ~H (Bhs. Yub.: nomos) untuk keseluruhan Kitab Suci PL (1Kor 14:21). ~H itu berkembang secara perlahan-lahan. Hal mana dapat disimpulkan dari penetapannya secara tertulis. Di situ ditemukan banyak pararel dengan pembuatan ~H bangsa-bangsa Timur-Tengah kuno (: terutama dengan ~H Babilon dari --> Hammurapi). Kumpulan-kumpulan tertulis mengenai ~H dapat diperinci dalam golongan sebagai berikut: (a) --> Dekalog (: kesepuluh firman: Kel 20:1-17; Ul 5:6-21); berbagai ahli mengungkapkan adanya sebuah --> Dekalog Ibadat dalam Kel 34:11-26. (b) --> Kitab Perjanjian (Kel 20:22-23:19). (c) --> Hukum-hukum imamat (Kel 25-31; 36-40; Im 1-16; 23-27; Bil 1-10; 17-19; 28-29). --> Tulisan para imam. (d) --> Hukum kekudusan (Im 17:1-26:46). (e) Pemberian ~H --> Deuteronomium (Ul 12-26). Karena kumpulan-kumpulan ini timbul secara berturut-turut dalam berbagai waktu dan tempat, maka dalam Pentateukh tidak diuraikan secara sistematis, melainkan menurut alasan yang kebetulan sesuai. (2) Makna. ~H adalah tali pegangan yang diwahyukan untuk keseluruhan hidup religius dan sipil. Suatu tuntutan Yahwe yang mutlak terhadap anggota bangsaNya. Dalam pengukuhan perjanjian itu rakyat berjanji dengan upacara besar, bahwa mereka siap melaksanakan semua perintah Yahwe (Kel 24:3). Setiap tujuh tahun ~H harus dibacakan pada hari raya Pondok Daun (Ul 31:10-13). Para imam mempunyai pengaruh besar di dalam menguraikan makna dan pemakaiannya. Pada mulanya ~H itu bukan menjadi sebuah beban yang berat, melainkan menyukakan hati (Mazm 19:1-14). Para ahli Kitab di kemudian hari membuatnya begitu berat dan tidak dapat dipenuhi lagi. Mereka tambah dengan peraturan yang meliputi soal kecil-kecil yang tak terhitung banyaknya dan harus dipenuhi secara cermat. (3) ~H dan PB. Kristus membawa pemenuhan pelaksanaan janji-janji PL (: terutama bdk. Mat). Kristus adalah kegenapan ~H (Rom 10:4). Kita bertemu pada Paulus dengan suatu theologi ~H yang terurai. Tujuan ~H adalah membongkar kejahatan dosa dan menunjukkan kebutuhan penebusan pada manusia. Manusia tertimpa kutukan, sebab ia tidak mampu memenuhi ~H. Padahal ~H tidak dapat membebaskannya dari kutukan tadi (Rom 8:3). Hanya Kristuslah yang mampu berbuat itu. Semua saja yang percaya padanya dibebaskan dari Perbudakan ~H dan mereka memiliki kebebasan anak-anak Allah. ~H Kristus yang baru didasarkan pada cinta kasih (Gal 5:14). Ke atas Hukum, Hukum Musa [Kamus Pedoman] 1. Adalah hukum Tuhan. Im 26:46 2. Diberikan: 2.1 Bukan kepada bangsa lain. Ul 4:8; Mazm 147:20 2.2 Melalui Musa. Ul 5:5,27,28; Yoh 1:17; Gal 3:19 2.3 Di gunung Sinai. Kel 19:11,20 2.4 Di gunung Horeb. Ul 4:10,15; 5:2 2.5 Di padang gurun. Yeh 20:10,11 2.6 Kepada orang Israel. Im 26:46; Mazm 78:5 2.7 Oleh malaikat-malaikat. Kis 7:53 2.8 Setelah keluar dari Mesir. Ul 4:45; Mazm 81:5,6 3. Seorangpun tidak boleh mendekati gunung Sinai ketika Tuhan memberikan - . Kel 19:13,21-24; Ibr 12:20 4. Tanda-tanda pada waktu - diberikan. Kel 19:16-19 5. Orang Yahudi sangat gemetar ketika menerima - . Kel 19:16; 20:18-20; Ul 5:5,23-25 6. Tambahan perintah dan peraturan - diberikan di dataran Moab di tepi sungai Yordan. Bil 36:13 7. Dinamai: 7.1 Pelayanan yang memimpin kepada penghukuman. 2Kor 3:9 7.2 Pelayanan yang memimpin kepada kematian. 2Kor 3:7 7.3 Firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat. Ibr 2:2 7.4 Hukum yang menyala-nyala. Ul 33:2 7.5 Hukum kerajaan (utama). Yak 2:8 7.6 Kitab Musa. 2Taw 25:4; 35:12 7.7 Kitab Taurat. Ul 30:10; Yos 1:8 7.8 Firman-firman yang hidup. Kis 7:38 8. Diulangi oleh Musa. Ul 1:1-3 9. Semua - ditulis dalam sebuah kitab. Ul 31:9 10. Kitab Taurat diletakkan di samping tabut perjanjian Tuhan. Ul 31:26 11. Loh - diletakkan di dalam tabut perjanjian. Ul 10:5 12. Terbagi atas: 12.1 Kesusilaan, tertulis di dalam kesepuluh hukum. Ul 5:22; 10:4 12.2 Yang berhubungan dengan upacara, cara-cara berbakti kepada Allah. Im 7:37,38; Ibr 9:1-7 12.3 Pemerintahan, yang mengenai pekerjaan pengadilan. Ul 17:8-11; Kis 23:3; 24:6 12.4 Perjanjian tentang perbuatan orang Yahudi sebagai satu bangsa. Ul 28:1,15; Yer 31:32 13. Mengajar orang Yahudi supaya: 13.1 Jujur. Im 19:35,36 13.2 Mengasihi dan takut kepada Allah. Ul 6:5; 10:12,13; Mat 22:36-38 13.3 Mengasihi sesama manusia. Im 19:18; Mat 22:39 13.4 Semua hukuman dijatuhkan berdasarkan - . Yoh 8:5; 19:7; Ibr 10:28 14. Semua orang Yahudi harus: 14.1 Memegang - . Ul 4:6; 6:2 14.2 Mengajarkan - kepada anak-anak mereka. Ul 6:7; 11:19 14.3 Mengingat - . Mal 4:4 14.4 Mengetahui - . Kel 18:16 14.5 Memperhatikan - . Ul 6:6; 11:18 15. Raja-raja disuruh menulis dan mempelajari - . Ul 17:18,19 16. Raja-raja yang baik menjalankan - . 