Lihatlah, hari ini Engkau telah mengusirku keluar dari tanah ini, dan aku akan tersembunyi dari wajah-Mu, dan aku akan menjadi seorang gelandangan dan pengembara di bumi, dan akan terjadi, setiap orang yang menjumpai aku, ia akan membunuhku.”
Dan Dia berfirman kepada Abram, “Ketahuilah dengan sungguh-sungguh, bahwa benihmu akan menjadi pengembara di negeri yang bukan kepunyaannya, dan mereka akan melayani bangsa itu; sebaliknya bangsa itu akan memperbudak mereka selama empat ratus tahun.
“Aku ini pengembara dan pendatang di antara kamu. Berikanlah kepadaku pekuburan milik di antaramu, dan aku dapat menguburkan orangku yang mati dari hadapanku.”
Biarlah Dia memberikan berkat Abraham kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk membuat engkau memiliki negeri pengembaraanmu ini, yang telah Elohim berikan kepada Abraham.”
Dan Yakub tinggal di negeri pengembaraan ayahnya, di Tanah Kanaan.
Dan Yakub berkata kepada Firaun, “Hari-hari tahun pengembaraanku berjumlah seratus tiga puluh tahun, hari-hari tahun kehidupanku sedikit dan buruk adanya, dan tidak mencapai hari-hari tahun kehidupan para leluhurku dalam hari-hari pengembaraan mereka.”
Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki, dan menyebut namanya Gersom, karena dia berkata, “Aku telah menjadi seorang pengembara di negeri lain.”
Dan Aku pun sudah meneguhkan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan Tanah Kanaan kepada mereka, tanah pengembaraan yang telah mereka jelajahi.
Tujuh hari lamanya ragi tidak boleh ditemukan di dalam rumahmu. Sebab, setiap orang yang memakan apa pun yang beragi, maka nyawanya harus dilenyapkan dari antara jemaat Israel, dari antara pengembara atau dari antara penduduk asli negeri itu.
Dan jika seorang pengembara menumpang bersamamu, dan dia ingin merayakan Paskah bagi YAHWEH, maka setiap laki-laki yang ada padanya harus disunat, kemudian barulah dia boleh datang untuk merayakannya. Dan dia akan dianggap sebagai penduduk asli negeri itu. Tetapi setiap orang yang tidak bersunat tidak boleh memakannya.
Satu torah ini berlaku untuk penduduk asli dan untuk pengembara yang menumpang di tengah-tengahmu.”
Dan seluruh jemaat bani Israel keluar dari Padang Gurun Sin, sesuai dengan pengembaraan mereka atas perintah YAHWEH. Lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi tidak ada air untuk minum bagi umat itu.
dan kedua anak laki-laki wanita itu; yang seorang bernama Gersom, sebab ia berkata, “Aku telah menjadi seorang pengembara di negeri lain,”
Dan, janganlah engkau menindas pengembara, karena kamu mengetahui jiwa seorang pengembara, sebab, kamu pun pernah menjadi pengembara di Tanah Mesir.”
Dan bagimu hal ini harus menjadi suatu ketetapan selamanya: pada bulan ketujuh, pada hari kesepuluh dalam bulan itu, kamu harus merendahkan jiwamu, dan kamu tidak boleh melakukan segala pekerjaan, baik penduduk asli maupun pengembara yang menumpang di tengah-tengahmu.
Dan engkau harus mengatakan kepada mereka: Setiap orang dari keluarga Israel dan dari pengembara yang menumpang di tengah-tengah kamu, yang menaikkan persembahan bakaran atau suatu kurban,
Dan setiap orang dari keluarga Israel dan dari pengembara yang menumpang di tengah-tengah kamu, yang makan segala jenis darah, maka Aku akan menghadapkan wajah-Ku kepada jiwa yang memakan darah itu, dan Aku akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
Itulah sebabnya, Aku telah berfirman kepada bani Israel: Tidak seorang pun di antara kamu boleh makan darah, dan pengembara yang menumpang di tengah-tengah kamu pun tidak boleh makan darah.
