Tuesday, February 27, 2018

Kalender Hebrew

HARI TUHAN

Sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia

Kalender Ibrani

Kalender Alkitab Tahun Ibrani 5778 (2017-2018)

Persediaan Terbatas!

Kalender Alkitab Tahun Ibrani 5778(September 2017 – September 2018)Dilengkapi Siklus Bacaan Alkitab Mingguan setahun (54 pembacaan) : Parashat (Bagian Torah), Haftarah(Nabi-nabi), dan Brit Chadashah(Perjanjian Baru) – lihat daftarBentuk: Kalender meja, ukuran 22,5 x 30 cmIsi: 46 halaman, kertas Art Paper 150 gram7 Artikel pengajaran:Perjanjian Dengan ElohimMitos & Kebenaran7 Waktu-waktu Yang Ditetapkan (7 Hari-hari Raya YAHWEH)Esensi Kalender AlkitabWaktu Tahunan Yang Ditetapkan (4 Hari Raya Musim Semi)Waktu Tahunan Yang Ditetapkan (3 Hari Raya Musim Gugur)Yom Teruah atau Rosh Hashanah?Saran Bacaan Untuk Waktu-waktu Yang Ditetapkan (Hari-hari Raya YAHWEH)Memahami Angka 7 Dalam Kalender YAHWEHPenuntun melaksanakan Hari-hari Raya Yang Ditetapkan Tuhan YAHWEH

“Berbicaralah kepada bani Israel, dan engkau harus berkata kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan YAHWEH, yang harus kamu umumkan sebagai pertemuan-pertemuan kudus,inilah perayaan-perayaan-Ku yang telah ditetapkan.
Imamat 23:2


 

Harga: IDR 135.000 (+ongkir)

ORDER

0856-555-20546 (SMS/Whatsapp only)

Dengan memahami Kalender Pencipta kita dan berpartisipasi dalam Hari-hari Raya Yang Ditetapkan-Nya, kita menjadi selaras dengan waktu-Nya; dan kita mendapatkan apresiasi baru atas perbuatan-perbuatan kasih yang telah Dia lakukan di masa lalu, dan mengantisipasi apa yang akan Dia lakukan – dan kapan Dia akan melakukannya di masa depan. Itu semuanya dipenuhi dengan berkat-berkat dan wawasan-wawasan tentang rancangan Penyelamatan dan Profetik-Nya…

Preview: Kalender-Ibrani-5778 (public).PDF

Kalender Alkitab Tahun Ibrani 5778

(September 2017 – September 2018)

Pengantar

Perjanjian dengan Elohim

Elohim menginginkan keakraban dengan kita lebih dari yang dapat kita bayangkan dan Dia telah memberi kita Waktu-waktu Yang Ditetapkan dan jalan-jalan untuk mendekat kepada-Nya. Dia memanggil Anda kembali dan menyatakan diri-Nya melalui Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya!

Namun sayangnya, banyak dari kita telah dibesarkan di dalam dunia yang sangat rusak oleh sistem Pagan Babilonia kuno sehingga kita tidak pernah tahu, bahkan tidak memahami atau pun belajar untuk berpartisipasi dalam Kalender Elohim atau Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya. Kita telah dirampok habis-habisan dari waktu-waktu indah “yang dikuduskan” ini yang diberikan kepada umat Elohim di dalam Perjanjian Lama dan yang dipelihara oleh Yeshua (Yesus), murid-murid-Nya, Paulus, dan “gereja mula-mula”. Itu semua mengajar kita tentang Bapa Surgawi dan Anak-Nya, Yeshua (Yesus). Perayaan-perayaan/Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya begitu dekat dan disayangi oleh hati-Nya, dan Dia sangat menginginkan agar kita merayakannya bersama Dia, bahkan Dia sesungguhnya telah menginstruksikan kita untuk melaksanakannya.

Dia tidak menginstruksikan kita melakukannya hanya sekedar sebagai ritual. Dia menginstruksikan kita melakukannya karena Dia mengasihi kita. Itu semuanya dipenuhi dengan berkat-berkat dan wawasan-wawasan tentang rencana Penyelamatan dan Profetik-Nya. Sewaktu kita menghormati jalan-jalan-Nya, kita menjadi selaras dengan waktu-Nya; kita mendapatkan apresiasi baru atas perbuatan-perbuatan kasih yang telah Dia lakukan di masa lalu, dan mengantisipasi apa yang akan Dia lakukan – dan kapan Dia akan melakukannya. “Namun kamu, hai saudara-saudara, kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu (Hari YAHWEH) dapat menyergap kamu seperti pencuri.” (1Tesalonika 5:4)

Sementara kita memahami Kalender Pencipta kita dan berpartisipasi dalam Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya, Dia memberkati kita dan membangkitkan roh di dalam kita untuk mengejar jalan-jalan-Nya ketimbang jalan-jalan dunia. Bagaimanapun, jalan-jalan-Nya selalu yang terbaik!

Mari bandingkan kalender-Nya dengan kalender “Gregorian” barat: YAHWEH memulai tahun di awal musim semi ketika kehidupan tanaman mulai bersemi dan bertumbuh; dunia memulai tahun di tengah-tengah musim dingin yang mematikan. Bulan-bulan Pencipta kita dimulai dengan penampakan bulan sabit, sedangkan bulan-bulan dunia dimulai dengan sembarangan. Elohim memulai hari dengan matahari terbenam yang indah; dunia memulai hari di tengah malam dalam kegelapan total. Bapa Surgawi kita menguduskan hari terakhir dalam seminggu untuk beristirahat; dunia, hari pertama, hari keenam, atau hari apa pun tanpa memperdulikan perintah Elohim, bahkan tidak ada istirahat sama sekali.

Kita melihat dalam firman Elohim bahwa musuh kita akan “bermaksud untuk mengubah waktu dan hukum” (Daniel 7:25) dan sampai saat ini, dia telah “cukup berhasil”, tapi syukurlah, jika kita terus membaca di dalam Daniel, kita melihat bahwa “kerajaan Pencipta kita … adalah kerajaan yang kekal, dan segala kekuasaan akan melayani dan taat kepada-Nya.” (Daniel 7:27)

Inilah saatnya untuk mengalami sukacita kalender-Nya, menerima warisan kita, dan melakukan pekerjaan kerajaan-Nya. Apakah Anda siap?

Mitos & Kebenaran

Mari kita mulai dengan memeriksa beberapa Mitos yang telah membawa kita kepada pemikiran umum bahwa Perayaan-perayaan/Waktu-waktu Yang Ditetapkan Elohim tidak berlaku bagi semua orang percaya dan tidak mungkin dirayakan sekarang ini.

Mitos: Perayaan-perayaan Elohim hanya khusus bagi orang-orang Yahudi!

Kebenaran: Jika Anda telah menerima Yeshua (Yesus) sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda maka Anda sekarang adalah bagian dari persemakmuran Israel dan telah dibawa mendekat kepada perjanjian hanya oleh darah-Nya, entah sebagai cabang alami atau cabang yang dicangkokkan. Alkitab berulang kali menyatakan bahwa Bapa Surgawi kita memiliki satu hukum dan satu umat. “Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu.” (Keluaran 12:49). “Satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli, sebab Akulah YAHWEH, Elohimmu!” (Imamat 24:22)

Jika Yeshua adalah Tuhanmu, “tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani, karena Tuhan yang sama atas semua orang, adalah kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya” (Roma 10:12), dan “Tidak ada lagi orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada lagi hamba ataupun orang yang merdeka, tidak ada lagi laki-laki dan perempuan, karena kamu semua adalah satu dalam HaMashiakh Yeshua.” (Galatia 3:28)Orang-orang percaya non-Yahudi, sesungguhnya adalah cabang pohon zaitun liar yang dicangkokkan kepada pohon zaitun yang sejati, sehingga tidak ada lagi perbedaan dengan orang Yahudi di hadapan Elohim. “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.” (Roma 11:17,18) Catatan Perjanjian Baru menunjukkan bahwa Yeshua (Yohanes 2:23, Yohanes 7:1-10), keluarga dekat-Nya (Lukas 2:41), para murid (Lukas 22:7-11), Paulus (1Korintus 5:6-8 & 16:8, Kisah 20:16), dan gereja mula-mula (Kisah 2:1) semuanya merayakan Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH, dan undangan masih terbuka bagi semua orang percaya hari ini untuk bergabung dalam Perayaan tersebut. “Oleh karena itu kemudian, kamu bukan lagi yang asing dan yang berbeda, melainkan sesama warga orang-orang kudus dan anggota keluarga Elohim” (Efesus 2:19), jadi jika Anda adalah sesama warga dalam Kerajaan Elohim, maka Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya adalah bagi Anda!

Mitos: Jika kita ingin melaksanakan Perayaan-perayaan Elohim maka kita harus melakukan upacara pengurbanan di halaman rumah kita!

Kebenaran: Kita harus ingat bahwa Elohim tidak menginginkan persembahan-persembahan bakaran atau kurban-kurban dari sejak semula. Satu-satunya permintaan-Nya adalah agar kita mematuhi Dia. “Sebab Aku tidak berfirman kepada leluhurmu, ataupun memberi perintah kepada mereka pada waktu Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir, mengenai perkara-perkara persembahan bakaran maupun kurban. Namun hanya perkataan ini yang telah Aku perintahkan kepada mereka dengan mengatakan, “Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Elohim bagimu, dan kamu akan menjadi umat bagi-Ku. Dan kamu akan berjalan di segala jalan yang akan Aku perintahkan kepadamu, sehingga hal itu menjadi baik bagimu. Namun, mereka tidak mendengarkan dan tidak menyendengkan telinga mereka, sebaliknya, mereka berjalan menurut rencana dalam kekerasan hati mereka yang jahat, dan mereka menjadi mundur dan tidak maju.” (Yeremia 7:22-24)

Karena “upah dosa adalah maut … ” (Roma 6:23a) dan kita tidak taat, darah harus ditumpahkan. Puji syukur bahkan di tengah-tengah ketidaktaatan kita, Dia mengutus Yeshua untuk menjadi “Anak Domba Elohim yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29) Yeshua adalah penggenapan tertinggi dari kurban darah penebusan yang dipersyaratkan karena dosa kita, telah dikurbankan satu kali dan untuk selamanya. Dalam Ibrani 10:4 kita melihat bahwa “mustahil darah lembu jantan dan kambing jantan menghapuskan dosa-dosa.” Darah berharga Yeshua adalah Penebusan yang sempurna; Dia telah memberi kita cara hidup yang baru! “Sebab, oleh satu persembahan Dia telah menyempurnakan mereka yang dikuduskan, sampai selamanya.” (Ibrani 10:14) Mari kita pastikan bahwa kita tidak terlewatkan, “orang-orang yang dikuduskan”. Menurut kamus The Concise Oxford, menguduskan adalah “dimurnikan atau bebas dari dosa”.

Kita sampai lingkaran penuh dari apa yang diminta dari kita sejak awal. Jadi untuk menghormati Yeshua yang memberikan kita Diri-Nya sendiri dan Roh Kudus-Nya untuk membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran, oleh Roh-Nya kita harus mati terhadap hawa nafsu daging (sifat berdosa kita) supaya kita dapat hidup. “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” (Roma 8:13) Rasul Petrus mengatakan kepada kita, “Kamu sendiri juga, sebagai batu-batu yang hidup, kamu sedang dibangun sebagai rumah rohani, imamat yang kudus untuk mempersembahkan kurban-kurban rohani yang berkenan kepada Elohim melalui Yeshua HaMashiakh.” (1Petrus 2:5) Paulus juga dengan sungguh-sungguh meminta kita agar “mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus, berkenan kepada Elohim, itulah ibadahmu yang bijak.” (Roma 12:1)

Menurut Kitab Suci, “kurban-kurban rohani” yang dapat kita persembahkan kepada-Nya adalah apa yang Dia minta sejak awal; ketaatan kepada Torah (Hukum)-Nya yang sempurna! Beberapa contoh “kurban-kurban rohani” meliputi: Memberikan kurban syukur dan pujian, untuk mempersembahkan roh yang hancur (rendah hati) dan hati yang hancur dan menyesal (bertobat), untuk melakukan kebenaran dan keadilan, untuk menyingkirkan perbuatan-perbuatan jahat, untuk belajar berbuat baik, untuk menegur yang kejam, untuk membela anak-anak yatim, untuk membela janda-janda, untuk menyatakan kesetiaan kepada Elohim, untuk bertumbuh dalam pengetahuan tentang Elohim, untuk berbelas kasihan, untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri, untuk mengucap syukur kepada nama-Nya, untuk berbuat baik, dan untuk berbagi. Jadi ketika kita membaca tentang banyaknya persyaratan-persyaratan historis yang kompleks untuk kurban-kurban binatang yang berhubungan dengan Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH, kita dapat bersyukur kepada Yeshua dan dengan berbuat demikian mempersembahkan jenis-jenis kurban rohani yang sesuai dengan firman-Nya, yang berkenan kepada-Nya. [Referensi – Mazmur 50:14,23; 51:15; 107:22; 116:17; Amsal 21:3; Yesaya 1:11,16; Hosea 6:6; Matius 9:13; 12:7; Markus 12:33; Ibrani 13:15]

Tujuh Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH

“Tujuh” adalah bilangan alkitab untuk kesempurnaan dan kegenapan, dan Elohim menggunakan angka ini berulang kali dalam kitab suci.

Ada 7 Hari Penciptaan, hari ke-7 adalah hari istirahat, atau Shabbat (Keluaran 16:23, 30); ada 7 Shabbat mingguan dari Hari Raya Buah Sulung sampai Pentakosta, hari ke-50. Tahun ke-7 adalah Shabbat perhentian untuk tanah (Imamat 25:4), dan waktu ketika semua hutang dihapuskan dan budak-budak dibebaskan. Tujuh Shabbat Tanah dihitung (empat puluh sembilan tahun), sampai kepada tahun Yobel ketika tanah itu dikembalikan kepada suku-suku yang semula menerima tanah itu (Imamat 25:8-12); Tujuh puluh minggu (7 tahun) “ditetapkan” atas “umat-Ku” dimana selama waktu itu Elohim akan membawa kepada kesempurnaan dan kegenapan dari tujuan penebusan-Nya (Daniel 9:24-27), dan dalam Wahyu kita melihat Penghakiman-penghakiman 7 Meterai, 7 Sangkakala, 7 Cawan; kemudian ada 7 Guntur, 7 Surat kepada 7 jemaat gereja di Asia Kecil, serta 7 Kaki Pelita Emas, 7 Roh Elohim dan 7 Bintang.

Karena sangat jelas bahwa Elohim memiliki suatu rencana dan rencana-Nya melibatkan angka “7”, mari kita lihat bagaimana Tujuh Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan sesuai dengan rencana-Nya. Harap diingat, ini adalah Perayaan-perayaan YAHWEH, bukan “sekedar” Perayaan-perayaan orang-orang Yahudi. Apakah YAHWEH itu Tuhan Anda? Jika demikian, ini adalah untuk Anda!

“Berbicaralah kepada bani Israel, dan engkau harus berkata kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan YAHWEH, yang harus kamu umumkan sebagai pertemuan-pertemuan kudus, inilah Perayaan-perayaan-Ku Yang Telah Ditetapkan.” (Imamat 23:2)

Empat Perayaan pertama terjadi di musim semi dan telah digenapi dengan sempurna oleh Yeshua (Yesus). Seluruh pesan penyelamatan-Nya dijalankan selama Perayaan-perayaan yang tepat ini, dan itu adalah kisah yang sangat indah. Yeshua dibunuh pada waktu Paskah sebagai Anak Domba Elohim yang sempurna, yang dikurbankan untuk menanggung dosa dunia supaya kematian kekal lewat dari kita. Ia dikuburkan pada waktu Roti Tidak Beragi, tanpa “ragi” dosa dalam kehidupan-Nya. Begitu kita menerima darah-Nya untuk keselamatan, kita juga harus mati terhadap daging kita, dan menyingkirkan ragi dosa dari kehidupan kita. Yeshua bangkit dari kematian pada Buah Sulung dan menjadi Buah Sulung dari kebangkitan. Ini mengkonfirmasi janji kebangkitan masa depan di mana kita akan bisa menjalani kekekalan bersama Dia.