2Raj 23:24,25; 2Taw 31:21 17. Imam-imam dan orang Lewi harus mengajarkan - . Ul 33:8-10; Neh 8:8; Mal 2:7 18. Para ahli Taurat mahir dalam - dan berkhotbah tentang - . Ezr 7:6; Mat 23:2 19. Pelajaran tentang - diajarkan kepada pemuda-pemuda. Luk 2:46; Kis 22:3 20. Dibacakan di depan umum: 20.1 Dalam rumah ibadah tiap-tiap hari Sabat. Kis 13:15; 15:21 20.2 Oleh Ezra. Neh 8:2,3 20.3 Oleh Yosua. Yos 8:34,35 20.4 Pada hari raya Pondok Daun pada akhir tiap tujuh tahun. Ul 31:10-13 21. Satu cara untuk pembaruan bangsa. 2Taw 34:19-21; Neh 8:13-18 22. Suatu bayangan dari keselamatan yang akan datang. Ibr 10:1 23. Tidak dapat menghidupkan dan membenarkan. Gal 3:21; Rom 8:3,4; Ibr 10:1 24. Suatu penuntun bagi kita sampai Kristus datang. Gal 3:24 25. Kristus: 25.1 Datang bukan untuk meniadakan melainkan untuk menggenapi - . Mat 5:17,18 25.2 Disunat sesuai dengan - . Luk 2:21; Rom 15:8 25.3 Mati bagi - . Rom 7:4 25.4 Membesarkan dan memuliakan - . Yes 42:21 25.5 Memenuhi semua contoh dan bayang-bayang - . Ibr 9:9-14; 10:1,11-14 25.6 Memenuhi semua peraturan - . Mazm 40:7,8 25.7 Menanggung kutuk - . Ul 21:23; Gal 3:13 25.8 Menghadiri semua perayaan yang disuruh di dalam - . Yoh 2:23; 7:2,10,37 25.9 Takluk kepada - . Gal 4:4 26. Bukan pernyataan kasih karunia Allah. Yoh 1:17; Rom 8:3,4 27. Tidak dapat menghilangkan kekuatan perjanjian kasih karunia di dalam Kristus. Gal 3:17 28. Di antara orang-orang Yahudi yang pertama kali beragama Kristen, ada yang menghendaki agar orang Kristen mentaati - . Kis 15:1 29. Orang-orang Yahudi: 29.1 Akan dihukum menurut - . Yoh 5:45; Rom 2:12 29.2 Menganggap orang yang tidak mengenal - terkutuk. Yoh 7:49 29.3 Menyangkal Kristus karena mengejar - . Rom 9:31-33 29.4 Menghina Allah dan melanggar - . Rom 2:23 29.5 Menuduh Kristus melanggar - . Yoh 19:7 29.6 Tidak seorangpun di antara mereka yang melakukan - . Yoh 7:19 29.7 Rajin memelihara - . Yoh 9:28,29; Kis 21:20 30. Menjadi satu kuk yang tidak dapat dipikul. Kis 15:10 31. Kegelapan pada waktu - diberikan. Ibr 12:18-24 Ke atas KETUBIM [Kamus Browning] (kitab-kitab) Bagian ketiga dalam --> Alkitab Ibrani (bagian pertama = Torah; bagian kedua = Nebiim). Pembagian ini ada sejak akhir abad pertama Masehi. Bagian ketiga berisikan Kitab-kitab mur, Amsal, Ayub, Kidung Agung, R Ratapan, Pengkhotbah, Ester, Daniel, E Nehemia dan Tawarikh. Ke atas TAURAT [Kamus Browning] Terjemahan dari kata Ibrani --> Torah, sekalipun kata ini mempunyai arti lebih luas dari arti legal saja, sehingga arti 'tafsirannya' mungkin lebih baik. Dalam Alkitab Ibrani, Torah digunakan untuk --> Pentateukh (lima kitab), di mana hukum sebagai sistem peraturan hanya merupakan sebagian saja dari kelima buku tersebut.Taurat dalam anti paling sempit adalah dasar bagi pengelolaan keadilan, yang dijalankan oleh para tua-tua setempat pada gerbang kota, tetapi kasus-kasus berat dilimpahkan kepada ahli-ahli yang berwenang di Bait Allah di Yerusalem. Raja menjalankan fungsi pengadilan dan putusannya menjadi teladan, yang diperkuat oleh pertimbangan para nabi kerajaannya, membimbing konsolidasi berbagai undang-undang dalam --> Pentateukh. Cerita-cerita sejarah membuat catatan peristiwa-peristiwa yang ikut menyumbang terwujudnya proses tersebut: ada cerita --> Samuel menempatkan sebuah kitab yang memuat hal-hal khusus dari raja di --> tempat kudus (1Sam. 8), yang diikuti --> Yeremia (Yer. 36) dan penemuan kitab --> perjanjian pada waktu