Dan setiap orang dari bani Israel atau dari pengembara yang menumpang di tengah-tengah kamu, yang berburu binatang buruan atau unggas yang boleh dimakan, maka dia harus mencurahkan darahnya dan menimbunnya dengan tanah,
Dan setiap orang yang memakan bangkai atau hewan yang terkoyak, bagi orang Israel asli maupun bagi pengembara, maka dia harus mencuci pakaiannya, dan mandi dengan air, dan dia menjadi najis sampai petang. Lalu tahirlah dia.
Dan kamu harus tetap berpegang pada ketetapan-ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku. Dan kamu tidak boleh melakukan dari setiap kejijikan itu, baik orang Israel asli maupun pengembara yang menumpang di tengah-tengah kamu.
Dan engkau tidak seharusnya mengumpulkan sisa-sisa hasil panen kebun anggurmu, dan engkau tidak seharusnya memungut buah anggur yang berjatuhan di kebunmu. Engkau harus menyisakannya bagi orang miskin dan bagi pengembara. Akulah YAHWEH, Elohimmu!
Dan ketika seorang pengembara tinggal bersamamu di negerimu, janganlah kamu menindasnya.
Seperti seorang penduduk asli di antara kamu, begitulah bagimu seorang pengembara yang menumpang bersamamu, maka hendaklah engkau mengasihi dia seperti dirimu sendiri, sebab kamu telah menjadi para pengembara di Tanah Mesir. Akulah YAHWEH, Elohimmu.
“Dan kepada bani Israel, engkau harus mengatakan: Setiap orang dari bani Israel dan dari pengembara yang menumpang di Israel, yang menyerahkan keturunannya kepada Molokh, dia harus benar-benar dihukum mati. Rakyat negeri itu harus merajamnya dengan batu.
Dan setiap orang asing tidak boleh makan makanan yang kudus; seorang pengembara dan seorang upahan imam tidak boleh makan makanan yang kudus.
“berbicaralah kepada Harun dan kepada anak-anaknya serta kepada seluruh bani Israel, bahkan engkau harus mengatakan kepada mereka: Setiap orang dari keluarga Israel dan dari pengembara di Israel, yang mempersembahkan persembahannya sebagai segala persembahan nazarnya dan sebagai segala persembahan sukarelanya, yang mereka persembahkan kepada YAHWEH sebagai persembahan bakaran,
Dan dalam menuai hasil ladangmu, engkau tidak boleh memanen habis sampai pinggir ladangmu saat kamu menuai, dan engkau tidak boleh mengumpulkan sisa-sisa panenmu karena kamu harus meninggalkannya bagi orang miskin dan pengembara. Akulah YAHWEH, Elohimmu!”
Maka orang yang menghujat Nama YAHWEH, dia harus dihukum mati; seluruh jemaat harus melemparinya dengan batu; sebagaimana pengembara demikianlah penduduk asli, ketika dia menghujat Nama itu, ia harus dihukum mati.
Satu peraturan berlaku bagi kamu, sebagaimana pengembara, seperti itulah penduduk asli, sebab Akulah YAHWEH, Elohimmu!”
Dan haruslah sabat negeri itu ada pada kamu sebagai makanan bagimu dan bagi budakmu dan bagi wanita pelayanmu dan bagi orang upahanmu dan bagi pengembaramu yang mengembara bersamamu,
Dan sampai kiamat negeri itu tidak boleh dijual, karena negeri itu milik-Ku, sebab bagi-Ku, kamu adalah pengembara dan pendatang.”
“Dan apabila saudaramu jatuh miskin, dan tangannya tidak berdaya di antaramu, maka engkau harus menyokongnya. Dan dia harus tinggal bersamamu sebagai pengembara dan pendatang.
Dan apabila kemampuan tangan seorang pengembara atau seorang pendatang yang bersamamu mencukupi, sedangkan saudaramu yang bersama dia menjadi miskin, dan dia telah dijual kepada pengembara, seorang pendatang yang bersamamu itu, atau kepada anggota kaum pengembara,
Dan jika seorang pengembara menumpang bersamamu dan ingin merayakan Paskah bagi YAHWEH, dia harus melakukannya menurut ketetapan Paskah, dan menurut peraturannya. Engkau harus memiliki satu ketetapan, baik bagi orang asing maupun bagi penduduk asli tanah itu.”