“Namun sekarang, Kristus telah dibangkitkan dari antara yang mati, Dia telah menjadi buah sulung dari mereka yang telah meninggal.” (1Korintus 15:20)

Dimulai dari Buah Sulung, 7 Shabbat dihitung (7 minggu penuh – 49 hari), dan hari sesudah Shabbat ke-7 (hari ke-50) tibalah hari Pentakosta. “Dan ketika hari Pentakosta tiba, dengan seia sekata mereka semua terus berada bersama-sama.” (Kisah 2:1) Murid-murid Yeshua berkumpul bersama-sama di Yerusalem seperti yang Dia instruksikan kepada mereka, dan “Tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti api yang bertebaran dan hinggap di atas mereka masing-masing. Dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang lain, seperti yang Roh itu terus-menerus memberikan kepada mereka untuk mengucapkannya.” (Kisah 2:3-4) Betapa merupakan penggenapan yang indah pada hari Pentakosta ketika YAHWEH berbicara kepada umat-Nya dari Gunung Sinai di tengah-tengah kilatan-kilatan api dan halilintar sekitar 1500 tahun sebelumnya. Sama seperti Dia mengucapkan Torah (Hukum)-Nya untuk menuntun mereka di dalam hubungan dengan Dia, Dia mengutus Roh Kudus yang telah dijanjikan-Nya pada hari itu di Yerusalem untuk menuliskan Torah (Hukum)-Nya di dalam hati kita. Sementara kita menunggu dengan gelisah “Waktu Yang Ditetapkan” dari kembalinya Yeshua, kita ditarik oleh Roh-Nya ke dalam persekutuan yang lebih dalam bersama Dia dan pengetahuan tentang jalan-jalan-Nya.

YOM TERUAH (SANGKAKALA) Petang tanggal 20 September – Petang tanggal 21 September 2017YOM KIPPUR (PENEBUSAN) Petang tanggal 29 September – Petang tanggal 30 September 2017SUKKOT (TABERNAKEL/PONDOK DAUN) Petang tanggal 4 Oktober – Petang tanggal 12 Oktober 2017PASKAH Petang tanggal 21 April – Petang tanggal 30 Maret 2018ROTI TIDAK BERAGI Petang tanggal 30 Maret – Petang tanggal 6 April 2018BUAH SULUNG Petang tanggal 31 Maret April – Petang tanggal 1 April 2018PENTAKOSTA (SHAVU’OT) Petang tanggal 19 Mei – Petang tanggal 20 Mei 2018

Tiga yang terakhir dari Perayaan Waktu-waktu Yang Ditetapkan terjadi pada musim gugur pada bulan alkitab ke-7. Sama seperti empat yang pertama menubuatkan kedatangan Messias yang pertama kali sebagai “Hamba yang Menderita”, tiga yang terakhir dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan ini mengajar kita tentang kedatangan-Nya secara Pribadi sebagai “Singa dari Suku Yehuda” ketika Dia akan mendirikan Kerajaan-Nya, dan memerintah dan berkuasa atas seluruh bumi. Kita akan belajar dan memahami lebih banyak tentang rencana-Nya yang disingkapkan ketika kita berpartisipasi dalam Waktu-waktu Yang Ditetapkan ini. Waktu Yang Ditetapkan ke-5 adalah Hari Raya Peniupan Sangkakala; suatu hari yang ditandai dengan peringatan peniupan shofar/sangkakala. Mungkinkah Waktu Yang Ditetapkan ini berbicara tentang “Hari YAHWEH”, waktu masa depan ketika Yeshua (Yesus) datang dan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya dengan suara Shofar (sangkakala) untuk mengumpulkan kita bersama-sama dari empat penjuru bumi?

Perayaan Yang Ditetapkan ke-6 adalah Hari Raya Penebusan; hari puasa dan doa – secara historis merupakan waktu pertobatan dan “menutupi” dosa individu, keluarga, komunitas, dan bangsa. Yeshua adalah Penebusan Sempurna kita, karena darah-Nya benar-benar membasuh dosa dunia! Hari Raya Penebusan dapat dikaitkan dengan “Hari Penghakiman” di mana kita semua akan berdiri di hadapan Pencipta kita, muka dengan muka; itu bisa berbicara tentang penghakiman masa depan “Antikristus” dan nabi palsu yang akan dilemparkan ke dalam lautan api pada permulaan pemerintahan seribu tahun Yeshua.

Perayaan Yang Ditetapkan ke-7 adalah Hari Raya Tabernakel/Pondok Daun; Festival/Perayaan 7 hari di mana kita benar-benar diperintahkan dalam Alkitab untuk bersukacita selama seminggu penuh. Elohim bahkan menambahkan hari ke-8 untuk merayakannya sebagai kesatuan. Mungkinkah festival ini mengacu pada periode 1000 tahun yang mulia ketika Yeshua akan kembali ber-“Tabernakel” atau tinggal di antara umat-Nya dan akan memerintah dan berkuasa sebagai Raja segala raja dan TUHAN di atas segala Tuhan? Sesudah itu, mungkinkan Pengantin Messias dan Yerusalem baru turun dari surga pada “Hari ke-8” – menandai awal yang baru ketika “langit dan bumi” yang lama berlalu? Betapa mulia dan indahnya pada waktu itu!

Sesuai dengan pola berulang dari 7 dan sebagai tambahan dari Shabbat mingguan pada hari ke-7, Bapa Surgawi kita telah menginstruksikan kita untuk beristirahat pada 7 hari spesifik yang berkaitan dengan Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan-Nya. Alkitab menunjukkan bahwa pada hari-hari ini, kita diminta mengadakan “Pertemuan Kudus” dan kita “tidak boleh melakukan pekerjaan berat apa pun. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya di seluruh tempat tinggalmu di seluruh generasi-generasimu.”

Tabel berikut mengilustrasikan 7 Pertemuan Kudus/Hari Istirahat untuk Tahun Kalender 5778:

PERTEMUAN KUDUS MUSIM GUGUR – HARI-HARI ISTIRAHAT

Kamis, 21 September 2017 Hari Raya Peniupan Sangkakala (Imamat 23:24-25)Sabtu, 30 September 2017 Hari Raya Penebusan (Imamat 23:27-28)Kamis, 5 Oktober 2017 Hari ke-1 Perayaan Tabernakel (Imamat 23:35)Kamis, 12 Oktober 2017 Hari ke-8 Perayaan Tabernakel (Imamat 23:36)

PERTEMUAN KUDUS MUSIM SEMI – HARI-HARI ISTIRAHAT

Sabtu, 31 Maret 2018, Hari ke-1 Perayaan Roti Tidak Beragi (Imamat 23:7)Jumat, 6 April 2018, Hari ke-7 Perayaan Roti Tidak Beragi (Imamat 23:8)Minggu, 20 Mei 2018, Pentakosta (Imamat 23:21)

Ingat, Hari Istirahat Ibrani dimulai pada waktu matahari terbenam pada hari sebelumnya.

Esensi Kalender

Setiap Hari Ibrani dimulai saat matahari terbenam dan berakhir pada saat matahari terbenam pada hari berikutnya – bukan di tengah malam. Untuk mempermudah penggunaan kalender ini, kami mempertahankan “gaya hari kerja Gregorian” yang dikenal semua orang.

Ingatlah bahwa setiap hari Ibrani dimulai secara resmi pada waktu matahari terbenam pada hari sebelumnya. Misalnya, Shabbat (hari Shabbat mingguan) dimulai saat matahari terbenam pada hari Jumat dan berakhir saat matahari terbenam pada hari Sabtu. Hal ini tentu saja didasarkan pada kisah Penciptaan di Kejadian, di mana kita melihat bahwa “ada petang dan ada pagi, hari [pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam]” (Kejadian 1:5, 8, 13 , 19, 23, 31).

Permulaan Tahun Ibrani dan Bulan Baru: Bulan Ibrani (Alkitabiah) pertama tahun ini (Abib atau Nisan) ditentukan oleh tanggal bulan sabit pertama yang terlihat di Tanah Israel yang terjadi pada waktu atau sesudah vernal equinox (musim semi). Kalender ini memprediksi awal dari setiap bulan berdasarkan estimasi tanggal penampakan bulan sabit baru di Tanah Israel. Penampakan visual aktual akan membatalkan prakiraan ini apabila terjadi perbedaan.

Shabbat mingguan/Shabbat: Ketika kita berbicara tentang Perayaan-perayaan atau Waktu-waktu Yang Ditetapkan dari YAHWEH Elohim, kita seringkali membayangkan tentang 7 Perayaan Tahunan yang diuraikan dalam Kalender ini, namun sesungguhnya, ketika YAHWEH menguraikan Perayaan-perayaan ini, yang pertama-tama Dia sebutkan adalah Shabbat mingguan.

“Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa, dengan mengatakan, “Berbicaralah kepada bani Israel, dan engkau harus berkata kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan YAHWEH, yang harus kamu umumkan sebagai pertemuan-pertemuan kudus, ini adalah Perayaan-perayaan-Ku yang telah ditetapkan. Enam hari lamanya haruslah pekerjaan dilakukan, dan pada hari ketujuh itulah Sabat perhentian, suatu pertemuan kudus, kamu tidak boleh melakukan segala pekerjaan; itulah sabat bagi YAHWEH di seluruh tempat tinggalmu.” (Imamat 23:1-3)

Dari situ Dia melanjutkan dengan menguraikan Perayaan-perayaan Tahunan. Kita perlu ingat bahwa Shabbat sangatlah dekat dan disayangi hati-Nya.

“Ingatlah akan hari Sabat untuk menguduskannya. Enam hari engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah sabat bagi YAHWEH, Elohimmu. Setiap pekerjaan jangan engkau lakukan, baik engkau maupun anak laki-lakimu dan anak perempuanmu, budakmu dan wanita pelayanmu, dan ternakmu serta orang asing yang ada di tempat kediamanmu. Sebab, enam hari lamanya YAHWEH telah menjadikan langit dan bumi, laut, dan segala isinya, dan Dia beristirahat pada hari ketujuh itu. Oleh karena itu, YAHWEH memberkati hari Sabat itu dan menguduskannya.” (Keluaran 20:8-11)

“Dan engkau, berbicaralah kepada bani Israel dengan mengatakan: Haruslah kamu sungguh-sungguh memelihara sabat-sabat-Ku, sebab, itulah tanda antara Aku dan kamu di sepanjang generasi-generasimu, agar kamu mengetahui bahwa Akulah YAHWEH, yang menguduskanmu.” (Keluaran 31:13)

“Dan Aku juga memberikan kepada mereka hari-hari Sabat-Ku menjadi sebuah tanda antara Aku dan mereka, sehingga mereka dapat mengetahui bahwa Akulah YAHWEH, yang menguduskan mereka. Dan kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, dan itu semua akan menjadi suatu tanda antara Aku dan kamu, sehingga kamu akan mengenal bahwa Akulah YAHWEH, Elohimmu.” (Yehezkiel 20:12, 20)

“Dan haruslah bani Israel memelihara Sabat untuk melaksanakan sabat itu di sepanjang generasi-generasi mereka, sebagai suatu perjanjian untuk selamanya.” (Keluaran 31:16)

“Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada YAHWEH untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama YAHWEH dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.” (Yesaya 56:6-7)

“Dan setelah pulang, mereka menyiapkan rempah-rempah dan minyak wangi. Dan pada hari Sabat memang mereka beristirahat sesuai dengan perintah. (Lukas 23:56) “Dan ketika hari Sabat tiba, hampir seluruh penduduk kota itu berkumpul untuk mendengarkan firman YAHWEH.” (Kisah 13:44)

“Karena itu biarlah kita menjadi takut terhadap janji yang ditinggalkan untuk masuk ke dalam perhentian-Nya, supaya jangan ada seseorang pun di antara kamu yang dianggap kurang memenuhinya.” (Ibrani 4:1)

Sejak permulaan waktu, Pencipta kita telah memisahkan suatu hari perhentian bagi kita – Hari ke-7 dalam Seminggu. Dalam komunitas masyarakat kita yang serba cepat, hari istimewa ini adalah pemberian sejati; setiap Hari Ibrani dimulai saat matahari terbenam dan berakhir pada saat matahari terbenam – tidak di tengah malam. Untuk mempermudah penggunaan kalender ini, kami mempertahankan “gaya hari kerja Gregorian” yang sudah sangat dikenal. Waktu Esensial Kalender ketika kita menyingkirkan kekhawatiran hidup kita dan meletakkan beban kita, sementara kita berkumpul bersama teman-teman dan keluarga untuk “Pertemuan Kudus” untuk bersantai bersama Pencipta kita dan untuk diperbaharui dan disegarkan oleh Roh dan Firman-Nya.

Firman Tuhan “hidup dan berkuasa dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun, dan yang menusuk hingga memisahkan jiwa dan roh juga sendi-sendi dan sumsum, dan yang sanggup membedakan pikiran-pikiran dan niat-niat hati.” (Ibrani 4:12) Dengan menyelaraskan hidup kita dengan Firman Elohim, kita berusaha untuk mengejar jalan-jalan-Nya dan melakukan koreksi-koreksi dimana dibutuhkan sehingga dapat diperlengkapi untuk setiap pekerjaan baik saat kita memasuki minggu yang baru.

Kita memiliki banyak contoh dari Yeshua, murid-murid, rasul-rasul, dan orang-orang percaya gereja mula-mula [dan “bangsa-bangsa lain yang tertarik”] menjalankan Shabbat, dan seringkali dicatat untuk diajarkan dan bahkan menyembuhkan “di sinagoga pada hari Shabbat” (Markus 1:21, 6:2; Lukas 4:16, 6:6, 13:14, 23:56; Kisah 13:14, 13:42, 13:44, 17:2, 18:4).

Dalam kalender ini, Shabbat mingguan dan 7 hari istirahat yang terkait dengan Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan-Nya semua disorot dalam warna coklat muda netral. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian kita pada hari-hari istirahat yang dikuduskan-Nya, yang spesial bagi Dia dan yang juga harus spesial bagi kita. Jadi, perhatikan baik-baik jadwal janji pertemuan Anda dengan Pencipta Alam Semesta, dan Anda tidak akan kecewa!

Asal usul “Hari Shabbat Minggu” – Dengan tujuan untuk menggabungkan Paganisme dengan Kekristenan, pada tanggal 7 Maret 321 M, Kaisar Romawi Constantine menyatakan hari Minggu (Sunday: Hari Matahari – hari dimana kaum Pagan menyembah Dewa “Matahari” mereka) menjadi hari istirahat resmi (Shabbat). Selanjutnya, mereka yang menolak Shabbat Minggu dan terus menjalankan ketaatan Shabbat Alkitabiah dianiaya dengan hebat, dan beberapa orang bahkan dibakar sampai mati karena mentaati Shabbat hari ketujuh sesuai dengan perintah YAHWEH. Sayangnya, tradisi istirahat hari Minggu buatan manusia ini terus berlanjut selama berabad-abad karena sebagian besar denominasi gereja Katholik dan Kristen telah menerapkan praktik ini. Merupakan suatu berkat bahwa kita sekarang berada di waktu dan tempat di mana kita dapat kembali menghormati hari Shabbat sebagaimana yang diperintahkan YAHWEH tanpa penganiayaan semacam itu. Untuk rincian lebih lanjut tentang sejarah Shabbat dan Gereja (dan banyak lagi), Richard Rives memiliki beberapa pengajaran-pengajaran luar biasa yang dapat ditemukan di toolong.com.

Bacaan Alkitab Mingguan: Menurut 1Petrus 2:1-2, seperti bayi-bayi yang baru lahir, kita perlu menginginkan “susu murni” dari Firman Elohim. Apa yang mungkin tidak kita sadari adalah kapan saja Firman Elohim atau ayat-ayat suci disebutkan dalam Perjanjian Baru, itu mengacu pada satu-satunya kitab suci yang mereka miliki saat itu; itu adalah Perjanjian Lama. Mereka tidak memiliki Perjanjian Baru. Dari masa kanak-kanak mereka dibesarkan dengan mempelajari Kitab Suci (Perjanjian Lama), “dan karena sejak bayi engkau telah mengenal Kitab-kitab Suci yang sanggup untuk membuat engkau bijaksana menuju keselamatan melalui iman yang ada di dalam HaMashiakh Yeshua. Semua Kitab Suci diilhami Elohim dan bermanfaat untuk pengajaran, untuk teguran, untuk perbaikan, untuk mendidik dalam kebenaran, sehingga manusia ilahi dapat menjadi cocok untuk setiap pekerjaan yang baik, karena telah disempurnakan.” (2Timotius 3:15-17)

Agar kita diperlengkapi dengan seksama untuk setiap pekerjaan yang baik, kita juga perlu membangun landasan yang kokoh dalam Firman. Kalender ini mencakup siklus bacaan mingguan yang disarankan untuk membantu kita melakukan hal ini. Bacaan-bacaan mencakup keseluruhan “Torah” atau “Perintah-perintah” yang terdapat dalam lima kitab pertama Alkitab selama satu tahun kalender. Bacaan tambahan dari para Nabi (Haftarah) dan Perjanjian Baru (Brit Chadashah) yang memiliki tema sama dengan “Bagian Torah” (Parashat) juga disertakan.