pemerintahan --> Yosia (2Raj. 23) dan proklamasi Ezra (Ezr. 7:10).Undang-undang tertua adalah yang biasa disebut Undang-undang Perjanjian (Kel. 21-23) yang memuat aturan-aturan mengenai perbudakan, pembunuhan, pencurian, bersama ketentuan-ketentuan kemanusiaan. Undang-undang Imamat, terutama mengenai agama dan peribadahan, dan di dalamnya terdapat pula undang-undang kekudusan (Im. 17-26). Disebut undang-undang Imamat, karena berkaitan dengan sumber --> P dari --> Pentateukh.Undang-undang Ulangan (Ul. 12-26) secara umum diidentifikasikan dengan kitab yang ditemukan di Bait Allah pada zaman Yeremia. Bentuknya adalah suatu pidato Musa kepada umat Israel sebelum memasuki --> tanah yang dijanjikan. Memegang dan memelihara Taurat adalah syarat perjanjian, sebab Musa hanyalah jurubicara dari Allah, yang perintah-perintah-Nya diteruskan oleh Musa. Melanggar hukum Taurat berarti melanggar kehendak Allah. Sesudah masa Pembuangan hukum itu makin banyak diulangi, diperluas, dan dibarui sesuai dengan keadaan. Hal ini ini dilakukan oleh berbagai kelompok dalam --> Yudaisme, seperti dibayangkan oleh Kitab Ulangan sendiri (Ul. 18:15-22). Hukum lisan orang 'Farisi yang dikumpulkan dalam *Misnah, sekitar 200 M, hanyalah merupakan satu bentuk tambahan, Persekutuan di --> Qumran menambahkan undang-undang kekudusan yang berbeda dari Yerusalem dan Bait Allah. Philo menginterpretasikan hukum Taurat dengan cara *alegoris; Yes tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi dalam --> Khotbah di Bukit, Yesus menginterprestasikannya secara radikal. Paulus tidak menentang hukum Taurat Yahudi itu sendiri, tetapi menolak pandangan bahwa memegang Taurat adalah jalan *ke. selamatan bagi orang Kristen (Gal. 5:4). Hukum Taurat adalah dasar persekutuan Yahudi dan Paulus bermaksud memisahkan jemaat-jemaatnya dari Yudaisme. Paulus menyadari bahwa jemaat-jemaat --> bukan Yahudi tidak mempunyai masa depan apabila orang-orang bukan Yahudi yang bertobat diharuskan untuk *disunat dan diwajibkan mengikuti aturan-aturan keagamaan Yudaisme, sebelum dapat *dibaptiskan. Ke atas TORAH [Kamus Browning] Kata Ibrani yang berarti 'pengajaran'. Terjemahan: *'hukum' terlalu terbatas: memang ada sejumlah perundang-undangan hukum di dalamnya, tetapi selalu diletakkan dalam kerangka --> penyataan dan pengajaran ilahi -- seluruhnya itu dikenal sebagai Torah. Di samping undang-undang (Kel. 18:16), Torah memuat petunjuk-petunjuk untuk *peribadahan (Im. 6:14), pelaksanaan --> kurban, perilaku benar, dan tindakan-tindakan pencegahan untuk memelihara ketahiran (Im. 10:10; 14:57; Ul. 4-7; 11-15; 23). Dalam Kitab Ulangan, Torah berarti keseluruhan Kitab Torah, keseluruhan tata hidup yang menentukan identitas kebudayaan dan keagamaan Israel, berdasarkan Kitab Torah yang akhirnya ditemukan di Bait Suci (2Raj. 22:8). Yeremia, orang seangkatan Raja Yosia menggunakan kata Torah dalam arti yang luas, seperti dalam Kitab Ulangan dan Kitab Mazmur (mis. Mzm. 1:2). Mempelajari Torah adalah seluruh tujuan kehidupan. Ketidaktaatan atau pengabaian Torah membawa pembuangan, kecelakaan dan kematian sebagai akibatnya, yang berlaku juga untuk raja-raja (Ul. 17:18-20). Dalam keyakinan yang kemudian, --> Pentateukh lalu dikenal sebagai Torah tertulis, sementara Torah lisan terdiri atas tradisi-tradisi yang akhirnya dituliskan ke dalam *Misnah, yang menjadi dasar --> Talmud.Musalah yang diakui telah mengucapkan dan memaparkan Torah (Ul. 4:44) tetapi sesudah itu Torah dalam arti luas, disebarluaskan oleh raja-raja, imam-imam dan orang-orang bijak (Ams. 6:20). Torah adalah suatu pernyataan ilahi dan menyambutnya dalam hidup adalah kesukaan terbesar dari orang saleh di Israel (Mzm. 119). Dalam PB Yesus memperingatkan pengikut-Nya bahwa perintah-perintah hukum --> Taurat, hanya membawa mereka ke ambang *Kerajaan Allah: hukum Taurat melarang membunuh sementara dalam Kerajaan Allah, amarah pun tidak ada (Mat. 5:22). Paulus menganggap ketaatan pada hukum Taurat itu sebagai tanda utama dari Yudaisme, dan orang Kristen dilepaskan