Dan ketika seorang pengembara mengembara bersamamu, atau orang yang berada di tengah-tengahmu di antara generasi-generasimu, lalu dia ingin mengolah persembahan api-apian, bau harum yang menenangkan bagi YAHWEH, maka seperti yang engkau olah, demikianlah dia harus mengolahnya.
Untuk jemaat ini, satu ketetapan bagi kamu serta untuk pengembara yang mengembara bersamamu, satu ketetapan selamanya bagi generasi-generasimu; untuk kamu demikian jugalah untuk pengembara itu di hadapan YAHWEH.
Satu hukum dan satu peraturan berlaku untukmu, dan untuk pengembara yang mengembara bersamamu.”
Dan seluruh jemaat bani Israel akan diampuni, juga pengembara yang mengembara di tengah-tengah mereka, karena seluruh bangsa terlibat dalam dosa ketidakhati-hatian.
Kepada orang asli bani Israel serta kepada pengembara yang mengembara di tengah-tengahmu, berlaku satu hukum bagimu untuk mereka yang melakukan dosa ketidakhati-hatian.
Dan orang yang melakukannya dengan tangan mengacung baik dari orang asli maupun dari pengembara, dia mencerca YAHWEH. Dan orang itu haruslah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Dan orang yang mengumpulkan abu lembu betina itu haruslah mencuci pakaiannya, dan dia menjadi najis sampai petang; dan haruslah itu menjadi suatu ketetapan untuk selamanya bagi bani Israel dan bagi pengembara yang menumpang di tengah-tengah mereka.
Keenam kota ini harus menjadi tempat perlindungan bagi bani Israel, bagi orang asing dan pengembara yang ada di tengah-tengah mereka, agar setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana.
Dan haruslah engkau bersukacita di hadapan YAHWEH, Elohimmu, engkau dan anak laki-lakimu, dan anak perempuanmu, dan budakmu, dan wanita pelayanmu, dan orang Lewi yang ada di dalam gerbangmu, dan pengembara, dan anak yatim, dan janda, yang ada di tengah-tengahmu, di tempat yang akan YAHWEH, Elohimmu, pilih untuk membuat Nama-Nya berdiam di sana.
Dan haruslah engkau bersukacita pada hari rayamu, engkau dan anak laki-lakimu, dan anak perempuanmu, dan budakmu, dan wanita pelayanmu, dan orang Lewi, dan pengembara, dan anak yatim, dan janda, yang ada di dalam gerbangmu.
Dan seorang pengembara datang kepada orang kaya itu, tetapi dia merasa sayang untuk mengambil dari kawanan ternaknya sendiri, untuk disajikan kepada pengembara yang telah datang kepadanya. Maka dia mengambil anak domba betina dari orang miskin itu, lalu menyajikannya untuk orang yang telah datang kepadanya itu.”
Dan Elia, orang Tisbe, seorang pengembara dari Gilead, berkata kepada Ahab, “Demi YAHWEH, Elohim Israel yang hidup, yang aku layani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali menurut perkataanku.”
ketika kamu berjumlah sedikit, bahkan sangat sedikit, dan pengembara di sana,
Lalu Salomo menghitung semua pengembara pria yang ada di Negeri Israel sesuai dengan yang pernah dihitung Daud, ayahnya. Dan mereka mendapatkan seratus lima puluh tiga ribu enam ratus orang.
Rombongan dari Tema mengintai dan para pengembara dari Sheba mengharapkan mereka;
Para pengembara di rumahku dan wanita-wanita pelayanku menganggap aku sebagai orang asing; aku telah menjadi orang lain di mata mereka.
Maka pengembara tidak akan tidur di jalan, aku akan membuka kedua pintuku sebagai jalanan.
Dengarkanlah doaku, ya YAHWEH; dan dengarkanlah seruanku, janganlah berdiam diri terhadap air mataku, karena bagi-Mu aku ini pengembara, seorang pendatang seperti semua leluhurku.