Nama Kudus Elohim: YAHWEH – Kita sangat bersyukur memiliki Kitab Suci hari ini karena ahli-ahli Torah Ibrani kuno yang bekerja dengan setia untuk melestarikan firman Elohim dalam bahasa aslinya. Sayangnya, entah karena penganiayaan, atau tradisi keagamaan untuk menjalankan perintah, “Jangan menyebut nama YAHWEH, Elohimmu, untuk kesia-siaan”secara ekstrem, sebagian besar penerjemah Alkitab modern telah benar-benar meniadakan nama-Nya dari Alkitab kita sama sekali. Di mana-mana setiap kali Anda melihat kata TUHAN huruf besar atau ALLAH huruf besar di Alkitab Anda, nama asli-Nya telah dihapus. Menariknya, nama-Nya masih muncul dalam Alkitab Ibrani, namun Yudaisme Rabbinic mempertahankan tradisi untuk sama sekali menghindari Nama Kudus-Nya. Sebagai gantinya, setiap kali mereka melihat Nama Kudus-Nya dalam teks, mereka menggunakan gelar pengganti seperti Adonai atau HaShem (artinya Nama) setiap kali teks Ibrani dibacakan dengan suara keras.

Nama Pencipta kita dinyatakan lebih dari 6000 kali dalam Alkitab; jangan salah, Dia ingin kita mengenal nama-Nya. Dia mengatakan kepada kita dalam firman-Nya bahwa barangsiapa yang berseru memanggil nama-Nya akan diselamatkan (Roma 10:13, Kisah 2:21, Yoel 2:32). Kita menyanyikan lagu-lagu tentang nama-Nya, “Terpujilah nama TUHAN” namun sekarang ini banyak orang tidak tahu siapa nama-Nya. Dia bahkan mengatakan kepada kita dalam firman-Nya bahwa kita akan melupakan nama-Nya (Yeremia 23:26-27).

Nah, sudah waktunya kita berhubungan kembali dengan Bapa Surgawi kita pada tingkatan yang lebih pribadi dengan mengenal dan memanggil Nama-Nya! Nama-nya dalam teks Ibrani asli adalah יהוה, huruf Ibrani “YudHey-Vav-Hey” yang dapat ditulis sebagai YHWH atau YHVH. Sebagian orang mengucapkan Nama “Ye HO Vah”, yang lainnya mengucapkan “Ya HOO ah”, dan ada yang menyebutnya “YAHWEH”. Tidak peduli bagaimana Anda memilih untuk mengucapkan Nama, pastilah akan lebih berkenan kepada-Nya ketimbang hanya menggunakan “gelar TUHAN” yang juga berlaku bagi banyak “Tuhan-tuhan” dan “Dewa-dewa” Pagan lainnya.

Untuk menghormati nama-Nya, Anda akan melihat penggunaan Nama YAHWEH di sepanjang kalender ini.

September 2017

Bacaan Mingguan:

2 September 2017

Parashat Ki Tetze “Apabila engkau pergi”

Torah: Ulangan 21:10-25:19Haftarah: Yesaya 52:13-54:10Brit Chadashah: Matius 5:27-32, 19:1-12, 22:23-32; Markus 10:2-12, 12:18-27; Lukas 20:27-38; 1Korintus 9:4-18; Galatia 3:9-14; 1Timotius 5:17-18

9 September 2017

Parashat Ki Tavo “Apabila engkau telah masuk”

Torah: Ulangan 26:1-29:9Haftarah: Yesaya 60:1-22Brit Chadashah: Matius 13:1-23; Lukas 21:1-4; Kisah 28:17-31; Roma 11:1-15

16 September 2017

Parashat Nitzavim “Kamu semua berdiri”

Torah: Ulangan 29:10-30:20Haftarah: Yesaya 61:1-63:9Brit Chadashah: Roma 9:30-10:13; Ibrani 12:14-15

Parashat Vayelekh “Dan keluarlah”

Torah: Ulangan 31:1-30Haftarah: Hosea 14:1-9; Yoel 2:15-27; Mikha 7:18-20Brit Chadashah: Ibrani 13:5-8

21, 30 September 2017

Bacaan Khusus: Yom Teruah / Hari Raya Peniupan Sangkakala / Rosh Hashanah / Tahun Baru Ibrani 5778, Yom Kippur / Hari Raya Penebusan

23 September 2017 Shabbat Shuva / Shabbat Kembali

Parashat Ha’azinu “Pasanglah telinga”

Torah: Ulangan 32:1-52Haftarah: Hosea 14:1-9; Yoel 2:15-27; Mikha 7:18-20Brit Chadashah: Roma 10:14-21; 12:14-21; Ibrani 12:28-29

Oktober 2017

Bacaan Mingguan:

5-12 Oktober 2017

Bacaan Khusus: Sukkot / Hari Raya Pondok Daun / Tabernakel, Shmini Atzeret

14 Oktober 2017

Parashat B’resheet “Pada Mulanya”

Torah: Kejadian 1:1-6:8Haftarah: Yesaya 42:5-43:10Brit Chadashah: Matius 1:1-17; 19:3-9; Markus 10:1-12; Lukas 3:23-38; Yohanes 1:1-18; 1Korintus 6:15-20; 15:35-58; Roma 5:12-21; Efesus 5:21-32; Kolose 1:14-17; 1Timotius 2:11-15;  Ibrani 1:1-3; 3:7-4:11; 11:1-7; 2Petrus 3:3-14; Wahyu 21:1-5; 22:1-5

21 Oktober 2017

Parashat Noach “Nuh atau Istirahat”

Torah: Kejadian 6:9-11:32Haftarah: Yesaya 52:13-55:5Brit Chadashah: Matius 24:36-51; Lukas 17:26-37; Kisah 2:1-16; 1Petrus 3:18-22; 2Petrus 2:5

28 Oktober 2017

Parashat Lekh L’kha “Keluarlah Kamu”

Torah: Kejadian 12:1-17:27Haftarah: Yesaya 40:27-41:16Brit Chadashah: Kisah 7:1-8; Roma 3:19-5:6; Galatia 3:5-18; 5:1-6; Kolose 2:11-15; Ibrani 7:1-19, 11:8-12

November 2017

Bacaan Mingguan:

4 November 2017

Parashat Vayera “Dan Dia Menampakkan Diri”

Torah: Kejadian 18:1-22:24Haftarah: 2Raja 4:1-37Brit Chadashah: Lukas 17:26-37; Roma 9:6-9; Galatia 4:21-31; Ibrani 6:13-20, 11:13-19; Yakobus 2:14-24; 2Petrus 2:4-10

11 November 2017

Parashat Hayyei Sarah “Hidup Sara”

Torah: Kejadian 23:1-25:18Haftarah: 1Raja 1:1-31Brit Chadashah: Matius 8:19-22, 27:3-10; Lukas 9:57-62

18 November 2017

Parashat Tol’dot “Silsilah”

Torah: Kejadian 25:19-28:9Haftarah: Maleakhi 1:1-2:7Brit Chadashah: Roma 9:6-16; Ibrani 11:20, 12:14-17

25 November 2017

Parashat Vayetze “Dan Dia Keluar”

Torah: Kejadian 28:10-32:2Haftarah: Hosea 11:7-14:9Brit Chadashah: Yohanes 1:43-51

Desember 2017

Bacaan Mingguan:

2 Desember 2017

Parashat Vayishlach “Dan Dia Mengutus”

Torah: Kejadian 32:3-36:43Haftarah: Hosea 11:7-12:11; Obaja 1-21Brit Chadashah: 1Korintus 5:1-13; Wahyu 7:1-12

9 Desember 2017

Parashat Vayeshev “Dan Dia Tinggal”

Torah: Kejadian 37:1-40:23Haftarah: Amos 2:6-3:8Brit Chadashah: Kisah 7:9-16

12-19 Desember 2017

Bacaan Khusus: Chanukah / Hari Raya Terang

16 Desember 2017

Parashat Mikketz “Pada Akhir”

Torah: Kejadian 41:1-44:17Haftarah: 1Raja 3:15-4:1Brit Chadashah: Kisah 7:9-16

23 Desember 2017

Parashat Vayigash “Dan Dia Mendekat”

Torah: Kejadian 44:18-47:27Haftarah: Yehezkiel 37:15-28Brit Chadashah: Kisah 7:9-16

30 Desember 2017

Parashat Vayechi “Dan Dia Hidup”

Torah: Kejadian 47:28-50:26Haftarah: 1Raja 2:1-12Brit Chadashah: Kisah 7:9-16; Ibrani 11:21-22; 1Petrus 1:1-9, 2:11-17

Januari 2018

Bacaan Mingguan:

6 Januari 2018

Parashat Sh’mot “Nama-nama”

Torah: Keluaran 1:1-6:1Haftarah: Yesaya 27:6-28:13, 29:22-23; Yeremia 1:1-2:3Brit Chadashah: Matius 22:23-33, 41-46; Markus 12:18-27, 35-37; Lukas 20:27-44; Kisah 3:12-15, 5:27-32, 7:17-36, 22:12-16, 24:14-16; Ibrani 11:23-26

13 Januari 2018

Parashat Va’era “Aku Menampakkan Diri”

Torah: Keluaran 6:2-9:35;Haftarah: Yehezkiel 28:25-29:21Brit Chadashah: Roma 9:14-17; 2Korintus 6:14-7:1

20 Januari 2018

Parashat Bo “Pergilah”

Torah: Keluaran 10:1-13:16;Haftarah: Yeremia 46:13-28Brit Chadashah: Lukas 2:22-24; Yohanes 19:31-37; Kisah 13:16-23; Wahyu 8:6-9:12, 16:1-21

27 Januari 2018

Parashat B’shallach “Ketika Ia Menyuruh”

Torah: Keluaran 13:17-17:16Haftarah: Hakim 4:4-5:31Brit Chadashah: Lukas 2:22-24; Yohanes 6:25-35, 19:31-37; 1Korintus 10:1-13; 2Korintus 8:1-15; Wahyu 15:1-4

31 Januari 2018

Bacaan Khusus: Tu BiSh’vat / Tahun Baru Pepohonan

Februari 2018

Bacaan Mingguan:

3 Februari 2018

Parashat Yitro “Yitro”

Torah: Keluaran 18:1-20:26Haftarah: Yesaya 6:1-7:6; 9:6-7; 6:1-13Brit Chadashah: Matius 5:21-30; 15:1-11; 19:16-30; Markus 7:5-15; 10:17-31; Lukas 18:18-30; Kisah 6:1-7; Roma 2:17-29; 7:7-12; 13:8-10; Efesus 6:1-3; 1Timotius 3:1-14; 2Timotius 2:2; Titus 1:5-9; Ibrani 12:18-29; Yakobus 2:8-13; 1Petrus 2:9-10

10 Februari 2018 Shabbat Shekalim / Shabbat Shikal

Parashat Mishpatim “Keputusan-keputusan”

Torah: Keluaran 21:1-24:18Haftarah: Yeremia 34:8-22; 33:25-26Brit Chadashah: Matius 5:38-42, 15:1-20; Markus 7:1-23; Kisah 23:1-11; Ibrani 9:15-22, 10:28-39

17 Februari 2018

Parashat T’rumah “Persembahan Hunjukan”

Torah: Keluaran 25:1-27:19Haftarah: 1Raja 5:12-6:13; Yesaya 66:1-24Brit Chadashah: Matius 13:1-53; Ibrani 8:1-6, 9:23-24, 10:1

24 Februari 2018 Shabbat Zachor / Shabbat Peringatan

Parashat Tetzaveh “Engkau Harus Memerintahkan

Torah: Keluaran 27:20-30:10Haftarah: Yehezkiel 43:10-27Brit Chadashah: Filipi 4:10-20

28 Februari 2018

Bacaan Khusus: Ta’anit Esther / Puasa Ester

Maret 2018

Bacaan Mingguan:

1, 2, 30, 31 Maret 2018

Bacaan Khusus: Purim, Shushan Purim, Pesakh / Hari Raya Paskah, Chag Hamatzot / Hari Raya Roti Tidak Beragi

3 Maret 2018

Parashat Ki Tissa “Apabila Engkau Menghitung”

Torah: Keluaran 30:11-34:35Haftarah: 1Raja 18:1-39Brit Chadashah: Lukas 11:14-20; Kisah 7:35-8:1; 1Korintus 10:1-13; 2Korintus 3:1-18

10 Maret 2018 Shabbat Parah / Shabbat Lembu Merah

Parashat Vayak’hel “Dan Dia Mengumpulkan”

Torah: Keluaran 35:1-38:20Haftarah: 1Raja 7:13-50Brit Chadashah: 2Korintus 9:1-15; Ibrani 9:1-14; Wahyu 11:1-13

Parashat Pekudei “Perincian-perincian”

Torah: Keluaran 38:21-40:38Haftarah: 1Raja 7:51-8:21Brit Chadashah: Wahyu 15:5-8

17 Maret 2018 Shabbat HaChodesh / Shabbat Kudus

Parashat Vayikra “Dan Dia Memanggil”

Torah: Imamat 1:1-5:26Haftarah: Yesaya 43:21-44:23Brit Chadashah: Roma 8:1-13; Ibrani 10:1-14, 13:10-16

24 Maret 2018 Shabbat HaGadol / Shabbat Besar

Parashat Tzav “Perintahkanlah”

Torah: Imamat 6:8 – 8:36Haftarah: Yeremia 7:21-8:3; 9:23-24Brit Chadashah: Markus 12:28-34; Roma 12:1-2; 1Korintus 10:14-23

April 2018

Bacaan Mingguan:

31 Maret – 6 April 2018

Bacaan Khusus: Chag Hamatzot / Hari Raya Roti Tidak Beragi

7 April 2018

Parashat Sh’mini “Kedelapan”

Torah: Imamat 9:1-11:47Haftarah: 2Samuel 6:1-7:17Brit Chadashah: Markus 7:1-23; 2Korintus 6:14-7:1; Galatia 2:11-16; 1Petrus 1:14-16

14 April 2018

Parashat Tazria “Mengandung”

Torah: Imamat 12:1-13:59Haftarah: 2Raja 4:42-5:19Brit Chadashah: Matius 8:1-4, 11:2-6; Markus 1:40-45, 5:1-43; Lukas 2:22-24, 5:12-16, 7:18-23

Parashat M’tzora “Kusta”

Torah: Imamat 14:1-15:33Haftarah: 2Raja 7:3-20Brit Chadashah: Matius 9:20-26; Markus 5:24b-34; Lukas 8:42b-48; Ibrani 13:4

21 April 2018

Parashat Aharei Mot “Setelah Kematian”

Torah: Imamat 16:1-18:30Haftarah: Yehezkiel 22:1-19Brit Chadashah: Roma 3:19-28, 9:30-10:13; 1Korintus 5:1-13; 2Korintus 2:1-11; Galatia 3:10-14; Ibrani 7:23-10:25

Parashat K’doshim “Kudus”

Torah: Imamat 19:1-20:27Haftarah: Yehezkiel 20:1-20; Amos 9:7-15Brit Chadashah: Matius 5:33-37; 43-48; 15:1-11; 19:16-30; 22:33-40; Markus 7:1-23; 12:28-34; Lukas 10:25-37; Roma 13:8-10; Galatia 5:13-26 ; 1Petrus 1:13-21; Yakobus 2:1-9

28 April 2018

Parashat Emor “Berbicaralah”

Torah: Imamat 21:1-24:23Haftarah: Yehezkiel 44:15-31Brit Chadashah: Matius 5:38-42; Galatia 3:26-29

Mei 2018

Bacaan Mingguan:

5 Mei 2018

Parashat B’har “Di Gunung Sinai”

Torah: Imamat 25:1-26:2Haftarah: Yeremia 32:6-27Brit Chadashah: Lukas 4:16-21; 1Korintus 7:21-24; Galatia 6:7-10

12 Mei 2018

Parashat B’chukkotai “Menurut Ketetapan-Ku”

Torah: Imamat 26:3-27:34Haftarah: Yeremia 16:19-17:14Brit Chadashah: Yohanes 14:15-21, 15:10-12; 1Yohanes

19 Mei 2018

Parashat B’midbar “Di Padang Gurun”

Torah: Bilangan 1:1-4:20Haftarah: Hosea 2:1-22Brit Chadashah: Lukas 2:1-7; 1Korintus 12:12-31