daripadanya, karena Kristus saja, satu-satunya yang menyelamatkan. Ke atas TAURAT [Ensiklopedia] a. Asal usul kata Tora (Taurat) Alkitab bh Indonesia menerjemahkan tora (bh Ibrani) dan nomos (bh Yunani), yg masing-masing muncul kr 200 kali, dengan 'hukum Taurat', 'hukum' saja, atau 'Taurat' saja. Ada perbedaan pendapat yg luas tentang asal usul kata tora, tapi dapat dipastikan ada kaitannya dengan kata kerja hora yg berarti memimpin, mengajar, mendidik dan di banyak tempat dapat diterjemahkan dengan 'pengajaran', mis dalam Yes 1:10 dan Hag 2:11-13. b. Asal usul tora Ajaran seperti itu diberikan oleh para bapak, atau orang bijaksana yg menyapa murid-muridnya dengan sebutan 'anak' (Ams 3:1; 6:23; 7:2; 13:14), atau oleh para ibu (Ams 1:8; 6:20; 31:26). Kata-kata yg sejajar adalah mutsar, 'petunjuk'; khokhma, 'kebijaksanaan'; dan khususnya mitswa, 'perintah'. Tapi kebanyakan pengajaran itu berasal bukan dari manusia, melainkan dari Allah. Tora tidak pernah digunakan bila menggambarkan komunikasi langsung antara Allah dan manusia. Sebab itu dalam cerita Kej tidak banyak dijumpai (kecuali Kej 26:5 saja). Tora diberikan oleh Allah, tapi melalui perantara-perantara manusia seperti Musa, para imam, para nabi atau hamba Tuhan (Yes 42:4). Sejak permulaan istilah tora digunakan untuk menggambarkan ajaran mengenai suatu hal, keputusan-keputusan yg diambil untuk memecahkan soal yg musykil. Contoh yg baik ditemukan dalam Hag 2:11-13, di mana ditanyakan keputusan para imam mengenai soal ketahiran. Keputusan para imam, petunjuk mereka bagi tingkah laku umat disebut tora, 'ajaran'. Tugas untuk memberi petunjuk-petunjuk macam itu dipercayakan kepada para imam oleh Allah (Mal 2:6-7), dan oleh sebab itu keputusan-keputusan mereka mempunyai kekuatan ilahi. Keputusan-keputusan yg penting berlaku Iebih lama daripada peristiwa yg menjadi sebab lahirnya keputusan itu. Keputusan-keputusan itu dipelihara oleh umat yg hidupnya dikuasai oleh keputusan tersebut. Tradisi lisan pada akhirnya mengumpulkan keputusan-keputusan tersebut menjadi kesimpulan ajaran yg diperkenalkan oleh para imam, yg bukan hanya menjadi perantara dari keputusan-keputusan ilahi itu, tapi mereka juga menjadi penerus keputusan-keputusan tersebut kepada angkatan berikutnya. Pada waktunya kumpulan-kumpulan torot itu dituliskan. Himpunan petunjuk untuk upacara-upacara keagamaan atau hal-hal lain, juga disebut sebuah tora, sering dalam bentuk tunggal, walaupun bentuk jamak juga dijumpai. Tora yg tertulis seperti itu dijaga oleh para imam di tempat kudus (Ul 31:24-26). Pada akhir perkembangan ini segenap Pentateukh (lima Kitab Musa) atau bahkan seluruh PL dikutip sebagai 'tora itu'. Jadi ajaran ilahi adalah bagian dari tugas imam-imam, tapi sementara memberikan ajaran ilahi para imam juga menunaikan tugas nabi, karena kekuasaan dari tora mereka bersandar pada wahyu. Jadi para nabi sering juga memberikan tora (Yes 1:10; 8:16, 20; 30:9-10). Ini tidak berarti bahwa sebelum nabi-nabi abad 8 sM bersuara, tidak ada tora; Hos 8:12 secara jelas menyebut himpunan torot yg tertulis. Pada umumnya kita dapat mengatakan bahwa teguran-teguran para nabi bagi pendengarnya yg mula-mula, tiada nilainya bila sebelumnya tidak ada tora yg diketahui dengan baik maupun diterima umum kekuatannya. Sama seperti nabi-nabi menyampaikan pemberitaan mereka dalam bentuk puitis berirama, ajaran ilahi nampaknya sering mempunyai kerangka puitis yg tetap, yg pasti dianjurkan untuk lebih mullah diingat orang. Dalam Kel 21:12 dab sebagai contoh, ada sederetan ay yg masing-masing terdiri atas 3-2 tekanan metris, dan semuanya berakhir dengan 'pastilah ia dihukum mati'. Dengan cara yg sama kita baca dalam Ul 27:15 dab dua belas baris, masing-masing dengan empat tekanan, dan semua dimulai dengan 'Terkutuklah orang yg ... Dasa Titah dan pasangan-pasangannya di bagian kitab lainnya (Kel 20:1-17; Ul 5:6-21; Kel 34:1-26) menunjukkan bentuk yg lebih berkembang, di mana pertimbangan-pertimbangan metris tidak lagi memainkan peranan penting. c. Buku Perjanjian Disamping