Engkau telah menghitung pengembaraanku; ya, tampunglah air mataku di dalam kirbat-Mu, bukankah itu ada dalam kitab-Mu?
Ketetapan-ketetapan-Mutelah menjadi nyanyian bagiku di rumah pengembaraanku.
Kemudian anak-anak domba akan digembalakan menurut padang rumputnya, dan pengembara akan makan yang tambun-tambun di tempat-tempat sunyi.
Ingatlah penderitaanku dan pengembaraanku, bagaikan kepahitan dan empedu.
Padamu seorang ayah dan seorang ibu telah dianggap ringan. Orang telah melakukan pemerasan terhadap pengembara yang ada di tengah-tengahmu. Mereka telah menindas anak yatim dan janda yang ada padamu.
Elohimku akan menolak mereka, karena mereka tidak mendengarkan Dia, dan mereka akan menjadi pengembara-pengembara di antara bangsa-bangsa.”
Janganlah kamu menindas janda dan anak yatim, pengembara, dan orang miskin. Dan janganlah kamu merencanakan kejahatan dalam hatimu seorang terhadap saudaranya!”
Dalam iman mereka semua ini telah meninggal sebagai orang-orang yang tidak menerima janji-janji itu, melainkan sebagai orang-orang yang melihat hal-hal itu dari jauh dan diyakinkan olehnya juga menyalaminya bahkan mengakui bahwa mereka adalah orang-orang asing dan para pengembara di bumi.
Dan jika kamu memanggil Bapa, Dia yang tanpa pandang muka menghakimi sesuai dengan perbuatan tiap-tiap orang, jalanilah waktu pengembaraanmu itu dengan rasa hormat,




Di tengah wilayah pegunungan tengah Propinsi Papua di Indonesia, d/h Nieuw-Guinea Belanda, terletak lembah Baliem (dahulu disebut Grote Vallei atau Lembah Jaya). Lembah Baliem terbentang dari bagian baratlaut sampai bagian tenggara popinsi Papua dengan ketinggian kira-kira 1650 meter di atas permukaan laut. Lembah Baliem dikelilingi puncak-puncak pegunungan dengan ketinggian antara 2500 sampai 4500 meter. Lembah Baliem ditemukan tak lama sebelum pecahnya Perang Dunia ke II dan untuk pertama kali terdeteksi dari udara oleh warga asing bukan warga Papua. Sampai saat itu Baliem dianggap sebagai daerah tidak berpenghuni. Penghuni Lembah Baliem adalah suku Dani yang terkenal sebagai suku yang suka berperang tetapi bukan pengayau seperti suku-suku yang tinggal di sebelah timur lembah Baliem. Satu-satu kota besar di lembah adalah Wamena dengan jumlah penduduk 12000 jiwa. Wamena mengimpor sebagian besar dari barang-barang kebutuhannya dari daerah-daerah lain di Indonesia. Nama kota Wamena diambil dari nama sungai yang mengalir melalui lembah. Jumlah penduduk yang bertempat tinggal di lembah adalah 100.000 jiwa sedangkan jumlah penghuni di desa-desa di pegunungan tinggi adalah 750.000 jiwa.
bulan April 1938 dan bulan Mai 1939 dan diarahkan pada penelitian di sisi utara Pegunungan Nassau (kini Pegunungan Jayawijaya) di pegunungan tengah. Daerah penelusuran beliau terbentang dari puncak gunung Wilhelmina (kini Puncak Trikora) sampai sungai Idenburg (anak sungai Memberano yang sekarang disebut Taritatu) dimana beliau melakukan penelitian terhadap vegetasi mulai dari tumbuh-tumbuhan di atas permukaanlaut sampai di daerah-daerah pada ketinggian 4000 meter. Selama perjalanannya beliau menggunakan pesawat terbang air yang dapat mendarat di atas permukaan danau dan sungai demi kelancaran penyediaan kebutuhan ekspedisi selain untuk melakukan pemotretan dari udara. Pada salah satu penerbangan pengintaian beliau melihat dari udara suatu kawasan dengan ladang-ladang pertanian dan kebun-kebun yang tersusun rapih disamping desa-desa. Setelah penemuan kawasan tersebut lembaga Museum of Natural History dari Amerika bersama dengan Archbold menyelenggarakan suatu ekspedisi ke kawasan ini yang merupakan ekspedisinya yang ke-empat. Ekspedisi ini mempunyai dua titik awal, yang satu adalah danau yang terletak berdekatan dengan sungai Hablifuri di Meervlakte yang kemudian dinamakan ‘Danau Archbold” dan kedua adalah “Danau Habbema”, yang terletak pada ketinggian 3225 meter di atas permukaan air dekat puncak Wilhelmina sebelah barat Lembah Baliem. Untuk ekspedisi ini direkrut 73 orang Dayak dari Borneo sebagai pekerja kuli pengangkat barang.