20 Mei 2018

Bacaan Khusus: Shavu’ot / Hari Raya Pentakosta

26 Mei 2018

Parashat Naso “Hitunglah”

Torah: Bilangan 4:21-7:89Haftarah: Hakim 13:2-25Brit Chadashah: Yohanes 7:53-8:11; Kisah 21:17-32

Juni 2018

Bacaan Mingguan:

2 Juni 2018

Parashat B’ha’alotkha “Apabila Engkau Memasang”

Torah: Bilangan 8:1-12:16Haftarah: Zakharia 2:14-4:7Brit Chadashah: Yohanes 19:31-37; Ibrani 3:1-6

9 Juni 2018

Parashat Shlach L’cha “Utuslah”

Torah: Bilangan 13:1-15:41Haftarah: Yosua 2:1-24Brit Chadashah: Ibrani 3:7-19

16 Juni 2018

Parashat Korach “Korah”

Torah: Bilangan 16:1-18:32Haftarah: 1Samuel 11:14-12:22Brit Chadashah: 2Timotius 2:8-21; Yudas 1-25

23 Juni 2018

Parashat Chukkat “Ketetapan”

Torah: Bilangan 19:1-22:1Haftarah: Hakim 11:1-33Brit Chadashah: Yohanes 3:9-21, 4:3-30, 12:27-50

30 Juni 2018

Parashat Balak “Balak”

Torah: Bilangan 22:2-25:9Haftarah: Mikha 5:7-6:8Brit Chadashah: 2Petrus 2:1-22; Yudas 11; Wahyu 2:14-15

Juli 2018

Bacaan Mingguan:

7 Juli 2018

Parashat Pinchas “Pinehas”

Torah: Bilangan 25:10-29:40Haftarah: 1Raja 18:46-19:21Brit Chadashah: Matius 26:1-30; Markus 14:1-26; Lukas 22:1-20; Yohanes 2:13-22; 7:1-13; 37-39; 11:55-12:1; 13:1; 18:28, 39; 19:14; Kisah 2:1-21; 12:3-4; 20:5-6, 16; 27:9-11; 1Korintus 5:6-8; 16:8; Ibrani 11:28

14 Juli 2018

Parashat Mattot “Suku-suku”

Torah: Bilangan 30:1-32:42Haftarah: Yeremia 1:1-2:3Brit Chadashah: Matius 5:33-37

Parashat Masa’ei “Perjalanan-perjalanan”

Torah: Bilangan 33:1-36:13Haftarah: Yeremia 2:4-28; 3:4; 4:1-2Brit Chadashah: Yakobus 4:1-12

21 Juli 2018 Shabbat Chazon / Shabbat Penglihatan

Parashat D’varim “Perkataan-perkataan”

Torah: Ulangan 1:1-3:22Haftarah: Yesaya 1:1-27Brit Chadashah: Yohanes 15:1-11; Ibrani 3:7-4:11

22 Juli 2018

Bacaan Khusus: Tisha B’Av / 9 Av, peringatan kehancuran Bait Suci

28 Juli 2018 Shabbat Nachamu / Shabbat Penghiburan

Parashat Va’etchanan “Dan aku berdoa”

Torah: Ulangan 3:23-7:11Haftarah: Yesaya 40:1-26Brit Chadashah: Matius 4:1-11, 22:33-40; Markus 12:28-34; Lukas 4:1-13; 10:25-37; Kisah 13:13-43; Roma 3:27-31; 1Timotius 2:1-6; Yakobus 2:14-26

Agustus 2018

Bacaan Mingguan:

4 Agustus 2018

Parashat Ekev “Karena itu”

Torah: Ulangan 7:12-11:25Haftarah: Yesaya 49:14-51:3Brit Chadashah: Matius 4:1-11; Lukas 4:1-13; Yakobus 5:7-11

11 Agustus 2018

Parashat Re’eh “Lihatlah”

Torah: Ulangan 11:26-16:17Haftarah: Yesaya 54:11-55:5Brit Chadashah: 1Korintus 5:9-13; 1Yohanes 4:1-6

18 Agustus 2018

Parashat Shof’tim “Hakim-hakim”

Torah: Ulangan 16:18-21:9Haftarah: Yesaya 51:12-53:12Brit Chadashah: Matius 5:38-42, 18:15-20; Kisah 3:13-26, 7:35-53; 1Korintus 5:9-13; 1Timotius 5:17-22; Ibrani 10:28-31

25 Agustus 2018

Parashat Ki Tetze “Apabila engkau pergi”

Torah: Ulangan 21:10-25:19Haftarah: Yesaya 52:13-54:10Brit Chadashah: Matius 5:27-32, 19:1-12, 22:23-32; Markus 10:2-12, 12:18-27; Lukas 20:27-38; 1Korintus 9:4-18; Galatia 3:9-14; 1Timotius 5:17-18

September 2018

Bacaan Mingguan:

1 September 2018

Parashat Ki Tavo “Apabila engkau telah masuk”

Torah: Ulangan 26:1-29:9Haftarah: Yesaya 60:1-22Brit Chadashah: Matius 13:1-23; Lukas 21:1-4; Kisah 28:17-31; Roma 11:1-15

8 September 2018

Parashat Nitzavim “Kamu semua berdiri”

Torah: Ulangan 29:10-30:20Haftarah: Yesaya 61:1-63:9Brit Chadashah: Roma 9:30-10:13; Ibrani 12:14-15

15 September 2018 Shabbat Shuva / Shabbat Kembali

Parashat Vayelekh “Dan keluarlah”

Torah: Ulangan 31:1-30Haftarah: Hosea 14:1-9; Yoel 2:15-27; Mikha 7:18-20Brit Chadashah: Ibrani 13:5-8

22 September 2018

Parashat Ha’azinu “Pasanglah telinga”

Torah: Ulangan 32:1-52Haftarah: 2Samuel 22:1-51Brit Chadashah: Roma 10:14-21; 12:14-21; Ibrani 12:28-29

29 September 2018

Parashat V’Zot Habrachah “Inilah berkat”

Torah: Ulangan 33:1-34:12, Kejadian 1:1-2:3Haftarah: Yosua 1:1-18;Brit Chadashah: Matius 17:1-9; Markus 9:2-10; Lukas 9:28-36; Yudas 3-4, 8-10; Wahyu 22:1-5

Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan

MUSIM SEMI

Tiga yang pertama dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH Elohim, Paskah, Roti Tidak Beragi, dan Buah Sulung dirayakan selama periode satu minggu di musim semi. Banyak yang menyebut minggu ini sebagai minggu Paskah atau minggu Roti Tidak Beragi karena tiga dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan ini berhubungan dengan pembebasan bangsa Israel keluar dari Mesir, dan bagi orang-orang percaya, pembebasan akhir kita dari kematian oleh Yeshua. Yang ke-4 dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan di musim semi adalah Pentakosta/Perayaan Tujuh Minggu atau Shavu’ot (minggu minggu) dan terjadi 7 minggu kemudian. Ikhtisar berikut akan membantu Anda dalam memahami.

PASKAH & ROTI TIDAK BERAGI

Perjanjian Lama

“Inilah hari-hari raya yang ditetapkan YAHWEH, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi YAHWEH. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi YAHWEH; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada YAHWEH tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.” (Imamat 23:4-8)

Paskah/Roti Tidak Beragi memperingati pembebasan Elohim atas anak-anak Israel sebagai budak dari Mesir. YAHWEH Elohim mengutus Musa untuk menghadapi Firaun Mesir dengan pesan “biarkan umat-Ku pergi” disertai dengan tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mujizat-mujizat, dan serangkaian tulah-tulah untuk menegaskan kehendak-Nya. Namun, Firaun terus-menerus menolak, jadi setelah tulah ke-9, YAHWEH Elohim memerintahkan umat-Nya untuk membunuh seekor anak domba “tanpa cacat” (Keluaran 12:5) dan untuk menutupi ambang pintu dan tiang pintu rumah mereka dengan darah anak domba yang tidak bercacat itu.

“Maka Aku akan melintas di Tanah Mesir pada malam itu. Dan Aku akan memukul setiap anak sulung di Tanah Mesir, mulai dari manusia bahkan sampai ternak. Dan ke atas semua ilah Mesir Aku akan menjatuhkan penghakiman. Akulah YAHWEH! Dan, darah pada rumah-rumah tempat kamu berdiam di sana, akan menjadi seperti tanda bagimu; maka Aku akan melihat darah itu, dan Aku akan lewat di atas kamu, dan tulah yang membinasakan tidak akan ada padamu, ketika Aku mendatangkan pukulan atas Tanah Mesir.” (Keluaran 12:12-13) Malam itu di tengah malam, YAHWEH Elohim memukul semua anak sulung di Mesir – termasuk anak Firaun sendiri – tetapi Dia “melewati” rumah-rumah yang ada darah domba yang dioleskan ke bingkai pintu seperti yang Dia instruksikan. Akhirnya, Firaun melepaskan orang Israel pergi.

Ini adalah tulah terakhir yang membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir. Karena itu, YAHWEH Elohim menyatakan; “Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Dan kamu harus merayakannya, suatu hari raya bagi YAHWEH di sepanjang generasi-generasimu. Kamu harus merayakannya sebagai suatu ketetapan untuk selamanya. Tujuh hari lamanya kamu harus makan roti tidak beragi. Sungguh, pada hari pertama kamu harus menyingkirkan ragi dari rumahmu. Sebab, setiap orang yang memakan roti yang beragi dari hari pertama sampai hari ketujuh, maka haruslah nyawanya dilenyapkan dari Israel. Dan pada hari pertama akan ada pertemuan kudus, juga pada hari ketujuh akan ada pertemuan kudus bagimu. Segala pekerjaan tidak boleh dilakukan di dalamnya, hanya apa yang perlu dimakan oleh setiap jiwa, itu saja yang dapat dilakukan bagimu. Dan kamu harus memelihara hari raya Roti Tidak Beragi, karena pada hari yang sama itu Aku telah membawa pasukanmu keluar dari Tanah Mesir. Dan kamu harus memelihara hari itu di sepanjang generasi-generasimu, suatu ketetapan untuk selamanya. (Keluaran 12:14-17)

Penggenapan Perjanjian Baru

Yeshua (nama Ibrani Yesus), hidup dalam kesempurnaan dan tanpa dosa, dan telah menyediakan kita jalan menuju keselamatan. Dia menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan, dan dengan berani menantang ajaran-ajaran sesat dari otoritas keagamaan yang berkuasa yang pada akhirnya berkolaborasi dengan otoritas politik untuk menyalibkan Dia pada Paskah. Melalui penumpahan darah-Nya tepat pada Waktu Yang Ditetapkan ini, Dia telah menjadi kurban Paskah tertinggi kita dan “Anak domba Elohim yang sempurna yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Dia dikuburkan pada waktu perayaan Roti Tidak Beragi, tanpa “ragi” dosa di dalam hidupan-Nya. Begitu kita menerima darah-Nya untuk keselamatan, kita juga harus mati terhadap daging kita, dan menyingkirkan ragi dosa dan kemunafikan dari kehidupan kita. Inilah pesan persis dari kedatangan Yeshua, ini adalah pesan pertobatan untuk pengampunan dosa; “Dan dalam Nama-Nya, diberitakan pertobatan dan penghapusan dosa kepada segala bangsa, dengan mulai dari Yerusalem.” (Lukas 24:47)

Kita harus bertobat dari dosa kita (berpaling daripadanya). Itu tidak hanya sekedar merasa buruk karena hal tersebut; ini adalah penyangkalan terhadap daging (jalan-jalan kita yang berdosa) dan hidup oleh Roh. “Oleh karena itu, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam HaMashiakh Yeshua, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” (Roma 8:1) “Dan aku berkata, hiduplah di dalam Roh, dan kamu sekali-kali tidak akan memenuhi keinginan daging.” (Galatia 5:16) Kita melihat betapa pentingnya untuk tidak berjalan dalam hawa nafsu keinginan daging kita. Dalam 1Korintus pasal 5 kita melihat Paulus memberikan teguran keras karena ada imoralitas seksual di antara tubuh orang-orang percaya yang tidak ditindak. Dia mengatakan kepada mereka supaya “menyerahkan orang seperti ini kepada Satan, menuju kebinasaan dagingnya, agar rohnya dapat diselamatkan pada Hari Tuhan Yeshua. Kesombonganmu itu tidak baik. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan? Jadi, bersihkanlah ragi yang lama supaya kamu dapat menjadi adonan yang baru, sebagaimana kamu juga tidak beragi karena HaMashiakh, Paskah kita juga telah dikurbankan ganti kita. Karena itu, kita dapat merayakan perayaan bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.” (1Korintus 5:5-8)

Ini adalah masalah serius! Sama seperti yang Paulus nyatakan, kita memang harus merayakan Hari Raya Roti Tidak Beragi, menyingkirkan ragi dosa dari kehidupan kita, dan berjalan menurut Roh bersama saudara-saudari kita sebagai suatu “adonan tidak beragi” yang baru.

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Adakan makan “Paskah” khusus yang mencakup roti tidak beragi, (petang hari raya Paskah adalah Hari ke-1 Roti Tidak Beragi), dan bacalah kisah Paskah di Keluaran 12 dan pelajari banyak cara indah tentang bagaimana Yeshua menggenapinya. Dapatkan penghargaan baru atas harga keselamatan kita yang sangat mahal dengan membaca kisah Injil tentang kematian Yeshua dan penguburan, demikian juga kitab-kitab profetik seperti Mazmur 22 dan Yesaya 52:13-53:12 yang ditulis lebih dari 700 tahun sebelum kehidupan Yeshua di bumi yang memberikan rincian yang sangat mendetail seputar peristiwa-peristiwa ini. Baca Kisah Para Rasul 8:26-40 untuk melihat bagaimana Filipus menggunakan pasal kitab Yesaya 53 untuk berkhotbah tentang Yeshua. Selama Paskah, waktu kita memecahkan roti yang mewakili tubuh-Nya dan minum dari cawan yang mewakili darah perjanjian baru-Nya, yang telah ditumpahkan bagi banyak orang; marilah kita mengingat pengorbanan besar dari Anak Domba Elohim Abadi kita dengan memuji dan memuliakan Dia atas apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Hari ke-1 dan Hari ke-7 Roti Tidak Beragi adalah “Pertemuan Kudus” jadi kami harap Anda dapat merencanakan untuk mengatur hari-hari yang dikuduskan ini dan berkumpul bersama dengan orang-orang percaya untuk waktu ibadah, pelajaran, dan persekutuan.

Sesuai dengan Kitab Suci, Anda mungkin juga ingin melakukan persiapan untuk waktu ini dengan menyingkirkan ragi dari rumah Anda. Anda secara khusus akan menikmati buah dari “pembersihan musim semi” rumah Anda. Mintalah anak-anak terlibat untuk memastikan setiap remah terakhir telah disingkirkan sambil mengajarkan mereka makna spiritual dari aktivitas ini. Ini mungkin terasa aneh pada awalnya tapi sungguh menakjubkan apa yang bisa terjadi di alam spiritual waktu kita melakukan hal-hal di alam fisik. Harap diingat bahwa tindakan menyingkirkan ragi secara fisik dari rumah kita tidaklah mengubah hal batin kita. Kita perlu memastikan bahwa penyingkiran ragi fisik kita adalah tanda lahiriah dari kenyataan batin. Sementara menyingkirkan ragi dari rumah kita, kita perlu menggali lebih dalam dan mencari Bapa pada waktu kita secara aktif mencari dan menyingkirkan “ragi spiritual”, yaitu “dosa” dan “pengajaran salah” dari kehidupan kita. (Matius 16:12)

Ingatlah harga yang mahal yang harus dibayar oleh Yeshua untuk menyelamatkan kita secara hukum dari kematian yang disebabkan oleh upah dosa yang layak kita dapatkan. Sulit membayangkan bagaimana hal itu begitu menghancurkan hati YAHWEH untuk berdiri dan menyaksikan pukulan-pukulan tanpa henti yang harus ditanggung secara tidak adil oleh Anak Domba-Nya yang berharga demi kepentingan kita. Dipermalukan, dicemooh, disiksa, dan akhirnya dibunuh dengan kesakitan hebat harus dialami seorang laki-laki sederhana yang mengajar kita bagaimana menjalankan hidup tanpa dosa untuk menghormati Pencipta Alam Semesta, ketimbang hidup di bawah beban-beban besar dari tradisi-tradisi buatan manusia yang ditumpukkan di atas kita oleh “otoritas-otoritas agama” pada zaman-Nya. Dan marilah kita juga mengingat belas kasihan YAHWEH yang besar dalam Perjanjian Lama. Dia mendengar tangisan anak-anak-Nya dan membebaskan mereka dengan tangan dan lengan kuat-Nya yang terulur, membawa orang-orang Israel keluar dari Mesir dan keluar dari perbudakan.