himpunan-himpunan terkecil ini (bnd Mzm 15:2-5; 24:4-6), yg menggambarkan sikap-sikap agamawi dan susila yg dituntut Tuhan terhadap mereka yg terhisab dalam umat perjanjian-Nya, ada pula himpunan-himpunan yg lebih besar yg bersifat lebih teknis. Tidak ada alasan untuk menduga bahwa himpunan yg kecil itu harus lebih tua umurnya dibandingkan himpunan yg lebih besar. Perbedaannya terletak pada tujuannya. Yg kecil digunakan untuk keperluan umum dan ajaran sedang himpunan yg besar untuk buku-buku pegangan bagi para imam dan para hakim. Suatu himpunan besar yg sangat tua usianya disebut Buku Perjanjian (Kel 21-23). Kebanyakan ahli berpendapat bahwa buku ini harus berasal dari zaman sebelum kerajaan ( --> JANJI, KITAB PERJANJIAN). Seorang ahli bernama Alt menduga bahwa perintah-perintah 'tanpa syarat' dalam kumpulan ini (mis, 'seorang janda dan anak yatim janganlah kamu tindas') berasal dari pernyataan ajaran ilahi di kalangan imam Israel. Dia juga berpendapat bahwa perintah-perintah yg kasuistik (mis, 'jika seorang pencuri kedapatan pada saat membongkar, dan ia dipukuli orang sehingga mati, maka si pemukul tidak berhutang darah') asalnya dari hukum adat Kanaan, yg diambil alih oleh orang Israel setelah pendudukan negeri itu. Dalam hal itu Buku Perjanjian tentu berasal dari zaman sesudah Musa. Alasan lain untuk mendukung penempatan pada zaman setelah Musa, ialah bahwa isinya menyangkut suatu masyarakat di mana pertanian memainkan peranan penting (Kel 22:1-6, 29; 23:10, 11, 14-16). Namun sewaktu bangsa Israel bermukim di Gosyen di tanah Mesir pastilah mereka bukan bangsa pengembara. Dapat diduga bahwa ketika bangsa itu pindah ke Mesir, mereka membawa serta unsur-unsur dari hukum adat Kanaan. Jadi Buku Perjanjian itu dapat digambarkan sebagai pembakuan menjadi hukum (kodifikasi) dari peraturan-peraturan yg ada di lingkungan Israel di negeri Mesir, diperkaya oleh perintah-perintah tanpa syarat yg diperoleh melalui pernyataan-pernyataan nabi imamat. Penjelasan ini tidak bertentangan dengan hal bahwa Musa-lah yg menyusun Buku Perjanjian itu. d. Hukum Deuteronomis (Ulangan) Kumpulan hukum lainnya yg dapat dengan mudah dikenal adalah Hukum Deuteronomis, atau rumusan-rumusan peraturan hukum yg dijumpai di Ul 12-25. Kendati sangat besar kemungkinannya bahwa itulah kitab hukum yg penemuannya kembali oleh Yosia digambarkan dalam 2 Raj 22, tidaklah dapat dipertahankan pendapat yg mengatakan bahwa perumusan-perumusan hukum ini berasal dari zaman Yosia atau zaman sebelumnya yg dekat. Peraturan-peraturannya mengandung sifat kuno dan kita dapat melihat pengaruh bagian-bagian tertentu dari Kitab Ul pada abad-abad yg mendahului zaman Yosia (bnd Ul 17:8-13 dgn 2 Taw 19:5-11; Ul 24:16 dgn 2 Taw 25:4). Lebih-lebih bila dibandingkan dengan hukum-hukum di daerah Timur kuno, kita didorong untuk menduga bahwa penyusunan deuteronomis haruslah mempunyai pendahuluan dan tambahan akhir, yg dijumpai pada ps-ps sebelum ps 12 dan sesudah ps 25. Jadi ada petunjuk-petunjuk bahwa bagian utama Kitab Ul asal usulnya cukup dini. Tapi hal ini tidaklah harus menolak kemungkinan, bahwa bertepatan dengan penerbitan baru pada zaman Yosia terjadi perluasan terhadap bahan asli yg kuno, baik di dalam pendahuluan atau tambahan akhir ataupun dalam inti pokok-pokok hukumnya. Ini menerangkan mengapa pelembagaan kerajaan memainkan peranan yg sangat tidak penting dalam Kitab Ul, walaupun itu disebutkan dalam Ul 17:14-20 (dgn kaitan mental kepada 1 Sam 8 dan 1 Raj 10:26-11:8). --> ULANGAN, KITAB. e. Hukum kesucian Pengelompokan ketiga dari hukum-hukum adalah yg disebut 'hukum kesucian' dijumpai dalam Im 17-26, berupa kumpulan peraturan mengenai upacara-upacara keagamaan dan kesusilaan yg berpusat di Kemah Suci, para imam yg bertugas di sana, dan umat yg mendukung upacara ini. Kesucian upacara keagamaan dan kesusilaan digambarkan sebagai ciri khas yg hakiki dari suatu bangsa, yg oleh pembebasan dari Mesir dan penetapan Perjanjian telah menjadi milik Allah sendiri. Banyak peraturan yg tajam menentang upacara-upacara