(suku-suku lain) sudah mendekat. Menara-menara tersebut berangsur dibongkar setelah pemerintah Belanda memberlakukan larangan berperang (yang akhirnya tidak berefek). Suku Dani masih ada hubungan persaudaraan dengan suku-suku yang tinggal di daerah pegunungan di sebelah barat lembah yang bernama Suku Dani Bagian Barat atau Suku Lani. Adapun terdapat suku ketiga, yaitu suku Yali, yang mendiami daerah berpenghuni tipis di lereng-lereng pegunungan tinggi Jayawijaya bagian tenggara. Suku Dani suka sekali berdandan meskipun sedang berperang. Terdapat banyak foto-foto atau gambar-gambar anggota suku Dani berpenampilan dengan potongan-potongan kecil tulang babi dipasang ke hidungnya sebagai hiasan sambil memakai topi berhiasan buluh-buluh burung cendrawasih. Kaum lelaki suku Dani biasanya memakai koteka yang panjang dan tipis. Kaum wanita Dani mengikuti pakaian khas wanita suku Yali, yaitu rok pendek terbuat dari serabut daun dengan mengusung tas anyamannya yang disebut ‘noken’ di atas punggungnya. Walaupun baru ditemukan pada tahun 1938, suku Dani akhirya menjadi suku yang paling terkenal di Nieuw-Guinea. Karena wilayah mereka merupakan salah satu wilayah yang paling subur di Papua suku Dani seringkali terpaksa melindungi dan mempertahankan daerahya dari serangan luar. Suku Dani sering juga bertikai dan berperang antar kelompok mereka sendiri.
Lebih dari satu jenis ikan hidup di sungai Baliem yang mengalir melalui lembah. Luas lembah tidak melebihi 70 x 20 kilometer. Ladang-ladang di daerah lembah sejak lama sekali digunakan untuk pertanian. Sesuai tradisi kaum lelaki menggarap atau mengolah tanah sedangkan kaum wanita menanaminya dan memungut panen. Panen pertama selalu dipersembahkan kepada nenek moyang. Melalui penelitian terbukti kegiatan pertanian telah berjalan berabad-abad lamanya. Dari penelitian di bidang kepurbakalaan yang dilakukan di bagian timur wilayah Pegunungan terbukti pertanian telah berlangsung di wilayah ini sejak 9000 tahun yang lalu. Diperkirakan pulau Nieuw Guinea adalah salah satu wilayah pelopor pertanian.
mengudara dari basis di Hollandia untuk melakukan misi penerbangan (dikenal dengan nama ‘Penerbangan Shangrila) di atas lembah jatuh berkeping-keping setelah menabrak lereng gunung. 21 penumpang semuanya tentara Amerika tewas dalam kecelakaan tersebut tetapi tiga penumpang yaitu Korporal Margaret ‘Suzy’ Hastings dari Women’s Army Corps (WAC) serta dua rekannya selamat. Setelah bertahan hidup selama 47 hari di dalam hutan rimba, mereka ditemukan oleh sembilan paratrooper asal Filipina yang tengah mencari tempat cocok untuk dijadikan landasan pendaratan bagi pesawat terbang glider. Operasi penyelamatan yang luar biasa ini terjadi pada tanggal 2 Juli 1945 dan diliputi majalah-majalah di Amerika seperti Life dan Reader’s Digest lengkap dengan foto-foto.