Setiap tulah yang membawa kepada kebebasan mereka adalah pukulan langsung terhadap masing-masing “elohim/dewa-dewa” Pagan Mesir. Pencipta kita ingin kita menceritakan kisah tulah-tulah sehingga kita dapat memperoleh kekuatan dalam mengetahui bahwa Elohim kita adalah Elohim di atas semua “elohim” lainnya dan tidak ada “elohim” lain yang dapat menandingi. Dialah yang akan berperang bagi kita dan tidak ada yang terlalu besar yang tidak dapat Dia tangani! Kita juga melihat bahwa ketika Dia sampai kepada tulah terakhir-Nya, dibutuhkan iman, tindakan dan ketaatan dari anak-anak-Nya untuk diselamatkan. Apa itu iman, tindakan dan ketaatan? Mereka harus percaya apa yang Dia katakan dan taat dengan mengoleskan darah seekor anak domba yang sempurna dan tidak bercacat ke ambang pintu dan tiang pintu rumah mereka supaya anak sulung mereka diselamatkan. Ini sama untuk kita hari ini; kita punya pilihan kehendak bebas untuk beriman untuk mendengarkan dan mentaati Pencipta kita, untuk menerima Yeshua sebagai Tuhan dan Juruselamat kita dan untuk mengenakan darah-Nya ke dalam hati dan pikiran kita sehingga kita pun dapat mati terhadap daging kita setiap hari, tidak menyimpan ragi kebencian atau kejahatan, namun hanya roti ketulusan dan kebenaran yang tidak beragi. Melalui iman kepada-Nya dan menerima pemberian-Nya yang cuma-cuma, yang menyelamatkan kita dan membebaskan kita dari perbudakan; dan mengajarkan kita bagaimana untuk tetap bebas dari perbudakan itu melalui Firman-Nya dan oleh Roh-Nya.

Melalui perjalanan ini, YAHWEH juga ingin kita tahu bahwa mungkin ada waktu-waktu ketika dunia kita sepertinya tertutup bagi kita dan kita merasa tidak ada jalan keluar. Dia ingin kita tahu bahwa Dia menyertai kita, Dia setia dan Dia adalah yang dapat dan akan membelah lautan bagi kita! Dan setiap musim semi, Dia ingin kita merayakan Hari Raya Roti Tidak Beragi, dan berbagi kisah pembebasan yang luar biasa dari Mesir dan penyelamatan tertinggi-Nya melalui darah Yeshua bersama keluarga, teman, dan tetangga kita. Tulah-tulah dalam Eksodus sangat mirip dengan yang berhubungan dengan meterai-metarai, sangkakala-sangkakala, dan cawan-cawan murka yang dijelaskan dalam kitab Wahyu. Dia ingin kita mendengar cerita ini berulang-ulang kali sehingga ketika hari-hari Penghakiman itu tiba, kita tidak akan takut tetapi percaya bahwa Dia akan menyediakan tempat perlindungan “seperti Goshen” seperti yang Dia lakukan bagi orang-orang Israel kuno di Mesir. Dan jika kita menghadapi penganiayaan atau bahkan maut karena kita menuruti perintah-perintah Elohim dan kesaksian Yeshua (Wahyu 12:17, 14:12), kita tetap dapat merasa aman karena mengetahui bahwa darah Anak Domba Elohim kita yang kekal telah mengalahkan kuasa maut, dan memberi kita janji kehidupan yang kekal bersama Dia. HalleluYah!

BUAH SULUNG

Perjanjian Lama

Pada Hari Buah Sulung, ikatan “berkas-berkas gandum” (omer) dipersembahkan kepada imam-imam orang Lewi yang “mengangkat” itu di hadapan YAHWEH Elohim sebagai tindakan untuk mendedikasikan panen musim semi kepada-Nya. Persembahan Buah Sulung ini berlangsung pada hari sesudah Shabbat mingguan yang terjadi pada minggu Roti Tidak Beragi (yakni, Buah Sulung bertepatan pada hari “Minggu”). Imamat 23:10

Penggenapan Perjanjian Baru

Buah sulung adalah gambaran tentang kebangkitan Yeshua. Sesudah “tiga hari dan tiga malam” di dalam rahim bumi (Matius 12:40), Yeshua bangkit dari antara orang mati pada Hari Buah Sulung, dan menyerahkan kepada Bapa Surgawi kita persembahan “Buah Sulung dari kebangkitan” – tubuh-tubuh kebangkitan dari orang-orang benar kuno yang sudah mati, yang kuburan mereka terbuka waktu gempa bumi sesudah penyaliban Yeshua, dan terlihat berjalan melewati jalan-jalan di Yerusalem (Matius 27:51-53).

“Namun sekarang, HaMashiakh telah dibangkitkan dari antara yang mati, Dia telah menjadi buah sulung dari mereka yang telah meninggal. Sebab, karena kematian itu melalui seorang manusia, maka kebangkitan orang-orang mati juga melalui seorang manusia. Sebab, bahkan sebagaimana semua orang itu mati dalam Adam, demikian juga semua orang akan dihidupkan dalam HaMashiakh. Namun masing-masing sesuai dengan urutannya: HaMashiakh sebagai buah sulung, kemudian mereka yang milik HaMashiakh pada waktu kedatangan-Nya.” (1Korintus 15:20-23)Kebangkitan Yeshua adalah konfirmasi dari janji kebangkitan masa depan semua orang percaya (Yohanes 5:28-29).

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Buah Sulung adalah hari sesudah Shabbat yang terjadi dalam minggu Roti Tidak Beragi. Kita tidak diberitahu supaya beristirahat pada hari itu, namun bagaimanapun, ini adalah waktu yang tepat untuk merayakan Kebangkitan Sang Raja! Luangkan waktu untuk mempersembahkan Kurban Syukur dan Pujian kepada YAHWEH untuk janji Tuaian, untuk membangkitkan Yeshua, dan untuk harapan akan kebangkitan yang akan datang.

PENTAKOSTA/SHAVU’OT – HARI RAYA TUJUH MINGGU

Perjanjian Lama

“Juga pada hari buah sulung, pada waktu kamu mempersembahkan korban sajian yang baru kepada YAHWEH, pada Hari Raya Tujuh Minggumu, haruslah kamu mengadakan pertemuan kudus; kamu tidak boleh melakukan sesuatu pekerjaan berat.” (Bilangan 28:26)

Pada Hari Buah Sulung, seorang imam mengangkat Omer (seberkas jelai) di hadapan YAHWEH Elohim. Menghitung hari-hari Omer kemudian dimulai dan berlanjut sampai hari sesudah Shabbat mingguan ketujuh, hari ke-50, yang disebut Shavu’ot atau Pentakosta. Juga dikenal sebagai Hari Raya Tujuh Minggu, Hari Raya Panen, dan Buah Sulung Akhir. Ini adalah waktu untuk mempersembahkan persembahan panen gandum musim panas yang baru kepada YAHWEH untuk menunjukkan sukacita dan rasa syukur atas panen. Pentakosta juga menandai waktu Eksodus dari Mesir, ketika api dari hadapan YAHWEH turun di atas Gunung Sinai di Arabia. (Galatia 4:25) Musa menyuruh orang-orang berkumpul di kaki gunung, sementara dia mendaki untuk bertemu dengan YAHWEH yang kemudian mendeklarasikan “10 Perintah” kepada semua orang yang hadir hari itu. Dalam tindakan penghakiman selanjutnya atas dosa pemberontakan penyembahan anak lembu emas pagan, 3000 orang mati.

Penggenapan Perjanjian Baru

Yeshua menyuruh murid-murid-Nya untuk menunggu di Yerusalem sesudah penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. “Dan lihatlah, Aku mengirimkan janji Bapa-Ku kepadamu, tetapi tinggallah di kota Yerusalem sampai kamu diperlengkapi kuasa dari tempat tinggi.” (Lukas 24:49) “Dan ketika hari Pentakosta tiba, dengan seia sekata mereka semua terus berada bersama-sama.” (Kisah 2:1) Murid-murid Yeshua berkumpul bersama-sama di Yerusalem sebagaimana Dia menginstruksikan mereka, “dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti api yang bertebaran dan hinggap di atas mereka masing-masing. Dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus, dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda, seperti yang terus-menerus Roh berikan kepada mereka untuk mengucapkannya.” (Kisah 2:3-4) Orang-orang merespon khotbah Petrus dengan pertobatan, dan sekitar 3000 orang ditambahkan kepada jumlah mereka hari itu (Kisah 2:41), yang secara simbolis menghubungkan jumlah orang-orang yang binasa sebagai akibat insiden anak lembu emas (Keluaran 32:28).

“Namun waktunya akan tiba, dan itu adalah sekarang, manakala para penyembah yang benar akan menyembah kepada Bapa dalam roh dan kebenaran. Sebab Bapa pun sedang mencari orang-orang yang menyembah Dia seperti itu. Elohim itu Roh, dan mereka yang menyembah Dia seharusnyalah menyembah dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:23-24)Pentakosta adalah waktu untuk menghancurkan anak lembu emas dalam kehidupan kita – praktek-praktek agamawi dan tradisi-tradisi buatan manusia yang telah kita genggam begitu kuat, tapi tidak sesuai dengan firman-Nya. Ini adalah waktu untuk sepenuhnya berkomitmen menyembah Bapa Surgawi kita sebagaimana yang dipimpin oleh Roh-Nya, dan sesuai dengan Kebenaran-Nya – Firman Elohim.

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Pentakosta selalu terjadi pada hari Minggu, dan dianggap sebagai “Pertemuan Kudus”. Ambillah hari untuk datang bersama-sama dan menyembah YAHWEH dalam Roh dan dalam Kebenaran, sesuai dengan firman-Nya, digerakkan oleh Roh-Nya, dan untuk menghormati Anak-Nya. Kitab Suci menunjukkan bahwa kita harus menyiapkan dua ketul “roti beragi” selama perayaan ini. Dalam salah satu perumpamaan-Nya, Yeshua membandingkan Kerajaan Surga dengan ragi, yang menunjukkan bahwa pesan Kerajaan ini pada akhirnya akan memenuhi seluruh bumi pada waktunya. (Lukas 13:20-21) Bacalah kisah inspirasional dalam kitab Kisah Para Rasul yang menggambarkan Kuasa Kerajaan dari orang-orang percaya mula-mula yang mempraktekkan karunia-karunia tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mujizat-mujizat, dan kesembuhan, sementara mereka saling mengasihi satu sama lain dengan segenap hati. Secara aktif carilah pengurapan Roh Kudus sehingga kita bisa menghasilkan banyak buah dan siap untuk menggunakan karunia-karunia yang telah Dia berikan untuk mendatangkan Kerajaan Surga di Bumi!

Waktu-Waktu Tahunan Yang Ditetapkan

Musim Gugur

Tiga yang terakhir dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH Elohim, Yom Teruah/Sangkakala, Yom Kippur/Penebusan dan Sukkot/Tabernakel/Pondok Daun berlangsung selama bulan Ibrani ke-7 dan berbicara tentang kedatangan Yeshua yang kedua.

Kami harap ulasan berikut ini akan membangkitkan kesukaan dan membantu Anda mengantisipasi kedatangan-Nya kembali yang segera terjadi!

YOM TERUAH/HARI RAYA PENIUPAN SANGKAKALA

Perjanjian Lama

“Berbicaralah kepada bani Israel, dengan mengatakan: Dalam bulan ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, haruslah itu menjadi sabat bagimu, suatu peringatan peniupan nafiri, suatu pertemuan kudus. Kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, dan kamu harus mempersembahkan persembahan api-apian kepada YAHWEH.” (Imamat 23:24-25)

Perjanjian Baru

Yeshua berkata, “Dan segera sesudah tribulasi pada hari-hari itu, matahari akan dijadikan gelap dan bulan tidak akan memberi cahayanya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan diguncangkan. Dan pada waktu itu tanda Anak Manusia akan tampak di langit, dan kemudian semua suku-suku di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia ketika datang di atas awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Dan Dia akan mengutus para malaikat-Nya dengan bunyi sangkakala yang membahana, dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru mata angin, dari ujung langit sampai ke ujungnya.” (Matius 24:29-31)

Kemungkinan Penggenapan Masa Depan

Yom Teruah adalah satu-satunya Waktu Tahunan Yang Ditetapkan dalam kalender Elohim yang benar-benar terjadi pada bulan pertama. Ini adalah peringatan untuk meniup sangkakala yang mungkin memperingati waktu ketika Anak Manusia akan mengutus para malaikat-Nya dengan bunyi shofar surgawi yang dahsyat bunyinya, dan untuk mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya. Mungkinkah Dia sedang mempersiapkan kita untuk hari kedatangan-Nya?

“Tetapi mengenai waktu dan saat, hai saudara-saudara, kamu tidak punya keperluan untuk dituliskan bagimu, karena kamu sendiri mengetahui dengan cermat, bahwa hari YAHWEH datang sedemikian rupa seperti pencuri pada waktu malam. Sebab, ketika mereka mengatakan damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan datang atas mereka, sama seperti rasa sakit bersalin pada wanita yang sedang mengandung, dan mereka sama sekali tidak bisa luput. Namun kamu, hai saudara-saudara, kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu dapat menyergap kamu seperti pencuri.”(1Tesalonika 5:1-4) Waktu kita merayakan Yom Teruah/Hari Sangkakala kita mengantisipasi kedatangan kembali Yeshua pada Waktu Yang ditetapkan-Nya dan bersyukurlah bahwa kita bisa menjadi anak-anak terang sesuai firman-Nya, dan tidak terkejut waktu Dia datang kembali.

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Mengambil liburan; berkumpul bersama orang-orang percaya lainnya (Pertemuan Kudus), hormati Dia dengan meniup Shofar (sangkakala), dan/atau berilah Dia seruan puji-pujian yang nyaring, karena Dia layak dipuji! Kita dapat dengan penuh semangat mengantisipasi kedatangan-Nya bagi mempelai-Nya dan bersyukur atas janji-janji-Nya, kita juga harus berhati-hati bahwa Hari Penghakiman akan segera datang atas kita. Ini adalah waktu yang tepat untuk memeriksa hidup kita dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat terhadap Elohim atau sesama saudara dan saudari kita.

YOM KIPPUR/HARI RAYA PENEBUSAN

Perjanjian Lama

“Demikian pula, pada tanggal sepuluh pada bulan ketujuh, itulah Hari Penebusan; itu harus menjadi pertemuan kudus bagimu, dan kamu harus merendahkan dirimu, dan mempersembahkan persembahan api-apian kepada YAHWEH. Dan kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun pada hari itu, sebab itulah Hari Penebusan untuk mengadakan penebusan bagimu di hadapan YAHWEH, Elohimmu. Sebab, setiap orang yang tidak merendahkan dirinya pada hari itu, maka dia harus dilenyapkan dari bangsanya. Dan setiap orang yang melakukan pekerjaan apa pun pada hari itu, maka Aku akan melenyapkan orang itu dari tengah-tengah bangsanya. Kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun; suatu ketetapan untuk selamanya di sepanjang generasi-generasimu di seluruh tempat tinggalmu. Itulah Sabat perhentian bagimu dan kamu harus merendahkan dirimu pada tanggal sembilan bulan itu pada petang hari; dari petang hingga petang, kamu harus merayakan Sabatmu.” (Imamat 23:27-32)

Kemungkinan Penggenapan Masa Depan

Mungkinkah ini Hari Penghakiman? Elohim sangat mengasihi kita sehingga Dia bahkan memberi kita hari dimana kita harus berpuasa, berdoa dan mencari wajah-Nya sebelum kita harus berdiri di hadapan-Nya, muka dengan muka. Dia adalah Elohim penuh belas kasihan!

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Mengambil liburan; berkumpul bersama orang-orang percaya lainnya (Pertemuan Kudus) sebagai hari puasa penuh (merendahkan jiwa kita). Banyak gereja secara berkala memanggil jemaah mereka untuk berpuasa dan berdoa. Adakah waktu yang lebih baik untuk melakukan ini ketimbang satu hari di dalam setahun dimana Bapa Surgawi kita telah menginstruksikan umat-Nya untuk melakukannya? Ini adalah waktu yang tepat untuk bersyafaat dan memohon belas kasihan atas diri kita sendiri, keluarga dan teman-teman kita, dan Bangsa/Masyarakat kita. Kita melihat ini dalam kisah Yunus – Yunus diutus oleh Elohim ke Niniwe, suatu bangsa pembunuh yang jahat untuk memperingatkan mereka tentang penghakiman yang akan datang. Kita melihat bahwa mereka merendahkan diri mereka (berpuasa) dan berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat dan karena itu, Elohim menyelamatkan mereka. Dia sangat baik sehingga memberikan peringatan sebelum penghakiman!