agamawi bangsa Kanaan maupun praktik sosial mereka. Berdasarkan atas asas dasar dari Musa, hukum-hukum ini mencerminkan pergumulan dengan kebudayaan Kanaan. Kata kunci bagi penyusunan ini ialah Im 21:8, 'Sebab Aku, TUHAN, yg menguduskan kamu adalah kudus', yg sering disingkatkan 'Aku-lah TUHAN'. Hukum kesucian ini telah mempengaruhi Yeh, dan sebab itu berasal dari zaman sebelum pembuangan; beberapa peraturan secara terpisah sering dapat dikembalikan pada zaman pengembaraan Israel ( --> IMAMAT, KITAB). f. Perkembangan-perkembangan terakhir Demikian juga halnya banyak peraturan lain, yg umumnya mencerminkan peraturan-peraturan yg berlaku dalam upacara-upacara di tempat kudus di Yerusalem. Jelas bahwa setelah Bait Allah dibangun, para imam yg bertugas tidaklah menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru, tapi melanjutkan upacara-upacara seperti yg Iebih dahulu digunakan di sekitar Kemah Suci dan tempat-tempat kudus seperti yg ada di Silo dan Gibeon. Bahkan seandainya peraturan-peraturan untuk korban seperti yg disebut dalam Im 1-7 seperti bentuknya yg tertulis, dapat dibuktikan baru ada sejak zaman pembuangan, adalah pasti bahwa walaupun tidak tertulis isi peraturan itu telah diberlakukan sejak sangat lama di tempat-tempat khusus Israel. Secara bertahap kumpulan yg berbeda-beda dihimpun jadi satu, uraian-uraian pengantara historisnya dipadukan dengan nisbah historis yg agung dari asal usul bangsa Israel, dan hasilnya adalah lima Kitab Musa dalam bentuk akhirnya seperti yg diberitakan oleh Ezra (Neh 8, kr 450 sM). Tapi ini tidaklah berarti bahwa Ezra adalah penulis dari bagian utama dari kelima Kitab itu. Kenyataan bahwa bangsa Samaria, yg menjadi lawan keras dari karya-karya Ezra dan Nehemia, mempunyai kelima Kitab yg sama yg berbeda hanya sedikit saja, merupakan bukti yg cukup bahwa kelima Kitab itu telah ada pada zaman Ezra. Namun demikian Ezra-lah yg menjadikan kelima Kitab itu dasar dari segenap kehidupan bangsa Yahudi. Oleh pekerjaan Ezra, tora menjadi undang-undang dasar negara, dasar dari masyarakat Yahudi, dan 'hukum' yg diberlakukan oleh kekuasaan negara. Tora mengatur setiap rincian dari kehidupan pribadi baik di bidang keagamaan, upacara keagamaan maupun kesusilaan. g. Hukum dalam Alkitab dibandingkan hukum-hukum kuno yg lain Riset-riset arkeologis abad 20 menghasilkan temuan berupa hukum-hukum kuno dari wilayah Asia Barat. Telah ditemukan, selain bagian-bagian dari hukum Sumeria yg ringkas dan lebih tua, juga Hukum-hukum Akadia dari Esynunna (1850 sM, ANET, hlm 161-163); Hukum Sumeria dari Lipit-Isytar (lebih muda beberapa dasawarsa, ANET, hlm 159-161); Hukum Hammurabi, merupakan hukum yg terpanjang dan terpelihara sangat baik di antara semuanya (1700 sM, ANET, hlm 163-180); Hukum-hukum Het (abad 15 sM, ANET hlm 188-196); Hukum-hukum Asyur Zaman Pertengahan (abad 12 sM, ANET, hlm 180-188). Kumpulan-kumpulan hukum ini terutama berisi peraturan-peraturan yg bercorak 'kasuistik', biasanya dimulai: '...jikalau ....' Sebab itu ada kesamaan tertentu antara hukum-hukum kuno dari Timur pada umumnya dengan beberapa perintah dalam Alkitab. Kesamaan-kesamaan isi ini agak terlalu dilebih-lebihkan oleh ahli-ahli, bahkan contoh yg paling sering dikutip (hukum-hukum ttg 'lembu yg menanduk') tidaklah meyakinkan betul. Ada tujuh pokok yg berbeda antara peraturan-peraturan yg disebut dalam Alkitab dengan yg dari Mesopotamia. Perbandingan umum antara hukum-hukum alkitabiah dan hukum-hukum Timur lebih penting dibandingkan kesamaan-kesamaan tertentu yg terjadi secara kebetulan. Dalam hukum-hukum alkitabiah hampir selalu ditekankan bahwa hukum-hukum itu berasal dari Allah, sehingga memberi kekuasaan terhadap perintah-perintah itu. Sesungguhnya seluruh tora dipandang sebagai petunjuk yg amat jelas dari kasih Tuhan terhadap umat pilihan-Nya (Mzm 147:19-20). Dalam hukum-hukum Asia Barat agama memegang peranan yg kurang penting; rajalah yg memberikan kekuasaannya pada hukum, bukan Allah. Dalam sastra populer sering disebut bahwa gambar ukiran yg