tanggal 20 April 1954, dan melihat untuk pertama kali budaya penduduk lembah Baliem dalam kenyataan. Kurang lebih pada waktu yang sama pastor Kamerrer dan Moses Kilangin berangkat dari lembah Swart menuju Baliem. Kilangin adalah seorang Aumungme yang terkenal akan pekerjaannya pada Misi di daerah Amungme. Kaum penginjil CAMA juga mendirikan sebuah pos penginjil di dusun Hetegima dimana mereka membangun sebuah landasan pendaratan dalam waktu tujuh bulan. Pada bulan Januari 1958, seorang pastor dari orde Fransiskan bernama Arie Bokdijk, melakukan perjalanan orientasi ke lembah Baliem. Bulan Pebruari beliau kembali ke Baliem bersama uskup Rudolf Staverman untuk mendirikan pos Misi pertama. Pada tahun 1956 Frts Veldkamp, seorang pemuda berumur 24 tahun, tiba dan menetapkan diri di Baliem sebagai wakil pemerintah kolonial. Dia mendirikan suatu pos pemerintah yang diberi nama Wamena di atas lahan kosong di tengah daerah permukiman suku-suku. . Pos Wamena lambat laun berkembang menjadi pusat dari lembah. Salah satu tugas utama Veldkamp adalah membangun sebuah bandara udara yang besar dimana pesawat Dakota berpenumpang marinir dapat mendarat. Gubernur Jan Van Baal khawatir Veldkamp seorang diri tidak sanggup mengakhiri perang antar suku Dani yang masih hidup dalam Zaman Batu. Pada tahun 1958 Rolph Gonzales yang berumur 26 tahun diangkat untuk menggantikan Veldkamp sebagai kepala pemerintah setempat di wilayah lembah. Dia ditugaskan melanjutkan pembangunan bandara udara agar lembah dapat dibuka kepada dunia luar. Gonzales menjadi terkenal karena kelakuan tegasnya sehingga dia diberi julukan ‘Godselve’ (Tuhan sendiri),dan ‘Gunsalvo’ suatu (letusan senjata api). Dari pusat Wamena kemudian dibangunkan jaringan jalan aspal. Wamena akhirnya menjadi pusat pemerintahan Indonesia setempat. Bandara udara Wamena sekarang telah berkembang menjadi bandara yang sanggup menangani kargo-kargo besar yang diturunkan pesawat Hercules dari Amerika. Meskipun pembangunan di kota Wamena berjalan sangat pesat , lembah Baliem tetap didominasi rumah-rumah khas suku Dani dengan atap-atap bundar tertutup jerami.
berangsur diganti dengan kaum pastor Fransiskan warga Indonesia yang berasal dari wilayah lain di Nusantara. Sampai tahun 1978 hanya terdapat suster-suster Indonesia yang masih aktif bekerja. Untuk menghindari pengusiran dari Indonesia beberapa misionaris Fransiskan warga negara Belanda mengalihkan kewarganegaraannya ke warga negara Indonesia. Untuk mengisi kekosongan , maka pekerja awam dari Belanda kemudian memainkan peran di Baliem. Misalnya seorang bernama Frans Stopel menjadi guru sekolah dasar sampai akhir dekade 70-an. Setelah pengintegrasian Papua dengan Indonesia, banyak penduduk asal Jawa, Sulawesi dan beberapa daerah sekitar Papua berpindah ke Papua untuk bekerja sebagai guru, pegawai sipil atau militer. Pada tahun 1989 dalam rangka melaksanakan program Indonesianisasi maka pemerintah Indonesia memberlakukan peraturan bahwa semua anggota Misi yang berkewarganegaraan asing diharuskan meninggalkan lembah Baliem. Karena semua misionaris warga negara asing meninggalkan Indonesia Mission Aviation Fellowship (MAF) yang dikelola oleh mereka tidak lagi beroperasi ke desa-desa terpencil, termasuk program-program pendidikan dan sosio-budaya mereka yang berjalan di daerah suku Dani Menurut kaum pengamat setempat peristiwa busung lapar yang terjadi pada pertengahan dekade 90-an tidak akan menelan jiwa begitu banyak apabila kaum misionaris dan pekerja MAF masih berada di Papua untuk menolong penduduk. Salah satu dampak dari keberadaan pemerintah islamiah di Baliem adalah pelarangan penjualan minuman keras. Pada tahun 2000 hasil sensus penduduk di lembah Baliem menunjukkan bahwa 54% dari penduduk di lembah Baliem beragama Kristen Protestan, 24% Katolik Romawi dan 21% Islam.