SUKKOT/HARI RAYA TABERNAKEL/PONDOK DAUN

Perjanjian Lama

“Berbicaralah kepada bani Israel, dengan mengatakan: Pada hari kelima belas bulan ketujuh, itulah hari raya Pondok Daun, tujuh hari bagi YAHWEH. Pada hari pertama, adalah pertemuan kudus; kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun. Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan persembahan api-apian kepada YAHWEH. Pada hari kedelapan, harus menjadi pertemuan kudus bagimu, dan kamu harus mempersembahkan persembahan api-apian bagi YAHWEH. Itulah suatu perayaan perkumpulan; kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun. … Demikian pula, pada hari kelima belas dalam bulan ketujuh, ketika kamu mengumpulkan hasil ladangmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi YAHWEH tujuh hari lamanya; pada hari pertama adalah Sabat perhentian dan pada hari ke delapan adalah Sabat perhentian juga. Dan pada hari pertama kamu harus mengambil bagimu buah pohon-pohon yang elok, pelepah pohon-pohon palem, ranting pohon-pohon yang rimbun, dan ilalang dari aliran-aliran sungai, dan kamu harus bersukacita di hadapan YAHWEH, Elohimmu, tujuh hari lamanya. Dan kamu harus merayakannya bagi YAHWEH tujuh hari lamanya dalam satu tahun. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi generasi-generasimu. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya. Kamu harus tinggal di dalam pondok-pondok daun selama tujuh hari. Semua orang Israel asli harus tinggal di dalam pondok-pondok daun, agar generasi-generasimu mengetahui bahwa Aku telah memerintahkan bani Israel tinggal di pondok-pondok daun ketika Aku membawa mereka keluar dari Tanah Mesir. Akulah YAHWEH, Elohimmu!” (Imamat 23:34-36; 39-43)

Kemungkinan Penggenapan Masa Depan

Sukkot adalah Festival/Perayaan sukacita saat kita mengantisipasi kembalinya Yeshua ke “Tabernakel” di antara umat-Nya dan memerintah dan berkuasa selama seribu tahun. Kita tahu dari nubuat bahwa semua orang akan merayakan Perayaan ini saat Yeshua kembali sebagai Raja. “Kemudian akan terjadi, bahwa setiap orang yang tertinggal dari segala bangsa yang datang melawan Yerusalem, mereka akan datang dari tahun ke tahun untuk bersujud kepada Raja, YAHWEH Tsebaot, dan untuk merayakan hari raya Sukkot.” (Zakharia 14:16) Menurut Kitab Suci, selama waktu ini, salah satu tugas pertama Yeshua adalah mencampakkan “anti-kristus” dan “nabi palsu”-nya ke dalam lautan api, dan mengikat Satan di dasar Abyssos selama seribu tahun. (Wahyu 19:20-20:3) Dapatkah Anda mulai membayangkan seperti apa rasanya tinggal di bumi bersama Yeshua, Putra Elohim, Raja kita secara pribadi tanpa dipengaruhi kuasa Satan apapun selama seribu tahun? Betapa zaman yang mulia waktu itu! Pada akhir masa pemerintahan seribu tahun, Satan akan dibebaskan dan dihancurkan dalam peperangan (Wahyu 20:7-10).

Peristiwa ini mungkin diwakili oleh Hari Besar ke-8 yang mengakhiri Pesta Tabernakel, waktu permulaan yang baru – ketika Langit dan Bumi yang sekarang ini akan berlalu, dan Yerusalem Baru turun dari Surga. “Dan aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, karena langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Elohim, dari langit, yang telah dipersiapkan bagaikan pengantin wanita yang dihias bagi suaminya. Dan aku mendengar suatu suara nyaring dari surga yang mengatakan, “Lihatlah, tabernakel Elohim ada bersama manusia. Dan Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Elohim sendiri akan ada bersama mereka sebagai Elohimnya. Dan Elohim akan menghapus setiap air mata dari mata mereka. Dan maut tidak akan ada lagi, tidak juga perkabungan atau ratap tangis, bahkan rasa sakit tidak akan ada lagi, karena hal-hal yang pertama itu telah berlalu.” Dan Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru!” Dan Dia berkata kepadaku, “Tuliskanlah, karena perkataan-perkataan ini adalah benar dan dapat dipercaya.” (Wahyu 21:1-5)Sungguh Perayaan Sukkot/Tabernakel adalah waktu sukacita dan perayaan sementara kita mengantisipasi kedatangan Raja kita!

Gagasan Merayakan Perayaan Tabernakel/Pondok Daun

Sukkot adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama orang-orang percaya lainnya untuk merayakannya dalam antisipasi periode 1000 tahun ketika Yeshua akan kembali ber-“Tabernakel” atau tinggal di antara umat-Nya dan memerintah sebagai Raja segala raja dan TUHAN di atas segala Tuhan. (Zakharia 14:9) Ada semakin banyak perayaan-perayaan Sukkot/Tabernakel yang terjadi di seluruh dunia ketika anak-anak Elohim mulai menghargai Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya.

Selama Perayaan ini, kita memperingati orang-orang Israel kuno yang mengembara di padang gurun selama 40 tahun dan bagaimana YAHWEH Elohim memelihara mereka dan menyediakan air dari batu karang, memberi mereka manna (roti) dari surga, dan membuat sandal dan pakaian mereka tidak rusak. Dia tinggal bersama mereka sebagai tiang api pada malam hari dan awan asap di siang hari. Namun, bahkan dengan semua keajaiban-keajaiban Elohim yang menakjubkan, ada ketidakpercayaan dan pemberontakan di antara orang-orang itu yang pada akhirnya menghalang-halangi mereka memasuki Tanah Perjanjian. Paulus menyoroti beberapa hal penting dalam hal ini dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korintus:

“Dan aku tidak ingin kamu tidak mengetahui, hai saudara-saudara, bahwa leluhur kita semua berada di bawah awan dan mereka semua telah melintas melalui laut. Dan mereka semua telah dibaptis bagi Musa di dalam awan dan di dalam laut, dan mereka semua telah makan makanan rohaniah yang sama, dan mereka semua telah minum minuman rohaniah yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohaniah yang mengikuti mereka, dan batu karang itu adalah HaMashiakh. Namun, Elohim tidak berkenan kepada kebanyakan dari mereka, karena mereka telah dicerai-beraikan di padang gurun. Dan hal-hal ini telah dijadikan contoh bagi kita, supaya kita tidak menjadi orang-orang yang berkeinginan jahat sebagaimana mereka sendiri juga telah berkeinginan. Dan janganlah menjadi penyembah-penyembah berhala sama seperti beberapa orang dari mereka, sebagaimana telah tertulis, “Bangsa itu duduk untuk makan dan minum, dan mereka bangun untuk menari-nari!” Janganlah pula kita melakukan percabulan sama seperti beberapa orang dari mereka telah berbuat cabul, dan dalam satu hari telah bergelimpangan dua puluh tiga ribu orang. Janganlah pula kita mencobai HaMashiakh sama seperti beberapa orang dari mereka juga telah mencobai dan mereka telah binasa oleh ular. Janganlah pula bersungut-sungut sama seperti beberapa orang dari mereka juga telah bersungut-sungut dan mereka telah binasa oleh si pembinasa. Dan semua contoh ini telah terjadi kepada orang-orang itu dan telah dituliskan sebagai peringatan bagi kita yang untuk siapa akhir zaman telah tiba. Karena itu, siapa yang menganggap berdiri teguh, biarlah dia berhati-hati agar tidak jatuh! Pencobaan tidak pernah menimpa kamu kecuali yang manusiawi; dan Elohim itu setia, Dia tidak akan mengizinkan kamu dicobai di atas apa yang kamu mampu; sebaliknya, bersama pencobaan itu Dia juga akan membuat jalan keluar agar kamu sanggup menanggungnya.” (1Korintus 10:1-13)

Ya, Elohim memang setia dan selalu memberikan jalan keluar untuk situasi di mana kita dicobai. Mari selalu ingat betapa Dia mengasihi kita, melindungi kita dan menyediakan bagi kita, baik dahulu di padang gurun dan di zaman kita juga. Dan marilah kita menunjukkan kasih dan ucapan syukur kita kepada-Nya dengan merayakan Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya sebagaimana Dia telah menginstruksikan kita dalam firman-Nya. Dia ingin setiap generasi mengingat hal-hal yang telah Dia lakukan, dan untuk sepenuhnya yakin bahwa Dia setia dan akan selalu bersama kita, memberikan semua kebutuhan kita. “Oleh karena itu ketahuilah, bahwa YAHWEH, Elohimmu, Dialah Elohim, Elohim yang setia, yang memegang perjanjian dan bermurah hati kepada mereka yang mengasihi Dia dan yang memelihara perintah-Nya sampai kepada beribu-ribu generasi.” (Ulangan 7:9)

Ketika menghadapi keadaan-keadaan yang sulit, semoga kita bertahan waktu-waktu itu tanpa menggerutu dan mengeluh. Sebaliknya, marilah kita penuh dengan ucapan syukur dan pujian karena mengetahui bahwa Elohim kita lebih besar dan ketika kita berpaling kepada Dia, Dia mampu membawa kita melewati setiap situasi yang mungkin kita hadapi. Dan suatu hari, pengalaman padang gurun akan berakhir, seperti ada tertulis, “Dan aku mendengar suatu suara nyaring dari surga yang mengatakan, “Lihatlah, tabernakel Elohim ada bersama manusia. Dan Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Elohim sendiri akan ada bersama mereka sebagai Elohimnya.”” (Wahyu 21:3) Perayaan Tabernakel/ Pondok Daun adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan semua hal-hal ini dan dengan sukacita merayakan bersama rekan-rekan seiman segala hal yang sudah diperbuat, sedang diperbuat, dan akan diperbuat Elohim kita di masa yang akan datang.

Perjalanan Kalender Kita

Kalender Alkitab ini disusun dengan kasih bagi orang-orang yang mungkin belum terbiasa dengan indahnya Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH. Mempelajari dan mengalami Perayaan Waktu-waktu Yang Ditetapkan telah membawa kita lebih dekat kepada Bapa Surgawi kita karena kita telah mengalami Dia dengan cara yang lebih dalam dan lebih berarti sesuai dengan firman-Nya. Kami berharap kalender ini bisa menjadi awal perjalanan Anda sendiri untuk mengenal Dia dengan lebih intim. Sepanjang perjalanan kita, kita telah dan akan terus menjadi “pencari kebenaran”, dan dalam prosesnya, Bapa Surgawi kita yang penuh kasih akan mengoreksi kita di sepanjang perjalanan.

Dan meskipun di sinilah posisi kami saat ini, kami masih mendorong dan sangat mengasihi saudara dan saudari kami yang memilih metode kalender yang berbeda. Alih-alih membiarkan hal tersebut menyebabkan perpecahan, marilah kita saling mengasihi dan merasa bersukacita bahwa YAHWEH adalah fokus dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan dan suatu hari Dia akan datang kembali untuk membetulkan kita semua supaya lurus. Sampai hari itu tiba, marilah kita selalu tetap dapat diajar (kami selalu terbuka terhadap pandangan baru) dan yang terpenting, kasihilah dan dukunglah saudara dan saudari kita tidak peduli kalender apa yang mereka percayai benar. Suatu hari kita semua akan merayakannya bersama Yeshua. HalleluYah!

Kalender ini disusun dengan maksud membantu Anda lebih memahami indahnya Waktu-waktu Yang Ditetapkan Pencipta kita. Kami berharap ini menjadi berkat bagi Anda dan keluarga. Dan sekarang kami ingin memberkati Anda sesuai dengan perintah yang diberikan Bapa Surgawi kepada Musa:

“Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa dengan mengatakan, “Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya dengan mengatakan, beginilah engkau harus memberkati bani Israel. Engkau harus mengatakan kepada mereka: YAHWEH memberkati engkau dan memelihara engkau; YAHWEH membuat wajah-Nya bersinar atasmu, dan bermurah hati kepadamu; YAHWEH menghadapkan wajah-Nya kepadamu, dan memberi engkau damai sejahtera! Demikianlah mereka harus menaruh Nama-Ku di atas bani Israel, dan Aku, Aku akan memberkati mereka.” (Bilangan 6:24-27)

Dan dengan berkat ini, kami telah menempatkan Nama Kudus YAHWEH atas Anda dan Dia telah menjanjikan berkat-Nya. Semoga Dia memberkati Anda dengan hadirat-Nya dan dengan apresiasi dan antisipasi yang lebih dalam akan kedatangan kembali Putra Tunggal-Nya – Yeshua/Yesus sementara Anda merayakan Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya tahun ini… Shalom!

ORDER KALENDER ALKITAB

Nama(wajib)

No HP(wajib)

Email(wajib)

Produk(wajib) Kalender Ibrani 5778 @Rp 135.000

Alamat lengkap(wajib)

Note:

Harga belum termasuk ongkos kirim.Untuk pembelian di atas 1 (satu) eksemplar, silakan hubungi hotline: SMS/Whatsapp HariTUHAN.com+6285-6555-20546Sesudah Order Pembelian kami terima, kami akan menghubungi Anda melalui email atau SMS/WA untuk informasi perincian biaya total dan nomer rekening tujuan transfer.Barang dikirim sesudah transfer kami terima, menggunakan ekspedisi JNE.Kami akan menginformasikan nomer resi pengiriman barang Anda.

ADVERTISEMENT

Iklan

Report this ad

Report this ad

Bagikan ini:

WhatsAppFacebook542TwitterGoogleLagi

DIDUKUNG

Menyediakan:

Kitab-kitab Ibrani kuno pendukung Alkitab: Kitab HenokhYasharYobelEsdras 1 & 2Kalender Ibrani.

Kunjungi gerai kami di TOKOPEDIA dan BUKALAPAK dan SHOPEE.

TERSEDIA:

IKUTI UPDATE DI WEBSITE KAMI:

IKUTI BLOG VIA EMAIL

Masukkan alamat email Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima notifikasi artikel baru via email.

Bergabunglah dengan 423 pengikut lainnya

ARTIKEL TERBARU: KITAB HENOKH

Apakah ‘Yesus Kristus’ Berasal dari Nama Ibrani? Menjawab “Sacred Name Movement”

‘Replacement Theology’: Apakah Gereja Menggantikan Bangsa Israel?

Kitab Wahyu Barukh (3 Barukh)

Yemim: Monster Nephilim dan Penampakannya di Seluruh Dunia Terungkap

Figur Mesias: 28 Kesamaan Menakjubkan Yusuf dan Yesus

TOP ARTIKEL & HALAMAN

Pemindahan Kedubes AS: Hadiah “Profetik” Ulang Tahun ke-70 IsraelKitab Henokh: Kisah Nyata Malaikat dan Asal-usul SetanKalender IbraniNubuat Kuno: Gerhana “Blood Moon” Sinyal Berakhirnya Dominasi IshmaelNubuat Alkitab yang Dinantikan Penggenapannya 2018Meterai Tanah Liat [Nabi] Yesaya DitemukanKontak Militer Israel vs Iran: Pertanda Perang Mesianik Gog dan Magog?11 Alasan Alkitabiah Trump Mengakui Yerusalem Ibukota IsraelTanda-tanda Profetik Kedatangan Segera Yesus KristusRapture: Kronologi Pengangkatan Gereja dan Kedatangan Yesus Kristus

KATEGORI

Akhir Zaman (12)Alien UFO (2)Anti Kristus (9)Arkeologi Alkitab (17)Bait Suci Ke-3 (11)Berita Perang (11)Bible Code (13)Hari Raya YHWH (14)Kembalinya Nephilim (12)Keruntuhan Ekonomi (3)Kitab-kitab (2)Malaikat Yang Jatuh (4)Nubuat (63)Pengajaran (9)Planet X – Nibiru (5)Politik (14)Rapture (6)Tanda Binatang 666 (8)Tanda Zaman (17)

HARI TUHAN

FOLLOW ME ON TWITTER

MENU

HomeKitab Ibrani KunoKalender IbraniDownloadBacaan TorahOrderKontak

ARSIP ARTIKEL

Arsip Artikel 

Pilih Bulan   Februari 2018  (7)   Januari 2018  (6)   Desember 2017  (8)   November 2017  (5)   Oktober 2017  (5)   September 2017  (4)   Agustus 2017  (4)   Juli 2017  (7)   Juni 2017  (6)   Mei 2017  (12)   April 2017  (8)   Maret 2017  (12)   Februari 2017  (11)   Januari 2017  (14)   Desember 2016  (16)   November 2016  (9)   Oktober 2016  (10)   September 2016  (12)   Agustus 2016  (4) 

TRANSLATE

Select Language

DUKUNGAN

Jika Anda merasa diberkati dengan tulisan-tulisan dalam situs ini, Anda dapat mendukung pelayanan kami untuk terus menyalakan pelita dan menjangkau lebih banyak lagi dengan membeli produk-produk buku terbitan kami, atau menabur benih melalui tautan berikut ini(BENIH).