dijumpai pada puncak tiang Hammurabi, melukiskan ilah matahari memberikan hukum-hukumnya kepada raja; pada kenyataannya gambaran ini menunjukkan ilah itu memberikan raja tanda-tanda kerajaannya (cincin dan tongkat, --> ASYTORET). Pada umumnya, hukum-hukum Timur Tengah hanya mengenai perkara-perkara hukum saja, dan membiarkan nasihat-nasihat agamawi dan kesusilaan dikupas oleh cabang-cabang sastra yg lain. Dalam tora alkitabiah, peraturan-peraturan hukum, kesusilaan dan agamawi membentuk satu kesatuan yg tak terpisahkan. Untuk pemikiran modern penyatuan nilai-nilai susila, upacara agamawi dan peraturan-peraturan hukum menimbulkan kesan yg membingungkan. Dalam hubungan ini hukum-hukum Asia Barat adalah lebih cocok dengan cara 'modern' dibandingkan hukum yg ada dalam Alkitab. Tapi bagi alam pikiran alkitabiah pemisahan antara agama dengan kesusilaan dan pemisahan antara kesusilaan dengan hukum seperti yg kita lihat sekarang ini, dapat merupakan bukti keadaan masyarakat yg amat kurang sehat. Salah satu dari pengaruh-pengaruh penyatuan agama, kesusilaan dan hukum adalah watak yg dimiliki oleh hukum-hukum alkitabiah yg sering bersifat teguran-teguran. Bertentangan dengan semua Hukum Asia Barat Kuno, peraturan-peraturan alkitabiah sering berisi beberapa motivasi yg memikat rasa keagamaan dan kesusilaan dari para pendengarnya -- yaitu yg disebut kalimat-kalimat motif yg merupakan bagian-bagian hakiki dari tora alkitabiah, walau dianggap berlebih-lebihan dari sudut pemahaman hukum. Suatu segi yg sangat menarik dalam pembentukan hukum di Israel, ialah banyaknya ps yg menyebut tentang perlindungan hak-hak kaum lemah, ump orang-orang buta (Im 19:14; Ul 27:18), orang-orang tuli (Im 19:14), para janda dan anak-anak yatim (Kel 22:21-22; Ul 24:17 dsb), 'orang-orang asing' (gerim, Kel 23:9; Im 19:10 dab), orang-orang miskin (Kel 23:6; Ul 15:7-11), orang-orang yg berhutang hingga harus menjual diri sendiri menjadi hamba (Kel 20; 21:1-11; Ul 15:12-18) dan bahkan orang-orang yg terlahir sebagai budak (Kel 23:12). Hukum-hukum mengenai hari Sabat, tahun Sabat dan tahun kebebasan dan hukum-hukum yg mengatur hari-hari raya keagamaan (mis Ul 14:29; 16:11, 14) menunjuk kepada sikap sosial yg sama, yg secara tajam sangat berbeda, mis berbeda dengan hukum Hammurabi, yg cenderung mendukung kepentingan kelompok-kelompok penguasa jelas kelihatan. Ul 23:15 mis sangat berlawanan dengan hukum-hukum Babel mengenai hamba-hamba yg melarikan diri. Dalam hal ini hukum-hukum dalam Alkitab sungguh lebih cocok dengan cara 'modern' dibandingkan hukum-hukum kuno mana pun. Sebagai perbedaan yg terakhir antara tora dalam Alkitab dengan hukum-hukum kuno yg lain, dapatlah disebut mengenai kedudukan historis dari hukum-hukum dalam Pentateukh. Sering keadaan khusus yg menyebabkan datangnya pernyataan mengenai peraturan-peraturan baru disebut secara jelas (mis Im 10; 24:10-16; Bil 15:32-36). Walaupun pendahuluan-pendahuluan dari hukum-hukum Asia Barat sering berisi keterangan-keterangan historis, hukum-hukumnya sendiri adalah bebas dari semua kaitan dengan peristiwa historis; hukum-hukum itu merupakan abstraksi yg tidak mengenal waktu. Sebaliknya kedudukan historis dari hukum-hukum dalam Alkitab, lebih menarik perhatian sebab pada saat yg sama ada arah nabiah dan bahkan eskatologis dalam hukum-hukum dalam Pentateukh itu. Hukum-hukum ini diberikan dengan memandang kepada peristiwa yg akan datang, yaitu pendudukan tanah Kanaan di mana teokrasi masih harus dibangun. Hukum-hukum yg mengatur segala sesuatu yg penting bagi teokrasi ini, hukum-hukum sipil seperti mis hukum perjanjian (kontrak), tidaklah ditulis dalam naskah-naskah suci itu, walaupun tidak dapat disangsikan bahwa hukum-hukum itu harus sudah ada kendati dalam bentuk lisan. h. Tora dalam kehidupan Israel Pengaruh tora dalam hidup bangsa Israel banyak sekali, kendati penulis-penulis pada waktu itu mengeluh bahwa tora diabaikan. Telah disinggung bahwa nubuat di Israel mengandaikan adanya tora dalam bentuk lisan atau tertulis (bnd Mi 6:8; Hos 4:2; Yer 