tradisionalnya, seperti koteka dan rok-rok jerami, dan mencoba tinggal di rumah berbentuk segi empat. Pada tanggal 19 Mei tahun 1972 istri Presiden Suharto, Ibu Tien, melakukan kunjungan resmi ke Wamena dalam rangka pelaksanaan “Operasi Koteka”. Kebanyakan militer selaku penguasa pelaksana kebijakan tersebut menganggap suku Dani sebagai orang biadab atau buas (kadang-kadang tidak lebih dari binatang, suatu sikap yang dewasa ini masih sangat melekat pada kebanyakan orang Indonesia) sehingga perlu ditangani secara kasar. Di antara penduduk Dani yang berani melawan bahkan ada yang dibunuh. Pada tahun 1977 suku Dani melakukan pemberontakan dibawah pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pada waktu itu suku Dani dengan busur panah sebagai senjatanya berperang melawan tentara Indonesia yang dipersenjatai lengkap termasuk roket, pesawat pemburu jet dan helikopter sehingga banyak desa Dani akhirnya diratakan dengan tanah. Peperangan yang sebagian besarnya dipusatkan sekitar wilayah pemukiman Pyramid dan Bokondini di dalam lembah dan di bagtian utaranya memakan korban 3000 jiwa dari suku Dani. “Operasi Koteka” berakhir sebagai suatu kegagalan total. Selama periode 1975-1977, 1984-1985, 1996, 2000, 2003 dan Desember 2004 konflik-konflik terulang kembali sebagai akibat dari aksi-aksi perjuangan kemerdekaan. Pada tahun 1975 dan 1984 penduduk Beliem berbondong-bondang melarikan diri ke Papua New-Guinea.
kayu sebagai perlindungan terhadap penyerangan dari luar. Kaum Dani adalah petani yang mempunyai kebun dengan batas-batas yang jelas . Hal ini terdeteksi dari pesawat terbang oleh Richard Archbold pada tahun 1938. Salah satu sebab yang membuat warga Dani terkenal adalah karena daerahnya mudah tercapai dengan pesawat terbang. Wamena merupakan tempa keberangkatan untuk setiap perjalanan wisata dan hampir setiap wisatawan sempat mengunjungi suatu desa suku Dani. Di kebanyakan desa-desa yang dikunjungi wisatawan kebiasaan tradisionil atau upacara adat diperagakan kepada tamu-tamu. Pada Festival Lembah Beliem pergelaran perang semu selalu merupakan bagian dari acara. Hal-hal lain yang membuat orang Dani tersohor adalah mumi-mumi “asap” yang berumur lebih dari sebad di desa-desa a.l. Akima. Obyek-obyek lain yang dinilai menarik adalah jembatan gantung di Sinatma, sumber-sumber garam di Jiwika, gua Kontilola berikut lubang-lubang karst dan pemandangan pegunungan di Danau Habbema. Lembah Beliem untuk pertama kali dikunjungi kelompok wisatawan pada tahun 1984. Jumlah wisatawan telah mencuat mencapai ribuan setiap tahun kebanyakan dari Jerman dan Amerika selain kelompok-kelompok kecil dari Eropa, Australia dan lokal. Pada tahun 1995 jumlah wisatawan ke Beliem memecahkan rekor sebesar 6019. Sebagai akibat dari beberapa peristiwa seperti krisis moneter, aksi-aksi kekerasan dan penculikan a.l. terhadap dua warga Belanda (Mark van der Wal dan Martha Klein yang tengah mengandung dan dibebaskan setelah disandera selama empat bulan), jumlah wisatawan menurun drastis juga karena daerah dinyatakan tertutup.