Terima kasih. Tuhan Yeshua memberkati.

Iklan

Report this ad

© 2018 HARI TUHAN

Sunday, February 25, 2018

Alkitab Orang ISLAM TERJEMAHKAN PERTAMA

*Sejarah munculnya nama Allah dan Yesus dalam Alkitab Indonesia*

Ketika kebenaran tentang Nama Sejati dari Yahweh dan
Yeshua diberitakan, banyak orang yang menolaknya karena selain nama-Nya yang asli tidak pernah diberitakan dari atas mimbar gereja juga karena di dalam Alkitab
terjemahan LAI yang ada pada saat ini tidak pernah ada satupun nama asli dari Bapa dan Anak yang tercantum di sana, hanya ada nama-nama seperti: “Allah, Tuhan dan Yesus”. Bagaimanakah
sejarah munculnya nama “Allah” di dalam Alkitab ?
sementara kita tahu bahwa nama-Nya seharusnya adalah sebuah nama dari bahasa Ibrani?

Dalam sejarah penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa kita nama Abdullah bin Abdulkadir Munsyi tidak bisa dilupakan, dia adalah seorang muslim yang taat yang hidup sekitar tahun 1796 sampai 1854. Dia adalah seorang guru bahasa yang menerjemahkan Injil dan teks-teks rohani Kristen lainnya untuk Serikat Misionari London, serta pernah juga menjadi pegawai dari Thomas Stamford Rafles, pendiri Lembaga Alkitab di Batavia [Jakarta moderen]. Singkatnya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi menjadi editor bahasa-bahasa yang digunakan di dalam Alkitab selama hidupnya.

Pada tahun 1814 salah seorang anggota Serikat Misionari London yang bernama William Milne datang ke Semenanjung Malaka dan meminta Munsyi Abdullah [sebutan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi] merevisi Alkitab terjemahan Melchior Leijdecker, yang diterbitkan pada tahun 1733. Terjemahan Alkitab Leijdecker memakai bahasa Melayu tinggi, yaitu bahasa buku kesusastraan, dan banyak memakai kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan Persia, maka terjemahan itu sulit dibaca. Itulah sebabnya terjemahan Leijdecker ini perlu direvisi.

Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi menerjemahkan Injil dan teks-teks Kristen lainnya, dia mempertahankan nama “Allah” sebagai nama dari Sang Pencipta, yang merupakan nama pinjaman dari bahasa Arab yang digunakan dalam terjemahan M. Leijdecker, karena pada masa itu bahasa Melayu lazim ditulis dengan aksara Arab (di Semenanjung Malaka disebut aksara Jawi) – bahkan di beberapa tempat aksara Arab ini lebih dikenal dari pada aksara Latin. Hal ini tentu adalah sesuatu yang wajar karena pemahaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi adalah demikian berdasarkan Alquran bahwa Sang Pencipta itu bernama “Allah”.

Nama “Allah” dan “Isa” yang digunakan di dalam Alkitab Indonesia dari sejak terbitan pertama tidak pernah muncul dalam Kitab berbahasa Ibrani. Inilah faktanya: nama Sang Pencipta di dalam Alkitab yang asli adalah bukan “Allah” tetapi Yahweh dan nama Kristus bukanlah “Isa” atau “Yesus” tetapi Yeshua. Nama “Allah” dan “Isa” [yang kemudian menjadi “yesus”] terus digunakan hanya karena sebuah alasan sederhana: nama itu sudah terlanjur terkenal. Dengan tindakan ini nama-nama kudus dari Bapa dan Anak dilupakan dan tidak lagi dikenal orang.

Jika orang-orang Kristen mengetahui dan menerima fakta ini, maka seharusnya pertentangan seperti yang sudah sampai ke pengadilan di Malaysia mengenai sengketa penggunaan nama “Allah” yang digunakan oleh orang-orang Kristen di sana tidak perlu terjadi, karena adalah benar bahwa Nama Sang Pencipta di dalam Alkitab adalah bukan “Allah”.

Sebuah nama seharusnya tidak boleh diterjemahkan ketika sebuah buku atau kitab yang memuat nama itu diterjemahkan. Cara pelafalan dan arti dari sebuah nama akan sepenuhnya berubah ketika penerjemahan nama dilakukan.

Sebuah nama pribadi benar-benar tidak boleh diterjemahkan, jika dipaksakan maka itu akan menjadi sebuah kesalahan.

Contoh: Jika ada seorang warga negara Indonesia bernama Putri, yang dalam bahasa Indonesia berarti seorang anak “perempuan” pergi ke Inggris dan ditanya: What’s your name? Maka Putri tidak bisa menjawab My Name is Girl. Bahkan jika namanya diganti menjadi “perempuan” pun akan menjadi salah karena namanya adalah Putri. Demikian pula Nama Yahweh yang ada dalam Kitab Suci berbahasa Ibrani tidak bisa diganti menjadi “Allah” atau pun “TUHAN”.

Friday, February 23, 2018

Inquisitions in Spain and Portugal.

The Inquisition was a Roman Catholic tribunal for discovery and punishment of heresy, which was marked by the severity of questioning and punishment and lack of rights afforded to the accused.

While many people associate the Inquisition with Spain and Portugal, it was actually instituted by Pope Innocent III (1198-1216) in Rome. A later pope, Pope Gregory IX established the Inquisition, in 1233, to combat the heresy of the Abilgenses, a religious sect in France. By 1255, the Inquisition was in full gear throughout Central and Western Europe; although it was never instituted in England or Scandinavia.

Initially a tribunal would open at a location and an edict of grace would be published calling upon those who are conscious of heresy to confess; after a period of grace, the tribunal officers could make accusations. Those accused of heresy were sentenced at an auto de fe, Act of Faith. Clergyman would sit at the proceedings and would deliver the punishments. Punishments included confinement to dungeons, physical abuse and torture. Those who reconciled with the church were still punished and many had their property confiscated, as well as were banished from public life. Those who never confessed were burned at the stake without strangulation; those who did confess were strangled first. During the 16th and 17th centuries, attendance at auto de fe reached as high as the attendance at bullfights.

In the beginning, the Inquisition dealt only with Christian heretics and did not interfere with the affairs of Jews. However, disputes about Maimonides’ books (which addressed the synthesis of Judaism and other cultures) provided a pretext for harassing Jews and, in 1242, the Inquisition condemned the Talmud and burned thousands of volumes. In 1288, the first mass burning of Jews on the stake took place in France.

In 1481 the Inquisition started in Spain and ultimately surpassed the medieval Inquisition, in both scope and intensity. Conversos (Secret Jews) and New Christians were targeted because of their close relations to the Jewish community, many of whom were Jews in all but their name. Fear of Jewish influence led Queen Isabella and King Ferdinand to write a petition to the Pope asking permission to start an Inquisition in Spain. In 1483 Tomas de Torquemada became the inquisitor-general for most of Spain, he set tribunals in many cities. Also heading the Inquisition in Spain were two Dominican monks, Miguel de Morillo and Juan de San Martin.

First, they arrested Conversos and notable figures in Seville; in Seville more than 700 Conversos were burned at the stake and 5,000 repented. Tribunals were also opened in Aragon, Catalonia and Valencia. An Inquisition Tribunal was set up in Ciudad Real, where 100 Conversos were condemned, and it was moved to Toledo in 1485. Between 1486-1492, 25 auto de fes were held in Toledo, 467 people were burned at the stake and others were imprisoned. The Inquisition finally made its way to Barcelona, where it was resisted at first because of the important place of Spanish Conversos in the economy and society.

More than 13,000 Conversos were put on trial during the first 12 years of the Spanish Inquisition. Hoping to eliminate ties between the Jewish community and Conversos, the Jews of Spain were expelled in 1492..

The next phase of the Inquisition began in Portugal in 1536: King Manuel I had initially asked Pope Leo X to begin an inquisition in 1515, but only after Leo’s death in 1521 did Pope Paul III agree to Manuel’s request. Thousands of Jews came to Portugal after the 1492 expulsion. A Spanish style Inquisition was constituted and tribunals were set up in Lisbon and other cities. Among the Jews who died at the hands of the Inquisition were well-known figures of the period such as Isaac de Castro Tartas, Antonio Serrao de Castro and Antonio Jose da Silva. The Inquisition never stopped in Spain and continued until the late 18th century.

By the second half of the 18th century, the Inquisition abated, due to the spread of enlightened ideas and lack of resources. The last auto de fe in Portugal took place on October 27, 1765. Not until 1808, during the brief reign of Joseph Bonaparte, was the Inquisition abolished in Spain. An estimated 31,912 heretics were burned at the stake, 17,659 were burned in effigy and 291,450 made reconciliations in the Spanish Inquisition. In Portugal, about 40,000 cases were tried, although only 1,800 were burned, the rest made penance.

The Inquisition was not limited to Europe; it also spread to Spanish and Portugese colonies in the New World and Asia. Many Jews and Conversos fled from Portugal and Spain to the New World seeking greater security and economic opportunities. Branches of the Portugese Inquisition were set up in Goa and Brazil. Spanish tribunals and auto de fes were set up in Mexico, the Philippine Islands, Guatemala, Peru, New Granada and the Canary Islands. By the late 18th century, most of these were dissolved.

The Tribunal of the Holy Office of the Inquisition (Spanish: Tribunal del Santo Oficio de la Inquisición), commonly known as the Spanish Inquisition (Inquisición española), was established in 1478 by Catholic Monarchs Ferdinand II of Aragon and Isabella I of Castile. It was intended to maintain Catholic orthodoxy in their kingdoms and to replace the Medieval Inquisition, which was under Papal control. It became the most substantive of the three different manifestations of the wider Catholic Inquisition along with the Roman Inquisition and Portuguese Inquisition. The “Spanish Inquisition” may be defined broadly, operating “in Spain and in all Spanish colonies and territories, which included the Canary Islands, the Spanish Netherlands, the Kingdom of Naples, and all Spanish possessions in North, Central, and South America. According to modern estimates, around 150,000 were prosecuted for various offenses during the three centuries of duration of the Spanish Inquisition, out of which between 3,000 and 5,000 were executed.

The Inquisition was originally intended primarily to identify heretics among those who converted from Judaism and Islam to Catholicism. The regulation of the faith of newly converted Catholics was intensified after the royal decrees issued in 1492 and 1502 ordering Jews and Muslims to convert to Catholicism or leave Spain.[1] The Inquisition was not definitively abolished until 1834, during the reign of Isabella II, after a period of declining influence in the preceding century.

The Spanish Inquisition is often cited in popular literature and history as an example of Catholic intolerance and repression. Various modern historians have questioned earlier accounts and notes the scope and brutality of the Spanish Inquisition was exaggerated during the waves of anti-Catholicism in the nineteenth and early twentieth centuries.

Start of the Inquisition
Fray Alonso de Ojeda, a Dominican friar from Seville, convinced Queen Isabella of the existence of Crypto-Judaism among Andalusian conversos during her stay in Seville between 1477 and 1478.[16] A report, produced by Pedro González de Mendoza, Archbishop of Seville, and by the Segovian Dominican Tomás de Torquemada, corroborated this assertion.

Spanish monarchs Ferdinand and Isabella requested a papal bull establishing an inquisition in Spain in 1478 in response to the conversos returning to the practice of Judaism. Pope Sixtus IV granted a bull permitting the monarchs to select and appoint two or three priests over forty years of age to act as inquisitors.[17] In 1483, Ferdinand and Isabella established a state council to administer the inquisition with the Dominican Friar Tomás de Torquemada acting as its president, even though Sixtus IV protested the activities of the inquisition in Aragon and its treatment of the conversos. Torquemada eventually assumed the title of Inquisitor-General.[18]

Thomas F. Madden describes the world that formed medieval politics: “The Inquisition was not born out of desire to crush diversity or oppress people; it was rather an attempt to stop unjust executions. Yes, you read that correctly. Heresy was a crime against the state. Roman law in the Code of Justinian made it a capital offense. Rulers, whose authority was believed to come from God, had no patience for heretics”.[19] The monarchs decided to introduce the Inquisition to Castile to discover and punish crypto-Jews, and requested the pope’s assent. Ferdinand II of Aragon pressured Pope Sixtus IV to agree to an Inquisition controlled by the monarchy by threatening to withdraw military support at a time when the Turks were a threat to Rome. The pope issued a bull to stop the Inquisition but was pressured into withdrawing it. On 1 November 1478, Pope Sixtus IV published the Papal bull, Exigit Sinceras Devotionis Affectus, through which he gave the monarchs exclusive authority to name the inquisitors in their kingdoms. The first two inquisitors, Miguel de Morillo and Juan de San Martín, were not named, however, until two years later, on 27 September 1480 in Medina del Campo.

The first auto-da-fé was held in Seville on 6 February 1481: six people were burned alive. From there, the Inquisition grew rapidly in the Kingdom of Castile. By 1492, tribunals existed in eight Castilian cities: Ávila, Córdoba, Jaén, Medina del Campo, Segovia, Sigüenza, Toledo, and Valladolid. Sixtus IV promulgated a new bull categorically prohibiting the Inquisition’s extension to Aragón, affirming that:

many true and faithful Christians, because of the testimony of enemies, rivals, slaves and other low people—and still less appropriate—without tests of any kind, have been locked up in secular prisons, tortured and condemned like relapsed heretics, deprived of their goods and properties, and given over to the secular arm to be executed, at great danger to their souls, giving a pernicious example and causing scandal to many.[20]

“In 1482 the pope was still trying to maintain control over the Inquisition and to gain acceptance for his own attitude towards the New Christians, which was generally more moderate than that of the Inquisition and the local rulers.”[21]

In 1483, Jews were expelled from all of Andalusia. Though the pope wanted to crack down on abuses, Ferdinand pressured him to promulgate a new bull, threatening that he would otherwise separate the Inquisition from Church authority.[22][23] Sixtus did so on 17 October 1483, naming Tomás de Torquemada Inquisidor General of Aragón, Valencia, and Catalonia.

Torquemada quickly established procedures for the Inquisition. A new court would be announced with a thirty-day grace period for confessions and the gathering of accusations by neighbors. Evidence that was used to identify a crypto-Jew included the absence of chimney smoke on Saturdays (a sign the family might secretly be honoring the Sabbath) or the buying of many vegetables before Passover or the purchase of meat from a converted butcher. The court employed physical torture to extract confessions. Crypto-Jews were allowed to confess and do penance, although those who relapsed were burned at the stake.[24]

In 1484, Pope Innocent VIII attempted to allow appeals to Rome against the Inquisition, but Ferdinand in December 1484 and again in 1509 decreed death and confiscation for anyone trying to make use of such procedures without royal permission.[25] With this, the Inquisition became the only institution that held authority across all the realms of the Spanish monarchy and, in all of them, a useful mechanism at the service of the crown. However, the cities of Aragón continued resisting, and even saw revolt, as in Teruel from 1484 to 1485. However, the murder of Inquisidor Pedro Arbués in Zaragoza on September 15, 1485, caused public opinion to turn against the conversos and in favour of the Inquisition. In Aragón, the Inquisitorial courts were focused specifically on members of the powerful converso minority, ending their influence in the Aragonese administration.