7:9). Kitab-kitab seperti Hak, Sam dan Raj menyajikan sejarah Israel dari sudut pandang tora, sambil menunjukkan bahwa waktu-waktu ketaatan kepada Allah adalah waktu-waktu kelimpahan kebendaan maupun kerohanian, sementara bila tora diabaikan maka tibalah bencana menimpa Israel. Mzm 1, 19 dan 119 memuliakan tora sebagai anugerah Allah yg terbesar. Bahkan dalam Ams, seperti telah kita lihat tora sering diberi arti pengajaran manusia, hukum ilahi dipuji sebagai permulaan segala hikmat dan kebahagiaan (lih Ams 28:4, 7, 9; 28: 18). Penetapan Pentateukh pada akhirnya sebagai buku pegangan dasar dari semua tora, bertepatan dengan hilangnya semangat kenabian, menyebabkan bangkitnya kelompok pimpinan kerohanian baru, yaitu 'ahli-ahli Taurat', dan Ezra merupakan teladan pertama (Ezr 7:6; Neh 8:1-8). Bersamaan dengan pekerjaan mereka, pusat-pusat kerohanian Israel bergeser dari Bait Allah ke tempat-tempat ibadah. Bagi bangsa yg terserak-serak di kemudian hari, tora terbukti lebih penting dari ibadah korban di Yerusalem. Tora diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa di wilayah-wilayah dan negara-negara di mana orang Yahudi tinggal. Penerjemahan istilah tora ke dalam Yunani nomos sering dikritik, dan kritik ini sering cukup kuat alasannya, sebabnya ialah karena tora itu mempunyai makna yg lebih luas dan lebih dalam. Khususnya tora mencakupi (nomos tidak) Allah yg hidup dan maha kasih sebagai Pemberi pengajaran ini. Tapi orang tidak boleh lupa, bahwa Septuaginta dalam hubungan ini didahului bagian-bagian dari Kitab Ezr yg berbahasa Aram, di mana tora diterjemahkan dengan kata Aram (aslinya bh Persia) dat; dalam Ezr 7:26 dat digunakan baik dengan arti hukum negara Persia dan juga dengan arti tora ilahi. Namun, benarlah bahwa dengan cara demikian langkah-langkah permulaan telah diambil, yg pada akhirnya bertumbuh ke arah konsepsi tora yg legalistik saja, seperti yg kemudian dijumpai di lingkungan kelompok-kelompok Yahudi pada zaman PB. Dalam konsepsi ini Tuhan yg hidup dan penuh kasih telah menghilang di belakang ps-ps hukum ataupun tafsiran-tafsiran mengenai hukum itu. Mengenai nomos (Hukum, Taurat) dalam PB, --> HUKUM. KEPUSTAKAAN. A Alt, 'The Origins of Israelite Law', Essays on Old Testament History and Religion, 1968, hlm 101-171; W Beyerlin, Origins and History of the Oldest Sinaitic Traditions, 1965; D Daube, Studies in Biblical Law, 1947; Z Falk, Hebrew Law in Biblical Times, 1964; F. C Fensham, 'Widow, Orphan and the Poor in Ancient Near Eastern Legal and Wisdom Literature',JNES 21, 1962, hlm 129-139: 'Aspects of Family Law in the Covenant Code', Dine Israel 1, 1969, hlm 5-19; E. Gerstenberger, Wesen and Herkunft des 'apoditischen Rechts', 1965; M Greenberg, 'Some Postulates of Biblical Criminal Law', Y Kaufman Jubilee Volume, 1960; B. S Jackson, Theft in Early Jewish Law, 1972; Essays in Jewish and Comparative Legal History, 1975; L Kohler, Der hebraische Mensch, 1953; G Liedke, Gestalt and Bezeichnung alttestamentliche Rechtssktze, 1971; N Lohfink, Das Hauptgebot, 1963; M Noth, The Laws in the Pentateuch and Other Studies, 1966; G Ostborn, Tora in the Old Testament, 1945; S. M Paul, Studies in the Book of the Covenant, 1970; A Phillips, Ancient Israel's Criminal Law, 170; G. J Wenham, 'Grace and Law in the Old Testament' dan 'Law and the Legal System in the Old Testament' dalam B. N Kaye dan G. J Wenham, (red.) Law, Morality and the Bible, 1978; D. J Wiseman, 'Law and Order in Old Testament Times', Vox Evangelica 8, 1973, hlm 5-21. A VAN S/FCF/SS/HAO Ke atas Taurat [Statistik] Jumlah dalam TB : 302 dalam 263 ayat (dalam OT : 68 dalam 66 ayat) (dalam NT : 234 dalam 197 ayat) Strong dalam PL : [<01882> דת ‎2x] [<05608> ספר ‎1x] [<08451> תורח ‎100x] Strong dalam PB : [<460> ανομως ‎2x] [<1121> γραμμα ‎1x] [<1122> γραμματευς ‎62x] [<1785> εντολη ‎1x] [<3544> νομικος ‎9x] [<3547> νομοδιδασκαλος ‎3x] [<3548> νομοθεσια ‎1x] [<3549> νομοθετεω ‎1x] [<3551> νομος ‎142x] [<3778> ουτος ‎1x] Ke atas Dalam Versi-Versi Alkitab: Hukum Musa: BIS Taurat: TB