The Inquisition was extremely active between 1480 and 1530. Different sources give different estimates of the number of trials and executions in this period; Henry Kamen estimates about 2,000 executed, based on the documentation of the autos-da-fé, the great majority being conversos of Jewish origin. He offers striking statistics: 91.6% of those judged in Valencia between 1484 and 1530 and 99.3% of those judged in Barcelona between 1484 and 1505 were of Jewish origin.[26]

Expulsion of Jews and repression of conversos[edit]

Jews who refused to convert or leave Spain were called heretics and could be burned to death on a stake

The Spanish Inquisition had been established in part to prevent conversos from engaging in Jewish practices, which, as Christians, they were supposed to have given up. However this remedy for securing the orthodoxy of conversos was eventually deemed inadequate since the main justification the monarchy gave for formally expelling all Jews from Spain was the “great harm suffered by Christians (i.e., conversos) from the contact, intercourse and communication which they have with the Jews, who always attempt in various ways to seduce faithful Christians from our Holy Catholic Faith”.[27] The Alhambra Decree, issued in January 1492, ordered the expulsion. Historic accounts of the numbers of Jews who left Spain have been vastly exaggerated by early accounts and historians: Juan de Mariana speaks of 800,000 people, and Don Isaac Abravanel of 300,000. Modern estimates, based on careful examination of official documents and population estimates of communities, are much lower: Henry Kamen estimates that, of a population of approximately 80,000 Jews and 200,000 conversos, about 40,000 chose emigration.[28] The Jews of the kingdom of Castile emigrated mainly to Portugal (where the entire community was forcibly converted in 1497) and to North Africa. However, according to Kamen, the Jews of the kingdom of Aragon went “to adjacent Christian lands, mainly to Italy”, rather than to Muslim lands as is often assumed.[29] Although the vast majority of conversos simply assimilated into the Catholic dominant culture, a minority continued to practice Judaism in secret, gradually migrated throughout Europe, North Africa, and the Ottoman Empire, mainly to areas where Sephardic communities were already present as a result of the Alhambra Decree.[30]

Tens of thousands of Jews were baptised in the three months before the deadline for expulsion, some 40,000 if one accepts the totals given by Kamen, most of these undoubtedly to avoid expulsion,[citation needed] rather than as a sincere change of faith. These conversos were the principal concern of the Inquisition; being suspected of continuing to practice Judaism put them at risk of denunciation and trial.[citation needed]

The most intense period of persecution of conversos lasted until 1530. From 1531 to 1560, however, the percentage of conversos among the Inquisition trials dropped to 3% of the total. There was a rebound of persecutions when a group of crypto-Jews was discovered in Quintanar de la Orden in 1588; and there was a rise in denunciations of conversos in the last decade of the sixteenth century. At the beginning of the seventeenth century, some conversos who had fled to Portugal began to return to Spain, fleeing the persecution of the Portuguese Inquisition, founded in 1536. This led to a rapid increase in the trials of crypto-Jews, among them a number of important financiers. In 1691, during a number of autos-da-fé in Majorca, 37 chuetas, or conversos of Majorca, were burned.[31]

During the eighteenth century the number of conversos accused by the Inquisition decreased significantly. Manuel Santiago Vivar, tried in Córdoba in 1818, was the last person tried for being a crypto-Jew.[32]

Roughly 700 years. The official start is usually given as 1231 A.D., when the pope appoints the first “inquisitors of heretical depravity.” The Spanish Inquisition, which begins under Ferdinand and Isabella, doesn’t end until the 19th century — the last execution was in 1826.

By, Luden Centeno from Jerusalem, Israel, on Friday 23, 2018.

Wednesday, February 21, 2018

Statement of Faith

🔯 This is my faith.

This "Statement of Faith" is meant only as a basic statement of faith and is not intended to be a "creed" or canon.  It is not to be viewed as having the authority of Scripture. This statement is given primarily for these reasons:

To clarify some issues about which often has been misrepresented.

To answer the many requests I have received for such a statement.

To set at ease those who have concerns that I stand for certain apostate theologies.

To create an understanding of common ground to which my affiliates hold.

Above all my statement of faith must be:

Big enough to include all the facts.

Open enough to be tested.

And flexible enough to change.

I. YHVH
I  believe that YHVH is Echad (one). I  believe that YHVH reveals Himself in the K'numeh or Gaunin of Avi/Abba (Father/Daddy), the Memra and
(Word), and the Ruach HaKodesh (Holy Spirit).

II. BIBLE
I believe that the Bible, which includes both the Tanakh [Old Testament] and the Ketuvim Netzarim (New Testament) is the divinely inspired, infallible Word of Elohim in its original texts and manuscripts.

III. MESSIAH
I believe that Rebbe Melech El Yehoshua HaMoshiach Ben Elohim has come and with great joy I  anticipate HIS return, and even though HE may delay, nevertheless I endeavor to think about HIS return every day. I believe that the HaMoshiach is the Word made flesh. I believe HE was born of a virgin, lived a sinless life in accordance with the Torah, performed miracles, was crucified for the atonement of HIS people in accordance with the Scriptures, was bodily resurrected on the third day. ascended to heaven and currently sits at the right hand of YHVH. HE will return at the end of this age to usher in the Kingdom of Elohim on earth and will rule the world from Jerusalem with his people Israel for one thousand years. I also believe that Rebbe Melech El Yehoshua HaMoshiach Ben Elohim is the Torah incarnate. Just as the Torah is the way, the truth and the light, the Messiah is also the way, the truth and the light.

IV. SALVATION
I believe that through the death of HaMoshiach, because of HIS blood covenant with us, I receive salvation by way of inheritance. This salvation comes by faith through grace alone and is not earned by Torah observance.

V. TORAH
The Torah of Truth the Almighty gave to HIS people, Israel, through Moshe. HE will not exchange it nor discard it for another until heaven and earth pass away. I believe that Torah observance is man's moral obligation and expression of love to YHVH. The Torah is freedom and not bondage. The Torah is the way, the truth and the light and is for all of our generations forever.

VI. THE ONE FAITH
I believe that there is one faith which was once and for all delivered to the set-apart-ones. I believe that HaMoshiach did not come to create a new religion but to be the HaMoshiach of Judaism, the one faith that was once delivered to the set-apart-ones. I believe that Nazarene Judaism is the only expression of the one true faith. I do not accept any other religion as a non-Jewish cultural expression of the one true faith.

According to this pages

🔯 www.nazarenespace.com

🔯 www.torahcalendar.com

🔯 www.yeshua.org

🔯 www.hebrewandaramaic.com

🔯 www.hebrew4christians.com

Monday, February 19, 2018

BLACK BROTHERS


 Menu

 MENU

HOME » ENTERTAINMENT » 6 FAKTA UNIK GROUP LEGENDARIS BLACK BROTHERS

Black Brother

6 Fakta Unik Group Legendaris Black Brothers

Oleh Pace BroDiposting pada 19 April 20171.497 views

Black Brothers hingga hari ini masih menjadi kelompok Band dari Tanah Papua yang legendaris dan pernah sukses di kancah Nasional maupun Internasional. Belum ada group band, bahkan artis yang bisa setenar Black Brothers.

Jatuh bangun kelompok band asal Kota Jayapura ini tak banyak diketahui orang. Namun band ini sanggup meruntuhkan hegemoni band rock Indonesia yang saat itu didominasi oleh kelompok band dari Pulau Jawa.

Adapun fakta yang telah kami rangkum, sebagai berikut:

1. Band PDK

black brothers 1974

Awal berdiri pada tahun 1974, Black Brothers menggunakan nama Band PDK. Mereka menggunakan nama PDK karena menggunakan alat band milik Dinas Pendikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya. Rumah no 8 milik orang tua Andy Ayamiseba, Dirk Ayamiseba di Jalan Lembah II Angkasa Indah, Jayapura. Di garasi rumah inilah Black Brothers memulai karir musiknya.

2. 9 Anggota

Personil BB

Black Brothers didirikan oleh 9 orang. Mereka adalah Andy Ayamiseba, Hengky MS, Benny Bettay, August Rumwaropen, Stevy Mambor, Yochi Patipeiluhu, Willem Ayamiseba, David Rumagesan dan Amri Kahar.

3. Album Hits (abadi)

BLACK BROTHERS 22 Special Album

Black Brothers Album special

black brothers 1

Selama aktif di blantika musik Indonesia, perusahaan rekaman Irama Tara telah merekam lagu-lagu Black Brothers dalam11 album. Irama Tara merekam lagu-lagu hits Black Brothers dalam 3 album Lagu-lagu terbaik Irama Tara. Black Brothers menciptakan 2 lagu keroncong berjudul Keroncong Kenangan yang diciptakan oleh Hengky MS dan Kr. Gunung Sicloop ciptaan Jochie Phu. Vokalis dalam dua lagu keroncong ini adalah Stevie Mambor, penabuh drum Black Brothers yang memiliki suara khas.

4. Show Pertama 

black brothers di jakarta

Tanggal 28 Desember 1976, Black Brothers melakukan show pertamanya di Istora Senayan, Jakarta. Dalam show ini Black Brothers tampil bersama SAS, sebuah grup rock dari Surabaya. Yalikole, lagu berirama disko yang diciptakan oleh Black Brothers masuk dalam deretan lagu disko terbaik di Eropa pada tahun 1983.

5. Jayapura ke Jakarta

Poster BB

Dua tahun sejak didirikan, Black Brothers memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Di tahun 1976 ini, setelah bermukim di Jakarta selama beberapa minggu, Black Brothers mendapatkan kontrak pertama mereka untuk tampil di sebuah restoran.

6. Nama Laris “Black” Brothers

Cover Black Sweet

Cover Black Papas

Setelah era Black Brothers mulai pudar, tercatat 4 grup band yang mencoba mengulang kesuksesan Black Brothers dengan menggunakan kata “Black” sebagai nama band mereka. Grup band ini adalah Black Papas, Black Sweet, Black Power, dan Black Family.

Baca Juga: Ini Sejarah Lahirnya Persipura

DISKOGRAPHI Album Grup:

Kisah Seorang Pramuria (Vol 1) Irama Tara.Derita Tiada Akhir (Vol 2) Irama Tara.Lonceng Kematian (Vol3) Irama Tara.Hilang Irama Tara.Nuru Aipani (lagu daerah Irian Jaya) Irama Tara.Oh Inanekeke (spesial senam nonstop) Irama Tara.Sajojo (spesial senam) Irama Tara.Mula Wakeke (west Papua) Irama Tara.

Album The Best:

14 Lagu Terbaik Irama Tara.22 Spesial Album Irama Tara. 3. Black Brothers (album Yuanita Budiman) Irama Tara.

7 Kota Wisata terpenting di Jerusalem

 7 TEMPAT WISATA POPULER DI JERUSALEM

Old City Jerusalem

7 Tempat Wisata Populer Di Jerusalem

Oleh Pace BroDiposting pada 18 Desember 2017168 views

Sejak ribuan tahun lalu Jerusalem sudah menjadi kota tua yang paling diperebutkan oleh bangsa-bangsa di dunia.

Perebutan Jerusalem tak hanya bangsa-bangsa di Timur Tengah tapi juga hingga Eropa. Selama masa pendudukan ‘penguasa‘ di Jerusalem, telah meninggalkan jejak sejarah yang hingga kini masih ada. Jejak pendudukan itu berupa bangunan hingga situs bersejarah berupa masjid hingga tempat penyaliban Yesus, bukit Golgota.

Jerusalem adalah kota suci bagi tiga agama yakni, Yahudi, Kristen dan Islam.

Jika kamu berkesempatan wisata ke Jerusalem, jangan lewatkan tempat-tempat bersejarah ini. berikut ini 7 tempat wisata di Jerusalem yang bisa anda kunjungi:

1. Via Dorolosa

Tempat pemberhentian Yesus ke 10 yang bagian dari Via Dolorosa

Tempat ini ‘wajib’ dikunjungi jika berkunjung ke Yerusalem. Via Dolorosa dalam bahasa Latin adalah “Jalan Kesengsaraan” atau “Jalan Penderitaan“; bahasa Inggris: “Way of Grief,” “Way of Sorrow,” “Way of Suffering” atau “Painful Way”; bahasa Ibrani: ויה דולורוזה; bahasa Arab: طريق الآلام) adalah sebuah jalan di Kota Yerusalem Kuno. Jalan ini diyakini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul;salib menuju Kalvari.

Kamu akan menyaksikan jalur yang berkelok-kelok dari benteng Antonia ke arah barat menuju Gereja Makam Kudus— berjarak sekitar 600 meter (2000 kaki)— menjadi tujuan utama para peziarah hingga wisatawan. Konon kabarnya, jalur yang sekarang ini ditetapkan sejak abad ke-18, menggantikan berbagai versi sebelumnya.  Sekarang jalan ini ditandai dengan 9 titik salib dengan lima titik salib terakhir berada di dalam Gereja Makam Kudus, sehingga seluruhnya adalah 14 titik salib sejak abad ke-15.

2. Bukit Golgota

Bukit Golgota

Banyak wisatawan hingga peziarah yang berkunjung ke bukit Golgota, jika berkunjung kamu salah satunya. Dalam Alkitab tempat ini adalah tempat penyaliban Yesus.

Ejaaan nama Bukit Golgota dalam bahasa Yunani adalah ολγοθα ‘Golgotha’; juga dapat dieja “Golgatha” yang berasal kata Aram; kata Aram “Gûlgaltâ” (bacagulgalta), yang berarti ‘tengkorak’ (Matius 27:33; Markus 15:22; Lukas 23:33). Dalam bahasa Inggris sering dipakai nama “Calvary”.

3. Bukit Zaitun

Bukit Zaitun

Bukit Zaitun adalah salah satu bukit di pengunungan di timur Yerusalem dengan 3 puncak yang membentang dari utara ke selatan. Puncak tertinggi, at-Tur, 818 meter. Konon kabarnya, Dinamai bukit Zaitun karena perkebunan Zaitun yang pernah ada di lerengnya.

Bukit ini mempunyai hubungan sejarah dengan agama Yahudi, Kristen dan juga Islam.

Di tempat ini terdapat kuburan Yahudi yang sudah ada sejak 3000 tahun lalu dan memuat sekitar 150,000 makam.

4. Kota Lama Yerusalem

Kota Lama Yerusalem

Tempat ini layak untuk dikunjungi jika kamu hendak wisata ke Yerusalem. Letak ‘Kota Lama Yerusalem’ atau ‘Kota tua Yerusalem’ ini dikelilingi oleh tembok yang berada dalam kawasan Yerusalem Timur. Tempat ini menyimpan banyak situs sejarah yang pantas kamu kunjungi.

Distrik kota tua Yerusalem sendiri terbagi dalam empat wilayah yaitu; Bagian Muslim, Bagian Yahudi, Bagian Kristen dan Bagian Armenia.

Kota Lama Yerusalem berada di tengah-tengah kota Yerusalem di dataran tinggi Pegunungan Yudea, berdekatan dengan Bukit Zaitun (timur) dan Gunung Scopus (timur laut).

Di Kota Lama Yerusalem kamu akan menyaksikan Lembah-lembah yang indah seperti Kidron, Hinnom, dan Tyropoeon yang menyilang di sebelah selatan Kota Lama Yerusalem.

5. Tembok Ratapan

Tembok Ratapan

Dalam catatan sejarah, Tembok Ratapan merupakan tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.

Konon, panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang yang tersisanya hanyalah 60 meter.

Di Tempat ini orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam “Shekhinah” (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.

Dahulu Tembok ini dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Kamu akan melihat dinding ini telah dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan.

6. Gereja Makam Kudus

Pintu masuk utama ke Gereja Makam Kudus via Wikipedia

Sejak abad ke-4, Gereja Makan Kudus ini menjadi tujuan peziarahan Kristen, karena tempat ini adalah wafat dan kebangkitan Yesus. Sangat sayang jika kamu lewatkan tempat ini ketika berkunjung ke Yerusalem.

Gereja Makam Kudus dalam bahasa Latin adalah Sanctum Sepulchrum, sedangkam dalam bahasa Inggris: Church of the Holy Sepulchre. Jika kamu melewati Kota Lama Yerusalem, tentu akan mudah menemukan Gereja ini.

7. Masjid Al-Agsa

Masjid Al Aqsa

Mengapa  Yerusalem menjadi kota unik? Mungkin ini salah satunya, bahwa ada salah bagian tempat suci dari 3 agama, Masjid Al-Aqsa.

Masjid Al-Jami’ al-Aqsha adalah bangunan berkubah abu-abu yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, yaitu di bagian selatan. Kata Al-Jami’(اَلْجَامِعُ) makna ‘masjid’, yang berasal dari kata Al-Jumu’ah yang berarti ‘mengumpulkan’ (untuk salat jama’ah).

Dalam catatan sejarah, masjid ini dihancurkan dan dibangun beberapa kali. Kamu akan menemukan catatan sejarahnya dalam kawasan masjid ini.

Baca Juga: 11 Fakta Sejarah Perebutan Jerusalem

Nah, demikian saran 7 tempat wisata di Jerusalem menurut pacebro.com, jika sempat jangan lewatkan!

 Share the love.

____________
Editor: Joseph R